Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 166 Menariknya Keluar

Wanita ini mengatakan jika aku pikir siapa dia, maka ia adalah orang itu, maksud dari perkataannya adalah dia bukan Jessi? Jadi siapa dia? Selain Jessi, siapa lagi yang memiliki kemampuan untuk memahami berita tentang Johan? Lagipula selain Jessi dan Aiko, aku benar-benar tidak tahu siapa lagi orang yang akan memperlakukan ku dengan baik.

Memikirkan hal ini, aku membalas pesan teks nya, menanyakan kepadanya mengapa dia begitu baik kepada ku?

Jawabannya sangat sederhana, hanya satu kalimat: "Karena aku ingin kamu mencintaiku."

Ketika mendengar ini, jantungku berdebar.

Nody yang berada di belakangku tiba-tiba bersiul dan berkata: "Bos Alwi, kamu ini benar-benar 'seks moral', memiliki banyak jodoh wanita."

Pengikut muda di sebelahnya berkata: "Kakak Nody, ini disebut 'Bunga Persik yang Tak Berujung', seks moral itu artinya tidak baik."

Nody merasa canggung dan berkata, Oh ya? Aku merasa tidak berdaya dan menepuk dahiku, aku pikir orang ini benar-benar harta karun hidup. Seberapa buruknya bahasanya, dari sejak aku bertemu dengannya, dia mengatakan beberapa idiom dan menggunakannya dengan salah. Dia benar-benar membuat orang sakit kepala!

Aku menyimpan pesan teks itu, memandang Nody dari atas ke bawah, mengucapkan terima kasih kepadanya, jika dia tidak disini malam ini, mungkin pria malang itu sudah melarikan diri, dan bahkan jika aku tahu dia adalah orang nya Johan, takutnya itu tidak akan membantu. Memikirkan hal ini, aku berpikir apakah Nody sengaja datang untuk membantu ku? tetapi bagaimana dia tahu bahwa aku perlu bantuan?

Ketika aku memandangi Nody, dia dan Sulistio sedang mengobrol di sana. Dari percakapan mereka berdua, aku mengetahui bahwa saat Sulistio dan yang lainnya menunggu kabar, mereka tiba-tiba dikepung oleh orang. Situasi Nody juga sama. Selain itu, Nody tidak mendengarkan perintahku untuk memanggil petugas keamanan di klub karena dia takut seseorang akan membuat masalah di klub. Mungkin karena alasan inilah mereka merasa bahwa hanya ada dia dan pengikut mudanya di pintu, jadi orang itu tidak mengirim banyak orang untuk datang, kalau tidak mereka pasti akan gawat.

Melihat situasi percakapan mereka berdua, mereka tampaknya akrab satu sama lain, Sulistio tampaknya sedikit kagum padanya, ini membuat ku semakin waspada.

Harus diketahui Sulistio adalah orang yang sangat sombong, dan dia tidak terlalu senang dengan sekelompok penjaga keamanan yang mengikuti Jimmy. Sebenarnya, Nody juga berasal dari sana, tetapi Sulistio bisa menjadi sangat dekat dengannya hanya dalam waktu beberapa hari. Bisa dilihat kemampuannya luar biasa.

Aku tidak ingin menjadi Jimmy berikutnya, jadi bahkan jika Nody membantu ku, aku masih tetap berwaspada padanya.

Nody tiba-tiba menatapku dan berkata: "Bos Alwi, tidakkah kamu merasa itu aneh? Aku disergap itu sangat tidak heran, itu karena aku berada dalam posisi yang sangat jelas, tetapi Sulistio, ia berada di tempat tersembunyi, bagaimana mungkin mereka menemukannya? "

Jika dia tidak mengatakan itu aku sudah hampir melupakannya, ketika ia mengatakannya, tiba-tiba ada dugaan buruk di benakku, yaitu, mungkin ada pengkhianat di sisiku. Tetapi ketika aku menelpon Sulistio untuk mengatur tugas, hanya Aiko yang berada di sisiku, dia tidak mungkin mengkhianatiku, jadi hanya ada satu jawaban yang tersisa.

Aku melihati ponsel, membukanya, dan melihat ada sebuah chip kecil di dalamnya.

Dony mendengus, mengambil chip itu, dan berkata: "Alat pendengaran, benda ini baru. Benda jenis ini dapat merekam percakapanmu dan mengirimkannya ke ponsel eavesdropper ketika kamu menelepon."

Baru? Bagiku hal ini bukanlah hal yang baru lagi. Sambil memikirkannya, aku melemparkan barang itu ke saluran air.

Dony tercengang, dan bertanya kepadaku apakah aku tidak ingin tahu siapa yang memasukkan itu ke ponselku? Aku menggelengkan kepala dan berkata tidak, karena aku sudah tahu siapa itu.

Siapa lagi selain Felicia? Aiko juga sudah mengingatkanku saat di jalan, menyuruhku untuk mencarinya di kamar, atau di tempat lain, lihat apakah ada alat pendengaran atau tidak. Tidak disangka perkataan itu baru saja di katakan tidak lama, aku sudah menemukan barang itu di ponselku.

Aku menyalakan sebatang rokok, mengambilnya dan mengisapnya dalam-dalam, aku tidak bisa mengatakan apakah perasaaan sedih atau perasaan kehilangan yang lebih banyak. Singkatnya, perasaan hati ku bercampur aduk.

Kemudian, aku berkata: "Teman-teman telah bekerja keras malam ini, setelah aku selesai menangani masalah ini, Sulistio, kamu panggil orang-orangmu, Dony, kamu dan pengikut mudamu juga, mari kita minum bersama. Pertama, aku ingin mengucapkan terima kasih pada kalian. Kedua, kita dapat saling memperkuat hubungan kita. "

Dony berkata sambil tersenyum: "Oke, ngomong-ngomong, pengikut mudaku bernama "Chick kecil."

Pengikut mudanya dengan pasrah berkata: "Kak Nody, namaku "Chick ."

Sepasang harta karun hidup ini benar-benar membuatku canggung, aku melihat lelaki malang yang terbaring dibawah itu, menyuruh Sulistio untuk membawa orang-orang itu ke medan pertempuran anjing. Selain dia, semua orang diikat dan dilemparkan ke medan pertempuran anjing. Sebagian besar dari mereka hanya terluka sedikit. Hanya orang yang mulutnya telah ditusuk oleh tusukan Nody, yang mulutnya penuh darah, melihat ke Nody dengan tatapan melihat dewa pembunuh, penuh dengan kepanikan.

Ketika orang-orang ini masuk ke medan pertempuran anjing, orang-orang Sulistio juga sudah datang, mereka menutup pintu dan berjaga di luar, aku hanya berjongkok di depan pria yang malang itu.

Pria malang itu perlahan membuka matanya, dan ketika dia melihatku, dia sangat jelas agak takut, tetapi dia berkata dengan sombong: "Apakah kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan? Aku beritahu kamu, kamu ini namanya penculikan, ini adalah pelanggaran hukum, aku bisa membuatmu menghilang dari sini besok. "

Masalahnya sudah begini, tetapi pria malang itu masih berusaha berpura-pura, aku sangat mengagumi keberaniannya. Aku berkata: "Sudahlah, jangan berpura-pura lagi, aku tahu kamu dikirim oleh Johan, dan aku beritahu kamu, jika kamu tidak mengatakannya dengan jujur, kamu tidak akan bisa keluar dari sini malam ini."

Pria malang itu tersenyum dan berkata dengan menyebalkan: "Kamu tidak berani, aku dapat memberitahumu, tidak sedikit orang yang tahu bahwa aku berada di medan pertempuran anjing ini. Apakah kamu pikir jika kamu melukaiku, kertas membungkus api?"

Aku mengangguk, mengakuinya dan berkata: "Yang kamu katakan itu benar, aku tidak berani membunuh orang."

Pria malang itu mengira aku takut, jadi dia membiarkanku melepaskannya, ia mengatakan jika aku membiarkannya pergi, semuanya akan lunas.

Aku bersiul sambil tersenyum, mengangkat jariku dan menunjuk ke kakinya, Dingo yang berada di sebelahku segera bergegas datang, menggigit betis pria malang itu, dan ia langsung meraung kesakitan, ia menggoyangkan kakinya, Dingo merobek sepotong dagingnya, dan kemudian memuntahkannya.

Daging yang berdarah dilemparkan ke tanah, betapa menjijikkannya itu, dan pria yang malang itu merasakan kesakitan sampai tubuhnya berkedut, matanya berlinangan air mata, dan bahkan walaupun dia diikat dengan tali, dia terus berguling-guling di sana.

Melihat ia yang kesakitan, aku berkata: "Aku lupa memberitahumu bahwa anjingku adalah 'anjing gila'. Menurutmu, jika ia menggigitmu sampai mati, apa yang akan terjadi?"

Pria malang itu menatapku dengan ngeri, ia berkeringat dingin, aku menatapnya sombong dan berkata: "Menurutmu kamu bisa mengendalikan berapa banyak orang?"

Pria malang itu tiba-tiba menangis: "Kak Alwi, kak Alwi, aku sudah salah, aku benar-benar sudah salah, aku mohon kamu membiarkan aku pergi! Apa yang ingin kamu tanyakan, aku pasti akan mengatakan semua yang aku ketahui."

Aku merasa puas dan berkata: "Betapa baiknya jika kamu bekerja sama sejak awal? Katakan lah, siapa kamu, apa pekerjaanmu, Johan meminta mu untuk datang mengambil anjing, apa tujuannya itu?"

Setelah beberapa saat, aku berkata: "Aku beritahu kamu, aku sudah membiarkan orang mengambil fotomu untuk mencari tahu informasi tentangmu. Jika kamu berani berbohong, malam ini aku akan membiarkanku menyaksikan dirimu menjadi sebongkah tulang. "

Pria malang itu sangat ketakukan. Dia dengan gagap mengatakan namanya Legy. Dia adalah penduduk asli Beijing. Dia adalah pemelihara anjing. Dia juga mengatakan bahwa anjing yang dibawanya dibesarkan olehnya sendiri, ia sangat ganas. Itu adalah anjing favorit pemilik anjing. Kali ini, pemilik anjing memberinya sejumlah uang dan menyuruhnya membawa anjing itu untuk mencari Johan di sini. Kemudian, Johan memintanya untuk datang mengambil anjing. Mengenai orang-orang yang menangkap kak Toba, itu semuanya adalah perbuatan Johan.

Jadi, pemilik anjing itu dan Johan bersekongkol? Jika benar begitu, Johan mungkin tahu apa yang diketahui oleh pemilik anjing itu, dan keduanya bersepakat. Johan membantunya mendapatkan anjing itu, setelah mendapatkan anjing, pemilik anjing mungkin dapat mengidentifikasi identitasku, lalu datang membalas dendam.

Memikirkan kemungkinan ini, punggungku berkeringat dingin, aku merasa seperti menjadi sasaran yang diawasi oleh teroris. Bayangkan saja, orang yang bisa bekerja sama dengan Johan, ia pasti bukan orang kecil. Jika dia benar-benar ingin membunuhku, kurasa aku tidak punya cara untuk hidup.

Menekan kecemasan di hatiku, aku bertanya pada Legy: "Siapa pemilik anjing itu? Apa identitasnya?"

Tidak disangka, Legy menggelengkan kepalanya dan berkata: "Aku juga tidak tahu. Dia sangat misterius. Dia tidak pernah muncul. Dia memakai topeng setiap kali dia muncul. Sangat misterius, dan anjingnya memiliki vila yang terpisah. Dia tidak tinggal di sana, jadi sampai sekarang aku tidak tahu siapa dia. "

Setelah mendengar ini, aku berteriak "Dingo", Legy ketakutan dan bergegas berteriak : "Kak Alwi, kak Alwi, aku benar-benar tidak tahu siapa orang itu. Jika aku berbohong, aku akan disambar petir, istriku tidur dengan orang lain, anak ku bukan anak kandung, sungguh, mohon lepaskan aku. "

Nody tiba-tiba berkata: "Pria ini sepertinya tidak sedang berbohong, tetapi jika dia mengatakan hal yang sebenarnya, bukankah orang itu terlalu aneh. Siapa yang akan memakai topeng setiap hari?"

Sulistio berkata: "Mungkin dia cacat dan tidak ingin menunjukkan wajahnya yang sebenarnya."

Setelah merenung beberapa saat, sebuah spekulasi tiba-tiba muncul di benakku. Aku berkata: "Mungkin dia tidak memakai topeng setiap hari, tetapi ia hanya akan memakainya di depan Legy. Dia tidak ingin penjaga anjing ini mengetahui tampangnya, karena dia sudah berencana sejak awal untuk menggunakan penjaga anjing ini untuk melakukan sesuatu hal di suatu hari nanti. Dia tahu bahwa Legy tidak akan dapat menutup erat mulutnya, jadi dia membiarkannya tidak tahu apa-apa tentang dirinya agar identitas dirinya tidak terungkap. "

Dugaan ini kedengarannya konyol, tetapi aku pikir itu sangat mungkin.

Nody dan yang lainnya mengatakan imajinasiku terlalu banyak, bahkan Aiko pun berpikir itu tidak mungkin. Aku berpikir mungkin aku benar-benar berpikir terlalu banyak. Baru-baru ini, terlalu banyak hal yang terjadi, itu membuatku berpikir sembarang.

Tidak ada berita yang lebih berguna dari Legy. Aku hanya bisa menyerah dan berbalik memfokuskan semuanya ke Johan. Aku bertanya kepada Legy: "Apakah kamu sudah menjanjikan tempat pertemuan dengan Johan? "

Legy mengangguk dan berkata: "Sudah, kami sudah berjanji akan bertemu di dekat persimpangan jalan raya, dia akan mengatur mobil untuk membawa ku dan anjingnya pergi."

Aku berpikir, menyuruh Sulistio untuk membawa dokter datang untuk mengobati luka Legy dan memberinya vaksin rabies, Legy berpikir aku akan membebaskannya, ia sangat gembira seketika, ia terus berterima kasih padaku.

Aku berkata: "Jangan berterima kasih padaku dulu, aku punya alasan untuk membiarkanmu pergi, yaitu, kamu harus bertanggung jawab untuk membantuku menarik Johan keluar."

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu