Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 738 Ada Aku, Aku Bisa Melindungimu(1)

Setelah setengah jam, Samuel kembali dan mengatakan bahwa semuanya telah dibahas, aku memberi tahu Dony Yun tentang situasi di Tianjing, aku menyuruhnya jangan khawatir. Setelah menutup telepon, aku membaca buku sebentar. Setelah makan siang, aku pikir tidak ada masalah hari ini, jadi aku menyamar dan membawa Samuel untuk pergi ke arena tinju bawah tanah Widya.

Galvin ditangkap, pada saat ini keluarga Yang mungkin akan menyelesaikan wanita yang 'menggoda Galvin, Widya, jadi aku khawatir, aku harus pergi dan melihatnya.

Alasan mengapa aku berpikir demikian adalah karena aku tahu bahwa orang-orang dari keluarga Yang tidak menyukai Widya. Orang tua Galvin bahkan telah mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah membiarkan Widya menikah dengannya, paling banyak, dia hanya bisa menjadi selingkuhan Galvin, bagaimanapun, permusuhan antara aku dan Galvin dan hal-hal keluarga Yang waktu itu yang diperingatkan oleh atasan, semuanya dikarenakan olehnya, jika mereka tidak menerimanya itu juga normal.

Arena tinju bawah tanah terletak di sebuah bangunan bawah tanah di pusat kota Tianjing, bagian luarnya diberi label kota video game. Meskipun keluarga Yang memiliki posisi yang kuat di Tianjing, tetapi penyembunyian yang harus dilakukan masih perlu dilakukan. Bagaimanapun, hal-hal seperti arena tinju bawah tanah bukanlah bisnis yang sah.

Agar tidak terlihat mencolok, aku pergi ke pintu belakang arena tinju bawah tanah dan menelpon Widya untuk bertanya di mana dia berada. Dia mengatakan bahwa dia ada di arena tinju bawah tanah, aku memintanya untuk keluar menjemputku, kemudian aku menutup telepon.

Tidak lama kemudian, Widya datang. Tidak seperti dandanan seorang gadis wakti itu, hari ini Widya terlihat keren. Dia masih tetap mengikat rambutnya menjadi ikatan ekor kuda panjang dan mengenakan pakaian olahraga ketat hitam. Sosok tubuhnya pada awalnya sudah sangat indah sampai membuat orang ingin memuntahkan darah, sekarang pakaian olahraga menempel pada tubuhnya, membuat bokongnya yang bulat terlihat lebih montok, dari celana luar bisa terlihat garis celana dalamnya, begitu ia muncul, ia langsung menarik perhatian beberapa orang yang lewat yang melihatnya dengan genit.

Mataku yang melihat dari kakinya terus naik ke atas. Ketika aku hampir melihat ke tempat yang tidak seharusnya di lihat, aku mendengar Widya bertanya dengan marah: "Pria yang berani menggintipku terang-terangan seperti itu, kamu adalah yang pertama."

Aku mendongak dan melihat dia hanya mengenakan riasan ringan, wajahnya yang cantik sedikit memerah, matanya menatapku dengan tajam, aku tidak tahu apakah wajahnya memerah karena dibuat marah olehku atau bukan, tetapi dia terlihat sangat menawan.

"Jika terang-terangan, bagaimana bisa dibilang mengintip?" Aku menyentuh hidungku dan berkata dengan percaya diri.

Widya mencibir dan berkata: "Ayo pergi."

Aku mengikutinya dari belakang, aku berjalan sambil menikmati pinggangnya yang berayun dan pantatnya yang montok, sebenarnya dia bukan sengaja memelintirkan pinggangnya, tetapi apa boleh buat, tubuhnya sangat indah, jadi walaupun hanya berjalan biasa, ia juga terlihat seperti berjalan di panggung.

Aku menikmati sosoknya yang anggun. Dia tiba-tiba berhenti dan berbalik. Aku awalnya memang agak sedikit melamun, aku terus berjalan maju, dan aku langsung menabrak bagiannya yang penuh itu. Itu terasa sangat lembut dan penuh dengan kelenturan. Tubuhku langsung mundur selangkah, aku merasa seperti terpelanting ke belakang.

Widya terbatuk dengan marah dan berkata: "Kenapa kamu bisa datang? Arena tinju bawah tanah hanya buka di malam hari."

"Jika aku datang di malam hari. Pada waktu itu, akan ada banyak orang dan banyak mata. Siapa yang tahu aku akan ketahuan atau tidak? Terlebih lagi, bawahanku telah ditugaskan untukmu, tetapi aku bahkan belum pernah bertemu dengan mereka, aku datang ke sini hari ini ingin berkenalan dengan mereka. "

Sebelumnya, demi melindungi Widya dan memastikan bahwa rencana penyamaran yang aku atur di Tianjing dapat dilaksanakan dengan lancar, Kimi mengalokasikan 20 orang bawahan datang ke Tianjing, mereka lebih banyak daripada orang yang dibagikan untukku, dan aku belum pernah bertemu dengan 20 orang ini, bagaimanapun mereka juga akan bekerja denganku nanti, aku tentu saja ingin berkontak dulu dengan mereka, ini adalah tujuan kedua dari kunjunganku hari ini.

Widya mengangkat alis, dan tiba-tiba ia menunjukkan senyum jahat. Dia menatapku dengan tatapan aneh, tiba-tiba aku ditatapnya sampai merinding, aku bertanya: "Mengapa kamu menatapku seperti itu?"

Widya berkata: "Aku hanya ingin mengingatkanmu bahwa sekelompok orang itu tampaknya ... yah, tidak begitu menyukaimu."

Aku tidak terkejut dengan hal ini, aku tersenyum dengan acuh tak acuh dan berkata: "Bukankah wajar jika mereka tidak menyukaiku? Selain Samuel, sekelompok orang itu tidak ada yang banyak menyukaiku. Mereka semua merasa aku yang memiliki reputasi sebagai Tuan muda kecil telah mengambil keuntungan dari mereka. "

"Memang benar." Widya mengatakan sesuatu yang membuatku ingin memuntahkan darah, ia berbalik dengan gembira.

Aku: "..."

Widya dan aku memasuki arena tinju bawah tanah. Begitu aku masuk, aku melihat dua orang sedang bertanding di arena kompetisi. Ada empat atau lima orang yang menonton di bawah, bahkan kami masuk pun mereka tidak meyadarinya.

Aku menyaksikan pertandingan kedua orang di atas panggung dengan penuh ketertarikan. Samuel menjelaskan kepadaku: "Mereka adalah saudara kembar, keduanya bermarga Zheng. Satunya bernama Gogy Zheng, dan yang satunya lagi bernama Gigy Zheng. Mereka berdua ahli dalam tinju asing, mereka sangat kuat. Orang yang berdiri di bawah panggung menonton dari kiri ke kanan, bernama Dion Zhao, Herdy Deng ... "

Dion Zhao, Herdy Deng? Nama yang menarik.

Perkataan Samuel menarik perhatian semua orang. Mereka memalingkan wajah mereka dan menatap kami. Mereka tampak akrab dengan Samuel, mereka menyapanya dengan sedikit terkejut, kemudian mereka mengalihkan perhatian mereka ke arahku.

Pada saat ini, suasana aneh memenuhi udara. Orang-orang ini menatapku, dan tidak ada yang berbicara.

Samuel terbatuk, tampaknya dia tidak ingin aku merasa canggung. Dia berkata: "Teman-teman, dia ini adalah Tuan muda kecil kita, kak Alwi."

Ekspresi wajah mereka menunjukkan sedikit antusiasme, dan mereka memanggilku "Tuan muda kecil" , kemudian, Herdy Deng melirik Samuel dengan tatapan yang terlihat jelas tidak puas karena ia berdiri di sampingku dengan hormat, ia berkata dengan ironis: "Samuel, kamu memang 'tahu cara mengangkat orang', kamu sudah terikat dengan kaki Tuan muda kecil, aku dengar bahkan waktu itu kamu berani menghancurkan rencana Paman Lu, dan diberi pelajaran olehnya, kemudian, Tuan muda kecil pergi untuk membantumu mengeluarkan amarahmu. "

Apa yang dia katakan otomatis adalah masalah yang berurusan dengan pembunuh asing waktu itu.

Ekspresiku langsung murung, dan wajah Samuel langsung memerah, ia berkata: "Itu adalah salahku, dan itu tidak ada hubungannya dengan kak Alwi."

Namun, wajah mereka terlihat acuh tak acuh, aku dapat melihat bahwa mereka semua sangat mengagumi organisasi, sehingga mereka tidak menyukai orang-orang yang merusak rencana organisasi. Sebelum Herdy Deng membahas masalah ini, yang lainnya tidak memikirkannya dan sikap mereka pada Samuel masih cukup baik, sekarang setelah mereka teringat akan kejadian itu, mereka menjadi sangat tidak menyukainya.

Aku akhirnya mengerti mengapa kakak menyuruh Samuel ke sisiku, karena Samuel jelas lebih baik daripada orang-orang ini, dengan kata lain, ia tidak terlalu menyebalkan, dan walaupun pada awalnya dia tidak menyukaiku, tetapi dia juga tidak akan pernah memandang rendahku, dan menghinaku seperti ini.

Memikirkan hal ini, aku melihat tatapan mata orang-orang ini menjadi dingin, dan aku berkata dengan sinis: "Apakah kalian sedang bertanding?"

Dua orang di arena kompetisi sudah lama berhenti. Ketika mereka melihatku menatap ke arah mereka, mereka mengangguk dengan acuh tak acuh, aku berkata dengan ringan: "Kebetulan aku bosan, kalau tidak kalian temani aku bermain."

Begitu perkataan ini keluar, semua orang tercengang, kemudian mereka tertawa sinis.

Aku tahu orang-orang ini sama dengan anak kecil, mereka yakin bahwa aku tidak memiliki kemampuan, mereka merasa aku bisa sampai ke tahap hari ini itu semua karena perlindungan organisasi. Memang, aku tahu bahwa aku telah diselamatkan oleh Kimi dan yang lainnya beberapa kali, aku berterima kasih kepada mereka, tetapi ini tidak berarti aku dapat diremehkan oleh orang-orang ini.

Orang yang menyelamatkanku adalah saudara ayahku, adalah kakak yang aku hormati, siapa kalian? Kalian hanyalah anak buahnya yang mendengarkan perintah untuk melakukan suatu hal saja!

Aku bahkan curiga, sikap mereka terhadapku sudah seperti ini, bagaimana mungkin sikap mereka terhadap Widya akan lebih baik? Takutnya tidak akan lebih baik. Memikirkan hal ini, aku merasa kesal dan aku melirik ke Widya.

Pada saat ini aku melihat Widya menatap mereka dengan tatapan tanpa ekspresi, sepertinya ia sudah terbiasa dengan sikap mereka.

Samuel mengerutkan kening, dan berkata: "Apa yang kalian tertawakan? Apakah kalian lebih hebat dari anak kecil?"

Perkataannya yang tiba-tiba ini membuat mereka tertegun, dan semua bawahan lainnya berdatangan ketika mereka mendengar perkataan Samuel itu, mereka semua bertanya kepadanya apa maksud perkataannya.

Samuel berkata: "Anak kecil adalah bawahan kak Alwi, tetapi tadi malam karena dia tidak taat, jadi dia dipukuli oleh kak Alwi sampai ibunya pun tidak mengenalinya, kalian mungkin tidak tahu tentang itu." Setelah terdiam sesaat, dia tampak tidak senang, bagaimanapun orang-orang ini menghinaku tadi, jadi dia menambahkan perkataannya: "Jika kalian tahu, aku khawatir kalian tidak akan begitu angkuh!"

Begitu orang-orang ini mendengarnya, mereka semua tertegun di sana, kemudian mereka semua sangat marah, mereka mengatakan Samuel beromong kosong, mereka juga mengatakan bahwa mereka tahu Samuel ingin mereka taat padaku, mereka mengira bahwa dia mengikutiku bukan karena aku hebat, tetapi karena aku adalah Tuan muda kecil, jadi di setiap perkataan mereka semuanya menunjukan bahwa mereka meremehkan Samuel.

Aku marah, sial, saudaraku, bagaimana bisa aku mentolerir kalian intimidasinya?

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu