Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1017 Membuat masalah (2)

Jessi bertanya dengan perhatian: “Apakah semuanya berjalan lancar disana?”

“Sangat lancar, seperti ada Tuhan yang membantu.” Aku bercanda, “Intinya jauh lebih lancar daripada proses kita bersama.”

Jessi tidak bisa menahan tawa lalu tertawa kecil, aku bertanya: “Bagaimana dengan keadaan kakimu?”

“Pemulihannya sangat baik, ketika kamu pulang seharusnya sudah pulih sepenuhnya, dan masih ada lagi, aku sudah mengatakannya kepada atasan, aku tidak ingin menjadi seorang tentara lagi, atasan mengatakan akan dengan segera memberiku sebuah jawaban.”

Jessi berbeda dengan tentara biasa, dia memiliki prestasi besar dalam perang, dan dia memiliki banyak kesempatan untuk mengubah bidangnya atau pensiun, tetapi dia melepaskan kesempatan ini saja, tetapi dia memiliki hak istimewa, yaitu dia bebas memilih kapan saja untuk berhenti, ini bukan karena identitasnya, tetapi ini diganti dengan hidupnya dan dedikasi tanpa pamrih.

Hatiku sangat senang, tetapi mulutku masih bertanya dengan tidak tenang: “Apakah kamu yakin tidak akan menyesalinya?”

Jessi berkata dengan datar: “Didalam kehidupan ku tidak pernah ada kata ‘menyesal’.”

“Istriku benar-benar sangat sombong!” Aku memujinya, “Kalau begitu baguslah, aku tidak perlu khawatir orang-orang akan memiliki motif tersembunyi untuk mengambil keuntungan darimu ketika sedang menjalankan misi, tetapi…..bagaimana dengan Ayahmu? Apakah akan membunuhku?”

Terpikirkan Mark yang sangat ketat, aku tiba-tiba menggigil, jangan karena hal ini, orang itu tidak setuju lagi dengan hubunganku dan Jessi, meskipun tidak peduli apakah dia setuju atau tidak, itu juga tidak bisa menghalangi kami untuk bersama.

Jessi berkata dengan datar: “Dia mengatakan bahwa akan menghormati keputusanku, dan Ibuku juga sangat menentangku untuk mengambil jalan ini, dia adalah pria yang takut istri, mana berani untuk bersikeras?”

Setelah dia selesai berbicara, kita berdua tertawa lebar, aku berpikir dalam hati, jika Mark tahu bahwa didalam mata putrinya dia adalah seorang pria yang takut istri, betapa sedih dan putus asanya dia.

Jessi saat ini berkata lagi: “Oh iya, Bibi ada datang melihatku.”

Mengungkitkan Ibuku, hatiku tiba-tiba melemas, lalu bertanya: “Bagaimana keadaannya? Apakah ada menjaga dirinya dengan baik?”

“Kamu jangan khawatir, dia sangat baik, akalnya sangatlah kuat, tidak ada masalah yang bisa mengalahkannya.” Jessi berkata.

Hatiku muncul sebuah kebanggaan, lalu berkata: “Itu pasti, dia adalah Ibuku.”

Jessi sambil tertawa berkata: Baiklah, lihat kebanggaanmu itu.”

Aku berpura-pura khawatir, berkata: “Istriku, ada yang aneh dari nada bicaramu, jangan-jangan kamu sedang cemburu dengan Ibuku?”

“Sialan, apakah aku orang seperti itu?” Jessi berkata dengan nada centil.

Aku tiba-tiba teringat ketika dulunya dia menatapku, dia terlihat anggun dalam kenakalannya, membuatku terpesona, lalu aku berkata: “Istriku, aku sangat ingin bertemu denganmu.”

Jessi berkata dengan lembut: “Aku juga ingin bertemu denganmu.”

“Kalau begitu aku harus bersemangat, bekerja keras.” Aku mengepalkan tanganku, dan penuh energi diseluruh tubuh.

Dia berkata sambil tertawa: “Pelan-pelanlah, keamananmu adalah yang paling penting.”

Setelah berbincang sesaat, aku menutup telefon dengan tidak rela, kemudian menelefon Nody, berbincang sebentar, lalu menelefon Sulistio dan lainnya, setelah selesai menelefon untuk memberitahu kabarku, aku mengemas beberapa pakaian, dan meninggalkan rumah, kemudian kembali ke rumah sakit.

Dengan begini, 2 hari telah berlalu, ketika sedang makan malam, Amour Zhong tiba-tiba menyuruhku pergi menjemput orang didermaga. Aku tahu bahwa One Liu yang datang, aku dengan sibuk membawa Nando pergi bersamaku ke dermaga.

Setelah satu setengah jam, kami tiba didermaga, sebuah kapal sudah menunggu disana, One Liu berdiri di haluan kapal, ketika melihat kami datang, dengan segera melambaikan tangan kepada kami.

Setelah naik ke kapal, One Liu berjalan kemari, dan memanggil dengan hormat: “Kak Alwi.”

Aku mengangukkan kepala kepadanya, lalu bertanya: “Berapa banyak orang yang datang.”

“2 orang, aku dan Andri Li, juga adalah orangnya kita.” One Liu berkata, menunjuk ke kabin, lalu melanjutkan: “Dia sekarang sedang mengawasi Irene Zhong di kokpit.”

Jadi kami berjalan menuju ke kabin, dalam perjalanan, One Liu mengatakan kepadaku, dia memukul pingsan Irene Zhong, tetapi ketika melakukan sedikit hal, dia akan terbangun.

Ketika tiba di kabin, aku melihat seorang lelaki tinggi berdiri lurus didepan tempat tidur, diatas tempat tidur ada seorang wanita cantik, wanita itu mengenakan gaun renda merah yang sangat seksi, kulitnya putih dan indah, sangat bergelombang, dia adalah tipe orang yang bisa meningkatkan hormon adrenalin dengan mata yang tertutup, tetapi pakaiannya rapi, dan rambut pirang panjangnya juga sangat rapi, tidur dengan damai, dalam sekilas sudah bisa tahu bahwa tidak ada orang yang menyentuhnya.

Pria ini adalah Andri Li, saat ini dia melihat pihak lain dengan serius, ketika melihat kami datang, dia dengan segera berkata dengan hormat: “Kak Alwi, Anda sudah datang.”

Aku menganggukan kepala, berpikir dalam hati, tentara yang dibawa oleh Paman Saver sangat berbeda dengan tentara yang dibawa oleh Matthew Zhong yang tidak tahu malu itu. Jika dia adalah bawahannya Matthew Zhong, melihat wanita cantik seperti ini, walaupun tidak berani berhubungan dengannya, dari awal pasti sudah mengambil keuntungan darinya diam-diam.

Sebuah kelompok yang tidak tahu aturan, tentu saja tidak akan sangat hebat, ini juga alasan Invicible Empire meskipun menyatakan displin dan ketat kepada orang lain, tetapi alasan sebenarnya tidak sehebat itu.

Aku berkata: “Bawa dia pergi.”

Andri Li dengan segera berjalan kesana dan meletakkan Irene Zhong dibahunya, tidak ada perasaan belas kasihan sedikitpun.

Kami berjalan menuju luar, aku bertanya: “Ketika kalian kemari, apakah ada sengaja memberitahu sedikit sesuatu kepada Felix Zhong?”

One Liu menganggukan kepala, berkata: “Ada, kami berpura-pura misterius seperti yang Anda pesankan, tetapi juga sengaja sedikit mengekspos ke beberapa bawahan Felix Zhong untuk melihatnya, tetapi mereka tidak melihat kami membawa Irene Zhong pergi, namun, ketika mereka menemukan bahwa Irene Zhong menhilang, pasti dapat menebaknya.”

Aku sambil tersenyum berkata: “Bagus.”

Selama membuat Felix Zhong tahu bahwa Irene Zhong dibawa kesini oleh orang yang Amour Zhong, maka ketika terjadi sesuatu dengan Irene Zhong, Felix Zhong pasti akan tahu bahwa putrinya dijebak oleh Amour Zhong, memberinya sebuah sinyal, yaitu Amour Zhong sudah akan menyerangnya, aku percaya pada saat itu, Felix Zhong pasti akan mengambil tindakan.

Dengan begini, kami membawa Irene Zhong ke kamar pasiennya Amour Zhong. Amour Zhong melihat Irene Zhong, melontarkan nafsu dimatanya, lalu tersenyum berkata: “Alwi, apakah kamu sudah membeli obat yang kuminta?”

Aku berkata: “Sudah membelinya.”

Amour Zhong menyuruhku membeli obat afrodisiak, yang akan diberikan kepada Irene Zhong. Dia mengisyaratkanku memberi makan Irene Zhong obat itu, aku sedikit mengerutkan kening, Nando langsung mengambil obat yang ada ditanganku, berpura-pura sopan, berkata: “Tuan muda, biarkan aku yang melakukannya.”

Aku melihat Nando, dia mengedipkan mata kepadaku, aku tahu bahwa dia tidak ingin aku menyentuh benda kotor ini, tetapi aku tahu jelas bahwa aku dibandingkan Amour Zhong saat ini juga tidak betapa bersihnya.

Nando menyuapi Irene Zhong obat, Amour Zhong berkata: “Kalian semua keluarlah, Alwi tetap tinggal.”

Aku menganggukan kepala, Nando dan lainnya juga pergi.

Dan Irene Zhong yang telah memakan obat itu dengan perlahan mulai bersenandung lembut, dia sedikit gelisah, tangannya juga sudah mulai sedikit gelisah, secara bertahap, dia duduk dilantai, dan berteriak ‘tidak nyaman’, aku dapat melihat bahwa saat ini dia masih tidak sadar.

Pada saat ini, Amour Zhong berkata kepadanya: “Sayang, jika tidak nyaman maka kemarilah, aku dapat membuatmu nyaman, dan masih bisa membuatmu bahagia seperti peri.”

Aku mengambil ponsel lalu mengambil gambar Amour Zhong dengan jelas, sejujurnya, wajah ini terlihat sama persis dengan aku yang dulu, ketika cabul sangat sulit untuk membuat orang menangkisnya, dan terlebih lagi, yang dulunya sangat mencintai Claura, dan hanya ada Claura dimatanya, seperti layang-layang dengan benang yang terputus, terbang sepenuhnya.

Pada saat ini, aku menyadari bahwa setelah Amour Zhong datang ke Invicible Empire, terlihat hidup lebih bangga, lebih bebas, lebih anggun, tetapi pada kenyataannya di dalam tulangnya semakin berengsek, sampah, dan kotor, dia yang sekarang tidak lebih baik dari sebelumnya, hanya lebih buruk dari sebelumnya.

Aku terpikirkan kasih sayang Matthew Zhong kepadanya, tidak bisa menahan untuk merasa sedikit konyol, apakah Matthew Zhong benar-benar mencintainya? Tidak, dia malahan sepenuhnya menghancurkannya!

Ketika pemikiran ini muncul, aku merasa seperti sebuah perasaan yang melupa. Aku merasa aku pasti sudah gila, baru bisa merasa bahwa Matthew Zhong menghancurkan Amour Zhong, dia sangat jelas menyayanginya seperti seorang ayah, bahkan mencintai Amour Zhong.

Hanya saja tidak tahu mengapa, hatiku selalu merasa aneh.

Ketika aku sedang memikirkan hal ini, Irene Zhong sudah memegang tubuhnya, dengan tidak stabil berjalan kearah Amour Zhong, sambil berjalan sambil tertawa, berkata: “Pria tampan, apakah ingin bermain?”

Dapat dilihat bahwa sikapnya yang biasanya relative sembroni, kalau tidak pada saat ini menghadapi hal semacam ini, yang dipikirkan bukanlah melarikan diri, malah bermain, dan dia terlihat sepertinya belum menyadari bahwa dia dijebak oleh orang, masalah fisiologis, yang membuatnya kehilangan kemampuan untuk menilai?

Amour Zhong tertawa, matanya penuh dengan kedinginan, tetapi nada bicaranya sangat ringan dan ambigu, dia berkata: “Selama kamu berani bermain, aku akan menemanimu bermain.”

Hari ini Amour Zhong baru melepas alat penampung buang air kecilnya, tetapi meskipun demikian, aku juga khawatir apakah akan ada masalah dengan itunya. Ketika aku sedang memikirkan ini, Irene Zhong sudah datang ke sisinya, dan segera menempel padanya seperti gurita, dia dengan hati-hati menghalangi lukanya, melihat Irene Zhong yang setengah berpakaian, matanya berapi-api, berkata dengan serak: “Duduklah.”

Irene Zhong juga bersahaja, dan sesuai dugaanku dengan cepat sudah menyelesaikan proses ini, mereka berteriak dengan serempak, dan kemudian selanjutnya adalah adegan yang gila.

Pada saat ini, aku sangat mengagumi ketenangan diriku sendiri, aku bukan hanya tidak terganggu oleh situasi ini, malah merasa sangat tidak nyaman, sedikit ingin muntah, sedikit mual.

Ketika sampai terakhir, Amour Zhong memberiku isyarat, aku dengan segera menyesuaikan sudutku, kemudian, Amour Zhong meletakkan pisau di tangan Irene Zhong, aku dengan segera kembali ke sudut sebelumnya, Amour Zhong menangkap tangan Irene Zhong, dan tangan Irene Zhong memegang pisau, karena semangat yang terakhir kali, dia tanpa sadar sangat bertenaga, terlihat seperti akan membunuh Amour Zhong.

Dan Amour Zhong pada saat terakhir mendorong Irene Zhong keluar dari kasur, kepala Irene Zhong menghantam ke lantai, dan langsung pingsan.

Amour Zhong terengah-engah, aku bergegas kesana, dan berkata: “Tuan muda, apakah Anda baik-baik saja?”

Amour Zhong tertawa lebar, ekspresinya agak terdistorsi karena senyumnya, dia menggelengkan kepala, lalu berkata: “Aku tidak apa-apa, aku sangat baik. Alwi, apakah sudah merekam semuanya?”

Aku berkata: “Sudah merekam semuanya, tetapi Anda akan bagaimana menjelaskan video ini kepada Paman Matthew? Apakah Paman Matthew benar-benar tidak dapat melihat bahwa ini adalah sebuah jebakan yang Anda buat?”

Alasan mengapa Amour Zhong menyuruhku merekamnya, adalah untuk membuat Matthew Zhong berpikir bahwa Irene Zhong ingin menggunakan kecantikan terhadap dia, tetapi pada akhirnya dia menikamnya dengan pisau dan ingin membunuhnya.

Dia berkata dengan tidak setuju: “Siapa yang akan melanggar pria memiliki hobi ini? Kenapa? Tidakkah menurutmu sangat menyenangkan untuk merekam hal-hal seperti ini? Aku merekamnya untuk mengonsumsinya sendiri, apakah ada masalah?”

Aku menyentuh-nyentuh hidungku, lalu berkata: “Ini tidak ada masalah.”

“Bukankah ini sudah benar, tetapi demi keamanan, kamu hapuslah semua bagian depan, hanya menyisakan gambar terakhir memegang pisau.” Amour Zhong sedikit menyipitkan mata, memandang Irene Zhong dengan jijik, lalu berkata dengan dingin: “Rasa gadis ini tidak buruk, terlihat bahwa sangat berpengalaman dalam bidang pertempuran, benar-benar sangat disayangkan.”

Aku berpura-pura tidak mendengar apa yang dikatakannya, mengedit videonya kemudian mengirimkannya ke ponselnya. Dia langsung menyimpan video itu, dan berkata kepadaku: “Beritahu Felix Zhong, suruh datang menjemput orang.”

Aku berkata: “Baik, Tuan muda.”

Selesai mengatakan aku akan pergi, hanya saja melihat orang yang dilantai, aku dengan sedikit ragu bertanya: “Apakah mau memindahkan wanita ini ke suatu tempat?”

“Tidak perlu, aku ingin semua orang melihat wajahnya yang menyedihkan, hahaha….” Amour Zhong berkata dengan gila.

Aku menganggukan kepala, lalu pergi keluar menelefon Felix Zhong, dan Amour Zhong yang didalam kamar juga mengeluarkan ponsel.

Sebuah pertarungan, akhirnya akan dipicu oleh kita sendiri.

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu