Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 768 Deklarasikan perang kepadaku (1)

setelah aku mengucapkan kata 'bunuh' itu, Samuel langsung mengambil interphonenya dan berteriak :" perhatian semuanya, jangan sisakan satupun."

namun Felicia menghadapi masalah ini dengan tenang. namun ini hal biasa karena kejadian pembunuhan ini sudah biasa baginya. sebenarnya dia juga bukan tidak berani untuk melakukan pembunuhan langsung. karena dia adalah Felicia, dia adalah mesin pembunuh yang sudah dilatih oleh seseorang dengan baik. hanya saja, orang itu belum melatihnya terlalu berlebihan. yang dikembangkan olehnya hanyalah temperamennya dan daya tarik pria kepadanya. ini juga menjadi alasan kenapa dia tidak begitu kuat sekarang.

meskipun Felicia tidka takut, namun aku tetap saja menghalangi mataku dan berkata :" tutuplah matamu dan beristirahatlah. masalah ini akan diselesaikan dengan cepat."

Felicia tersenyum dan berkata :" aku percaya padamu."

setelah mengatakan itu, dia pun memejamkan matanya dan mencari gaya yang nyaman didalam mobil. ketika dia seperti tertidur, aku pun mengambil teropong untuk memandang kejauhan. dibelakang kami, terdapat puluhan monil yang mengikuti kami. mereka bahkan mengejarku dengan cara tidak takut mati. sepertinya mereka ingin mati bersama kami.

Samuel merasa geram dan berkata :" mobil mereka adalah mobil anti peluru. peluru biasa tidak akan bisa menembusi mobil mereka."

aku berkata dengan datar :" awalnya aku mengira mereka tidak takut mati. ternyata mereka sudah memiliki persiapan?"

disaat ini, terdengar sebuah suara dari interphone yang berkata :" tangki minyak kami terkena peluru."

tangki minyak tidak akan langsung meledak hanya karena satu peluru. namun jika dua peluru, mungkin saja akan meledak. aku langsung berteriak :" mobil lain, segeralah lindungi, agar tidak ditembak kedua kalinya oleh mereka. sediakan jalan untuk mobil itu dan ikuti mobil itu dari samping, agar orang didalam mobil bisa berpindah lebih cepat."

mobil ini pasti akan meledak kapanpun. orang didalamnya harus segera pindah agar aman.

sebenarnya, bawahanku sangatlah pintar. sebelum menerima perintah dariku, mereka sudah melindungi mobil itu. meskipun terjadi hal ini, namun aku tidak merasa kami lebih buruk dibanding lawan. kami tidak begitu aman sekarang karena tim lawan menggunakan mobil anti peluru. itu tidak akan rusak untuk sementara waktu dan mereka juga berada dibelakang kami untuk menembaki tangki minyak kami. kalau tidak, kami juga tidak akan diserang.

setelah memikirkan itu, aku pun tersenyum dan berkata :" mobil anti peluru? kenapa emangnya? semua mobil segera mundur. Nody, ikut aku untuk menyerang mereka dengan senjata."

mobil anti peluru milik lawan adalah buatan korea dan sparepatnya lumayan baik. Tetapi jika ingin mengatakan bahwa itu tidak dapat dihancurkan, dapat dikatakan bahwa tidak ada mobil anti peluru di dunia yang tidak dapat dihancurkan. Selama peluru cukup kuat. belum lagi mobil-mobil ini bukan mobil anti-peluru tingkat atas. Mungkin peluru di tangan bawahanku tidak dapat menembus jendela dan Ban mereka, tetapi Nody dan aku memiliki senjata yang hebat, yaitu enam buah peluru peledak.

bom pembakar adalah barang yang mahal, sangatlah mahal. barang ini juga sangat sulit untuk didapatkan. apalagi seperti di huaxia yang mengontrol senjata dengan ketat. barang ini juga sulit untuk ditemui, namun aku tidak susah untuk mendapatkannya. siapa suruh ada seorang pembisnis senjata yang mendukungku?

disaat ini, mobil kami perlahan melambat dan mobil mereka pun melaju kesamping mobil kami. aku menghisap sebatang rokok sambil berkata kepada Nody yang juga sedang merokok :" hanya ada 6 peluru peledak. aku 3 buah dan kamu 3 buah. kita harus menghabiskan mereka sekaligus. apakah bisa?"

Nody tersenyum dan berkata :" apakah kamu meremehkanku? aku sangat lihai dalam hal menembak. jangankan keenam peluru ini, kita bisa menghancurkan mereka hanya dengan empat peluru saja. kamu juga tidak usah pamer kalau kamu ahli dalam menembak."

mendengar ini, aku pun tertawa dan berkata :" baiklah, kalau begitu, ayuk mulai."

setelah mengatakan itu, aku memasukkan peluru itu kedalam senapanku dan menahan senapan itu diatas pundakku sambil berkata :" bukalah jendeka atas dan tahan rem."

Samuel pun menjalankan perintahku. ketika dia menginjak rem, otomatis orang yang dibelakang kami juga menginjak rem. namun sebelum menginjak rem, Samuel sudah mengurangi kecepatan mobil. oleh karena itu, meskipun dia menginjak rem secara tiba tiba, mobil kami masih tergolong stabil. namun berbeda dengan lawan, mereka melaju dengan cepat dan mereka pun saling bertabrakan.

namun tabrakan seperti itu tidak ada apa apanya bagi mobil anti peluru. aku juga tidak berharap kalau tabrakan itu akan menghancurkan mereka. hanya saja tabrakan itu akan membuat mereka terbengong sebentar dan sebelum mobil mereka terpisah, aku ingin langsung menembakkan peluru peledak ini agar bisa berguna semaksimal mungkin.

sambil memikirkan itu, aku pun keluar dari jendela atas dan bersiap siap menembak ban belakang sebuah mobil. pihak lawan pun melihat diriku yang hendak menembak mereka namun mereka semua tersedak oleh peluru peledak milikku.

setelah menembakkan peluru itu, aku tidak melihat mereka dan langsung kebali kedalam. aku kembali memasukkan peluru peledak kedua. disaat ini, Nody bersiul dan berkata :" kamu berhasil meledakan 5 mobil. sangat bagus!"

5 buah mobil pun meledak. namun aku sedikit tidak puas karena terlalu sedikit.....

disaat ini, mobil sedikit bergoyang dan aku tahu ini merupakan pengaruh dari kekuatan tembakan. dapat dibilang kalau Nody sudah menembakkan peluru itu. aku melihat kalau 5 mobil kembali meledak. ada orang yang melompat dari dalam mobil, namun langsung ditembak oleh bawahanku.

beberapa mobil melihat kondisi mulai memburuk, mereka pun merasa kalau mobil anti peluru mereka tidaklah berguna lagi. oleh karena itu, mereka bermaksud untuk mundur dan mulai berbalik arah. aku tersenyum dan berkata :" ingin lari?"

sedikit susah untuk menembak tepat sasaran karena terdapat lautan api yang menghalangi. aku langsung keluar dari jendela atas dan kembali menembakkan peluru itu. disaat ini, semua mobil sedang berputar arah dan jarak mereka sangat dekat. aku pun menembakkan peluru ini ke arah tangki minyak salah satu mobil. mobil itu pun meledak dan mengenai mobil disekelilingnya. dikarenakan mobil kami yang sudah berhenti, aku pun melompat dari atas mobil dan memberi kesempatan untuk Nody.

Nody pun keluar keatap mobil setelah aku melompat. dia kembali menembak peluru kearah mobil itu. disaat yang bersamaan, mobil milik kami yang telah bocor pada tangki minyak pun melaju kencang dari samping mobilku dan menghampiri mobil mereka. kami semua pun pergi dengan cepat. seketika terdengar suara ledakan yang sangat kuat. beberapa mobil melayang tinggi. mobil yang ditembak oleh Nody itu tidak hanya hancur dan menghasilkan ledakan yang kuat. Nody pun membuka pintu mobil sambil berteriak :" Alwi, masuklah."

aku melompat kedalam mobil dan Samuel langsung menginjak gas mobil. mobil kami seperti memiliki sayap dan melaju dengan cepat. disaat yang bersamaan, terdengar suara ledakan dari arah belakang kami. kami memandang kebelakang dan sadar kalau beberapa mobil juga terjebak didalam ledakan itu. semua mobil mereka masuk kedalam lautan api itu. suara ledakan pun terus terdengar dengan jelas.

setelah berhasil kabur dengan selamat, kami pun perlahan berhenti. semua orang pun telah turun dari mobil, kecuali Felicia. aku menatap kearah api yang membara itu sambil bertanya ke para bawahanku :" semuanya baik baik saja kan?"

semuanya mengangguk dan berkata baik baik saja.

Nody meletakkan lengannya diatas pundakku sambil bertanya :" apakah aku hebat?"

aku tersenyum dan berkata :" mobil yang tangkinya bocor itu bisa masuk kedalam ledakan api itu, apakah itu semua instruksimu?"

Nody mengangguk dan aku kembali bertanya :" bawahanku yang mengendarai mobil itu, selamat kan?"

seseorang lainnya pun berkata :" tenanglah bang Alwi, semua orang didalam mobil itu selamat. kami mendorongkan mobil itu ketika semua orang sudah turun."

aku pun berkata sambil bercanda :" kamu lumayan pintar, kami juga hampir tertabrak oleh mobil itu."

semua orang pun tertawa karena mereka tau kalau aku sedang bercanda. aku kembali berkata :" sangat bagus, Samuel, ketika kembali nanti, berikan bonus untuk para bawahanku ini."

Samuel mengangguk dan para bawahanku berkata :" terimakasih bang Alwi."

Samuel bertanya :" bang Alwi, apakah lokasi ini harus dibersihkan?"

aku menatap kearah cctv sambil berkata :" sudah terlambat, namun tidak usah khawatir. mereka pastinya lebih takut ketahuan dibanding kita. oleh karena itu, mereka akan membersihkan tempat ini. kita tidak usah khawatir dan jalan saja."

setelah beberapa saat, aku kembali berkata :" namun, kita harus tetap mempersiapkan segala hal. Nody, katakan kepada Chick agar dia mencari rekaman cctv yang asli, agar nantinya kita tidak dikambing hitamkan oleh lawan."

Nody mengangguk dan aku kembali berkata :" deking mereka akan mudah untuk ditelusuri karena mereka bisa membeli mobil anti peluru sebanyak itu. jika kita menelusurinya dari bidang ini, mungkin kita akan mendapatkan banyak hal. hanya saja, sangat disayangkan karena kita berada di Jiang Cheng dan sulit untuk menelusuri hal ini."

Samuel pun berkata dengan datar :" serahkan saja kepada organisasi survei."

dia berkata seperti itu pastilah karena organisasi itu punya ide tersendiri. aku pun mengangguk dan berkata :" baiklah. kalau begitu kita tunggu saja kabar baik dari mereka."

setelah mengatakan itu, aku pun masuk kedalam mobil. semuanya pun kembali kedalam mobil masing masing. Felicia hanya duduk tenang disampingku. dia sama sekali tidak mengerutkan keningnya meskipun telah terjadi banyak hal. tidak hanya begitu, dia bahkan terlihat sangat kagum kepadaku. ini membuatku ingin tertawa.

aku berkata :" kak Fel, apakah gaya membunuhku sangatlah keren?"

Felicia mengangguk dan berkata :" sangat keren, benar benar keren."

aku menyapu dahiku dan dia pun berkata :" jika ada kemungkinan, ajarilah aku bersenapan."

aku menggelengkan kepala dan berkata :" apa yang perlu dipelajari? lagi pula, menembak tidaklah mudah. lengan dan kakimu sangatlah kecil. mungkin saja lenganmu akan kebas ketika kamu menembak. tekanan yang diberikan oleh senapan sangatlah kuat.

Felicia menggigit bibirnya dan berkata :" tapi....."

" tapi apa?"

" tapi aku ingin seperti orang itu. bertarung bersama denganmu." kata Felicia sambil menatapku dengan tatapan yang penuh harapan.

hatiku tergerak dan sadar kalau orang yang dikatakannya itu adalah Jessi. aku pun tersenyum dan mengelus kepalanya sambil berkata :" kamu sangatlah pintar. bagaimana mungkin kamu tidak tahu kalau Jessi hanyalah partner bersenapan bagiku. lagi pula semua orang berbeda. alangkah baiknya jika kamu menjadi diri sendiri."

Felicia tidak berbicara dan memandang keluar jendela. tatapannya dipenuhi aura keras kepala. aku tahu kalau dia tidak ingin menjadi diri sendiri karena sekarang dia sudah tidak bisa menjadi kekasihku lagi.

aku tidak berkata apapun lagi dan menatap keluar jendela sambil menghela nafas. aku sadar bahwa obsesi setiap orang seperti bawaan lahir dan juga merupakan bagian dari tubuhnya. jika kamu ingin mengubahnya, maka itu seperti kamu sedang menggali jantungnya dan akan membuatnya merasa kesakitan. jadi, aku tidak ingin memaksanya untuk melepaskan ku lagi.

tidak lama kemudian, kami pun masuk kedalam pesawat. dikarenakan Felicia tidak ingin dikenali orang lain, maka sebelum ke bandara, dia telah mengganti pakaiannya dengan sebuah jas milikku. dia mengikat rambutnya dan memakai topi serta kaca mata hitam.

namun dia terlalu terkenal. meskipun dia sudah berpakaian seperti itu, namun masih saja ada orang yang bisa mengenalinya. banyak orang yang berteriak :" ya Tuhan, apakah ini Felicia? ini kali pertamaku melihat dia memakai pakaian pria. sangatlah ganteng."

ada juga yang berkata :" apakah sedang shooting? pakaiannya sangatlah cantik."

aku berkata kepadanya :" kamu sangat populer."

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu