Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1067 Pemberontak ?

Jay berkata bahwa dia ingin aku mengetahui bahwa sejarah selalu sama, aku tahu maksud dari perkataannya, dia mau nyawaku, sama halnya dengan ayahku tahun itu.

Aku mengepalkan tanganku erat-erat, tersenyum dingin dan berkata: “Jay, kamu jangan terlalu sombong ! Aku telah melaporkan identitasmu ke atasan, sekarang mereka pasti sudah memblokir rute pelarianmu dan aku menyarankanmu untuk menyerah saja.”

Jay mengatakan tanpa peduli : “Menyerah? Haha, kamu sedang bercanda? Dan apakah kamu berpikir aku benar-benar takut dengan taktikmu itu?”

Berhenti sejenak dan dia berkata dengan tegas: “Dan juga, jangan banyak omong kosong, jika dalam waktu 20 menit aku tidak melihatmu di sini, maka yang akan kamu lihat adalah jasadnya Felicia ! Aku rasa, kamu pasti tidak ingin melihat dia mati dengan mengenaskan, bagaimanapun reputasinya sangat bagus, jika dia mati dengan mengenaskan dan akan di saksikan oleh orang di dunia ini.”

Setelah dia mengatakannya, dia tertawa dua kali dan mengatakan: “Ingat untuk datang sendiri, kalau tidak akan ku ledakkan bom di kamar itu dan membuat wanita yang kamu cintai itu mati tanpa ada mayat.”

Setelah dia mengatakan itu, dia menutup telepon, aku menggertakkan gigi sambil berpikir, sialan ! Jay adalah binatang ! dia memiliki akting yang luar biasa, bagaimana bisa dia membohongi mata kita selama bertahun-tahun? Sepertinya, dia tidak pernah mencintai dan menyayangi Felicia, Felicia hanyalah suatu barang yang dia gunakan untuk menyamar.

Aku curiga, orang ini tidak membereskan Felicia adalah caranya untuk mencegah terbongkarnya identitas aslinya dan bisa memanfaatkan Felicia untuk memeras orang lain, lagipula dia tahu jelas posisi Felicia di hatiku, bahkan jika aku mati, saudara-saudaraku akan menjagai Felicia dan demi menyelamatkan Felicia aku akan melakukan yang terbaik.

Jika itu yang terjadi, maka Jay sangat menakutkan, pemikirannya jauh lebih hebat dari yang aku kira.

Saat ini, teleponku berdering, telepon dari Nando, dia mengatakan bahwa dia sudah membawa orang untuk menyelinap masuk, Jessi juga sudah melaporkan situasinya ke atasan dan atasan sekarang sedang mengutuskan seseorang untuk datang, tapi dia mengingatkanku untuk jangan bertindak gegabah dan jangan melukai Jay secara pribadi.

Aku berkata: “Kamu bawa orang datang untuk membersihkan Keluarga Su dan membalikkan Keluarga Su, aku akan ke Hotel Harris sebentar.”

“Hotel Harris? Kamu kesana mau berbuat apa?” Tanya Nando

Aku memijat pelipisku dan berkata: “Jay sudah kabur, dia membawa Kak Felicia dan melarikan diri ke Hotel Harris, sekarang, dia memintaku kesana sendirian, aku tidak punya pilihan, harus segera ke sana, kalau tidak Kak Felicia dalam bahaya.”

“Tidak bisa !” Nando mendengar aku akan pergi sendirian, tiba-tiba dia panik dan berkata : “Kak Alwi, ini jelas adalah perangkap, jika kamu pergi sendiri, mereka akan menyergapmu, jadi aku tidak setuju, aku ingin pergi bersamamu !”

Aku berkata: “Tidak, orang ini mempunyai pemikiran yang jauh, bagaimanapun dia berkata bahwa aku harus datang sendiri, jika aku berani membawa orang lain pergi, dia pasti akan membunuh Kak Felicia.”

Nando cemas dan berkata : “Setelah membunuh Nona Felicia, bagaimana dia bisa melarikan diri?dia pasti menggunakan Nona Felicia sebagai bahan negosiasi, lagi pula, Nona Felicia adalah anak kandungnya, bahkan binatang buas akan menjaga anak mereka, Kak Alwi, kamu terlalu gugup dan berhati-hati jangan kehilangan penilaian.”

Aku berkata dengan suara berat : “ Tidak, aku tidak kehilangan penilaian, aku tahu, Jay sedang tidak lagi bercanda, jangan berkata Kak Felicia bukan anak kandungnya, bahkan jika Kak Felicia...aku takut dia menyerah kepada Kak Felicia demi dirinya sendiri.”

Orang seperti apa Jay? Dia hanya orang yang mengendalikan masa kecil dan kebahagian Felicia, dulu dia memanfaatkan Felicia, bahkan berani mempertaruhkan keselamatan Felicia dan membiarkan orang membunuhku, itu menunjukkan bahwa dia tidak peduli dengan Felicia.

Nando terkejut dan bertanya: “Apa yang kamu bilang? Nona Felicia bukan...bukan anak kandung Jay?”

Aku berkata: “ Emm, itu yang dia katakan, secara keseluran, aku harus pergi menyelamatkan Kak Felicia, Nando,masalah di sini aku berharap padamu.”

“Kak Alwi.....”

Sebelum Nando selesai berbicara, aku sudah menutup teleponnya, aku mengambil pistol dan berjalan keluar, di sepanjang jalan aku membereskan orang yang menghalangi jalan, kemudian pergi melewati pintu belakang Keluarga Su dan kemudian Nando dan orang itu bergegas masuk membawa selembar foto, meminta kunci mobil padanya dan aku pergi ke Hotel Harris.

Hotel Harris tepat berada di jalan sebelah kiri keluarga Su, aku mengemudi dengan cepat ke sana, di jalan ketemu beberapa serangan, jika aku tidak menghindar dengan cepat,mobil pasti sudah meledak.

Sesampai di pintu masuk Hotel Harris, aku segera keluar dari mobil, dan akhirnya menyadari pintu masuk sangatlah seperti biasanya, bahkan ada wanita hamil dan suaminya masuk untuk check-in,orang-orang yang berjalan di sekitar tidak ada yang mencurigakan dan berjalan kesana kemari seperti orang pada umumnya.

Aku cukup yakin bahwa orang-orang ini tidak menyembunyikan identitasnya, lagi pula dengan kemampuan pengamatanku, aku masih bisa membedakan apakah orang-orang ini sedang menyamar atau tidak.

Ini membuatku merasa sedikit aneh, aku berpikir bahwa tempat ini sudah di sergap, tapi tidak disangka di sini begitu normal, seperti tidak ada persiapan apa-apa dan aku tidak melihat ada bahaya di sekitar, seolah-olah hotel di depan aku ini sangatlah normal seperti biasa. Mungkinkah Jay tidak secara keseluruhan membuat sebuah perangkap dan menarikku masuk? Atau dia sudah memiliki niat, setelah terjadi masalah, dia tidak akan mempedulikan tamu-tamu ini?

Aku berpikir sambil menelepon ke nomor Kak Felicia, dan terdengar nada dari sisi lain telepon yang mengatakan bahwa panggilan ini dialihkan.

Hatiku bergetar, bagaimana bisa panggilan ini dialihkan? Jika Jay berada pada Felicia,bukankah dia akan segera mengangkat teleponnya, dan tidak perlu mengalihkan panggilan ini. Atau mungkinkah dia tidak berada di hotel?

Aku tengah berpikir, suara Jay terdengar dari ponsel , dia bertanya dengan marah: “Alwi, sudah sampai di hote kenapa tidak naik? Takut aku menyergapmu dari dalam?”

Aku melihat sekeliling dan bertanya: “Kamu bersembunyi dimana pengecut?”

Jay tertawa dan berkata: “ Aku menunggumu di hotel.”

“Kamu membohongi siapa? Jika kamu menungguku di hotel, mengapa panggilannya perlu dialihkan?” aku berkata dan mengerutkan dahi.

Dia berkata: “ Telepon Felicia tidak ada baterai lagi, demi menjawab panggilanmu, sesedrhana itu.”

Aku juga tidak tahu yang dia katakan benar atau tidak, tetapi karena aku sudah masuk dan tidak mungkin mundur, jadi aku hanya berkata: “Baiklah, kalian berada diruangan mana? Aku akan ke sana.”

Jay berkata sambil tersenyum licik: “Baiklah,kami berada di ruangan 808.”

Setelah menutup telepon, aku memasuki hotel dan langsung menaiki tangga, dalam sekali nafas naik ke lantai 8, selama waktu ini aku selalu waspada, tapi akhirnya tidak ada penyergapan sama sekali, aku berpikir bahwa ini terlalu aneh, Jay berkata ingin membunuhku, di hotel merupakan kesempatan yang sangat bagus, kenapa dia tidak mempersiapkannya sama sekali?

Jika dia tidak mempersiapkan di hotel, maka di 808 pasti adanya penyergapan.

Aku sudah sampai pintu depan 808, dan akhirnya menyadari bahwa pintunya tidak dikunci, aku merasa semakin aneh, aku melepaskan pakaian, dan mengeluarkan sederet bom, aku memegang pistol di satu sisi tanganku , satu sisi tanganku memegang pengontrol dan berkata: “Jay, kamu sebaiknya jangan melakukan hal yang bodoh, jika tidak, mari kita selesaikan bersama.”

Namun, tidak ada seorangpun di ruangan itu menjawabku, juga tidak ada peluru menembaki ku seperti yang aku pikirkan, hanya Felicia yang terbaring diam di tempat tidur, sepertinya sedang tidak sadarkan diri.

Ketika aku melihatnya, hatiku gelisah, takut akan terjadi sesuatu kepadanya dan segera berlari ke arahnya, tetapi baru sampai di tempat tidur, sebuah kesedihan menghantam hatiku, aku berbalik badan, dan melihat sebuah papan kayu menubrukku dengan keras, aku menendang papan kayu itu dan melihat seseorang berlari secepat kilat dan langsung meraih pengontrol ditanganku.

Aku baru saja akan menarik pelatuknya, kemudian melihat seseorang datang, hatiku beku seketika, tidak terpikirkan olehku,bahwa bukan perangkap yang menungguku di sini, bukan juga si Rubah Jay,tapi Govy yang selalu kuhormati.

Govy menatapku dengan marah saat ini, sepasang matanya seperti darah dan penuh dengan kebencian, ketika aku bersiap menarik pelatuk, dia sudah siap menembak, aku bergegas bergerak ke samping dan menghindari tembakannya, dia dengan mudah mengambil pengontrol di tangnanku kemudian terus berusaha menembakiku.

Tetapi aku tidak tinggal diam, aku segera menggenggam pergelangan tangannya yang memegang pistol dengan tanganku, kemudian mengarahkan ke atas, dan menembaki atap di ruangan itu, dia tercengang menatapku, dia tidak menyangka aku memiliki kekuatan yang begitu kuat, aku penuh kemarahan dan berkata: “ Kakak Govy, apakah kamu sudah gila? Apakah kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?”

Govy mengerutkan kening dan berkata dengan jijik: “Siapa kamu? Kenapa kamu memanggilku Kakak Govy?”

Aku berkata: “Aku adalah Alwi ! putranya Freddy, tunangannya Jessi, Alwi !”

Setelah mendengar ini, Govy tertawa dan berkata: “Kamu bilang kamu siapa?”

Aku tahu dia tidak mempercayaiku, karena semua hal yang bersangkutan bahwa aku masih hidup telah di sembunyikan dari luar, meskipun jabatannya tidak rendah, tapi pada akhirnya dia tidak memiliki kualifikasi dan hubungan untuk mengetahui bahwa aku masih hidup.

Aku berkata dengan cepat: “Kakak Govy, aku sedang tidak bercanda denganmu, waktu tidak banyak, aku tidak ingin berbasa-basi denganmu, aku datang kemari untuk menyelamatkan Felicia, Jay adalah tangan hitam di balik layar yang selama ini kami cari.”

Setelah mendengar ini, Govy masih tidak percaya,tapi bahkan semakin marah, dia berteriak dan mengangkat kakinya menendangku keluar, aku menghindar dan pada waktu bersamaan aku menjatuhkan pistolnya, dia juga menjatuhkan pistolku, dengan begini, kami saling bertarung satu sama lain dengan tangan kosong. Sambil memukul, aku berbicara kepadanya, berusaha meyakinkan dia, tapi pada akhirnya dia malah semakin marah.

Aku percaya, jika bukan karena peningkatan kekuatanku semakin tinggi, maka sekarang aku sudah pasti mati ditangan Govy.

Masih dalam keadaan saling memukul, alisku naik turun, jantungku berdegup kencang, dengan cepat aku berguling ke samping dan langsung menghancurkan sebuah kursi. Aku hanya merasa kulit kepalaku terasa panas, melihat keluar jendela dan samar-samar aku melihat moncong senapan yang gelap.

Aku menggertakkan gigi dan menatap Govy, melihat dia mengarahkan pistolnya ke arahku, dan pada saat ini, Felicia sudah sadar, dia duduk, dia melihat aku dan Govy saling berhadapan dan terkejut, Govy tertawa dan berkata kepadanya : “Adik kecil, tenanglah, kakak datang menyelamatkanmu.”

Ketika dia mengatakan itu dia menarik pelatuknya dan mengarahkan kepadaku, Felicia berteriak dengan keras “Tidak”, dan bergegas lari ke arahku, tentu saja, kecepatannya tidak secepat kecepatan peluru itu, dan aku dengan mudah menghindari tembakan ini, tepat ketika aku sedang mengingatkan Felicia bahwa aku baik-baik saja, aku mendengar suara tembakan, dan hatiku berhenti pada saat itu juga.....

Novel Terkait

My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu