Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1109 Aku Berharap Kalian Kumpul bersama!

Aku mengatakan kalung ini memiliki nafas dari Nody, aku ingin memakainya, Mark memandangiku dan menghela nafas, dia mengangguk kemudian berkata : “Iya aku mengerti, tapi kamu harus mengembalikan kalung itu kepada yang di atas, mengerti?”

Aku mengatakan aku mengerti, ini juga merupakan keinginan Nody, aku juga tidak akan mengecewakan kepercayaan Nody terhadap aku.

Monica masih dalam perjalanannya dalam pesawat, dia kembali ke Nanjin bersama dengan jenazah Nody, aku sudah menyampaikan berita ini kepada Dony Yun dan lainnya, agar mereka bisa mempersiapkan penjemputan kepada Monica.

Dan aku, aku berusaha secepatnya untuk kembali, mengantarkan saudaraku ke peristirahatan terakhirnya.

Mark berkata : “Orang itu sedang menunggu kita, ayo kita berangkat.”

Aku melirik Jay sekilas, dia sudah kehilangan ketenangan yang dia miliki, lagipula tidak ada lagi yang akan mempercayainya, dan bagaimanapun Atasan tidak akan mengampuninya.

Jay yang melihat aku meliriknya, dia membalas tatapanku dengan penuh kebencian, kami membawanya bersama kami menuju kantor Atasan. Setelah tiba di kantor, aku melihat Ayahku segera memanggil nama Atasan itu, beliau meletakkan pulpennya, sambil tersenyum dia bangun dari duduknya, dia berjalan mendekati Ayahku, kemudian dia memeluknya, Atasan berkata dengan penuh kekhawatiran : “Freddy, kamu sudah bekerja keras, maafkan aku yang tidak bisa membantumu, membuat kamu sekarang baru bisa kembali ke rumah!”

Ayahku menggelengkan kepala, dan berkata : “Demi Huaxia, aku rela melakukan ini semua.”

Melihat semua ini, akhirnya aku yakin dengan semua yang aku pikirkan, ternyata Ayahku selama ini mengabdi kepada pemerintahan Huaxia, hanya saja dia tidak pernah memberi tahu aku. Aku mulai berpikir, perlakuan Atasan terhadapku yang tidak percaya dan penindasan yang aku terima, mungkin ini hanya ingin di tunjukan kepada para penjahat gelap itu, agar para penjahat gelap ini tidak mengetahui keberadaan Ayahku.

Meskipun aku mengerti ini dilakukan demi kebaikan semua, tapi jika teringat aku dari awal hingga akhir bagaikan orang bodoh, bahkan aku mempunyai keinginan untuk menghilangkan penindasan dari Atasan, bekerja keras agar Atasan memberikan pertimbangan besar untuk kekuatan rakyat bawahan, aku benar-benar merasa sangat konyol.

Aku pikir, dulu pada saat hendak ditembak, Mark mengatakan Jessi mengorbankan segalanya untuk kesempatan aku untuk bertahan hidup, tapi sebenarnya, Atasan ini tidak berniat sama sekali untuk membuat aku mati, hanya saja dia mengikuti permainan dari para penjahat gelap ini.

Melihat aku yang berdiri di sana dan tidak bersuara, Mark mengingatkan aku, dan berkata : “Alwi……”

Aku tersadar, menekan kekesalan di dalam hatiku, kemudian berjalan ke samping Ayahku, memberikan sebuah penghormatan militer, berkata : “Lapor Jendral, saya sudah datang.”

Atasan tersenyum sambil memandangku, dia menepuk-nepuk pundakku dan berkata : “Freddy, anakmu yang satu ini, hebat! Dia bisa beralih profesi yang bahkan tidak pernah dia lakukan, memiliki keterampilan seperti ini, dia mempunyai keberanian dan kebijaksanaan yang kuat, dan dia tidak mempermalukan kamu.”

Ayahku melirikku dengan bangga, dan berkata : “Iya, bagus, tapi aku tidak tahu apakah dia akan membenciku atau tidak.”

Aku tidak bersuara, suasana kali ini menjadi sedikit canggung, Atasan tiba-tiba berkata dengan serius : “Alwi, setiap orang harus merasa bertanggung jawab atas negaranya sendiri. Ayahmu hanya melakukan sebuah tugas sebagai seorang tentara, aku harap kamu bisa memaafkannya, juga memaafkan kami yang sudah membuatmu menderita.”

“Jendral, ini barang yang kalian perlukan, hari ini, saya kembalikan dia kepada pemiliknya.” Aku tidak merespon perkataan Atasan, melainkan hanya berkata sambil menyerahkan liontin kalung tersebut.

Ketika aku mengalihkan topik pembicaraan, mereka juga tidak mengungkit masalah itu lagi, Atasan menerima liontin kalung tersebut, dan berkata dengan penuh syukur : “Sudah 30 tahun, yang harus kembali, telah kembali, oke, bagus! Alwi, kamu layak, katakan, apa yang kamu inginkan?”

Aku tersenyum mengejek dan berkata : “Semua ini bagian dari rencana yang kalian atur, aku hanya menjalankan tugasku, aku tidak memiliki kontribusi. Dan liontin ini, ini merupakan pengorbanan nyawa dari Nody, jadi aku berharap negara bisa memperlakukan dia dan keluarganya dengan baik, memberikan gelar pahlawan kepadanya, merawat anak dan istrinya dengan baik, jangan biarkan pahlawan sudah mengorbankan nyawanya, membuat keluarganya semua menangis.”

Atasan menatapku dengan lekat, dia mengangguk dan berkata : “Kamu tenang saja, aku tahu apa yang harus aku lakukan, tapi kamu tetap mendapatkan kontribusi, apa yang kamu inginkan, kamu katakan saja, aku pasti akan memenuhinya.”

Mungkin karena takut penyampaiannya tidak begitu jelas, dia terdiam kemudian berkata kembali : “Jika kamu ingin menggunakan jalur yang resmi, aku akan memberi kamu sebuah perlindungan, apalagi Ayahmu telah melakukan hal besar untuk Huaxia. Dengan adanya dirinya, kamu tidak perlu khawatir dengan orang yang akan mencelakaimu.”

Ayahku memandangku dengan penuh harapan, begitu juga dengan Ficky Chen dan Mark, aku tahu mereka semua berharap aku bisa mewarisi mantel Ficky Chen dan juga Ayahku, melanjutkan pengabdian di Huaxia, aku juga paham jika aku menjalani jalan ini, aku akan memiliki sebuah kedudukan di masa yang akan datang, menyelesaikan segala masalah di Huaxia.

Tapi aku tidak menyukai kehidupan seperti ini, aku benci untuk terus berpura-pura dalam berlagak kesopanan dan kepatuhan, aku benci melihat orang-orang di sekitarku berjatuhan, terserah jika kalian ingin mengatakan aku lemah, atau pun tidak bertanggung jawab, aku sudah muak dengan yang namanya perpisahan karena kematian, dan hampir setiap hari menghadapi ambang kematian, aku sekarang hanya ingin melewati hari yang damai setiap hari.

Memikirkan hal ini, aku memandang Jessi, dan dia juga memandangku dengan tatapan matanya yang lembut yang berbeda dengan tatapan Ayahku dan lainnya, tatapan Jessi memberikan aku dukungan dan semangat, seolah-olah memberi tahu ku, apapun yang kamu lakukan, aku akan selalu mendukungmu.

Aku menarik nafas dalam-dalam, berkata : “Aku ingin berbisnis.”

Suasana kantor mendadak hening, mereka saling bertatap-tatapan, tampaknya mereka sudah mengira aku akan berkata demikian, wajah mereka terlihat begitu kecewa, tapi tidak ada yang menentang keputusanku.

Ayahku berkata : “Bisnis juga bagus, hidup jadi lebih sederhana.”

Aku mengangguk, Atasan menghela nafas dan berkata : “Anak bodoh, apakah kamu tahu, asalkan kamu bersedia, menjalaninya dengan baik, selangkah demi selangkah, kamu akan mempunyai kesempatan menduduki posisi aku sekarang? Bisa menjadi seorang yang nasionalis, kenapa kamu sama sekali tidak tertarik?”

Jujur saja, orang ini mengatakan hal seperti ini benar-benar membuat aku tersanjung, segera aku berkata : “Anda sungguh perhatian, aku sangat mengerti diriku sendiri, aku memang memiliki sedikit kemampuan, tapi aku terlalu emosional dan juga ragu-ragu, jadi aku tidak ditakdirkan untuk menjadi sosok seperti Anda, dan juga Ficky Chen, dan aku juga terus mengimpikan kehidupan layaknya orang biasa, jadi kenapa aku memilih jalan ini, juga karena aku tidak berdaya.”

Selesai berbicara, aku memandang Ayahku, Ayahku menatapku penuh dengan perasaan bersalah, aku juga memandang Ficky Chen yang berdiri di sampingnya, bertanya : “Aku memiliki satu pertanyaan.”

Ayahku berkata : “Apa yang ingin kamu tanyakan?”

Aku berkata : “Apakah kalian berdua berkomunikasi selama ini?”

Ayahku menganggukkan kepala, aku tersenyum dingin, berkata : “Pada saat aku hendak mati karena Ayah Claura, apakah kamu juga yang mengutus orang untuk menolongku dan membawaku ketempat dia, dan menyuruhnya mengobati kakiku?”

Ayahku kembali mengangguk, aku merasakan mata dan hidungku mulai terasa panas, dan kembali bertanya : “Kamu jelas tahu jika menjalani kehidupan seperti ini begitu sulit, dan aku akan tumbang sewaktu-waktu, tapi karena memaksa untuk menjadi penjahat gelap, kamu diam-diam membuat aku menjadi bidak catur, diam-diam menjelekkan aku, merubah wajah, melewati hari bagaikan manusia layaknya hantu, bukankah seperti itu?”

Mendengar aku berkata demikian, Ficky Chen segera berkata : “Alwi, tidak seperti ini, Ayahmu mencintai lebih dari siapa pun.”

Aku melirik, dan berkata : “Bisakah Anda diam dulu?”

Ficky Chen pun terdiam, Ayahku mengerutkan kening, dia menatapku dengan pandangan rumit dan berkata : “Alasan kenapa Huaxia makmur, kuat, stabil, damai, ini semua karena seseorang membawa beban dan bergerak maju. Alwi, kamu adalah anak dari Freddy, sudah ditakdirkan kamu untuk tidak hidup seperti orang biasa, dan jika orang lain mengetahui identitasmu, maka mereka akan berusaha mencelakaimu, kamu harus memiliki kemampuan untuk melindungi diri, aku berharap kamu mengerti maksudku.”

Aku memandangi Ayahku, teringat dia yang selalu membohongiku, aku tidak terlalu marah dengannya, malah ada sedikit kesenangan di dalam hatiku, apalagi Ayah yang selalu aku banggakan ini masih hidup, ini merupakan hal yang paling membahagiakan bagiku, tapi, ketika aku memikirkan kembali hal ini, aku tidak bisa menyembunyikan rasa sedih dan juga kecewa di dalam hatiku.

Aku melihat ke arah Ayahku dan berkata : “Kalau begitu tolong kamu jelaskan padaku persoalan tentang Armour Zhong, apakah ini juga akal-akalan kalian berdua?”

Ayahku terdiam seketika, dia mengangguk, dan berkata : “Kalian berdua merupakan darah dagingku……Alwi……”

“Tak usah dilanjutkan lagi!” akhirnya aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak berteriak, “Aku bisa untuk tidak mempermasalahkan kebohonganmu padaku, untuk tidak menanyakan hal yang telah berlalu, aku bisa menganggap pandangan dinginmu itu sebagai latihan untukku, tapi, aku tidak bisa menerima kamu melindungi Armour Zhong, bajingan itu pantas mati! Dia pantas mati!”

Selesai berbicara, aku mundur beberapa langkah, Ayahku berjalan ke arahku dan hendak memegangku, tapi aku menangkis tangannya, aku berkata : “Kamu mau putramu, baik, kamu pergi cari dia, aku harap kalian sekeluarga bisa berkumpul bersama, aku rasa dia sudah tidak sabar untuk memeluk dirimu, dan aku, aku mohon kalian lepaskan aku, karena tinggal bersama kalian semenit bahkan sedetik pun membuat aku susah untuk bernafas, dan membuat aku merasa bersalah kepada saudara-saudaraku yang menyedihkan! Jadi aku mohon kepada kalian, jauhi aku!”

Selesai berbicara aku berbalik badan pergi, Jessi memanggilku dan bergegas mengikutiku.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu