Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 753 Tidak ada satu pun yang pergi

Nody dan yang lainnya telah tiba, aku bergegas keluar menjemput mereka.

Begitu aku keluar, aku melihat Nody bergegas masuk, aku menutup pintunya, dia datang dan memelukku sambil berkata:”Maaf, saudaraku, aku datang terlambat.”

Aku menepuk punggungnya dengan ringan dan berkata:”Ini belum terlambat, maaf, aku sudah menganggu rencana latihanmu lagi.”

Nody melepas pelukannya dan memukul dadaku, dia berkata:”Apa yang kamu katakan? Aku melatih orang-orang ini untuk melayanimu, seperti kata pepatah “Sedia payung sebelum hujan”, sekarang saatnya melihat hasil pelatihanku.”

Aku tersenyum padanya dan berkata:”Kamu sudah bekerja keras.”

Pada saat ini, manajer hotel datang dan dia juga orangku, dia berkata dengan penuh hormat:”Kak Alwi, aku sudah mempersilakan tamu yang lainnya untuk meninggalkan tempat ini, sekarang, yang ada di hotel ini semuanya adalah orang kita sendiri.”

“Kalian sudah bekerja keras, kalian tetap tinggal di hotel dan jaga Aiko dengan baik, apakah kalian mengerti?” aku berpesan kepada mereka.

Mereka mengangguk dan berkata dengan serius “Anda tenang saja, kami akan menjaga Nona Aiko dengan baik.”

Aku sangat mempercayai mereka, aku bertanya kepada Nody:”Di mana saudara-saudara kita?”

“Di halaman bawah.”

“Ayo pergi lihat mereka.”

Sulistio berkata:”Anak buahku juga sudah datang, aku pergi menyambut mereka.”

Dia langsung pergi begitu selesai mengatakannya, aku, Samuel dan Nody berjalan menuju halaman hotel, pada saat ini, di halaman berdiri sekumpulan orang, mereka berdiri tegak, di sisi lainnya ada sekelompok orang yang terlihat berbeda, aku melirik mereka dan menemukan bahwa orang-orang ini adalah orang-orang yang dilatih Oleh Nody dalam beberapa bulan ini, mereka benar-benart terlihat jauh lebih baik daripada yang lain.

Melihat aku keluar, mereka berkata serempak:”Kak Alwi!”

Aku tersenyum dan berkata kepada mereka:”Ada hal mendesak yang harus dilakukan, itu sebabnya aku mengumpulkan saudara semuanya, sebentar lagi, ada sekompok saudara lain yang akan datang dan kemudian aku baru akan mengatakan apa yang ingin kita lakukan.”

Mereka semua mengangguk dan berdiri dengan teratur di sana. Beberapa saat kemudian, Sulistio membawa sekelompok orang kemari, pada saat yang sama, ponselku berbunyi, aku membukanya, Widya mengirimkan sebuah foto, aku mengunduhnya, itu adalah gambar tata letak, seharusnya Widya yang menggambarnya sendiri, di atasnya tercatat secara rinci berapa banyak orang dan berapa banyak senjata yang dimiliki oleh keluarga Yang.

Keluarga Yang tampaknya benar-benar melakukan persiapan, mereka tahu bahwa di pihakku sangat siap dan juga baru memasok beberapa barang, senapan sniper, pistol dan juga granat, sepertinya Larry siap mati bersamaku kali ini.

Aku menunjukkan gambarnya kepada Nody dan lainnya, kami membahas rencana pertempuran, setelah membahas semuanya, aku melihat ke arah anak buahku yang berdiri tertib di sana dan berkata:”Saudara sekalian, ada satu hal yang ingin aku sampaikan kepada kalian, hari ini aku meminta kalian semua datang kemari karena ada satu hal yang ingin aku sampaikan kepada kalian. Hari ini aku mau menyerang keluarga yang di Tianjing. Aku percaya bahwa banyak orang yang tahu bahwa keluarga Yang adalah musuh lamaku dan aku memahami sedikit tentang keluarga Yang.”

“Sekarang yang ingin aku sampaikan adalah, keluarga Yang sudah mempersiapkan diri untuk bertarung denganku, sekarang, seluruh keluarga Yang sangat siap dan mereka menyiapkan banyak senjata, begitu mereka bertarung dengan kita, kemungkinan akan ada banyak yang terluka dan mungkin juga banyak yang mati.”

Setelah mengatakan itu, aku berhenti dan melihat wajah semua orang dan ingin melihat reaksi mereka, yang membuatku puas adalah bahwa kebanyakan dari mereka tidak terlihat takut dan beberapa orang tampak gembira, tentu saja, ada beberapa orang yang menunjukkan pandangan khawatir, tetapi ini adalah normal, ada banyak jenis orang di dunia ini, orang yang tidak takut mati, orang yang takut mati, orang yang hidupnya berantakan, orang yang ingin sukses dan terkenal, semua orang ini banyak jenisnya, tentu memiliki reaksi yang berbeda terhadap masalah ini.

Aku melanjutkan berkata:”Aku juga tidak mau menyulitkan kalian, tetapi aku bisa memberitahu alasanku kenapa bisa bertarung habis-habisan dengan keluarga Yang hari ini adalah karena Larry telah menangkap putriku.”

Banyak orang yang tidak tahu bahwa aku memiliki seorang putri dan ketika mereka mendengar itu, mereka semua terkejut dan aku terus berkata:”Jadi, kali ini aku berurusan dengan keluarga Yang adalah untuk urusan pribadi, kalian semua adalah saudaraku, nyawa kalian semua sangat berharga, jadi aku akan memberi kalian kesempatan untuk memilih, jika kalian bersedia pergi bertarung denganku, maka tetap berdiri di sini, aku tidak akan melupakan jasa kalian, bahkan jika aku mati dalam pertarungan ini ataupun aku dipenjara, tetap ada orang yang akan membalas kebaikan kalian.”

Berbicara tentang ini, suaraku meninggi dan berkata:”Tetapi jika ada di antara kalian yang tidak berani mengambil risiko ini, aku juga bisa mengerti, dan kalian bisa pergi, aku tidak akan menyalahkan kalian, aku sudah mengatakan bahwa nyawa semua orang sangat berharga, kalian jangan khawatir, aku tidak aku menyentuh posisi kalian yang ada di Nanjin.”

Mendengar ini, banyak yang menunjukkan ekspresi terkejut, aku melirik ke arah mereka dan melihat ada beberapa orang yang ragu-ragu, tetapi mereka tidak meninggalkan barisan, aku pikir mungkin karena aku berdiri di sini dan memberi mereka terlalu banyak tekanan, aku berkata:”Aku akan kembali ke kamar untuk mengambil barang dan kalian bebas memilih.”

Samuel berkata:”Kak Alwi, bagaimana kalau kita pergi melihat senjatanya dulu?”

Aku mengangguk. Karena kami memutuskan untuk bertarung, maka kami perlu perlengkapan yang bagus, kali ini, aku meminta Samuel membawa semua perlengkapan bagus ke sini. Aku sudah melihat, peralatan keluarga Yang sangat bagus, pasti didapatkan melalui Vicky Hu, tetapi tidak peduli sebagus apa pun yang mereka miliki, juga tidak bisa membandingi peralatan yang kami miliki, karena aku memiliki organisasi yang kuat, mereka memiliki pemasok senjta yang besar.

Kami berempat aku, Samuel, Nody dan sulistio pergi bersama dan tiba di sebuah ruangan yang berisi kotak-kotak senjata, tetapi aku tidak melihat senjata-senjata ini, aku melihat ke arah sebuah televisi, di televisi itu bisa melihat keadaan yang ada di halaman.

Setelah kami duduk, aku melihat orang-orang ini saling berbisik, suara mereka tidak keras dan suasananya berantakan, tetapi aku masih bisa mendengar dengan jelas pembicaraannya.

“Apakah kalian akan pergi?”

“Aku sedikit takut dan sedikit merasa ingin pergi, tapi ... ... sejujurnya, aku telah lama mengikuti Kak Alwi, dan pertarungannya sudah tidak terhitung, tetapi kebaikan dan keuntungan yang diberikan Kak Alwi kepada kita tidak bisa dibandingkan dengan bos mana pun juga.”

“Maksudnya adalah meskipun Kak Alwi jarang bersama dengan kita, tetapi aku mendengar pemimpin kita mengatakan bahwa keuntungannya ditentukan olehnya, tanpa dia, aku bahkan tidak akan menemukan istri, apalagi aku juga mempunyai anak sekarang, orang tuaku sehat, istri setia mengurus keluarga, jadi, meskipun kali ini berbahaya, tetapi aku tetap akan pergi.”

Ketika mendengar ini, aku benar-benar tersentuh, aku bukan orang suci, terhadap orang-orang ini aku meminta diriku sendiri untuk melakukan yang terbaik, bahkan jika ada yang berpaling kepada Widya waktu itu, aku tidak mempermasalahkannya, dan tetap memperlakukan mereka dengan baik, jadi aku berharap mereka bisa mengingat kebaikanku, tentu saja, ini tidak ada hubungannya dengan pilihan mereka.

Aku selalu merasa, untuk membalas kebaikanmu tidak harus memberikan nyawa padanya, meskipun aku selalu bersikap seperti itu, tetapi aku tidak akan meminta orang lain melakukan hal yang sama.

Orang-orang ini terus berbincang tetapi masih belum ada yang pergi.

Pada saat ini, aku mendengar seseorang mengepalkan tinju dan berkata dengan tegas:”Aku tidak akan meninggalkan regu, tidak bisa membiarkan Kak Alwi merasa kecewa, bukankah hanya sebuah nyawa saja? Bertahun-tahun kemudian, kita masih tetap prajurit yang baik.”

Setelah dia selesai berbicara, beberapa orang yang lain juga ikut berkata:”Betul, sebelumnya kita pernah mengatakan bahwa kita bersedia mengikuti Kak Alwi sampai mati, kita bukan orang yang takut mati, kita tidak akan pergi, tidak akan pernah.”

“Tidak pergi, tidak akan pergi!”

Kerumunan tiba-tiba menjadi tenang, aku tidak menyangka, di antara banyak orang ini bahkan tidak ada satu pun yang pergi, mataku menjadi panas, Nody tertawa dan menepuk punggungku dan berkata:”Alwi, kamu lihat, ini adalah dunia yang kamu ciptakan, ini adalah pesonamu.”

Aku berkata:”Jika benar-benar terjadi sesuatu denganku, aku menyerahkan saudara-saudara ini kepada kalian.”

Nody menekan bahuku dengan keras dan berkata dengan tegas:”Tidak, kamu tidak akan ada masalah.”

Aku mengangkat kepala dan melihat ke arahnya, dia tersenyum kepadaku dan berkata:”Masih ada kami, kita akan melarikan diri, mencari tempat dan mulai dari awal lagi.”

Sulistio tertawa terbahak-bahak dan berkata:”Betul, aku akan memakai kesempatan ini untuk membuat diriku menjadi tampan dan terlihat ganteng sedikit, kita lari ke luar negeri dan membeli sebuah pulau kecil dan kita hidup bahagia bersama.”

Aku tahu bahwa mereka sedang menghiburku, hatiku merasa merindukannya, aku tertawa dan berkata:”Aku menantikan apa yang kalian katakan.”

Mereka semua tertawa dan Samuel berkata:”Jika benar ingin pergi, maka Bigbos pasti akan menyambut kalian untuk bergabung dengan organisasi kami.”

Sulistio berkata:”Aku sudah lama mendengar tentang Bigbos kalian yang terkenal itu, sejujurnya, aku sangat ingin bertemu dengannya.”

Samuel tertawa dan berkata:”Kamu ingin menemuinya, aku takut tidak segampang itu, kecuali jika kamu bisa bertarung seperti Kak Alwi dan Nody.”

“Hei, apakah kamu memandang rendah aku?”

Kami semua tertawa.

Jika orang-orang dari keluarga Yang melihat adegan ini, mungkin mereka akan merasa penasaran, jelas-jelas kami sudah mau pergi bertarung, jelas-jelas berkemungkinan ada kegelapan yang tidak ada batas, tetapi kami masih bisa berbicara dan tertawa dan masih memiliki suasana untuk saling berdebat. Tapi hanya kami yang tahu bahwa kami sangat menghargai satu sama lain, jadi bahkan jika kami akan pergi berperang, kami tetap sangat bahagia.

Pada saat ini, ponselku berdering, itu adalah panggilan dari dony Yun, aku menekan tombol jawabnya dan mendengar suara napas Dony Yun yang berat, aku mendengar Samuel mengatakan bahwa dia ingin datang tetapi dihentikan oleh Nody, Nody mengatakan bahwa Nanjin harus ada yang menjaganya.

Aku berkata “Dony Yun”, Dony Yun berkata:”Alwi, kalian benar-benar keterlaluan, kalian bahkan meninggalkanku untuk melakukan hal yang begitu bahaya.”

“Dony Yun, maaf, membiarkan kamu menjaga Nanjin seorang diri.” Aku merasa bersalah dan mengatakannya, meskipun Dony Yun tidak bisa menemaniku bertarung, tapi di mataku, dia sudah berbuat lebih banyak daripada siapa pun untukku, jika tidak ada dia yang membantuku mempertahankannya, mungkin itu akan menjadi pemandangan yang berbeda sekarang.

Dony Yun tertawa dan berkata:”Jika merasa bersalah padaku, kembalilah hidup-hidup, aku masih menunggumu untuk mengambil tempatmu kembali.”

Aku memegang ponselku erat-erat dan melihat Samuel mereka bertiga, mata masing-masing begitu tegas, pada saat ini, sebuah semangat mengalir di hatiku, aku berkata dengan suara yang berat:”Aku akan tetap hidup.”

Pada saat ini, hatiku yang tadinya sudah putus asa, pada saat ini tiba-tiba muncul sebuah harapan, karena saudaraku, putriku dan mereka semua sedang menungguku untuk kembali hidup-hidup, menungguku kembali menjadi ketua bawah tanah yang luar biasa, aku tidak boleh menyerah.

Bahkan jika aku dipenjara, bahkan jika akan akan dianiaya oleh banyak orang, tetapi aku tidak akan menyerah pada harapan untuk hidup, tidak akan selamanya!

Dony Yun tertawa dengan senang dan berkata:”Bagus, saudaraku yang baik, aku harap kamu akan menang.”

Setelah menutup ponselnya, aku menarik napas panjang dan berkata:”Saudara sekalian, mari kita lakukan!”

“Baik!”

Samuel segera meminta orang-orang untuk mengambil senjata, terutama peluru dan memberikan persediaan yang cukup untuk semua orang, aku juga mengambil lumayan banyak, selain itu, aku membawa senapan sniper dan membawa dua pistol, aku mengatur pistolnya sebentar, setelah memastikan tidak bermasalah, aku kembali ke halaman dan melihat semua orang bermain dengan senjata barunya.

Orang-orang yang datang ke sini semuanya terlatih, tetapi mereka tidak sekuat puluhan orang yang dilatih Nody, tetapi mereka semua pernah memegang pistol tetapi mereka tidak dilengkapi dengan pistol, karena orangnya berjumlah banyak, aakan berbahaya jika semuanya dilengkapi dengan pistol.

Semua orang mengatur pistolnya, membawa peluru, memakai baju anti peluru lalu kemudian menatap lurus ke depan, menungguku memberikan perintah.

Aku berkata:”Saudara sekalian, sekarang, aku akan membagi kalian menjadi empat kelompok, ada aku, Samuel, Nody dan Sulistio masing-masing membawa satu kelompok, kita akan menyerang keluarga Yang dari empat penjuru, timur, barat, selatan dan utara, bagaimana kita melakukan operasinya, ketika kita samapai di tempat itu, setiap pemimpim regu akan memberitahu kalian secara terperinci, sekarang, kita mulai membagi kelompoknya, lalu ... ... kita mulai bertarung!”

Setelah aku mengatakannya, mereka berteriak dengan serentak:”Mulai bertarung!”

Ini adalah anak buahku, ini adalah prajuritku!

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu