Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 821 Sombong

Darren tidak akan mengerti pikiranku, tapi dia tetap saja menganggukkan kepalanya, dia tidak lagi tidak senang, terkadang dia sangat pengertian sehingga membuat orang sayang padanya.

Aku membelai kepalanya dan berkata:”Guru akan pergi besok, setelah guru pergi, kamu harus menjaga dirimu dan ibumu dengan baik, tahu tidak? Juga, jangan lupa merahasiakan kedatanganku.

Darren mengangguk dan berkata dengan patuh:”Aku tahu, guru, aku sudah mengingat semua yang kamu katakan.”

“Anak baik.” Aku memberinya rencana pelatihan yang aku siapkan untuknya, kemudian aku melihat ke atas, di sana, Angela membuka sedikit sudut tirai, melihatku dengan cermat, aku mengangguk kepadanya, untuk memberinya salam dan kemudian aku pergi.

Keesokkan harinya, aku bersama Kevin Lu ayah anak tiba di kamp pelatihan, dalam perjalanan, kami melewati banyak desa, akibatnya, penduduk desa di kedua sisi melambai kepada kami dengan hormat, orang-orang ini adalah orang-orang biasa, bagi mereka, sebenarnya tidak penting siapa yang menjadi bos dan siapa yang mendominasi seluruh dunia, mereka hanya peduli tentang siapa yang dapat memberi mereka stabilitas dan memberi mereka kemakmuran dan mereka yang bisa berpikir untuk mereka, dalam hal ini, negara yang tidak terkalahkan ini benar-benar bagus.

Sejujurnya, aku semakin berharap bisa bertemu dengan raja negara tak terkalahkan’.

Setelah tiba di kamp pelatihan, Kevin Lu menyuruh Rudi membawaku untuk mendaftar, menyuruh orang mengatur asrama untukku, menurut kehendaknya, aku dan Rudi akan tinggal di kamar yang sama, sebelum pergi, dia juga mengingatkanku untuk tidak mengkhianatinya, sepertinya dia takut akan keselamatan putranya, aku menyakinkannya, aku bukan anjing ---aku tidak makan kotoran.

Sampai sekarang aku masih ingat wajah Kevin Lu yang tidak berdaya dan kesal.

Setelah berada di kamp pelatihan, jelas terlihat kebosanan di wajahnya, bisa dilihat bahwa dia tidak menyukai tempat ini dan itu membuatku penasaran, bukankah seharusnya tempat ini menjadi surga tuan besar seperti dirinya? Pada saat ini, Rudi berkata:”Apa pun yang kamu dengar dan kamu lihat selanjutnya, kamu harus diam, aku tidak mau orang lain tahu bahwa kamu menjadi guruku, tahu tidak?”

Ketika tidak ada Kevin Lu, sikap Rudi terhadapku selalu kasar, aku juga sudah terbiasa, aku mengangguk dan berkata:”Tenang saja, melihat sikapmu yang seperti ini, kamu pasti banyak musuh di sini, kamu tidak perlu mengingatkanku untuk ini, aku juga tidak mau ikut terseret masalah denganmu kan?”

Mendengar ini, Rudi marah, dia menunjukku dan berkata:”Kamu jangan keterlaluan!”

Aku berkata:”Aku selalu seperti ini.”

Pada saat ini, datang sekelompok orang, kemudian, aku melihat wajah Rudi tiba-tiba berubah dan tidak dalam mood untuk ribut denganku lagi, dia berkata dengan suara berat:”Mari kta pergi.”

Aku mengangguk, aku dan dia berbalik untuk pergi ke arah yang lain, siapa tahu, orang-orang di sana telah berteriak kepadanya dan berkata:”Waduh, bukankah itu tuan muda Rudi yang sombong itu? Apakah tuan muda rudi mau bersiap melarikan diri? Kenapa, takut pada kami ya?”

Rudi marah, berbalik dan mencibir dan berkata:”Billie, kata-katamu aneh sekali, ada begitu banyak jalan di sini, aku bisa ke jalan mana pun yang aku mau, memangnya ini urusanmu?”

Orang yang bernama Billie memiliki wajah yang keren dan lebih enak dilihat dibanding dengan Rudi, matanya menatap Rudi dengan penuh ejekan dan bisa ditebak bahwa dua orang ini tidak akur.

Billie tersenyum dingin, menatapku yang berada di belakang Rudi, dia berkata:”Bukankah kamu biasanya keluar membawa segerombolan orang, mengapa hari ini kamu hanya membawa seekor monyet kurus?”

Setelah dia selesai berbicara, semua orang di belakangnya tertawa, seseorang berkata:”Kak Billie, kamu jangan mengungkit masalah sedih Rudi lagi, aku mendengar bahwa belasan anak buahnya sudah dimusnahkan oleh seseorang.”

Setelah orang ini selesai berbicara, semua orang menunjukkan ekspresi mengejek dan mereka tertawa dengan kurang ajar, sedangkan Rudi berkata dengan marah:”Pasti si brengsek Joey Zhou yang mengatakannya kepadamu kan? Aku tahu, si brengsek itu pasti sudah tidak sabar untuk memberitahu kalian tentang masalah itu dan membiarkan kalian menertawakanku.”

Billie berkata dengan wajah marah:”Kamu benar-benar tidak tahu diri dan tahu berterima kasih, Kak Joey memberitahuku semua ini supaya aku bisa meminta kepada ayahku untuk memberimu beberapa anak buah untuk melindungimu, sehingga kamu tidak bahaya dan malu, tetapi kamu bukannya berterima kasih tetapi malah salah memahaminya dan memalukannya, kamu benar-benar tidak bisa diselamatkan lagi!”

Mendengar nada bicara Billie, dia sepertinya sangat memuja Joey Zhou dan menganggap Joey Zhou sebagai orang terbaik di dunia, tidak bisa tidak mengatakan bahwa kemampuan akting Joey Zhou sangat bagus sehingga bisa mendapatkan teman seperjuangan yang kuat ini. Dengan kecerdikannya itu, tidak heran Rudi tidak bisa memenangkannya.

Aku sedang memikirkannya dan terdengar Rudi berkata:”Bodoh, bukan aku yang tidak bisa melihat orang baik, mata anjing kalian yang tidak bisa membedakan orang!”

“Diam! Aku kasih tahu kamu, jika kamu mempermalukannya lagi, aku tidak akan sungkan padamu.” Kata Billie dengan dingin.

Rudi marah dan berkata:”Kenapa? apakah kamu mau bertarung denganku?”

Billie tersenyum dingin dan berkata:”Ya, orang sepertimu memang perlu dihajar!” Setelah selesai berkata, dia melihat ke arah belakang Rudi, mengejek dan berkata:”Namun, tidak ada orang lagi di sisimu, hanya tinggal seekor monyet kurus jelek, kalau kita bertarung, jangan bilang jika aku menindasmu ya.”

Sial, dia bahkan berani mengatakan aku jelek? Meskipun aku tidak ganteng tetapi aku juga tidak jelek.

Rudi berbalik menatapku, ada kelicikkan di matanya, dia tersenyum padaku dan lalu menatap Billie, dia berkata:”Billie, jangan salahkan aku karena tidak memperingatkanmu, jika kamu benar berencana menyentuh orang di sampingku, maka aku tidak bertanggung jawab kalau terjadi apa-apa.”

Ketika Billie melihat tampang Rudi yang begitu sombong, dia tidak bisa tidak melirikku, aku pikir dia tidak melihat sesuatu yang istimewa tentangku, dia berkata dengan acuh tak acuh:”Kamu ini sedang menakut-nakuti kami ya?”

Rudi tertawa kencang, orang ini sudah belajar menjadi pintar dariku dan dia tidak membongkar identitasku, tetapi dia berkata:”Terserah apa yang kalian pikirkan.”

Billie membenci penampilannya yang sombong, dia berkata dengan marah:”Rudi, aku kasih tahu, kamu jangan berpikir bisa membodohiku, aku tidak percaya kalian berdua bisa melukai kami.”

Rudi berkata dengan senang:”Siapa bilang kami berdua?”

Billie menyipitkan mata, menyilangkan tangannya, dan berkata dengan mengejek:”Oh? Ternyata masih ada bantuan lagi, pantas begitu sombong.”

Rudi menggelengkan kepalanya, dia mundur selangkah dan mendorongku keluar, dia berkata:”Maksudku adalah hanya dia seorang yang akan bertarung.”

Setelah dia selesai mengatakannya, dia menepuk pundakku dan berkata:”Hanya boleh menang, tidak boleh kalah, kalau tidak ... ... kamu tidak layak untuk itu, apakah kamu mengerti?”

“Tidak mengerti.” Aku berkata tidak memberinya muka, “Aku tidak ingin dijadikan tameng.”

Rudi berkata dengan kesal:”Hei, dia mengatakan bahwa kalian tidak berguna, apakah kalian tidak mau memukulnya?”

“Aku hanya akan melakukan perhitungan dengannya.” Kataku dengan santai sambil menatap ke arah Billie.

Rudi membungkuk ke arahku dengan penasaran dan berkata:”Apa maksudnya?”

Aku kesal dan berkata:”Maksudnya, kamu adalah babi.”

Pada saat ini, seseorang yang berada di depan berkata:”Kak Billie, dia memarahimu dan mengatakan kamu bukan manusia.”

Wajah Billie berubah warna, dia berbalik dan menampar orang itu, dan dia memarahinya:”Aku mendengarnya, kamu tidak perlu mengulangnya, bodoh!”

Setelah sadar tentang hal itu, Rudi tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya dan berkata:”Alwi, kamu sangat berbakat!”

Billie tidak memperhatikan apa yang dikatakan Rudi, dan dia berkata dengan galak:”Nyalimu lumayan besar ya, aku kasih tahu kamu, kamu harus bertarung hari ini.”

“Kalau ada yang mati, siapa yang bertanggungjawab?” Aku berkata.

Billie berkata dengan dingin:”Aku yang bertanggung jawab.”

“Apakah kamu yakin bahwa aku tidak harus bertanggungjawab?”

“Yakin!” Setelah dia mengatakannya, dia menatapku dengan sedikit terkejut dan aku tersenyum padanya.

Sejak awal, aku tidak berencana hanya menjadi penonton saja, karena aku dan Rudi sekarang berada di pihak yang sama, dia dipandang rendah orang, dan ini sama saja memandang rendah diriku, aku tidak akan membiarkan ini terjadi, aku sebelumnya mengatakan tidak akan bertarung hanya untuk membiarkan Billie yang mulai mengatakannya kata ini lebih dulu.

Kalau tidak, jika aku benar-benar membunuh atau melukai anak buah Billie, dengan statusnya, aku kira dia tidak akan membiarkan aku begitu saja, lagipula sebelumnya dia hanya mengatakan akan bertarung dengan kami tetapi tidak mengatakan bahwa dia tidak akan memintaku untuk bertanggungjawab.

Memikirkan hal ini, aku menyalakan sebatang rokok dan berkata:”Apakah pertempuran senjata atau berkelahi?”

Billie menyipitkan mata dan bertanya dengan dingin:”Siapa kamu?”

Perlahan-lahan aku menghembuskan asap rokok dan berkata:”Aku ya, aku tentu saja seekor monyet kurus dan jelek.”

Billie mendengus, Rudi memancing emosinya dan berkata:”Mengapa banyak sekali omong kosongnya? Billie, aku tanya kamu ya, apakah masih mau bertarung? Apakah kamu takut?”

Billie mengerutkan dahinya dan berkata:”Mengapa aku harus takut, aku tidak percaya dia seorang diri bisa menang melawan kami, hm, jika ingin bertarung, kita bertarung yang sesungguhnya, bertarung memakai senjata.”

Bukankah ini menyuruhku mati?

Rudi mengernyitkan keningnya dengan sedikit khawatir, diperkirakan dia tidak menyangka bahwa billie akan bermain seperti ini, dia berbisik kepadaku:”Bisa tidak kamu? Anak buah orang itu lebih hebat dibanding dengan anak buahku, kamu ... ... kalau kamu mati, bagaimana aku berurusan dengan ayahku?”

Aku mendengus dan bertanya:”Apakah kamu takut sekarang? Karena kamu takut, maka sewaktu aku bertarung, cari kesempatan untuk mencari pertolongan.”

Rudi tertegun, dan segera berkata dengan marah:”Sial, ternyata kamu tidak yakin ya, aku pikir kamu sangat hebat.”

Aku berkata:”Aku bukan takut bahwa aku akan mati, aku takut aku akan membunuh orang dan tidak bisa mengendalikan diri, meskipun billie tidak memintaku untuk bertanggungjawab, apakah kamu yakin bahwa pihak atasan tidak meminta pertanggungjawabanku? Di sini adalah kamp latihan kalian, bukan di kota, kata-kata ayahmu tidak berlaku di sini.”

Setelah mendengarkan kata-kataku, Rudi mengangguk dan Billie melihat kami berdua saling berbisik, dia berpikir bahwa aku takut, dia segera menjadi lebih bangga, dan menunjuk ke hutan yang berada tidak jauh dari sini, dan berkata:”Hutan itu sebagai arena perangnya, waktunya satu jam, selama dalam waktu satu jam, jika kamu bisa keluar hidup-hidup, maka kamu dianggap menang.”

Rudi berkata dengan gelisah:”Hei, setidaknya ada empat puluh orang di belakangmu, apakah kamu ingin meraka maju semuanya?”

Pada saat ini, banyak orang berkumpul di sekitar, semuanya ingin menyaksikan pertunjukannya, Billie merasa sedikit tidak enak dan berkata:”Kalau begitu dua puluh orang saja.”

“Memakai orang banyak untuk menang, heng, benar-benar memalukan.” Rudi berkata dengan marah.

Aku menepuk ransel tahan air di bagian belakang dan berkata:”Kamu sangat cerdas, kamu hanya memakai dua puluh orang, jika mereka terluka, kamu setidaknya masih memiliki setengah pasukanmu.”

Setelah mendengar ini, muka billie berubah warna dan berkata dengan marah:”Sombong!”

Aku mengambil senapan sniper dari ranselku sambil berkata:”Sombong? Bukan, jika pihak lemah yang mengatakan ini maka dia benar dianggap sombong, tetapi bagi pihak yang kuat, ini hanya deklarasi pertempuran!”

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu