Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 949 Melawan dengan kecerdasan dan keberanian (2)

aku tidak akan duduk diam, ketika Lina pergi, aku membuka mantelku, lalu membuka pintu dan ketika pintu terbuka, aku melempar keluar mantelku dan terdengar suara tembakan dari luar. itu adalah tembakan dari orang yang sedang menjaga diluar.

aku pun mencuri kesempatan untuk kabur dari ruangan ini. aku pun mendaratkan sebuah tembakan pada keningnya, namun dia menghindariku dengan cepat. meskipun dia bisa menghindari tembakanku dikeningnya, namun ketika dia menghindar, aku pun mendaratkan tembakan pada bagian lain tubuhnya yang sudah aku rencanakan tadi.

setelah itu, aku tidak berhenti. aku merebut pistol dan ponsel mereka lalu menutup kembali pintu itu. aku menahan pintu itu menggunakan meja dan dengan hati hati turun memanjat melalui pipa.

didalam kondisi tidak ada bantuan apapun, kecepatanku turun dari lantai 5 tidaklah lambat namun tidak digolongkan cepat juga. oleh karena itu, aku menahan pintu dengan meja agar menunda waktu mereka.

ketika aku sampai dibawah, ada yang menembakku dari atas. aku langsung terjatuh dan berguling hingga jauh. namun aku memikirkan sesuatu didalam hatiku, ketika aku sedang berusaha bangkit dan mereka menembakku, meskipun aku bisa berhasil kabur, namun aku juga tidak bisa menghindari luka itu.

sambil memikirkan itu, aku langsung bersembunyi dibelakang dinding dengan cepat. melalui jendela kaca, aku bisa melihat jelas kalau tamu didalam sedang menari dan menikmati musik yang sangat kuat itu.

aku langsung mendaratkan tembakan kedalam. meskipun tidak melukai orang, namun semua orang akan merasa takut ketika mendengar suara tembakan dan suara pecahnya botol kaca itu. semua orang berteriak dan berbondong bondong keluar. dikarenakan kacau, mereka semua akan terhalang dipintu dan itu akan menunda waktu semua orang yang ingin mengejarku itu.

aku tidak lagi menunda waktu dan langsung keparkiran lalu memilih sebuah motor balap. aku pun membawanya pergi. ketika aku sedang berkendara, aku pun menelepon Tom dan bertanya dimana dia.

suara Tom kedengarannya sangat panik dan mungkin dia sudah sangat ketakutan. dia pun berkata :" tuan Alwi, apa yang kamu lakukan? ada 20 mobil lebih yang mengikutiku dari belakang! didepan sana juga ada polisi yang ingin memeriksaku!"

aku berkata degan datar :" ketika polisi itu menahanmu, diamlah dan tunggu aku dengan tenang."

setelah itu aku bertanya padanya dari mana dia kabur dan melewati jalan mana. setelah itu aku pun menutup ponselku.

aku tahu orang itu akan menggunakan Tom untuk memancingku keluar. jadi, untuk sementara ini mereka tidak akan mengancam keselamatan Tom. itulah alasan kenapa aku berani menyuruhnya untuk berhenti.

aku mengeluarkan ponsel milik manajer bar itu dan melihat history panggilan didalam ponselnya. nomor pertama adalah nomor bosnya. aku langsung menelepon bosnya itu.

ketika tersambung, orang itu langsung berkata dengan cuek :" kamu adalah orang yang kabur itu kan?"

aku tidak merasa heran atas tebakannya itu. bocah itu pasti telah menerima informasi kalau manajer bar mereka sudah tewas. dikondisi seperti ini, yang akan menggunakan ponselnya untuk menelepon hanyalah tersisa aku.

aku pun tertawa dingin dan berkata :" Jones, coba tebak barang apa yang ada samaku sekarang?"

Jones sedikit tidak puas dan berkata :" kamu tidak sopan, beraninya kamu memanggil namaku dengan langsung?"

aku tertawa dan berkata :" aku akan memanggilmu sesukaku, kenapa? tidak puas? tahanlah meskipun tidak puas!"

" kamu sangat sombong! ini adalah wilayahku. jika aku ingin kamu mati, kamu juga tidak akan hidup hingga besok." kata Jones dengan geram.

aku tertawa dan berkata :" kamu boleh mencobanya, namun aku akan mengingatkan kepadamu, aku sudah memiliki bukti yang cukup untuk memasukkanmu kedalam penjara. apakah kamu tidak bermaksud untuk berbicara dengan damai denganku?"

Jones terdiam dan berkata dengan cuek :" ternyata kamu mengunjungi bar kami karena memiliki tujuan tertentu. siapa kamu? apa yang kamu inginkan? katakan saja, mungkin aku bisa menyetujuimu. namun jika kamu tetap bersikeras, maka aku akan membuatmu menderita hingga menangis."

aku tertawa dan berkata :" cobalah."

melihat diriku yang tidak mau tahu, Jones pun berkata :" apakah kamu tidak khawatir dengan keselamatan temanmu itu?"

aku berkata dengan penasaran :" teman? oh, yang kamu bilang adalah pelayan dihotel itu? dia hanyalah bocah yang sial, aku hanya memanfaatkan dia dan dia malah menganggap aku bersikap baik padanya. dia seharusnya tidak tahu kalau tujuan aku menyuruhnya pergi adalah untuk menjadikannya sebagai umpan. kalian juga bodoh karena telah menganggap aku bisa berteman dengan bocah bodoh seperti itu."

setelah mengatakan itu, aku kembali berkata dengan hina :" sorry lah ya, aku datang untuk membunuh orang dan bukan mencari teman. atau IQmu berkata kalau aku akan berteman dengan orang seperti itu? jadi jika kamu ingin membunuhnya, tidak ada hubungannya samaku juga kan? aku tidak akan sedih dan malah merasa bahagia karena aku telah berhasil menipu kalian.

Jones yang awalnya hening itu seketika tertawa dan dia berkata :" aku tahu, kamu ingin menipuku menggunakan cara ini agar aku tidak menyentuh temanmu. haha, caramu sangatlah bagus, namun aku tidak akan terjebak."

aku kehabisan kata kata dan berkata :" apakah aku akan menggunakan cara yang begitu mudah diketahui olehmu? Jones, IQmu sangatlah rendah, jika aku ingin menolong bocah itu, untuk apa aku memakai bukti yang ada ditanganku untuk mengancammu? aku juga akan mengatakan kepadamu kalau tadinya aku telah menelepon dia agar tidak kabur lagi dan menipunya kalau aku akan segera pergi menolongnya. lihatlah, betapa baiknya aku kepadamu. aku telah membantumu menangkap orang itu."

Jones terdiam dan aku tidak tahu apakah dia akan mempercayaiku atau tidak. intinya aku juga tidak berharap dia percaya kepadaku,

aku berkata :" sudahlah, tidak usah bahas tentang orang yang tidak berhubungan itu. lebih baik kita membahas masalah data ini saja. dengarlah dengan baik, aku akan menunggumu diatas gunung yang berada dibelakang hotel itu."

aku langsung menutup telepon setelah mengatakan itu. lalu aku memberhentikan motorku dipinggir jalan. aku mengubah ponselku menjadi mode hening dan melambaikan tangan kearah mobil yang sedang berlalu. mobil itu tidak bermaksud untuk berhenti, aku mengeluarkan dompetku dan mengeluarkan semua uangku dan melemparkannya, mobil itu pun berhenti didepanku.

terdapat seorang pria dan wanita didalam mobil itu. ketika mereka melihat uang dilantai itu, mereka menatapku dengan aneh. mereka ingin mengambilnya namun tidak berani. aku pun tersenyum dan berkata :" bantu aku sekali saja dan semua uang ini akan menjadi milik kalian."

mereka berdua pun saling bertatapan dan akhirnya mereka tidak sanggup menahan godaan itu dan bertanya apa yang perlu dibantu. aku memberikan ponsel kepada pria itu dan menyuruhnya untuk mengantar ponsel itu kehotel dimana aku tinggal itu lalu menyerahkannya kepada wanita pemilik hotel itu. aku bahkan berkata kalau pemilik hotel itu akan memberi bonus kepada mereka.

tujuanku berkata seperti itu karena aku khawatir mereka tidak akan mengantarkan ponsel itu. ketika mendengar itu, mereka langsung menyetujuinya dan aku kembali kearah motorku lalu kembali mengejar kearah Tom pergi.

aku tahu kalau Jones pastilah sudah menggerakkan semua relasinya untuk mencariku. awalnya aku tidak terpikirkan kalau mereka akan melacak keberadaanku dari ponselku. namun itu juga merupakan salah satu tujuanku menelepon mereka.

ketika dia sadar kalau keberadaanku berubah arah, maka dia akan percaya pada perkataanku. disaat itu, dia akan langsung menyuruh semua orang untuk kembali kehotel sakura dan menungguku disana. dia tidak akan sadar kalau aku sudah pergi menolong Tom. ini adalah tujuan keduaku meneleponnya tadi, yaitu agar tidak ada yang mengikutiku lagi dan menghalangku menolong Tom.

awalnya aku tidak merasa kalau Jones akan merubah pikirannya hanya karena mendengar perkataanku. jadi, aku pun merasa dia tidak akan melepaskan Tom begitu saja.

setelah memikirkan itu, aku pun tancap gas dan melaju kencang kearah tujuan. meskipun kami baru berkenalan, namun dia telah terlibat didalam masalah yang berbahaya ini. aku memiliki tanggung jawab untuk memastikan keselamatannya. aku tidak akan membiarkan dirinya terluka dan juga tidak akan membiarkan ayahnya yang sedang menunggu kepulangan putranya itu kehilangan seorang putra berprestasi seperti Tom!

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu