Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 327 Abang beradik?

aku merasa tidak masuk akal ketika memikirkan Siska disuruh untuk menikah dengan Chandra. meskipun dia memakai riasan yang sangat tebal, namun aku bisa melihat kalau umurnya tidak beda jauh dari adikku, Lidia. meskipun tidak begitu muda, namun ini terlalu cepat untuk menikah dan juga jika dilihat dari ekspresinya, dia sepertinya tidak begitu menyukai Chandra. oleh karena itu dia menyuruhku untuk membawanya pergi.

Mondy menatapku dengan sedikit ragu dan berkata :" Alwi, aku tahu kamu adalah orang yang berbaik hati. namun sebaiknya kita tidak ikut campur dalam beberapa hal. apalagi kita tidak mengenal Siska Yan dengan dalam. siapa yang bisa memastikan kalau perkataannya tadi adalah benar? mungkin saja dia mencarimu dengan tujuan yang tidak polos?"

aku mengangguk dan berkata :" tenanglah, aku pun tidak berencana membantunya. aku tidak akan berhubungan lagi dengan keluarga Yan agar tidak membebani Aiko."

pertengkaran Yuni dan ayah Aiko membuat informasi kelahirannya sebelum menikah itu tersebar luas di HangZhou. itu juga menyebabkan keluarganya tidak lagi berani membicarakan masalah pernikahan dengan keluarga kaya lainnya. pada akhirnya, dia terpaksa mencari seorang menantu yang dipinang. itu juga merupakan salah satu alasan kenapa Yuni sangat membenci Aiko. dia merasa kedatangan wanita ini menyebabkan dirinya menjadi bahan tawaan dan penghalang dirinya menuju kehidupan yang kaya.

namun dia tidak pernah memikirkan sesuatu yaitu Aiko adalah korban dari keegoisan cintanya sendiri. aku berpikir kalau boleh memilih, aku rasa Aiko lebih memilih untuk tidak terlahir didunia ini.

aku pun berkata :" setelah masalah malam ini selesai, kita harus segera kembali ke YanCheng malam ini."

Mondy pun bercanda :" kamu sangatlah rempong. kamu sudah mengatakan ini beberapa kali loh. kenapa? apakah kamu sudah kangen pada Aiko?"

aku memegang hidungku dan berkata dengan serius :" aku berpikir untuk pulang ke YanCheng terlebih dahulu lalu kembali ke NanJing. karena mereka setiap hari bertanya kepadaku kapan kembali kesana. mereka bahkan berkata kalau mereka kangen kepadaku hingga membuatku merasa risih. mereka juga berkata kalau aku tidak segera pulang, maka mereka akan mengidap penyakit kangen, bahkan akan menangis setiap hari.

mendengar ini, wajah Mondy pun memerah dan dia berkata :" sh*t, aku sama sekali tidak tertarik dengan mereka yang penuh drama."

aku pun bertanya :" benar benar tidak tertarik?"

" tidak tertarik." jawab Mondy.

aku mengangguk dan berkata :" baiklah, aku sudah tahu. aku akan menyuruh nona wati untuk melakukan yang terbaik."

Mondy bertanya dengan rasa penasaran :" siapa wati?"

aku tertawa dan berkata :" wati? wati adalah salah satu manajer perempuan di kantorku. dia jatuh cinta pandangan pertama pada Sulistio. namun dia juga tahu bukanlah hal yang mudah jika wanita yang mengejar pria. aku akan menyuruhnya untuk melakukan yang terbaik dan aku percaya kalau dia akan berhasil."

melihat Mondy yang terdiam disana, aku pun berjalan kearah mobil dan berkata :" haiya, sepertinya aku harus mulai menyiapkan uang untuknya."

ketika aku masuk kedalam mobil, Mondy masih berdiri disana. aku pun berkata :" kakak Mondy, kenapa kamu??? apakah kamu sama seperti Sulistion, sama sama mengidap penyakit kangen?"

" omong kosong." kata Mondy dengan suara marah sambil melototiku.

ketika masuk kedalam mobil, dia bertanya kepadaku kemana aku ingin pergi? aku berpikir kalau malam ini mungkin adalah ulang tahun dari Siska Yan. sebagai kakak iparnya, aku harus menyiapkan hadiah untuknya. namun jika Chandra adalah calon suaminya, dia pasti akan membuat Siska membenci semua yang aku lakukan malam ini. bagaimanapun mereka berdua bisa dibilang adalah gabungan dari orang baik dan jahat.

setelah selesai memilih hadiah, kami pun pergi makan dan kembali ke hotel. Mondy mencuci bajuku dan aku pun membaca buku hingga sore. sekitar pukul 6, Chandra mengirim sebuah pesan padaku. dia memberitahu kepadaku kalau mereka sedang berada di restoran gorgeous ruang 318 dan bertanya kapan aku bisa kesana.

aku mengatakan kalau aku akan sampai setengah jam kemudian lalu menelepon Robby. aku bertanya kepadanya tentang masalah semalam dan berkata kepadanya kalau keluarga jessi sudah mulai datang ke HangZhou untuk menagih masalah ini.

Robby dengan paniknya berkata :" aku sudah menyelesaikannya. aku menghabiskan 10miliar untuk menyogok seseorang dan akhirnya aku mengetahui kalau Chandra adalah orang dibalik semua ini. dia bahkan mengatakan kepada orang itu jika masalah ini terbongkar, dia menyuruh mereka untuk mengkambing hitamkan diriku."

mendengar ini, aku tidak begitu heran. meskipun aku sudah tahu apa yang dipikirkan oleh Chandra, namun aku tidak menyangka kalau dia akan menjadikan Robby sebagai kambing hitam. salah satu alasannya adalah karena kami memiliki dendam yang besar dan juga ingin mencelakai keluarga Guo. ini merupakan hal yang menguntungkan bagi keluarga Han kan?

Robby melihatku tidak berbicara dan kembali berkata :" aku sudah mengaturnya. malam ini bukankah kamu ingin menghadiri acara ulang tahun pacarnya?? aku juga ingin pergi. nanti aku akan memberimu sebuah 'suprise'. disaat itu aku juga akan membuktikan kebenaranku. sebelum itu, kak Alwi, bantulah aku untuk meminta ampun kepada keluarga jessi. jika aku ada melakukan kesalahan, maafkan aku.

hatiku sangatlah puas ketika mendengar Robby memanggilku 'kak Alwi'. aku pun berkata :" aku sudah tahu, aku akan memberitahu kepada nona Jessi."

Robby pun berterimakasih kepadaku dan dia kembali berkata :" oh iya, aku akan mengingatkan kak Alwi, aku mendengar kabar kalau Chandra akan mencelakaimu pada acara malam ini. meskipun dia tidak bisa mengambil nyawamu, namun dia akan membuatmu mencoba rasanya tidak berdaya. aku bertanya apa maksudnya, namun dia tidak menjawabku. kamu harus berhati hati malam ini."

aku sedikit terkejut karena Robby membocorkan informasi yang penting ini.

setelah menutup telepon, aku pun memikirkan perkataannya dengan serius. aku sedikit tidak mengerti apa maksud perkataan itu. apakah Chandra ingin menggunakan Siska untuk mencelakaiku. atau dia ingin membalas semua amarahnya pada Aiko kepada Siska?

ketika memikirkan itu, aku semakin jijik kepada pria itu dan disaat ini Mondy pun telah mengantarkan baju yang telah selesai disetrika itu. ketika aku mengganti pakaianku. aku membawa Mondy dan dua bodyguard untuk pergi bersama. kami pun mencari tempat yang cocok untuk melakukan persiapan serangan.

diperjalanan, aku bertanya kepada Mondy bagaimana masalah pengganti itu yang di kota Yan Cheng? dia berkata semua bukti telah dikumpulkan. mereka bisa langsung mengirimkannya ke internet jika kamu menginginkannya. dia juga mengatakan kalau bocah itu lebih berguna dari yang kita perkirakan. dia bukanlah pelayan biasa dikeluarga Han, melainkan pelayan yang sangat berpengaruh dalam keluarga itu.

aku mengangguk dan mulai berpikir.

10menit terlewati dan kami pun sampai di restoran Gorgeous dan seoarang pria yang mewakili keluarga Han pun telah berdiri didepan pintu untuk menyambut kami. ketika aku turun dari mobil, dia pun berjalan kearahku dan tersenyum sambil berkata :" tuan Alwi, kamu sudah lama menunggumu."

berdasarkan masalah kemarin, pria itu tidak berani memandang rendah diriku. aku pun berkata :" silahkan bawa jalan."

dia pun berjalan didepanku dan aku pun mendaratkan pandanganku pada restoran Gorgeus.

restoran ini adalah salah satu restoran mewah di kota HangZhou. Bangunan enam lantai emas memiliki bentuk klasik yang menyerupai bangunan sekolah kuno, dengan cornice dan corner.Tampak sangat mulia karena tubuh emas, dan bahkan lebih megah.Orang-orang yang bekerja di sini adalah pria dan wanita yang tampandan cantik. Itu sangatlah menonjol.

hal yang perlu diketahui adalah bagi pria, restoran ini layaknya istana dan bagi wanita restoran ini layaknya asrama. diinternet beredar informasi bahwa restoran ini tidak terbuka untuk umum. semua wanita yang bekerja disini layaknya seperti pelayan wanita pada masa kerajaan. mereka tidak memakai bra dan memakai rok mini. mereka juga membuat tamu merasa senang kapanpun itu.

ketika aku sedang memikirkan sesuatu, kami pun telah sampai dilantai tiga dan setelah sampai di ruang 318, pria itu membukakan pintu untuk kami. ketika aku masuk kedalam. aku melihat didalam sudah dipenuhi banyak orang dan Robby juga ada didalam.

Robby menundukkan kepala ketika melihatku dan akupun memandang seorang gadis yang berada disamping Chandra.

gadis yang ada disamping Chandra itu memiliki riasan wajah yang tipis dan dia menyanggul rambutnya. dia juga memakai cheongsam. penampilannya ini hampir mirip dengan Aiko. wajahnya itu juga kelihatan seperti tidak memakai riasan sama sekali.

dalam pandangan pertama aku sudah mengetahui kalau gadis itu adalah Siska Yan. Siska kelihatannya tidak begitu bersemangat. sebaliknya Chandra kelihatannya sangatlah bersemangat dan dia mengobrol dengan dua wanita yang berpakaian sangat seksi disebelahnya.

jika dilihat, Chandra tidak begitu cocok dengan Siska. hampir sama dengan film beauty and the beast, namun Chandra adalah monster yang bisa menerkam manusia.

melihat kedatanganku, semua pandangan orang mendarat pada tubuhku. Chandra lalu berdiri dan berjalan kearahku. dia lalu berkata dengan ramah :" Alwi, akhirnya kamu datang juga. semua orang sedang menunggu kedatanganmu loh."

aku memandangi Chandra dan berkata :" aku hanyalah orang biasa, bagaimana mungkin semua orang menunggu kedatanganku? jangan jangan kamu mengatakan hal burukku didepan semua orang ini?"

Chandra tertawa dan berkata :" bagaimana mungkin? aku berkata kepada mereka kalau aku baru saja menjadi abang adik dengan seseorang pria yang hebat. mereka sangat ingin menjumpaimu."

abang adik? aku merasa sangat jijik atas kata ini sekarang.

Chandra menatap kearah Siska sambil berkata :" Siska, kamu tidak ingin kesini? apa yang aku katakan kepadamu tadi?"

Siska menatapku dan mengambil segelas bir lalu berjalan kearahku. Chandra lalu tersenyum dan berkata :" aku sudah mendengar masalah hari ini dari Siska. maaf karena Siska telah merepotkanmu."

setelah dia mengatakan itu, dia lalu berkata kepada Siska :" Siska, cepatlah minta maaf kepada Alwi."

Alwi lalu berkata dengan malu :" kak Alwi, maafkan aku. aku akan menghabiskan bir ini untuk pertanda maafku padamu. semoga kamu tidak marah padaku."

aku menggelengkan kepala dan menyuruhnya untuk tidak melakukan itu. namun pada akhirnya dia juga menghabiskan bir itu. setelah itu, dia mengambil segelas bir baru untukku dan aku pun menerimanya dengan ragu. dia kembali mengangkat gelasnya sambil berkata :" kalau kamu sudah memaafkanku, minumlah segelas bersamaku."

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu