Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 141 Memusnahkan Musuh

Aku beneran tidak terpikir keluarga Yang dan keluarga Gao akan berbaikan kembali, bersiap untuk mulai bekerja sama, mengambil kekuatanku, meskipun mereka tahu yang berada di belakangku adalah keluarga Song, juga tidak takut sama sekali. Aku tiba - tiba menjadi sangat penasaran, mereka atas hak apa ? aku tahu, gabungan kekuatan kedua keluarga ini juga tidak setimbang dengan setengah keluarga Song, apa jangan - jangan mereka tidak takut dengan keluarga Song ? atau mereka merasa hukum tidak akan bisa mengatasinya ?

Aku sangat tidak mengerti, daripada mikirkan hal ini, lebih baik pikirkan cara untuk menghadapi masalah ini pada malam ini.

Saat ini kak Toba dengan tidak diduga mengatakan : "tak disangka sulistio malah mau memberitahumu masalah ini, orang ini beneran membuatku lebih menghormatinya."

Aku juga tidak berpikir orang ini akan memberitahuku, tapi aku sendiri tahu, tahu dia bisa memberitahuku, bukan karena merasa aku adalah 'bos'nya, tapi karena harga dari mengkhianati keluarga Song, dia tidak bisa membayarnya.

Kak Toba bertanya padaku : "Kamu berencana untuk bagaimana ? kalau tidak, kita tutup tempat ini dan suruh semua anak buah kemari, sekarang kita punya banyak anak buah, kita pergi beratusan orang, apa kita tidak bisa membunuh seluruh keluarga Yang dan keluarga Gao ?"

Aku menggeleng dan berkata tidak boleh, sebelumnya aku meneliti, tahu bahwa Bashu adalah industrinya keluarga Yang, memanggil begitu banyak orang pergi ke daerah keluarga Yang, kalau mereka balik menggigit kita, bilang kita berkumpul dan membuat keributan, perkumpulan yang ilegal, maka kita akan habis. Dan juga, kalau kita memanggil semua anak buah, keluarga Yang dan keluarga Gao pasti akan tahu, lagipula tempat kita disana, sampai saatnya kalau bertindak gegabah, dan ditangkap dengan gampang oleh mereka, akan gawat kalau menghabiskan kita semua.

Sebelumnya sangat banyak pelajaran memberitahuku, bertindak gegabah itu tidak ada gunanya, dan juga mereka adalah dua keluarga besar yang tidak jatuh di Nanjing selama ratusan tahun, aku harus berhati - hati untuk bertindak baru bisa menghindari pertarungan langsung dengan mereka, kalau tidak aku akan mendapatkan masalah dari dalam dan luar, yang rugi adalah aku.

Sulistio dengan cepat dan jelas menjawab.

Setelah mematikan telepon, kak Toba mengkerutkan alis dan berkata : "Kamu ingin menggunakan orang Sulistio untuk menghadapi orang sana ? tidak mungkin kan ? kita masih belum tahu sebenarnya Sulistio ini pantas untuk dipercayai kita atau tidak."

Aku tertawa dan berkata : "Makanya ini adalah kesempatan terbaik untuk mengujinya, kalau dia sekarang hanya sengaja untuk menjebakku, membuatku bersantai pada waspadaku terhadapnya, aku tidak masalah untuk membuatnya keluar dari keluarga Nanjing, tapi kalau dia beneran tulus ingin membantuku, aku juga tidak akan memperlakukannya dengan tidak adil."

"Kalau begitu artinya kamu masih ada jalan yang lain lagi ?" kak Toba dengan tersenyum berkata.

Aku mengangguk, dia dengan keras memukul tanganku dan memberiku sebuah jempol.

Aku mengeluarkan ponsel dan memberi pesan kepada Leo, dia dengan cepat membalasku sebuah kalimat "diterima", segalanya disiapkan dengan baik, sekarang tinggal tunggu orang dari keluarga Yang dan keluarga Gao berjalan pada jebakan.

Keluar dengan kak Toba untuk makan sedikit, dia membungkus sup sayur yang bagus untuk luka lagi dan pergi ke rumah sakit.

Saat masuk ke dalam, Aiko sedang dengan malas membaca buku, kekasih kak Toba sedang mengupas apel, melihatku dan kak Toba masuk, dia dengan cepat berdiri, dengan manis berkata "Ah", kemudian melihatku, dan memanggil "saudara Alwi". Wanita ini berumur tiga puluh delapan, putih dan cantik, tubuh yang berisi, wajah yang memperlihatkan pembinis yang lihai, tapi aku dapat merasakan dia tulus terhadap kak Toba, jadi sama sekali tidak lelah dengannya, malahan sangat suka.

Kak Toba menyuruhnya keluar, mengedipkan mata denganku dan pergi.

Setelah mereka pergi, aku datang ke sisi Aiko, mempersiapkan makanan untuknya, dia meletakkan buku dan berkata : "Aku sudah mendengar semua masalahmu dari Dony, selamat."

Aku tersenyum dan berkata : "Ini baru saja mulai, bisa atau tidak membuat orang - orang itu hormat padaku, masih harus mengamati."

Meskipun semalam aku mengatakan akan mengatasi mereka, tapi tidak mungkin semua orang sama seperti Sulistio yang begitu 'mengerti terhadap masalah', pasti ada orang yang ingin menggantikanku, jadi aku harus cepat membuat hasil, membuat mereka lebih hormat padaku, dan malam ini adalah pertarungan yang menentukan.

Dalam hati membuat perhitungan sendiri, aku menyuruh Aiko untuk makan dan kemudian duduk di samping, mengambil buku dan melihatnya.

Dengan begini, menunggu terus hingga jam tujuh malam, kak Toba mengantar makan malam dan aku baru pergi.

Sebelum aku pergi, Aiko berkata : "Alwi, kalau kamu sibuk jangan kemari lagi."

Aku tersenyum dan berkata : "Kak, aku tidak sibuk, kamu merasa aku menyebalkan kan ? kalau begitu aku akan menunggu di luar."

Tapi Aiko hanya tertawa dan berkata : "Kakak bukan kesal denganmu, tenang saja."

Aku cukup berkata itu, setelah selesai berkata, dengan senang keluar dari rumah sakit.

Keluar dari rumah sakit, aku bertemu dengan Suandi , dia memberiku setumpuk data, tanpa berkata apa - apa dan langung pergi. Setelah dia pergi, aku naik ke mobil kak Toba, melihat setumpuk data ini. Data ini adalah data dua orang dari keluarga Yang dan keluarga Gao yang menghadiri 'pertemuan perangkap' malam ini, orang yang mewakili keluarga Yang bernama Alex, paman kedua Nichkhun, dalam data dengan detil menjelaskan pengalamannya dari kecil hingga besar, termasuk saat umur sepuluh mengintip janda yang sedang mandi, umur empat belas mencuri foto kaki panjang wali kelas yang cantik, pokoknya berbagai macam hal yang jorok.

Dan untuk keluarga Gao yang bernama Harun, ayahnya Frans, paman kedua dari Zico, dalam datanya juga dengan detil menjelaskan pengalamannya dari kecil hingga besar, kelakuan jahat orang ini, lebih buruk dari keluarga Yang.

Apa ini adalah rupa sebenarnya dari putra keluarga bangsawan yang besar ? hari ini aku mulai sadar. Akan tetapi, kedua keluarga besar ini memanggil dua paman yang memiliki kedudukan yang sangat tinggi kemari, cukup untuk dilihat bahwa mereka sangat mementingkan masalah hari ini. Aku pikir, setelah kedua barang tua keluarga ini sedang mengharapkan hasil dari malam ini, masing - masing dari mereka akan mendapatkan berapa banyak kekuatan dari tanganku.

Membakar data, aku dan kak Toba mengendarai mobil ke hotel Bashu.

Bashu adalah hotel dengan mutu yang paling bagus disini, karena terkenal dengan aromanya, jumlahnya ada dua lantai, saat ini lantai satu sedang mengadakan acara pernikahan, bisnis di lantai dua juga sangat makmur. Aku membawa kak Toba dan Leo yang menunggu di pintu dan masuk ke dalam bersama, berjalan terus ke kamar 208 di lantai dua.

Setelah masuk, Sulistio sedang dengan senang ngobrol dengan dua pria. Kedua pria ini memakai setelas jas yang indah, dengan gaya rambut yang rapi, dengan tubuh orang yang bergaya seperti orang kaya yang sudah jelas dari jauh, aku hanya melihatnya sekali dan dapat mengenali yang kiri adalah Alex, yang sebelah kanan adalah Harun.

Saat kami bertiga masuk ke dalam, peristiwanya menghilang dengan bersamaan, Suandi dengan senyuman paksaan berkata : "Alwi, akhirnya kamu darang."

Aku mengkerutkan alis dan dengan suara berat berkata : "Suandi , kamu berjanji denganku kemari untuk mengatakan apa, cepat bilang, aku masih ada masalah penting yang harus dilakukan."

Suandi mengayun tangannya yang terbungkus perban, matanya menunjukkan sebuah arti kejam dan berkata : "Alwi, tanganku ini sangat sakit, kamu bilang untuk apa aku menyuruhmu kemari ?"

Aku dengan kesal berkata : "Kenapa ? kamu ingin balas dendam ? kamu jangan lupa, sekarang aku adalah bos kamu."

Sulistio meludah ke lantai dan berkata : "Ha, kamu pikir kamu itu apa ? dengan kamu yang seperti ini juga ingin menjadi bosku ? aku beritahu kamu, malam ini kamu akan ku habiskan !"

Aku dengan marah berkata : "Suandi , sialan, siapa yang memberimu kemampuan untuk sombong ? aku beritahu kamu, kalau kamu tidak berperilaku dengan baik lagi, sialan, maka aku akan potong semua tanganmu !"

Suandi berkata : " aku sangat takut."

Selesai berkata, dia melihat ke Alex dan keduanya dengan kelakuan yang murah dan jorok, kemudian berkata : "Kak Alex, kak harun, bocah ini tanya siapa yang memberiku kemampuan, kalian berdua masih tidak memberikan adik ini dukungan ?"

Terus tidak berkata, Alex yang meludah dengan keras ke lantai melihatku dengan pandangan mata seperti melihat badut dan berkata : "Alwi, aku pikir kamu sangat hebat, tidak terpikir hanya bisa ngomong saja, kamu ingin potong tangan adikku ? kamu percaya tidak malam ini aku bisa membuatmu masuk penjara, selamanya tidak keluar ?"

Harun menyeringai dan berkata : "Kak alex, perkataanmu ini salah, meskipun hari ini anak ini tidak mau potong tangan adikku, kita juga harus menguncinya di penjara."

Alex tersenyum lebar dan bekata : "Oh, iya, bagaimana aku bisa lupa, malam ini kita memang mau menangkap tikus."

Selesai berkata, keduanya dengan liar tertawa besar bersamaan.

Aku mengkerut alis dan bertanya : "Kalian berdua siapa ?"

Alex menaikkan dagu tinggi, dengan sombong berkata : "Alex, paman kedua Nichkhun, dia itu Harun , ayahnya Frans."

Aku sengaja membuka mata besar dengan terkejut dan takut.

Seperti puas dengan ekspresiku, Alex menyeringai berkata : "Sudah tahu takut kan ? kalau sudah tahu akan seperti ini ? kami keluarga Yang, keluarga Gao, apakah orang yang bisa kamu ganggu ? kalau dibilang kamu hanya orang dengan wajah tampan yang tidak ada apa - apanya, dengan muka yang tampan dan menarik beberapa wanita, malah beneran berpikir diri sendiri sangat hebat ?"

Aku berpikir dan berkata : "Apa yang dikatakan paman Yang tu benar, aku sama sekali tidak berpikir untuk melawan keluarga Yang dan keluarga Gao, untuk apa pamanYangn melawan aku yang tidak ada apa - apanya ?"

Melihat aku yang lemah, Alex semakin liar dan berkata : "Kamu cukup tahu sendiri, karena kamu tahu kamu hanya orang yang tidak ada apa - apanya, maka serahkan barang di tanganmu, asalkan kamu mau serahkan, kebencian antara kamu dan kedua keluarga ini akan dihilangkan."

Aku mengkerutkan alis dan berkata : "Ini... takutnya tidak baik ? aku ini bekerja untuk keluarga Song, barang yang di tanganku milik keluarga Song, tidak ada hak untuk memberikannya kepada kalian."

harun yang mendengarnya langsung marah dan berkata : "Kamu beraninya menggunakan nama kelurga Song untuk menekan kita ? aku beritahu kamu, kalau kami berani untuk bertindak, tentu tidak takut dengan keluarga Song, betapa hebat pun dia tidak akan bisa mengalahkan kami yang di daerah sendiri, kalau kami ambil kekuatanmu, mereka bisa apa ?"

Alex dengan dingin berkata : "Iya, aku nasehati kamu serahkan kekuatanmu dengan baik, dengan begini mungkin kami bisa mengurangi masamu di penjara. Kamu seharusnya tahu, kamu yang tidak ada apa - apa, hal yang gampang kalau kami ingin membunuhmu."

Aku menyeringai dan berkata : "Kalau aku tidak mau ?"

Tiba - tiba Alex menghancurkan gelas wine yang di tangannya padaku dan berkata : "Kalau tidak ? tentunya cari mati !"

Setelah selesai mengatakannya, Sulistio yang terus tidak mengatakn apa - apa pun bertepuk tangan, selanjutnya pintu dibuka oleh orang, dalam sesaat kurang lebih dua puluh orang dengan garang berdiri di belakangku, kelakuannya seperti ingin menindas aku, kak Toba dan yang lainnya.

Alex dengan muka yang senang karena berhasil, bahkan harun menggoyangkan kepala dan menyanyi kecil, saat ini, Sun Nanbei dengan pelan datang ke sisiku, lalu tiba - tiba memberi hormat yang dalam, dengan hormat berkata : "Kak Alwi, sekarang sudah boleh menutup jalan keluar lalu memusnakannya ?"

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu