Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 557 Menabur Perselisihan, Tertawa Melihat Mereka Bertengkar

Selanjutnya aku tinggal melihat informasi dari pamanku.

Berdasarkan keadaan sekarang, paling baik adalah pamanku yang bertindak untuk menyelamatkan Jessi, pertama, tidak ada orang yang tahu bahwa kami berdua saling berhubungan, maka dia bertindak, tidak ada orang yang merasa bahwa aku yang membocorkan rahasianya, kedua, sekarang dia sudah mengaku dengan Alwi palsu, tapi Alwi palsu tidakberani mengungkapkan masalah dia menyakiti Mark pada pamanku dan kakekku, maka pamanku nantinya bisa berpura-pura tidak mengetahui apapun, kemudian membuat alasan bahwa Jessi adalah pacar Alwi palsu, mengulurkan tangan untuk membantu.

Paman sangat menyayangi keponakan kecilnya, demi keponakan kecilnya, dia mau bertindak untuk menyelamatkan calon istri keponakannya, tidak ada yang salah dengan itu.

Aku membuat rencana itu dalam hati, aku berkata aku ingin pergi mandi, Claura melingkarkan pinggangku, menyuruhku untuk memeluknya, dengan lembut dia berkata: "Bersama-sama."

Aku tidak menolak, aku membopongnya dengan tersenyum, sesampainya di kamar mandi, aku menggosok setiap bagian badannya dengan lembut, mungkin karena dia elah, selesai aku memandikannya, dia langsung tidur, aku mengecup dahinya dan berkata: "Kamu tidurlah, aku akan pergi membeli makan malam."

Dengan malas Claura menaikkan kelopak matanya, dia tersenyum padaku, dengan pelan berkata: "Cepatlah pulang."

Aku tersenyum dan beranjak pergi, keluar dari hotel, aku merasakan ada sepasang mata sedang memperhatikanku dari belakang, sepasang mata ini ada setelah kemunculan Claura, dan tidak hilang, aku berpikir bahwa atasan melindungiku seperti pencuri, aku pura-pura tidak tahu, aku menyetir mobil Claura dan pergi, tidak butuh waktu lama bagiku untuk menyingkirkan orang-orang ini dengan mudah, memarkir mobil di tempat lain, dan berjalan ke sebuah restoran dengan berjalan kaki, memesan beberapa makanan, lalu pergi ke toilet untuk menelepon pamanku, menyuruhnya mengirimkan orang untuk pergi ke semua gudang taman di Beijing mencarinya, pamanku mendengar bahwa Claura dan lainnya menyembunyikan Jessi dan Govy di sebuah gudang taman, aku sedikit terkejut tapi juga memuji mereka karena mereka sungguh pintar, siapa yang akan mencurigainya, organisasi itu akan menempatkan Jessi dan orang-orang penting lainnya di tempat dengan banyak orang seperti taman?

Sebenarnya aku juga tidak mengira, kalau tidakaku pasti sudah mengelilingin taman beberapa hari untuk mencarimereka. Aku meminta pamanku untuk mengirimkan informasi pada Mark, memintanya untuk tidak mundur terlebih dulu, adapun Jay menyuruh Mark untuk memberitahunya sendiri.

Setelah pamanku mendengar hal ini, dia bertanya dengan terkejut: "Kamu menyuruhku untuk memberi kabar pada Mark? Jika begini, hubungan kita berdua akan tersekspos."

Aku tahu keputusan ini membuatnya terkejut, aku dengan serius berkata: "Paman, maksudku adalah, aku ingin mengikat keluarga Wei dan Mark bersama, pertama, untuk membayar kesalahan ibuku, kedua agar Mark mengira keluarga Wei membantu Alwi palsu, yang juga adalah rencanaku, dengan demikian, di masa depan, bahkan jika Alwi palsu membuat kesalahan yang tak termaafkan, keluarga Wei tidak akan memiliki tanggung jawab apapun."

Ini adalah keputusan yang sudah kupertimbangkan dengan matang, meskipun ibuku membuat kesalahan, tapi aku tidak menyalahkannya, salahkan aku karena aku tidak mengatakan yang sejujurnya padanya, salahkan Alwi palsu karena memberinya terlalu banyak hal untuk ditanggung, maka, kesalahannya, aku yang akan membayarnya. Namun demikian, itu tidak cukup......

Di ujung telepon sana, pamanku terdiam, menghela napas dan berkata: "Alwi, kamu sangat repot, paman tahu bagaimana harus bertindak."

Aku berkata: "Terimakasih paman, sebelum ini kamu lebih baik menelepon paman Kimi terlebih dulu, aku khawatir kalau dia tidak setuju, lagipula jika paman terekspos, dia juga pasti akan ikut terekspos, ini tidak baik untuk kita."

Meskipun aku merasa bahwa Mark sudah mengetahui keberadaan pamanku dan yang lainnya, dia juga tidak bisa menghalangi rencana kami, tapi dengan berhati-hati berlayar berpuluh-puluh tahun.

Pamanku berkata: "Masalah ini akan aku pertimbangkan, kamu tidak perlu mengkhawatirkan banyak hal, yang terpenting kamu menjaga dirimu baik-baik. Oh iya, setelah aku menemukan Jessi dan Govy, aku akan melanjutkan untuk menyelamatkan mereka atau mengabarimu?"

Aku menjawab dengan pasti: "Aku akan pergi."

"Tapi kamu sudah bersama Claura, jika sekarang pergi bukankah tidak akan mudah?" Pamanku bertanya dengan khawatir.

"Tidak masalah, aku punya solusinya sendiri."

Pamanku tidak menghalangiku, mungkin dia merasa bahwa aku sedikit kekanak-kanakan melakukan hal ini, hanya jika berhasil menyelamatkan Jessi, aku pergi atau tidak pergi pun juga sama saja, sbeenarnya aku juga tahu, tapi aku juga hanya mempunyai obsesi ini, yaitu aku ingin menyelamatkannya sendiri.

Setelah menutup telepon, aku keluar dari toilet, membawa makanan yang sudah terbungkus dan pergi ke tempat parkir, kali ini, orang yang mengikutiku sudah terlihat disini, aku tidak memedulikan mereka, aku menyetir pergi.

Sesampainya di hotel, Claura sudah terbangun, dan sedang menelepon, melihatku masuk, dia segera mematikan teleponnya, tersenyum dan merangkul leherku bertanya: "Sudah pulang? Apa yang kamu belikan untukku?"

AKu tersenyum dan berkata: "Semuanya adalah masakan kesukaanmu, ah benar, berhati-hatilah jika keluar belakangan ini, aku merasa seperti ada orang yang mengikutiku, aku curiga itu adalah orang-orang pemerintah yang belum mempercayaiku."

Mendengar perkataan ini, ekspresinya sedikit aneh, tapi dia tidak dapat mengatakan bahwa orang-orang itu adalah orang kiriman organisasi untuk mengawasiku, aku hanya tersenyum dan mengerti bahwa dia mengetahuinya.

Aku berkata: "Makanlah."

Claura menganggukkan kepalanya, dia bertanya kapan aku akan kembali ke geng untuk membereskan Jason?

Aku pikir orang-orang pamanku harus mencari Jessi setidaknya selama satu malam, aku berkata dengan datar: "Tunggu dulu, besok siang aku akan menyiapkan sebuah pesta Hongmen, baru setelah itu kembali."

"Pesta Hongmen(pesta yang bermaksud tidak baik)?" Claura sedikit terkejut, bertanya padaku pesta Hongmen ini ditujukan untuk siapa?

Aku menyesapkan sepotong daging ke mulutnya, tersenyum dan berkata: "Siapa lagi? Tentunya Jason dan Alwi."

Claura menunjukkan sebuah ekspresi, bertanya padaku bagaimana caranya menyiapkan, aku menyuruhnya untuk melihat saja permainannya.

Beginilah hari ini berjalan, esok di pagi hari, aku menyuruh Claura untuk memberi kabar Jason dan menyuruhnya datang ke Grand Mercure Hotel, berkata bahwa aku ingin mengajaknya makan. Jason pasti thau bahwa aku telah mendapatkan kepercayaan dan perhatian baru dari organisasi, bahkan jika dia khawatir akan apa yang bisa aku lakukan padanya, dan dia tidak berani untuk datang, aku akan menelepon sendiri Alwi palsu, memintanya untuk datang ke Grand Mercure Hotel.

Di ujung telepon sana, Alwi palsu menggertakkan giginya dan berkata: "Reino, keberuntunganmu sangat bagus! Tapi aku tidak percaya bahwa kamu selamanya akan seberuntung ini, aku beritahu kamu, suatu hari nanti cepat atau lambat, kamu akan mati di tanganku!"

Aku berkata dingin: "Alwi, ini juga yang mau kukatakan padamu. Jangan pikir dengan adanya dukungan dari keluarga Wei kamu tidak terkalahkan, suatu saat nanti, aku akan mebuatmu menyesali semua perbuatanmu!"

Alwi palsu berkata dengan penuh amarah: "Ayo pergi dan lihatlah!"

Selesai diaberbicara, dia menutup telepon dengan marah.

Aku meminta Claura untuk memilih waktu memasan makanan, aku mencari alasan untuk pergi ke toilet, sampai di toilet, aku mengeluarkan ponsel yang kugunakan untuk mengubungi pamanku, setelah mengaktifkannya, aku menemukan sebuah panggilan tidak terjawab, aku segera mengirimkan pesan untuk pamanku, bertanya padanya apakah sudah menemukan Jessi? Dia segera membalasku dan dia berkata bahwa dia telah menemukannya, meskipun belum bisa masuk kedalam gudangnya, tapi karena disamping gudang itu ada beberapa orang, meskipun beberapa orang ini terlihat terselubung, tapi terlihat bahwa mereka sangat berhati-hati mengawasi gudang itu, dan masih melihat ada orang yang mengantarkan makanan, maka sudah bisa dipastikan, dia juga berkata dia sudah menyiapkan jebakan, malam ini dia akan bertindak.

Aku menahan rasa senangku, aku memberitahunya bahwa aku tidak bisa menunggu lama-lama, sore ini sudah harus bertindak, dan saat malam, penjagaan di sana pasti sangat ketat, pada siang hari, kita bisa menghabisi mereka.

Pamanku menjawab baiklah, memberitahuku lokasi taman itu, dan berkata bahwa taman ini berada di dekat rumah Jessi, walaupun adalah tempat paling berbahaya, tapi juga tempat yang paling aman, siapa yang menyangka bahwa Jessi akan dikurung di tempat sekitar rumahnya! Ketika membayangkan aku akan segera bertemu Jessi, hatiku sangat bersemangat, aku sangat ingin pergi kesana dan segera menyelamatkannya.

Tapi aku tahu aku tidak bisa, sampai sekarang, aku harus terus hati-hati untuk melangkah, harus serius dan siap sedia, maka perasaanku tidak akan memengaruhi keputusanku.

Aku menghela beberapa kali napas berat, memberitahu diriku sendiri, sudah setengah bulan, apalagi yang tidak bisa ditahan? Beginilah, aku keluar dari toilet, kembali ke ruang privat, kira-kira menunggu dua puluh menit, Alwi palsu datang. Dan dia belum tahu bahwa aku juga mengundang Jason, dia lebih tidak tahu lagi bahwa aku sudah menyiapkan jebakan yang menantinya.

Alwi palsu melihatku dan Claura langsung saling merangkul dan mengobrol bersama, wajahnya terlihat tidak baik, dia berkata dengan dingin: "Katakanlah, mengundangku untuk apa? Jika mengundangku hanya untuk melihat kemesraan kalian berdua, Reino, kamu sangat merendahkan Alwi, aku akan sangat kesal dengan itu."

Claura menatapnya dingin dengan sekilas, sudah terlihat, sejak dia memberi tahuku apa yang telah mereka 'lakukan', Claura benar-benar sangat membencinya, melihat sorot matanya yang menunjukkan kebencian, tapi Alwi, masih tidak punya malu, dan dia masih bisa tersenyum pada Claura.

Aku berkata datar: "Kamu terlalu banyak berpikir, aku tidak semembosankan itu, aku mencarimu, untuk memberitahumu, atasan demi menjaga perasaanku, dia sudah berjanji padaku, menyuruhku untuk membereskan sendiri Jason."

Wajah Alwi palsu seketika muram, dia berkata dengan dingin: "Apa yang kamu katakan?"

"Kenapa? Tidak percaya? Jika tidak percaya kamu boleh bertanya pada Claura, atau teleponlah atasan dan bertanyalah langsung padanya, lihat apakah aku membohongimu."

Alwi palsu menatap Claura, Claura berkata dengan dingin: "Atasan bukan hanya berjanji pada suamiku untuk membiarkannya membunuh sendiri Jason, tapi juga berjanji padanya untuk menyuruhmu membunuhnya sendiri."

"Menyuruhku untuk membunuhnya sendiri?" Alwi plasu menatapku dengan sedikit tidak percaya.

Aku berkata dingin: "Kenapa? Kamu tidak rela membunuh saudaramu sendiri? Jika kamu tidak bertindak juga tidak masalah, aku masih memliki sebuah pilihan, yaitu berlutut dan meminta maaf padaku, pilih salah satu, mana yang kamu rasa cocok?"

Mendengar perkataanku, Claura sedikit terkejut, lagipula kemarin aku tidak menyebutkan untuk meminta Alwi palsu berlutut memohon, tapi dia juga tidak berkata apapun, tersenyum melihat Alwi palsu dengan tatapan senang.

Wajah Alwi sangat muram, mengeluarkan pistol diatas meja, dan bertanya: "Reino, kamu pikir aku tidak rela untuk membunuh Jason, maka kamu menyuruhku untuk berlutut dan memohon, kamu ingin membuatku malu? Menginjak-injak harga diriku?"

Aku berkata dengan datar: "Benar sekali."

Alwi palsu marah dan memukul meja, dengan dingin berkata: "Kamu terlalu berharap! Aku beritahu kamu, aku selamanya tidak akan pernah berlutut di hadapanmu, bahkan jika aku mati sekalipun!"

Aku tersenyum dingin dan berkata: "Maksudmu adalah, kamu menyetujui untuk membunuh Jason?"

Alwi palsu hanya terdiam, dia dengan dingin berkata: "Bunuh tinggal bunuh, lagipula jika aku tidakmembunuhnya, dia juga akan mati di tanganmu, aku berpikir, mati di tanganku, setidaknya itu akan memberinya penghinaan yang lebih sedikit, dia seharusnya berterimakasih padaku."

Sejujurnya, meskipun aku sudah lama tahu bahwa Alwi palsu adalah yang paling kejam, tapi dia berkata seperti ini, aku turut merasakan kesedihan dan ketidakberhargaan Jason, harus mengetahui alasan Jason kehilangan nyawanya, dan dia mendorong Jason untuk memiliki hubungan yang tidak terpisahkan denganku, sekarang seperti inilah responnya, jika aku adalah Jason, aku harus menampar diriku sendiri selama puluhan tamparan dan menyalahkan diriku sendiri karena tidak peduli.

"Kamu membunuhnya, kamu masih berpikir dia akan beryukur padamu?" Aku kembali bertanya pada Alwi palsu, "Tapi dia adalah saudaramu, tidakkah kamu merasa malu untuk mengatakan itu?"

Siapa sangka, Alwi palsu tersenyum jijik dan berkata: "Saudara yang baik? Dalam perjalananku sebagai Alwi palsu, aku tidak pernah menganggap siapapun saudaraku, Jason...... Dia sudah kehilangan fungsinya, mati ya mati saja."

Saat ini, pintu didorong oleh seseorang dari luar, kemudian, seorang pria menerobos masuk dengan marah, menatap Alwi palsu, menggertakkan giginya dan berkata: "Apa yang kamu katakan?"

Orang yang marah ini bukanlah orang lain, melainkan Jason.

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu