Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 11 Menghianati

Claura mengatakan air yang dia siram kearahku adalah air bekas cucian kakinya, wanita ini benar benar apapun dilakukannya.

Tapi aku tidak merasa jijik sama sekali, aku tetap saja mengeluarkan lidahku untuk meminum tetesan air dari wajahku, air ini membuat kekeringan di tenggorokanku sedikit membaik, dan membuatku sedikit bertenaga.

Claura lagi lagi menghinaku menjijikkan, lalu mengangkat gunting sambil berjalan kearahku.

Aku langsung terkejut melihatnya, apa wanita ini sudah gila? Dia sudah menyiksaku seperti ini, apa dia masih ingin menambah rasa sakit ini?

Saat ini dia sudah berada di sampingku, lalu dia menurunkan gunting itu, untungnya dia tidak menusukku dengan gunting itu, melainkan dia melepaskan ikatan di tubuhku.

Lalu dia mengeluarkan ponselnya dan melihatkan isi ponsel itu : anggap saja ini pelajaran untukmu, kalau kamu masih berani macam macam denganku, aku akan membunuhmu.

Setelah lepas dari ikatan itu, tubuhku jatuh ke tanah, tidak ada lagi pikiran membangkang dariku, aku langsung menganggukkan kepala, karena aku tidak ada tenaga sama sekali, gerakan anggukkan kepalaku pun ikut berubah.

Kemudian Claura pergi meninggalkanku, aku mengumpulkan sisa tenagaku untuk berdiri dan dengan gemetaran jalan kearah kamar mandi untuk meminum air keran.

Setelah minum air, aku merasa kembali hidup, lalu aku turun kebawah untuk mencari sedikit makanan, dan tubuhku merasa sedikit membaik, namun aku masih kekurangan tenaga, aku merasa sangat lelah, rasa sakit ditubuhku juga mulai kurasakan lagi, aku pikir aku harus ke rumah sakit untuk membeli obat.

Tiba tiba aku teringat dengan panggilan yang tidak berhentinya dari ponselku, lalu aku langsung naik keatas untuk mengambil ponselku.

Setelah melihat ponsel aku baru sadar Claura telah mengikatku selama dua hari dua malam, dan sekarang adalah hari ketiga di pagi hari. Aku pikir jika hari ini Claura tidak membebaskanku, mungkin aku tidak bisa melewati hari ini, dasar wanita berhati kejam.

Setelah melihat panggilan yang tidak aku jawab sebelumnya, pikiranku tiba tiba meledak, aku tidak lagi memikirkan rasa sakit di tubuhku.

Dan yang menelfonku benar benar adalah adikku, kemarin lusa malam dia menelfonku beberapa kali, lalu keesokkan harinya selain telefon dari adikku, ada juga telefon dari bibiku, biasanya aku sangat jarang berhubungan dengan bibiku, jadi membuatku sangat gugup, jangan jangan terjadi hal yang tidak diinginkan.

Aku tidak memperdulikan lagi cara pakaianku, aku langsung turun sambil menelfon adikku.

Lalu dengan cepat dia mengangkat telefonku, aku baru saja ingin menghelakan nafas lega, namun suara yang aku dengar bukanlah adikku, melainkan suara bibiku : “Alwi apa kamu sudah mati? Sampai sekarang baru mengangkat telefon. Lidia hampir saja mati, cepat kamu kemari di rumah sakit daerah.”

Lidia adalah adikku, kata katat bibi seperti tamparan bagiku, aku langsung memanggil taksi menuju ke stasiun, dan membeli tiket pulang.

Rumahku berada di kabupaten sebelah kota ini, aku harus melewati lima jam perjalanan mobil baru bisa sampai di rumah sakit kabupaten.

Ketika sampai di rumah sakit melihat adikku, aku hampir saja menangis, Dia baru saja dipindahkan dari unit perawatan intensif ke kamar pasien, mukanya terlihat sangat pucat dan lemas.

Setelah memahami apa yang terjadi, aku baru tahu bahwa anemia adikku sangat serius. Ini adalah anemia aplastik, ini menyebabkan pendarahan hebat ketika dia datang ke menstruasi, yang lebih parah adalah baik sekolah maupun rumah sakit tidak ada yang dapat menghubungi orang tuanya, tidak ada yang bertanggung jawab, dan tidak ada uang untuk perawatan rumah sakit, hal ini hampir saja merenggut nyawanya, jika saja tidak berhasil menghubungi bibi, dia tidak akan bisa menjalani transfusi darah, dan kemungkinan kamu akan kehilangan adikmu.

Adikku adalah orang yang paling penting bagi hidupku, dia sekarang duduk di bangku SMA kelas 2, dia sangat mengerti keadaan, selama ini dia adalah kekuatan bagiku, jika bukan karena penyakitnya, aku tidak mungkin menipu Claura sekarang.

Dan jika Claura tidak mengikatku, aku pasti akan langsung pulang untuk menemaninya.

Claura secara tidak langsung hampir saja membunuh adikku, aku menggertakkan gigiku, menggepalkan tanganku dengan erat. Rasa benciku kepada Claura semakin menjadi jadi, jika aku bertemu dengannya mungkin aku akan menamparnya dengan keras.

Adikku telah sadar, namun setelah dia melihatku, respon pertamanya bukanlah mengenai penyakitnya sendiri, melainkan dia bertanya apa yang terjadi denganku, apa aku terluka.

Aku mengelus mukanya, aku mengatakan padanya tidak apa apa, selagi dia membaik, semuanya baik untukku.

Kali ini aku berada di rumah selama tiga hari, adikku bersikeras ingin pulang dari rumah sakit, sebenarnya dia tidak ingin terlalu banyak mengeluarkan uang, setelah kelaur dari rumah sakit, aku meminta bibiku untuk membantuku menjaganya, karena jarak rumah bibiku dan sekolah adikku tidak terlalu jauh. Setelah itu aku memberikan semua uangku kepada bibiku, dan hanya menyisakan sedikit uang untuk perjalananku pulang ke Nanjing.

Aku sangat membenci Claura, aku benci dengan identitasku, tetapi demi penyakit adikku yang semakin serius, aku harus menghasilkan uang dalam jumlah besar sesegera mungkin, karena dari apa yang aku pelajari, bahwa transplantasi sumsum tulang bisa menyembuhkan anemia aplastik, tetapi ini membutuhkan biaya ratusan juta, dan aku tidak mampu membayarnya untuk saat ini.

Aku membeli pena dan kertas, untuk menulis surat permohonan maaf kepada Claura, didalam pesan itu aku memarahi diriku sendiri seorang pecundang, aku memohon maaf kepadanya, aku berjanji aku tidak akan berani bermacam macam lagi kepadanya, aku juga tidak mengeluh atas pukulannya, kedepannya jika dia menyuruhku melakukan apa, pasti akan aku lakukan.

Saat malam hari ketika di pulang, dia terkejut melihatku berada disini, dia mungkin berpikir setelah mendapatkan pukulan yang kuat, aku masih berani pulang kemari.

Lalu dia menulis pesan di ponselnya apakah aku pergi untuk menjadi gigolo, saat itu aku langsung menggelengkan kepala, aku memberitahunya kalau aku pulang ke rumah, lalu aku memberikan surat permohonan maaf itu kepadanya.

Setelah dia membaca surat permohonan maafku, dia langsung berkata : “Pecundang tetaplah pecundang, yang selalu tidak dipandang oleh orang, tidak mencerminkan seperti lelaki.”

Dia kira apa yang diakatakannya tidak bisa aku dengar, lalu dia mengetik sesuatu di ponselnya : Kali ini aku maafkan kamu, dan gajimu bulan ini aku tambahkan sepuluh juta, hitung hitung untuk biaya pengobatanmu.

Claura ternyata tidak mempermasalahkan uang, maka dari itu aku menebalkan mukaku untuk meminjam uang kepadanya, aku bilang adikku sedang sakit parah.

Dia bilang berdasakarkan apa aku akan memberikan pinjaman uang kepadamu, namun akhirnya dia menyuruhku bersujud kepadanya dan memanggilnya bos, maka dia akan meminjamkan uang itu, lalu jika dia bisa menipu ibunya selama setahun, maka aku tidak perlu mengembalikan uang itu, dan masih bisa membantu bayar uang pengobatan adiknya.

Sebelumnya aku pernah berkata aku tidak mungkin bersujud di kaki ibu anak ini, tapi aku mengingkari janjiku sendiri.

Demi pengobatan adikku, dan agar aku bisa dengan cepat bebas dari sini, aku meninggalkan harga diri.

Aku langsung bersujud di depan kakinya, dan mengetik di ponsel memanggilnya bos.

Claura sangat senang melihat ku seperti ini, dia menendang nendangku, dan berkata akan memberikan uang itu.

Melihatnya seperti itu, aku berjanji pada diriku sendiri, dia sekarang boleh menendangku, namun ada suatu hari aku pasti akan mengembalikan lagi apa yang telah direnggut olehnya.

Dan yang membuatku tidak menyangka adalah aku sudah mendapatkan kesempatan untuk membalas Claura.

Malam itu Felicia datang kerumahku.

Mendengar pemicaraan mereka adalah kebiasaanku, karena aku ingin mengetahui segala rahasia tentang Claura, dan mencari kesempatan untuk membalas dendam kepadanya.

Jadi aku lagi lagi berdiri didepan kamar mereka, dan aku mendengar suara Felicia berkata : Claura bagaimana ini, apakah aku harus kembali bernyanyi seperti dulu? Aku benar benar takut Bang Badui kurang ajar lagi kepadaku.

Mendengar pembicaraan mereka, aku teringat dengan masalah Felicia yang belum diatasi, sepertinya Bang Badui orangnya sangat pendendam, dia sampai sekarang masih tidak melepaskan Felicia.

Claura dengan cepat menjawab : “Bang Badui tidak seperti yang kita bayangkan, siapa sangka dia tidak memperdulikan Bos Li. Tapi kamu tenang saja, hal yang dia lakukan tidak bisa menyalahkan kita, hari ini adalah hari kematiannya.”

Felicia langsung bertanya : “Claura apa kamu sudah ada rencana?”

Claura berkata dengan sinis : “Semuanya sudah aku urus, malam ini akan ada polisi yang memeriksa Bar Benz.”

Felicia dengan penasaran bertanya : Pemeriksaan rutinitas? Apa bisa sampai ke bang badui? Diluar sana dia memiliki banyak kenalan, sekalipun masalah ini benar benar ketahuan, dia pasti bisa dengan cepat mengembalikan keadaan seperti awal lagi, sama sekali tidak mempengaruhinya.

Claura tersenyum sombong, berkata : “Jika penjualan wanita tidak mempengaruhinya, bagaimana dengan narkoba? Jika didalam ruangan Bang Badui ketahuan ada narkoba?”

Felicia sangat pintar, dengan cepat dia langsung tertawa, lalu mengeluarkan suara manja, sepertinya dia sekarang berada dipelukan Claura, karena telah membantunya menyelesaikan masalah.

Responku sangat cepat, aku langsung mengerti maksud pembicaraan mereka tadi, sepertinya rencana yang dia atur tadi mau menjebak Bang Badui agar bisa masuk ke pengadilan.

Setelah binggung beberapa saat, akhirnya aku mengambil keputusan yang sangat membahayakan, tapi jika aku berhasil menjalankan rencana ini, aku pasti akan mendapatkan hadian yang sangat besar, selain itu aku juga bisa membuat Claura gila.

Aku mengambil keputusan untuk berpihak pada Bang Badui dan menghianati Claura.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu