Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1034 Bersiap-siap

Bagaimanapun, akhirnya Bhikkhu setuju membantuku, aku merasa lega, lalu mengejar Bhikkhu, saat ini dia sedang berjongkok di pintu belakang untuk makan, mana ada lagi tampang agung dan keabadian yang tinggi?

Aku berkata: “Bhikkhu, terima kasih atas pengertian Anda, aku akan memberitahu Anda seluruh rencana, ok?”

Bhikkhu melirikku, tidak mengatakan apa-apa, tapi aku tahu dia menyetujuinya, aku berkata: “Paling lama hanya satu jam, Armour dibawa oleh orang-orangku, lalu kami akan menguncinya di suatu tempat, tiba waktunya Anda ke sana melepaskannya, katakan kepadanya Anda adalah adalah kenalan lama kakekku, mendapat permohonan dari kakekku untuk melepaskan kamu pergi, dan menyuruhnya jangan datang kembali lagi, tiba saatnya dia pasti akan bertanya kepadamu dimana Matthew berada, Anda hanya perlu memberitahunya.”

Bhikkhu itu berkata dengan wajah kusam: “Dasar bocah tengik, kalau kakekmu tahu kamu menggunakan namaku mencelakai cucu sendiri, betapa sedih dirinya?”

Aku sedikit mengerutkan alis, tidak mengatakan apa-apa, bangkit dan ingin pergi, Bhikkhu meneriakiku: “Kembali, sudah selesai membicarakan rencananya?”

Aku berkata: “Sudah selesai.”

Dia berkata: “Kalau begitu kamu pergi makan, tenang saja, aku yang berjanji padamu melakukan sesuatu pasti akan aku lakukan.”

Aku tahu Bhikkhu tipe orang yang tidak menepati janji, jadi aku tidak khawatir rencanaku akan kacau.

Setelah meninggalkan tempat ini, aku kembali makan bersama dengan Nody dan lainnya, Nody bertanya: “Alwi, raut wajahmu tidak bagus, apakah terjadi sesuatu?”

Aku menggelengkan kepala, melihat semuanya khawatir memandangku, aku memegang wajah sendiri, bertanya-tanya apakah raut wajahku begitu pucat? Aku menggelengkan kepala, tersenyum kepada mereka berkata: “Aku baik-baik saja, ayo makan.”

Dony berkata: “Wajahmu menuliskan ada sesuatu di benakmu, jadi, jujur saja, biarkan kami membantu menanggung masalahmu.”

Sulistio mengangguk, berkata: “Iya, kak Alwi, kalau ada masalah ceritakan saja, jangan di pendam.”

Aku mengehela nafas, berkata: “Bukan masalah besar, ini hanya masalah biasa saja.”

Selesai mengatakannya, aku meneguk minuman, dan lanjut berkata: “Aku bersiap-siap sore ini menghabisi Armour, tapi hubunganku dengannya, kalian tahu jelas, kakek dan ibuku merasa bersalah padanya, tidak berharap dia mati, terutama mati di tanganku, tapi karena tekad, hatiku sedikit tidak nyaman……”

Mereka yang mendengar ini terdiam, siapa pun yang menghadapi masalah ini juga tidak bisa menghadapinya dengan gagah.

Saat ini Sulistio menenangkanku berkata: “Kak Alwi, jangan khawatir, masalah hari ini, hanya kami yang tahu, bibi dan tuan besar tidak akan tahu, secara alami mereka tidak akan menyalahkanmu, kamu hanya perlu jangan memberikan diri sendiri terlalu banyak tekanan.”

Aku tersenyum pahit menggelengkan kepala berkata: “Sangat mudah mengatakannya, tapi mana ada dinding yang tidak mempunyai celah angin? Hari ketika identitasku diungkapkan kepada dunia, dengan identitas mereka, mereka pasti akan mengetahui detailnya dan secara alami akan mengetahui akulah yang membunuh Armour, ibuku hampir saja putuh hubungan denganku karena Armour, aku takut cerita lama akan terulang kembali……”

Berbicara sampai ini, aku tersenyum tanpa daya dan berkata: “Tapi dari awal aku sudah melakukan persiapan dengan baik, sekalipun mereka benar-benar membenciku, menyalahkanku, aku juga tidak akan melepaskan Armour, karena setidaknya orang yang masih hidup masih memiliki kesempatan untuk menebusnya, tapi teman-temanku yang meninggal tidak ada yang bisa menghibur mereka kecuali balas dendam untuk mereka.”

Selesai mengatakannya, wajahku berubah menjadi kusam, aku berpura-pura tersenyum, berkata: “Sudahlah, kita jangan bicarakan masalah ini, ayo makan.”

Dony dan lainnya saling memandang, tahu aku tidak ingin membicarakan ini lagi, mereka juga tidak bertanya lebih banyak kepadaku, satu per satu mulai makan, selang sesaat, Dony bertanya kepadaku rencana spesifik apa yangg aku miliki, aku mengatakan rencanaku kepadanya, Nody berkata: “Lama tidak berjumpa, Alwi pemikiranmu lebih berhati-hati dari sebelumnya.”

Aku tersenyum berkata: “Jangan mengolokku, semua yang duduk di sini, mana ada yang tidak licik?”

“Binatang suka hidup berkelompok, manusia suka hidup dengan yang sejenis”ucap Sulisito tertawa.

Nody tanpa segan menjawabnya: “Aduh, kamu benar-benar sanggup menyanjung diri sendiri, kami beberapa yang ada di sini cerdas, dan kamu yang keterbelakangan mental.”

Sulistio marah kepadanya: “Dasar idiot, kamu yang keterbelakangan mental.”

“……”

Melihat mereka berdua yang berdebat, membuatku ingin tertawa, aku berpikir mereka yang sudah berusia 30-an, masih saja begitu kekanak-kanakan, benar-benar……memiliki jiwa muda!

Namun berkat mereka berdua, makan kali ini menjadi sangat bahagia, hatiku yang memiliki beban langsung hilang begitu saja. Setelah makan, Nando datang mencariku, berkata: “Kak Alwi, Armour sudah sampai.”

Aku berkata dengan santai: “Dimana orangnya?”

“Kami kurung di ruang pembakaran kayu, apakah mau pergi melihatnya?”tanya Nando.

Aku tersenyum dingin, berkata: “Dia sudah tahu aku pelakunya?”

“Sudah tahu, dia terus berteriak ingin menemuimu, mulutnya terus memakimu dengan kata-kata kasar, teman-teman tidak tahan mendengarnya, langsung menampar mulutnya beberapa kali, lalu menyumbat mulutnya dengan kaos kaki bau, dia baru mau berhenti.”ucpa Nando.

Mendengar mulut Armour disumbat dengan kaos kaki bau, aku tidak bisa tidak berpikir Matthew, bertanya-tanya kedua ayah dan anak ini benar-benar ‘Harmonis’dan‘Sama’.

Setelah aku berkata dengan Dony dan lainnya, aku pergi meninggalkan ruangan dengan Nando.

Sesampai di ruang pembakaran kayu, One dan Regy menjaga di luar pintu, melihat aku yang datang, mereka bersama-sama berkata: “Kak Alwi.”

Aku mengangguk, berkata: “Masih belum makan kan? Cepat pergi ke kantin makan.”

“Regy makan saja dulu, aku tidak lapar.”ucap One.

Regy berkata: “Tidak, aku juga tidak lapar, kamu makan saja dulu.”

Aku tersenyum berkata: “Kalian berdua tidak usah debat lagi, cepat pergi makan, disini tempat kita, selama Armour diikat dengan kencang, dia pasti tidak bisa melarikan diri, jadi kalian pergi makan dengan tenang, setelah makan tidak perlu datang kemari, langsung pergi tidur.”

“Baik, kak Alwi.”

Mereka berdua bergegas pergi ke kantin, Nando mendorong membuka pintu kayu yang tampak tua, dan pintu itu berdering keras, lalu, aku perlahan-lahan berjalan masuk, ketika masuk, aku melihat Armour terikat seperti ketupat, ketika melihat aku datang, matanya melotot besar, dia meronta berteriak “Ehn ehn”, tapi tidak bisa mengerluarkan suara.

Aku melirik Nando, Nando berjalan menghampiri dengan jijik mengambil kaus kaki bau dari mulutnya, Armour menarik nafas beberapa kali, lalu berteriak: “Alwi, keparat! Beraninya kamu mempermainkanku?”

Aku tersenyum berkata: “Aku tidak hanya mempermainkanmu, aku bahkan akan menindasmu.”

Nando tertawa “Ckck”, wajah Armour berubah hitam, dia melirik Nando sekilas, menggertakkan gigi berkata: “Pengawal yang datang bersamaku, juga orangmu? Semua petinju bawah tanah adalah orangnya, iya tidak?”

“Kamu baru tahu sekarang? Sudah terlambat.”ucap Nando senang di atas penderitaan orang.

Armour memandangku, berkata dengan kejam: “Kamu dulu mengatakan membangun petinju bawah tanah, semuanya untuk menjebakku, sekarang akhirnya aku mengerti, arena petinju bawah tanah dibuka untuk dirimu sendiri, kamu menggunakan kekuatan petinju bawah tanah, membawa orang-orang hebat itu kemari, mengatur mereka di sampingku, memantau setiap gerak-gerkku, untuk bekerja sama dengan semua tindakanmu.”

Aku tersenyum santai berkata: “Benar sekali, kamu selalu mengira dirimu sangat pintar, memanfaatkan aku menghabisi banyak rintangan, tapi kamu tidak tahu, kamulah orang yang dimanfaatkan. Ngomong-ngomong, aku harus berterima kasih kepadamu, kalau bukan karena kesombonganmu, keegoisanmu, mungkin aku sama sekali tidak akan menghabisi orang-orang itu dengan mudah, bahkan tidak mungkin membiarkan orang-orangku masuk ke dalam Invincible Empire.”

Armour menatapku dengan marah, matanya memancarkan kemarahan, kalau saja mata bisa membunuh orang, aku pikir aku sudah menjadi bola api yang terbakar.

Dia menggertakkan gigi berkata: “Alwi, kamu orang yang tidak tahu berterima kasih, kalau tahu akan ada hari ini, waktu itu tidak seharusnya aku melindungimu sekali dan demi sekali lagi, kalau tidak ada aku, kamu pikir kamu bisa hidup sampai sekarang? Kalau kamu memiliki sedikit nurani, seharusnya kamu tahu betapa bodohnya hal yang kamu lakukan, dan cepat lepaskan aku!”

Oh? Hanya tahu marah saja itu tidak berguna, ingin menggunakan tindakan sebelumnya untuk mendapatkan simpatiku? Tidakkah dia salah mengerti sesuatu? Jangan-jangan dia benar-benar mengira, aku percaya dulu dia sangat baik padaku?

Mengingat ini, aku tidak bisa menahan tawa, berkata: “Armour, kamu benar-benar sangat bisa menyanjung dirimu sendiri, kamu pikir aku bodoh, apakah aku tidak tahu alasan mengapa kamu mencoba melindungiku? Kamu membantuku, semuanya bukan karena kamu percaya padaku, melainkan karena kamu membutuhkanku.”

Sambil berbicara, aku berjalan ke arahnya selangkah demi selangkah dengan jijik, dia yang melihat aku menghampiri, tiba-tiba menjadi tegang, aku terus berkata: “Kalau bukan karena aku sadar akan adanya bahaya, sekarang aku seharusnya sudah mati di tanganmu dan Matthew kan?”

Wajah Armour berubah menjadi lebih kusam, dia berkata: “Kamu hanya menebaknya, aku sama sekali tidak pernah memikirkannya, bahkan ketika ayah angkatku salah paham kepadamu, aku terus membantumu berbicara, aku kira kamu akan benar-benar merasa terima kasih kepadaku, tidak disangka aku malah memelihara seekor serigala liar. Katakanlah, siapa kamu? Apakah kamu seperti yang dikatakan mereka, mata-mata yang diutus Hua Xia?”

Aku mengangguk berkata: “Benar sekali, aku datang ke Invincible Empire

untuk menjalankan misi, merebut posisi ayah angkatmu, terkait siapa diriku, aku pikir kalau sekarang kamu tahu, itu masih tidak cukup mengejutkan, untuk sementara aku akan menyembunyikannya, tapi aku bisa memberimu kode, kita pernah bertemu di Hua Xia.

Armour mengerutkan kening, memandang wajahku, seolah berpikir kapan dia bertemu denganku, setelah melihat cukup lama, dia tetap terlihat bingung, mungkin karena tidak ada kesan, dia memutuskan untuk tidak memikirkannya lagi, mengalihkan pembicaraan, bertanya dengan serius: “Dimana ayah angkatku?”

“Ayah angkatmu tentu saja kami kurung, kamu tenang saja, aku akan membiarkanmu bertemu dengannya.”ucapku tersenyum dingin, mengagumi wajah cemasnya.

Saat ini, aku merasa diriku seolah berubah menjadi dirinya, aku memandangnya dengan tatapan yang pasti sama seperti ketika dia menatapku tanpa daya.

Armour merasa terganggu dengan tatapanku yang dingin berubah menjadi tidak tenang, dia bertanya kepadaku: “Kamu pikir dengan membunuhku dan ayah angkatku, kamu sudah bisa menjadi boss Invincible Empire, ayah angkatku punya banyak teman, bagaimana mungkin sampai giliranmu!”

Aku tersenyum berkata: “Kamu tidak perlu mengkhawatirkan ini, ‘Tuan muda’.”

Aku sengaja mengatakan “Tuan muda”dua kata ini dengan keras, ini terdengar seperti mengejek. Wajah Armour berubah menjadi kusam. Dia marah berkata: “Alwi, aku masih belum kalah, kamu jangan keterlaluan!”

“Aduh, anjing dari mana, hanya bisa menggonggong.”teriak Nando mengejek.

Sudah sejak lama dia tidak suka melihat Armour, terutama setiap kali melihatku menunjukkan ekspresi hormat kepadanya, dia sangat ingin memukul Armour, sekarang akhirnya dia memiliki kesempatan untuk mengejek Armour, tentu saja dia tidak akan melewatkan kesempatan ini.

Armour marah hingga gila, aku memberi Nando satu lirikan mata, sekali lagi Nando memasukkan kaus kaki bau ke mulutnya, kemudian pergi bersamaku.

Pertemuan kali ini, aku ingin membuat Armour sadar, aku tidak akan mengampuninya, dengan begini, dia baru akan menghargai kesempatan melarikan diri, tindakan Bhikkhu tidak akan membuatnya curiga, karena dia tidak ada waktu untuk curiga dan memastikannya.

Setelah keluar dari ruangan, dan berjalan jauh, aku bertanya kepada Nando: “Sewaktu datang aku menyuruhmu mempersiapkan sesuatu, apakah kamu sudah mempersiapkannya?”

“Maksud Anda obat bius, penyadap dan makan siang? Tenang saja, semua sudah disiapkan.”ucap Nando kemudian menelepon, menyuruh mereka mengantarkan barang ini.

Setelah menunggu barang ini diantar, aku berkata: “Selanjutnya aku ingin pergi ke tempat Matthew sendirian, kamu bantu aku memantau Bhikkhu dan Armour.”

Meskipun aku merasa Bhikkhu tidak akan melanggar janji, tapi untuk berjaga-jaga, takutnya terjadi seperti itu, makanya aku meminta Nando memantau mereka berdua.

Setelah Nando pergi, aku menelepon Kimi, mengajaknya bertemu di tepi tebing, sesampai di sana, aku memakai topeng, bersama Kimi masuk ke dalam gua, saat ini Matthew masih terbaring menyedihkan di tanah, melihat kami datang, wajahnya berubah menjadi dingin, tatapan matanya penuh kewaspadaan.

Aku menggoyangkan tas yang ada di tanganku, Kimi berkata: “Lapar kan? Ini aku bawakan makan siang, aromanya sangat enak, aku suapi kamu, bagaimana?”

Matthew mengerutkan kening berkata: “Aku tidak lapar.”

“Kenapa? Takut aku menaruh racun di nasimu? Kamu tenang saja, kami tidak akan segera membunuhmu, nilai yang ada ditubuhmu masih belum di peras.”ucap Kimi, membuka tas, mengeluarkan kotak makan, lalu datang ke hadapan Matthew, berkata: “Makanlah, Matthew.”

Kata “Matthew” ini terdengar sangat ringan dan lembut, seolah-olah abang memanggil adiknya, itu penuh dengan sentimental, membuat orang ingin menangis, Matthew tertegun, dia memandang Kimi, dan makan sesuap demi sesuap.

Setelah dia selesai makan, Kimi mengeluarkan jarum suntik, saat ini, wajah Matthew berubah, dia mengerutkan kening bertanya: “Apa yang ingin kamu lakukan?”

“Ingin melakukan apa? Tentu saja untuk mencegah kamu melarikan diri.”ketika dia berbicara jarum suntik sudah disuntikkan ke dalam pembuluh darah Matthew, ketika Matthew tidak waspada, aku menaruh penyadap, lalu kami berdua pergi.

Pada saat ini, semuanya sudah siap, hanya tersisa adegan terakhir, aku bisa …… bisa selangkah lebih dekat untuk membersihkan nama baik ayahku.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu