Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 663 perbedaan diantara kita

David Chu berkata kalau dia salah paham padaku selama ini.

melihat wajahnya yang penuh kekaguman itu, aku pun berkata :" oh ya? aku tidak tahu bagaimana kepala keluarga Chu memandangku selama ini?"

" ini...." David pun tersenyum canggung. dia berkata :" tidak perlu dibahas lagi, Tuan Alwi. aku masih punya urusan lain sekarang. bagaimana kalau kita makan malam bersama nanti?"

dapat dilihat kalau David mulai berperasaan baik kepadaku. melihat dirinya yang menawariku untuk makan malam, aku pun tidak menolak. aku pun tersenyum dan berkata :" itu adalah sebuah kehormatan bagiku."

" Kak David, Kak David....." teriak Yusuf dengan perasaan panik ketika melihat David yang tidak menatapnya.

David pun meliriknya dengan cuek dan berkata :" untuk apa kamu meneriaki aku? Yusuf, jangan jangan kamu ingin aku memohon demi kamu? akan kukatakan kepadamu, semua utang budiku kepadamu sudahlah lunas. aku tidak memperhitungkan masalah yang selama ini kamu lakukan didalam keluarga Chu denganmu. aku juga membantumu menyelesaikan masalah yang kamu lakukan. sebenarnya aku sudah membalas semua kebaikanmu ketika menolongku. namun aku masih membiarkanmu mengikutimu hanya karena rasa persahabatan. namun kamu malah mengkhianati persahabatan ini. mulai dari sekarang, kita berdua sudah selesai! aku tidak akan mengurusimu lagi. semua tergantung pada keberuntunganmu sekarang!"

dia pun membanting pintu dan pergi setelah mengatakan itu.

setelah dia pergi, wajah Yusuf semakin murung. aku pun berkata :" untuk apa kamu murung? seharusnya kamu tertawa."

" tertawa?" Yusuf menatapku dengan ekspresi yang sedih, " kamu suka melawak."

aku menggelengkan kepala dan berkata :" kamu adalah pria berdarah dingin. apakah kamu merasa kalau David Chu sangatlah kejam? sudahlah, kalau orang lain, tidak mungkin akan menyerahkan dirimu seutuhnya kepadaku, melainkan langsung membunuhmu. namun dia tidak meminta pertanggung jawaban darimu dan juga tidak menginginkan nyawamu. kalau bukan karena dulunya kalian memiliki hubugan persahabatan, apakah dia akan sebaik itu?"

meskipun tadinya David kelihatan keras kepala, namun dapat dilihat dari matanya yang merah dan juga kepalan tangannya kalau dia sangatlah merasa sedih. bagaimanapun Yusuf adalah orang yang paling dipercayainya. aku bisa merasakan rasanya di khianati oleh orang yang paling kita percayai.

aku memandang kearah Yusuf yang merasa tidak bersalah dan menggelengkan kepala. aku merasa kasihan kepada David Chu.

disaat ini, Samuel menerima sebuah panggilan yang berkata kalau bawahanku berhasil menghalangi rencana peledakan pabrik itu. mereka juga berhasil menangkap orang yang ingin meledakkan pabrik itu dan bertanya kepadaku apa yang harus dilakukan. aku menyuruh mereka menyerahkan orang itu kepada ayah dan anak keluarga Chu itu. bagaimanapun ini merupakan urusan keluarga Chu. aku tidak ingin mengurusi itu agar tidak dibenci.

Samuel pun menjalankan perintahku. setelah itu kami kembali menerima informasi kalau anggota keluarga Yang sudah meninggalkan hotel ini dan dia tidak tahu akan kegagalan rencananya. aku menatap kearah Yusuf dan dia juga menatapku dengan penuh harapan sambil berkata :" Kak Alwi, kamu harus menepati janjimu. sekarang masalah sudah selesai. apakah aku sudah boleh pergi sekarang?"

aku pun berkata dengan datar :" bagus, kamu sudah boleh pergi. tapi...."

" masih ada syarat lain?" tanya Yusuf dengan nada suara yang tidak baik. dia sudah takut kepada kata 'tapi' yang aku ucapkan.

aku tertawa sambil menatapnya. dia langsung meminta maaf kepadaku dan berkata :" Kak Alwi, maafkan aku. aku terlalu panik. aku minta tolong. lepaskanlah aku."

aku pun berkata :" tidak usah panik, aku tidak akan menyusahkanmu kali ini. aku hanya mau kamu berjanji untuk tidak membahas masalahku dengan wanita itu. kalau tidak..... aku akan melakukan hal yang tidak berhasil aku lakukan tadi."

mendengar ini, Yusuf pun menghela nafas dan berkata :" tenanglah, aku tidak akan mengatakan apapun."

" bagaimana kalau dia menanyakannya?"

" kalau dia bertanya.....aku tidak akan menjawabnya. kalau aku mengatakannya, kami berdua juga tidak akan bisa hidup dengan selamat." Yusuf kembali berkata :" tenanglah, dia tidak pernah memaksaku untuk mengatakan sesuatu."

melihat sikap yakin pada Yusuf, aku pun mempercayainya. aku pun melepaskan tali pada tubuhnya sambil berkata :" ingatlah, bawahanku akan mengawasimu. kalau kamu mengatakan hal yang tidak pantas, maka aku akan langsung menewaskanmu."

" aku mengerti, tenanglah Kak Alwi. aku tahu jelas kemampuanmu." kata Yusuf dengan penuh hormat.

aku pun berkata kepada Samuel :" siapkan pesawat pribadi."

" sudah disiapkan." kata Samuel.

Yusuf pun bertanya dengan tersanjung :" Kak Alwi, kamu ingin mengantar kepergian kami dengan pesawat pribadi?"

aku mengangguk. ini adalah cara terbaik untuk mengawasi mereka berdua. lagipula penerbangan pesawat pribadi dari TianJin ke luar negeri juga tidak akan menarik perhatian keluarga Yang. berbeda dengan dari NanJin ke TianJin yang bisa membuat mereka waspada kepadaku setiap saat.

aku pun berkata :" aku hanya memberimu waktu 1 jam dan segeralah hubungi wanita itu lalu pergilah bersamanya. kalau kalian terlambat, aku tidak akan memberi kesempatan untuk kedua kalinya."

Yusuf langsung berdiri dan berterimakasih sambil berkata :" terimakasih Kak Alwi, terimakasih. kamu pasti akan panjang umur."

ketika dia berjalan kearah pintu, aku berkata :" tunggu sebentar."

Yusuf mengira kalau aku menyesal dan dia pun ketakutan. aku berkata dengan datar :" dasar bodoh, jika kamu tidak mengganti pakaianmu, apakah kamu tidak takut ketahuan?"

Yusuf mengangguk dan dia sangat senang hingga melupakan ini.

aku menyuruh orang untuk mengantar pakaian baru dan juga sebuah kaca mata hitam. setelah itu dia pun pergi dibawah lindungan bawahanku. setelah dia pergi, aku pun duduk disana dan berkata kepada Samuel :" Samuel, panjang umur yang dikatakan bocah bodoh itu apakah sedang mendoakanku atau sebaliknya?"

Samuel tertawa dan tidak menjawabku.

aku juga ikut bahagia sambil berkata :" makan. haiya, Tuhan terlalu baik denganku. sebenarnya aku sudah siap untuk kembali dengan tangan kosong. namun jika dilihat sekarang, sepertinya akan ada perubahan yang lebih baik."

" Kak Alwi, maksudmu adalah kemungkinan besar keluarga Chu akan bekerja sama dengan kita?"

aku berkata dengan datar :" jika hanya berdasarkan masalah kali ini, keluarga Chu tidak akan mengambil keputusan secepat itu. namun jika ditambah dengan rahasia yang dibocorkan oleh Yusuf, semua itu mungkin saja terjadi."

Yusuf berkata kepadaku, di sektor manufaktur kedirgantaraan, keluarga Yang sebenarnya melakukan pengorupsian atas modal produk dan terkadang sengaja membuat produk cacat dan akan menggunakan alasan masalah kesalahan teknis untuk menipu dana pada atasan mereka.

jika atasan mereka mengetahui ini, kemungkinan ini akan menjadi sebuah beban yang besar bagi kepala keluarga Yang. Bagaimanapun, industri kedirgantaraan adalah prioritas utama bagi negara ini, berhubungan dengan masa depan negara, dan status serta ketenaran negara bagi dunia ini. jika dia berani melakukan kecurangan, sama saja dia sedang cari mati!

Samuel berkata :" Kak Alwi, apakah kamu mempercayai perkataan Yusuf?"

aku bertanya :" kamu tidak mempercayainya?"

Samuel mengangguk dan berkata :" jujur saja, aku tidak percaya padanya. karena aku rasa dia tidak mungkin mengetahui semua hal ini meskipun dia memiliki hubungan yang dekat dengan nona kedua keluarga Huo."

aku berkata dengan datar :" namun ekspresi wajahnya tidaklah palsu. oleh karena itu, kamu boleh menelusurinya lagi. manatau kita bisa mendapatkan bukti yang lebih pasti."

Samuel mengangguk dan berkata :" baiklah."

" penelusuranmu kali ini lebih fokus kepada nona kedua keluarga Huo aja. bocah itu mengetahui ini semua karena wanita itu. berarti wanita itu tidaklah polos."

" aku mengerti." setelah Samuel mengatakan itu dia pun bersiap siap menyebarkan perintahku melalui ponselnya. namun sebelum ia mulai bertelepon, dia pun berkata :" ini tidak benar, bukankah nona kedua segera keluar negeri? meskipun kita nantinya mengetahui sesuatu, apa gunanya lagi? ataukah kita akan mengawasi kehidupan mereka diluar negeri dan akan menjadikan nona kedua sebagai bukti jika diperlukan?"

aku pun berkata :" dia tidak akan kabur."

Samuel terdiam dan aku tersenyum sambil berkata :" dia pasti sedang menggunakan Yusuf."

" Kak Alwi, kenapa kamu bisa memastikan itu?" tanya Samuel.

aku pun berkata :" perasaanku saja."

" perasaan?" Samuel pun berbicara dengan serius setelah mendengar itu, :" Kak Alwi, tebakanmu selama ini selalu benar. namun kalau keadaan memanglah seperti itu, bukankah Yusuf akan sangat berbahaya?"

aku mengangguk dan berkata :" tentu saja, namun mati ditangan wanita yang dikasihinya juga merupakan sebuah kebahagiaan kan?"

Samuel menggelengkan kepala dan ekspresi wajahnya sangat kebingungan. dia pun mulai menelepon dan menyebarkan perintah dariku tadi.

setengah jam kemudian, aku meninggalkan hotel ini. disaat yang bersamaan, Samuel menerima informasi kalau Yusuf telah meninggal.

meskipun aku sudah menebak hal ini akan terjadi, namun aku masih saja terbengong ketika menerima informasi ini. aku pun menghela nafas dan berkata :" dasar wanita berhati racun. segera beritahu informasi ini kepada kepala keluarga Chu."

Samuel berkata :" baik, Kak Alwi."

sambil mengatakan itu, dia pun memberikan ponselnya kepadaku. didalam terdapat video nona kedua keluarga Huo yang sedang membunuh Yusuf. aku hanya menatap sekilas dan tidak melihatnya lagi.

setelah kembali ketempat tinggalku, Samuel berkata kepadaku kalau orang yang ada dipabrik itu sudah ditangkap oleh bawahan kami dan sudah diserahkan kepada David Chu. aku mengangguk dan berkata :" aku sudah melakukan apa yang seharusnya kulakukan. selanjutnya akan kuserakan kepada keluarga Chu."

jikalau keluarga Chu pintar, maka mereka akan langsung meminjam kesempatan ini untuk menyerang keluarga Yang. hanya saja aku tidak tahu apakah mereka memiliki mental itu atau tidak.

hari pun mulai malam. dikarenakan aku membawa buku gambar, maka sepanjang sore tadi aku hanya menggambar dan tidak merasa waktu berlalu dengan lambat.

pukul 7 lebih, David Chu menghubungiku dan dia ingin menemuiku ditaman Cemara.

taman cemara merupakan sebuah taman milik Jerman yang tidak terbuka untuk umum. kedengarannya, restoran dan kastil milik Jerman adalah yang terbaik.

aku pun mulai beres beres dan pergi menemuinya bersama Samuel.

setelah sampai di taman Cemara, aku melihat kalau Joko Chu berdiri didepan pintu sambil memandang mobilku. aku pun turun dari mobil dan berkata :" aku tidak menyangka kalau tuan Chu akan menjemputku disini. ini luar biasa bagiku."

ekspresi wajah Chu lebih baik dibandingkan sebelumnya dan dia tersenyum sambil berkata :" tuan Alwi sedang melawak ya. kamu adalah penolong keluarga kami dan tamu terhormat kami. seharusnya ayahku lah yang menjemputmu disini. hanya saja hari ini dia sangat sakit hati. aku rasa kamu tahu alasannya. oleh karena itu dia tidak menunggumu diluar."

aku merasa puas ketika disegani oleh Joko Chu. aku pun tersenyum dan berkata :" tuan Chu, kamu tidak usah begitu segan denganku. kamu juga tahu tujuanku membantu keluarga kalian. lagipula kita seumuran, kamu boleh langsung memanggilku Alwi."

Joko pun tersenyum sambil mempersilahkan kami masuk kedalam. dia pun berkata :" baiklah kalau begitu, aku tidak akan segan lagi ya, Alwi. namun aku ingin meminta maaf kepadamu tentang masalah tadi pagi. aku sudah berbohong demi keuntunganku sendiri....."

aku tidak menyangka kalau Joko akan minta maaf kepadaku. pepatah mengatakan kalau 'merubah kesalahan yang kamu lakukan adalah sebuah momen yang hebat', namun ini merupakan hal yang luar biasa karena seorang tuan besar keluarga Chu bisa membuang semua rasa gengsinya untuk meminta maaf kepadaku. aku pun berkata :" cukup. aku juga mengerti alasanmu melakukan itu. tidak ada satu orang pun yang tidak mementingkan keuntungan bagi dirinya. oleh karena itu, kamu tidak perlu meminta maaf padaku."

Joko Chu merasa bersalah dan berkata :" pantas saja ayahku berkata kalau ada perbedaan diantara kita. Alwi, aku tidak sebanding denganmu."

aku tersenyum dan berkata :" kamu memang tidak seganteng aku."

dia pun tertawa lebar ketika mendengar itu.

melihat ekspresi wajah Joko, aku sudah yakin kalau kerja sama diantara kami sudah ada harapannya malam ini.

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu