Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 860 Aku ingin berjumpa denganmu

mata mata yang dikirim oleh Huaxia hanyalah aku seorang. jadi, aku sangat pasti kalau Denis bukan pergi menjumpai mata mata. kecuali kalau dia telah berhasil menangkal penduduk lokal disini. namun aku rasa tidak mungkin.

ini membuatku semakin curiga. siapa yang dijumpai bocah itu? apa tujuannya membawa Rudi kesini? bagaimanapun, Rudi tidak boleh berada disini. aku pun berkata :" selagi bocah itu belum sadar, segeralah naik bus dan kembali ke Huaxia. mereka membawamu kesini, seharusnya sudah mempersiapkan semua kartu identitasmu kan?"

Rudi mengangguk dan aku berkata :" kalau begitu, segeralah pergi. setelah sampai di Huaxia, jangan hubungi wanita itu dan buanglah ponselmu. kamu langsung pergi ke HangZhou untuk menemui seorang pria bernama Nody. aku akan memberimu alamat dan nomor telepon. katakan kepadanya perkataan yang pernah aku katakan kepadamu. maka dia akan menyembunyikanmu dan membersihkan semua informasi tentang dirimu."

melihat Rudi yang masih bingung, aku pun bertanya :" apakah kamu mengerti?"

dia mengangguk dan berkata :" aku mengerti. namun aku tidak mengerti kenapa kamu mengusirku pergi?"

aku pun berkata :" ini hanyalah perasaanku. Denis bukanlah orang baik. dia menyuruhmu kesini pastilah ingin memanfaatkan dirimu untuk menyerangku. jika kamu tetap tinggal disini, kita berdua tidak akan hidup."

Rudi berkata dengan bingung :" kenapa kamu begitu pasti? bagaimana kalau tebakanmu salah?"

aku pun berkata :" meskipun aku salah menebak, ada satu point yang pasti."

" point apa?"

" rencananya tidak mungkin bisa berjalan, kamu akan mati jika tetap tinggal disini. aku tahu kamu ingin membalas dendam ayahmu. ditambah lagi otakmu terlalu bodoh, jadinya kamu tertipu oleh mereka. namun percayailah aku. aku tidak akan membohongimu."

Rudi ingin menangis dan berkata :" kenapa kamu harus menghinaku seperti ini?"

dia pun menghela nafas dan ekspresinya sudah berubah. dia pun berkata :" namun perkataanmu benar. kamu sangatlah pintar. aku akan pergi dari sini karena aku sangat mempercayaimu."

" apakah kamu membawa paspormu?"

" aku membawanya. aku merasa tidak begitu tenang. oleh karena itu, aku membawanya kemanapun aku pergi." kata Rudi dengan bangga.

aku tersenyum dan berkata :" kalau begitu, aku ingin menarik kembali perkataanku tadi. kamu tidak sebodoh itu."

setelah itu, aku bertanya padanya dihotel mana ia tinggal. dia berkata kepadaku dan aku pun mengangguk sambil menyuruhnya segera pergi. dia tidak berani tinggal lama dan langsung bergegas ke terminal bus. setelah dia pergi, aku pun langsung pergi ke hotel yang ia tinggali itu. aku langsung naik kelantai dua dan menghampiri kamar Denis. aku membuka kunci kamarnya dan langsung masuk kedalam.

kamar itu sangat rapi dan bersih. tidak ada barang lain selain beberapa baju.

aku pun meninggalkan kamar itu karena tidak menemukan apapun. aku pun menelepon Miko dan menyuruhnya untuk mencari sekelompok bocah di seluruh hotel ataupun warnet yang ada didesa kecil ini. setidaknya kelompok itu memiliki 7 personil. karena Rudi berkata pria itu membawa 5 orang bawahan. jikalau dia memang pergi menjumpai seseorang, setidaknya personil mereka menjadi 7 orang.

Miko langsung mengiyakan perintahku dan aku berpikir sambil berkata :" aku tidak ingin kalian yang melakukan ini. biarkan adik sepupumu yang menelusurinya bersama para bawahannya itu. karena militer resmi seperti kalian sangatlah mudah membuat mereka waspada."

Miko langsung memujiku dan berkata :" pemikiran Kak Alwi lebih luas. hanya saja apa yang harus kami lakukan setelah menemukan orang orang itu?"

" pantaulah mereka dan ambil foto mereka. terus ikuti mereka dan kamu harus ingat, mereka merupakan orang orang yang hebat. kalian harus menjaga jarak dan hati hati untuk menyembunyikan diri kalian. apakah paham?" kataku dengan datar.

Miko langsung mengiyakan perkataanku.

tidak perduli apa yang ingin dilakukan Denis itu, sekarang Rudi telah pergi. selagi Rudi tidak ada disini, dia tidak akan mendapatkan bukti kalau aku merupakan mata mata dari Huaxia. disaat itu, aku bisa menyerang balik dia.

ketika memikirkan itu, aku duduk dibawah pohon yang ada dipinggir jalan. aku pun merenung dengan tenang. orang orang yang ramah pun menghampiriku dan menyapaku. ada beberapa orang yang memberiku buah segar. melihat mereka yang begitu ramah, aku merasakan sebuah perasaan yang tidak bisa aku jelaskan. aku merasa senang namun juga merasa bersalah.

duduk sekitar 1 jam, Miko pun meneleponku dan nada suaranya sedikit aneh. aku bertanya bagaimana tugas itu, dia sedikit gugup.

aku pun mengerutkan kening dan berkata dengan nada suara yang tegas :" tidak mendapatkan mereka?"

mendengar nada suaraku yang kasar, Miko pun panik dan berkata :" aku... aku sudah mendapatkan mereka. hanya saja, orang yang mereka jumpai itu bukanlah orang biasa loh,kak Alwi. aku... aku tidak berani memberi foto itu padamu. namun kamu ingin melawan mereka menggunakan foto ini. apa yang harus aku lakukan?"

tidak kusangka Miko sepintar ini. dia bisa menebak tujuanku mengambil foto itu. hanya saja, jika didengar dari nada suaranya, dia sepertinya mendapatkan hal yang besar. aku pun berpikir sebentar dan berkata :" siapa orang itu?"

Miko merasa susah dan tidak berani mengatakan itu. aku pun berkata dengan cuek :" kamu jangan lupa kalau akulah atasanmu. dan juga orang itu kemungkinan merupakan pengkhianat negara ini. kamu menutupinya dan sama saja kamu merupakan pendukungnya. disaat itu, tidak hanya kamu yang akan ditembak mati, jika dilihat dari aturan negara, hukuman juga akan dijatuhkan kepada 9 keturunan kamu nantinya."

mendengar itu, Miko pun takut dan dia berkata dengan panik :" aku... aku akan mengirim foto ini kepadamu. hanya saja aku berharap kamu tidak melapor kepada atasan kalau aku lah yang memotret foto ini."

aku tahu, dia takut kalau aku melapor dan takut terlibat. sepertinya, orang itu bukanlah orang yang biasa.

aku pun tertawa cuek dan berkata :" bagaimana jika aku mendapat pujian dari atasan? apakah aku harus menyembunyikannya juga? ini adalah hasil kerja keras yang baik loh."

" orang kecil sepertiku tidak pantas menerima hasil itu." kata Miko sambil tertawa.

aku pun tidak berbicara lebih lagi. aku sangat penasaran akan siapa yang dijumpai Denis itu?

Miko pun segera mengirimkan foto itu kepadaku. didalam foto itu, ada dua pria yang duduk berhadapan. hanya terlihat bagian wajah mereka dari samping. aku sudah berhasil mengenali salah satu dari mereka. dia merupakan salah seorang ketua dari empat ketua terbesar dan dia memiliki pangkat yang sama dengan ayah Billie. dia adalah seorang pria muda berkebangsaan thailand, yaitu Himawan.

Himawan baru saja kembali seminggu yang lalu. kedengarannya dia kuliah diluar negeri selama ini. dia kuliah diperguruan tinggi yang sama dengan Helena. dari gosip yang aku dengar, Himawan sangat ingin mendapatkan Helena. mereka masih dalam status pdkt. meskipun Helena belum menyetujuinya, namun dia juga tidak menolaknya. dia seperti sedang menggantung perasaannya.

aku pun mengedipkan mataku sambil membayangkan wajah Helena yang dihiasi senyuman itu. aku seketika merasa apakah hal ini juga berhubungan dengannya?

bagaimanapun mereka berdua memiliki hubungan yang dekat. kemungkinan mereka akan bekerja sama untuk mencelakaiku. karena kemunculanku merupakan ancaman bagi mereka untuk mendapatkan keuntungan. hal yang semakin membuatku merasa penasaran adalah apakah Himawan tahu kalau Helena yang sangat dicintainya itu sudah pernah tidur dengan pria lain?

hal lain yang membuatku penasaran juga adalah kenapa Himawan bisa berhubungan dengan Denis? apakah Denis yang mencarinya? kalau tidak mereka kenapa bisa tahu kalau aku yang melepaskan Rudi? siapa sebenarnya Denis itu? ada dendam apa diantara kami yang membuatnya harus melakukan itu padaku?

namun bagaimanapun, aku tidak akan membiarkan bocah itu begitu saja. itu akan sangat repot jika dia memiliki bukti kalau aku merupakan Alwi yang sebenarnya. aku harus mencari cara untuk menghubungi Jessi dan menelusuri dengan jelas bocah ini. aku akan merencanakannya nanti.

setelah memikirkan itu, aku pun menelepon Miko dan bertanya dimana sekelompok orang itu berada. dia berkata kalau mereka dalam perjalanan pulang ke hotel. aku pun bergegas menuju kearah hotel. ketika aku sampai, mereka masih belim kembali. ketika aku menunjukkan identitasku, pemilik hotel itu sangat menghormatiku. aku pun berkata :" ada kelompok yang memiliki 7 personil tinggal disini kan?"

orang itu mengangguk dan berkata :" benar, aura mereka juga tidak biasa. namun hari ini, ada 6 orang keluar bersamaan dan seorang lainnya pergi sendirian. Kenapa Kak Alwi? apakah mereka..... bermasalah?"

aku berkata dengan datar :" berkemungkinan. sekarang, aku ingin kamu membantuku melakukan sesuatu....."

" katakan saja."

" sediahkan satu teko teh dan masukkan obat bius didalam. bius semua rang itu dan rebut semua barang mereka lalu kamu kabur dari sini. oh iya, jika mereka bertanya kepadamu kemana seorang lainnya itu pergi, katakan saja dia sedang berkeliling dijalanan."

aku tahu, demi memastikan keberadaan Rudi, Denis akan langsung menyuruh orang untuk mencari Rudi. aku hanya bisa menunggu mereka dengan tenang dijalanan itu.

aku melakukan semua ini, pertama agar Rudi memiliki waktu yang cukup untuk kembali keHuaxia dengan selamat. kedua adalah aku ingin memberi waktu yang cukup untuk diriku sendiri agar aku bisa berpikir bagaimana caraku menghadapi bahaya ini.

setelah memerintahkan itu, aku pun berjalan keasalah satu jalan yang paling terkenal di desa ini. aku pun telah memilik tempat persembunyian dan duduk diam disana sambil menunggu kedatangan mereka.

10menit berlalu, seorang pria pun bergegas kesini. aku bisa langsung mengenalinya kalau dia merupakan bawahan Denis karena Miko telah mengirimkan foto pria ini kepadaku tadi.

ketika pria itu melewatiku, aku langsung mengulurkan tanganku dan mencekik lehernya. namun responnya sangatlah cepat. dia langsung menghindar dariku. namun gerakan mencekik yang aku lakukan adalah palsu. aku hanya ingin mengacaukan konsentrasinya saja. ketika dia menghindar, aku sudah menyiapkan sebuah pukulan dan aku langsung mendaratkan pukulan itu pada dahinya. dia ingin menghindar, namun tidak sempat lagi dan dia pun langsung pingsan.

aku menyeretnya ketempat yang sepi dan mencari ponselnya. aku lalu menelepon Jessi dengan cepat.

suara Jessi pun dengan cepat terdengar dari dalam ponsel itu. aku pun berkata :" Jessi, ini aku."

Jessi sedikit terkejut dan bertanya :" Alwi, kenapa kamu bisa meneleponku? dan juga nomor ini merupakan nomor khusus untuk pasukan di Huaxia."

aku berkata dengan datar :" waktu sangatlah minim. aku akan menceritakan intinya saja...."

aku pun menjelaskan semua kejadian yang ada kepada Jessi. setelah mendengar itu, dia sedikit marah dan berkata :" Denis, berani beraninya dia mencelakaimu!"

aku pun bertanya :" siapa Denis itu? dia mencelakaiku karena memang tujuannya sendiri atau karena perintah dari orang lain?"

Jessi tidak menjawabku dan aku kembali bertanya :" apakah tidak boleh dikatakan? kalau tidak boleh, aku juga tidak akan bertanya lagi. hanya saja kamu harus memberiku pencerahan. apakah aku harus menewaskannya atau membiarkannya hidup?"

sebenarnya aku merasa tertindas, namun aku tahu kalau Jessi merupakan orang yang berprinsip. mungkin identitas Denis sangatlah rahasia hingga aku tidak boleh mengetahuinya. namun seberapa misteriusnya dia, dia ingin membunuhku dan tidak hanya sekali saja. bagaimana mungkin aku berharap Jessi mendukungnya?

Jessi terdiam sebentar dan kembali berkata :" bunuh saja kalau kamu mau, aku akan menanggung semua ini."

hatiku mulai panas, karena aku tahu jika dilihat dari identitas, Jessi tidak sepantasnya mengatakan itu. namun dia juga telah mengatkan itu. ini bisa menandakan kalau aku telah menjadi imannya dan dia juga telah menjadi imanku.

aku tertawa dan berkata :" dasar bodoh, aku boleh membunuhnya? aku tidak akan merepotkanmu kok. tunggulah kabar dariku."

" apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Jessi dengan khawatir.

aku berkata :" hal yang aku khawatirkan sekarang adalah dia telah memberi bukti kalau aku adalah Alwi dan juga mata mata kepada Himawan. jadi, yang ingin aku lakukan sekarang adalah mengetahui apakah dia benar benar melakukan itu melalui informasi dari kalian."

Jessi pun berkata :" baik, aku akan menelepon dan bertanya kepadanya. aku juga akan menyediakan sebuah helikopter kesana. kamu boleh menyerangnya dengan tenang. ketika aku sampai disana, aku akan berakting dan melenyapkan semua kecurigaan yang menimpamu. aku juga bisa sekalian membawa semua orang itu kembali keHuaxia agar rencanamu tidak terhalangi."

rencana Jessi lebih baik dibandingkan dengan rencanaku. awalnya aku sudah memikirkan rencana ini, namun aku tidak ingin dia hadir disini.

" disini telalu berbahaya....." kataku dengan pelan.

Jessi berkata dengan nada yang manja :" namun aku ingin berjumpa denganmu."

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu