Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 48 Berikan Padaku

Ketika aku mengatakan mulai hari ini aku adalah pahlawan kecilnya, wajah Felicia yang gugup akhirnya melembut menjadi cantik.

Lalu terdengar suara ckckck, dia tersenyum berkata padaku: “Benar-benar pintar bermain, adik kecilku yang perjaka.”

Selesai mengatakannya, dia mendatangiku lalu mencium tangannya dengan bibir seksinya dan meletakkan telapak tangannya ke bibirku yang pecah-pecah, dan berkata: “Ini ciuman kakak untukmu.”

Tubuhku kaku ketika bersentuhan dengan telapak tangannya dan mencium aroma samar wanita ini, seluruh tubuhku sepertinya tersengat listrik.

‘Pong’

Tepat saat ini terdengar suara dari luar pintu, suara itu datang dari tubuh Claura yang jatuh membentur pintu. Tidak tahu apakah dia sengaja, atau sedang menguping dan terjatuh disaat genting.

Diam-diam hatiku senang, akhirnya hari ini bisa membuat Claura merasakan sakitnya disiksa.

Pertama-tama memberitahunya Ken yang paling dicintainya adalah diriku, si sampah pecundang yang paling dibencinya, kemudian mendengar Ken miliknya mulai hari ini hanya akan menjadi pahlawan kecil wanita ini. Dan wanita ini tidak lain adalah Felicia, terlihat jelas dia dan Ken pernah memiliki hubungan……

Aku percaya hati Claura saat ini hancur berkeping-keping.

Felicia sibuk menoleh memandang kearah pintu, ketika dia melihat Claura jatuh, dia langsung menatapku dengan marah, dan pandangan itu sepertinya berkata kepadaku: Bagus adik perjaka, kamu sengaja mengatakan kalimat ini untuk membuat Claura marah kan? Dan menjadikanku sebagai cadangan.

Aku yang tahu situasi dalam keadaan mendesak, tidak bagus tinggal terlalu lama disini, Nichkhun dan Frans hanya kehilangan kemampuan bertarung untuk sesaat, tiba waktunya mereka pasti akan memanggil orang untuk balas dendam.

Aku langsung menarik tangan Felicia, setelah keluar aku menggendong Claura.

Setelah dipeluk olehku, tubuh Claura kaku, lalu menjulurkan tangan mendorongku, mencoba meronta lepas dari pelukanku.

Claura hampir saja jatuh kelantai, aku berusaha sekuat tenaga memeluknya, jarak dadanya dengan perut bagian bawahku semakin dekat, perasaan itu sangat aneh, aku merasa diriku dan Claura keduanya sama-sama tertegun.

“Jika tidak ingin mati tenang sedikit! Ku bawa kamu keluar, jika tidak kamu akan dalam masalah besar hari ini! Jangan berpikir semua orang didunia ini takut padamu dan semuanya akan mendengarkan perkataanmu, yang ingin menindas dan menidurimu sangat banyak diluar, tidak semua orang baik sepertiku!”ucapku marah pada Claura, aku merasa wanita ini sudah dalam keadaan seperti ini masih saja sok.

Claura marah tidak mengatakan apa-apa, dia hanya menatapku dengan tajam tapi tatapan itu berbeda dengan yang dulu ketika sedang marah padaku.

Tatapan itu tidak begitu memandang rendah seperti dulu, tapi bertambah banyak perasaan yang tidak jelas.

Aku mengabaikannya, setelah berpikir sesaat aku menurunkan Claura, aku menyuruh Felicia memapah Claura, dan aku kembali kekamar Nichkhun.

Saat ini Nichkhun terbaring ditempat tidur,dia tidak pingsan hanya sedikit tidak sadarkan diri.

Aku langsung melepaskan baju Nichkhun dan mengenakannya ditubuhku sendiri, ditambah diriku yang memakai topeng Ken, membawa dua wanita keluar dari tempat ini, sekalipun anak buah Nichkhun melihatku, juga tidak akan menahanku karena mengira aku adalah Nichkhun.

Ketika aku hendak pergi, Nichkhun tiba-tiba menjulurkan tangan mencengkram kerah bajuku, lalu membuka matanya.

Tapi dia tidak memiliki tenaga untuk bertindak, dia hanya melototiku.

“Lepaskan, aku tidak ingin membunuhmu.”ucapku meliriknya dengan kejam.

Nichkhun tiba-tiba menyeringai, senyumnya sangat dingin, ditambah dengan wajahnya yang pucat, terlihat pesona jahat terpancar keluar.

“Jika punya nyali bunuh aku sekarang, Alwi, ku peringatkan kamu, lebih baik hari ini kamu membunuhku, jika tidak kedepannya kamu tidak akan bisa meninggalkan Nanjing hidup-hidup dan tidak akan dan kesempatan bagimu untuk meminta maaf.”ucap Nichkhun dingin padaku.

Setelah mendengar perkataan Nichkhun, aku mengigil tanpa sadar, aku merasa dia bukan sedang menakutiku, melainkan benar-benar akan melakukannya.

Aku bertanya-tanya apakah dia merasa telah dikalahkan oleh pria rendahan sepertiku, hingga harga dirinya terpukul, jadi dia sangat marah.

Pada saat itu aku benar-benar ingin membunuhnya dengan satu tusukan pisau, tapi aku tidak punya nyali, aku hanya berani menendangnya, lalu berjalan keluar kamar.

Kali ini aku menghampiri Felicia, menggendong Claura dibelakang punggungku, kali ini Claura tidak meronta, lalu aku membawa mereka berdua turun kebawah.

Ketika menuruni tangga, tiba-tiba terdengar suara pria gendut: “Sh*t, Nichkhun datang, ada yang merusak rencana, ayo semuanya serang!”

Lalu pria gendut itu membawa tujuh anak buahnya naik keatas, saat itu hatiku gelisah, tapi aku sengaja bersikap tenang dan pura-pura menjadi Nichkhun.

Setelah pria gendut itu melihatku, dia menunjuk kearahku dan berkata: “A*jir, dia orangnya serang.”

Hatiku berdegup kencang, aku bertanya-tanya bukankah aku sudah mencari HP Nichkhun, kenapa dia masih bisa memberi perintah, tampaknya bangsat ini tidak gampangan, dia pasti meminta bantuan.

Aku yang tidak pikir panjang, kali ini tidak boleh menjadi pengecut harus berkelahi layaknya pria sejati, bahkan mati sekalipun.

Aku menurunkan Claura, dan berkata pada Felicia: “Lindungi diri sendiri, minta bantuan, lapor polisi, minta bantuan tentara atau apapun, biarkan aku yang menghadang mereka.”

Aku berteriak keras dengan satu belati ditangan dan tongkat listrik ditangan lainnya menyerang maju kearah mereka.

Ini pertama kalinya aku berkelahi begitu gila, aku merasa seluruh tubuhku penuh kekuatan.

Tubuhku dipukul beberapa kali, mereka semua membawa tongkat, pukulan dari tongkat itu sangat sakit, dengan dua pukulan saja sudah membuatku tersungkur kesakitan tidak bisa merasakan apapun.

Mereka sedikit ketakutan melihat tongkat listrikku, menatapku seperti seekor anjing gila.

“Ayo serang hanya orang gila, kita serang bersama-sama, habisi dia dulu baru pergi lihat Nichkhun.”perintah pria gendut yang tampak cukup cerdik.

Setelah mendengar perintah pria gendut, beberapa orang bekerja sama mengelilingiku, memukuliku hingga tersungkur ketanah.

Tepat saat ini, terdengar suara langkah kaki puluhan orang bergegas mendekat.

Ketika aku melihatnya ternyata Justin yang membawa beberapa orang, disaat itu aku baru bernafas lega tapi aku penasaran kenapa mereka begitu cepat sudah tiba.

Tanpa sadar aku menoleh menatap Felicia, dia mengedipkan mata besarnya yang berair ke arahku saat itu juga aku baru sadar. Pasti Felicia yang melaporkannya, ketika dia mengajak Claura keluar, dia pasti sudah tahu akan dalam bahaya, jadi meminta bantuan. Hari ini jika aku tidak muncul, mereka juga tidak akan dalam masalah besar, jika bukan karena Felicia khawatir aku akan ditangkap, mungkin rencana jahat Frans tidak akan berhasil sama sekali.

Memang harus diakui, Felicia memang wanita yang cerdas.

Justin dan temannya menghajar pria gendut sampai tersungkur ketanah, sedangkan aku sibuk memegang tangan Felicia menyuruhnya pergi dari tempat ini, karena aku takut Claura akan memarahinya, jika sampai Claura tahu Felicia begini demi menolongku, baru mengajaknya keluar, Felicia pasti akan berakhir sangat tragis.

Setelah keluar dari restoran Jigana, aku baru sadar mobil Jack sudah tidak ada, aku tertegun sesaat lalu bertanya-tanya apakah dia merasa keterampilanku hari ini tidak bagus, jadi tidak berencana berteman denganku dan pergi begitu saja?

“Adik perjakaku, pahlawan kecil kakak, sekarang kamu mau bawa aku pergi kemana?”tanya Felicia tiba-tiba ditelingaku dengan lembut.

Aku tertegun sesaat, dan tiba-tiba hatiku sedikit panik, ya, kemana aku sekarang ya?

Meskipun hari ini aku menjadi diriku sendiri menghajar Nichkhun dan Frans, kemudian memberitahu Claura diriku adalah Ken, hingga membuatnya marah dan malu, ini semua sudah cukup menyenangkan, tapi apa yang harus ku lakukan selanjutnya?

Dulu aku mengira Jack bisa membantuku, membimbingku, tapi sekarang bayangan Jack saja tidak tampak, aku harus bagaimana? Apakah karena sebelumnya aku terlalu gegabah?

Ketika aku ketakutan, Felicia menghentikan sebuah mobil, lalu menyebutkan sebuah alamat dekat unversitas.

Ketika tiba, aku baru tahu Felicia mempunyai sebuah rumah disini, meskipun tidak besar, tapi sangat hangat, aku berpikir apakah dia benar-benar sangat kaya mempunyai rumah dimana saja.

Setelah masuk rumah Felicia, dia menyuruhku duduk disofa, lalu mencari kotak P3K membantuku mengobati luka di tengkulakku.

Setelah di perban, wajah Felicia tiba-tiba menjadi dingin.

Awalnya aku tidak menyadarinya malah masih tertawa berkata kepadanya: “Kak Fel, apakah kita tinggal bersama dan bersembunyi disini? Kenapa serasa seperti buronan.”

Felicia tidak bercanda denganku, melainkan membuka matanya yang besar dan menatapku dengan dingin.

Aku baru sadar tampaknya dia sedang marah dan aku bertanya: “Kak Fel, kenapa? Tidak enak badan, apakah karena efek samping dari obat mereka, apa perlu ku antar kamu kerumah sakit?”

Felicia langsung menjawabku dengan tidak senang: “Pergilah, aku tinggal sendirian, kamu urus dirimu sendiri.”

Aku tertegun dan menatapnya tidak mengerti.

Lalu dia cemberutkan bibir merah seksinya dan berkata kepadaku: “Hatimu sama sekali tidak ada diriku, yang kamu cintai adalah Claura.”

Aku bingung dan berkata kepadanya: “Kak Fel, omong kosong apa ini, aku hampir mati dicelakai Claura, aku membencinya sampai menusuk tulang, kamu orang yang paling baik padaku di Nanjing, aku bersedia melakukan banyak hal demi dirimu.”

Dia menatapku dan berkata: “Sudah pintar menggoda, kamu pikir bisa membohongi aku, kamu tidak bisa membohongiku, hari ini kamu langsung pergi menyelamatkan Claura, lalu sekalian menyelamatkanku, masih bilang menjadi pahlawan kecil ku, kamu sengaja mengatakan itu, agar Claura marah, aku hanya mainanmu saja, jika hari ini kamu terlambat selangkah saja, tubuhku hampir ditiduri oleh Frans……”

Setelah mendengar kata-kata Felicia aku merasa canggung, meskipun apa yang dikatakan Felicia tidak semuanya benar, tapi pada kenyataannya adalah begitu, untuk sesaat aku tidak tahu harus bagaimana menjawabnya.

“Kak Fel, aku, aku……”bergumam tidak bisa mengatakan apa-apa.

Ditengah kecanggungan Felicia tiba-tiba mendekatiku, menempelkan tubuhnya padaku dan menarik daguku lalu berkata: “Tapi, melihat dirimu untuk pertama kali, aku bisa memaafkanmu. Tapi kamu harus janji satu hal padaku.”

Tanya ku terburu-buru: “Kak Fel, hal apa cepat katakan, aku pasti bisa melakukannya.”

Dia tiba-tiba menghembuskan nafas wangi ke arahku dan berkata sambil tersenyum, “Berikan keperjakaanmu padaku……”

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu