Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 569 ‘Badai’Di Mobil

Claura mengatakan Jessi seorang badut, dirinya adalah pemenang, melihat dia yang percaya diri, aku benar-benar merasa dia sangat menyedihkan, karena suatu hari nanti dia akan mengerti, dia adalah badut sebenarnya yang tertipu di kehidupan.

Kesombongan dan cemoohan Claura, mengabaikan kata-kata Jessi seperti kentut yang meninggalkan aroma bau, selain aroma tidak sedap, dia sama sekali tidak bisa mempengaruhinya. Dia berkata dengan dingin: “Jika kamu punya waktu berbicara, lebih baik cepat bawa orang-orangmu pergi.”

Aku mengangguk ke arah Claura, dia mendengus dingin, meskipun tidak senang, tetapi aku tahu secara keseluruhan situasi lebih penting, lima orang yang pingsan diangkut oleh pasukan khusus Vicky ke mobil yang kami siapkan, aku menarik Jessi ke belakang mobil dan duduk, bertanya kepada Claura apakah kepalanya pusing tidak, jika pusing aku yang menyetir.

Claura menatap Jessi, berkata dengan dingin: “Aku baik-baik saja, kamu duduk yang baik.”

Aku tahu dia tidak ingin berganti posisi denganku, karena khawatir begitu tanganku melepaskan Jessi, kita akan diserang, dan dia yang sekarang mungkin juga takut Jessi ditangkap, jadi meskipun menderita, dia juga harus bertahan menggertakkan gigi menyetir mobil.

Terlihat jelas, suasana hati Claura sangat tidak senang, karena melihat aku dan Jessi begitu ‘Dekat’, sekalipun tahu aku tidak memiliki maksud dengan Jessi, dia tetap tidak bisa menahan cemburu.

Claura naik kemobil dengan wajah suram, aku merangkul Jessi, karena masalah sudut pandang, jadi ketika aku merangkul pinggangnya Claura tidak bisa melihatnya dengan jelas. Aku perlahan-lahan menghembuskan nafas disamping telinga Jessi, menyuruh Claura menyetir dengan cepat, dia tidak pikir panjang, langsung menyetir mobil dengan cepat, dan tanganku yang dalam kegelapan, menyentuh tubuh Jessi dengan lembut.

Jessi tidak bergerak, di kegelapan, nafasnya sedikit pendek, satu tangannya meremas dengan kuat ke bagian belakang kursinya, telinganya tampak merah meneteskan darah, aku melihatnya, mendapati dua pemerah pipi dan sepasang mata mengedipkan mata yang halus, ketika aku memandangnya, dia melototiku, tetapi tidak marah.

Awalnya aku sangat khawatir, ketika melihat reaksi Jessi yang tidak menolak aku menyentuhnya, aku bahkan lebih berani daripada sebelumnya, satu tangan perlahan bergerak dari pinggangnya, satu tangan lagi yang memegang pisau menusuk kursi depan, melepaskan satu tangan.

Saat ini Claura tiba-tiba menerobos lampu merah, beberapa mobil melaju cepat menuju kearah mobil kami, dia yang panik, sibuk membunyikan klakson, dan menyetir mobil dengan sembarangan, tubuhku dan Jessi saling berdekatan, aroma familiar tubuhnya membuatku mabuk kepayang, aku merasa dia yang mendekap dalam dekapanku, telah meleleh bagai permata air.

Dalam kegelapan, aku mendengar Jessi bernafas dengan gelisah, dan marah dengan pelan “Brengsek”, hanya saja karena Claura membunyikan klakson dengan keras, dia tidak bisa mendengarnya, hanya aku yang bisa mendengarnya.

Saat ini, ada sebuah benjolah keras, aku melihat dengan teliti, ternyata Claura yang terlalu gugup, dibawah pengaruh obat, mengendarai mobil di jalur berlawanan, aku berkata: “Sayang, sayang, jangan gugup, santai, ada Jessi ditangan kita, mereka hanya bisa nurut.”

Claura sangat kesal dengan kesalahannya, terlebih ini terjadi dihadapan Jessi, dia tidak ingin terlihat jelek didepan Jessi. Dia berkata dengan marah: “Tidak perlu kamu ingatkan, aku bisa menyetir! Kamu hanya perlu memegang wanita itu, jangan membiarkan dia memberontak, dia sangat licik, jika dia melompat keluar dari mobil kita yang sial.”

Aku mengangguk, tanganku tidak menggunakan tenaga, dan Jessi yang malu dan jengkel, menggunakan kakinya menginjak kakiku, demi menghukumnya, aku sengaja menengakkan tubuhku, dia tidak berani bergerak lagi dan membiarkanku ‘Membully’.

Claura masih membunyikan klaksonnya dengan panik, dan mobil masih dikendarai dengan sembarangan, benar-benar teknik mengendarai yang buruk, membuat aku dan Jessi yang dipisahkan oleh rok hijau tentara, jika disimulasi dengan perang sesunguhnya, Claura yang mengetahui dirinya telah memfasilitasi ‘Maksud baik’aku dan Jessi, mungkin akan menyesal setengah mati.

Sejujurnya, perasaan selingkuh seperti ini, benar-benar ada memberikan rangsangan yang berbeda, tetapi bagian tertentu ditubuhku sangat menderita, jangan lepaskan, jika ditahan sangat sakit, lepaskan saja, tiba turun dari mobil ketahuan Claura, tamat riwayatku, tetapi wanita pujaan hatiku sudah berada dalam dekapanku bagai sentuhan mata air, dalam keadaan seperti ini, pria normal manapun, pasti akan melampiaskannya, jadi aku sangat menderita menahannya.

Saat ini, aku bahkan mulai menyesal menggoda Jessi, dan mulai menstabilkan tubuhku, tidak ingin melakukan sesuatu yang melewati batas, Jessi mungkin bisa menebak sesuatu dan mulai benar-benar merasa lega.

Saat ini, Claura berkata: “Pukul dia pingsan, kita buang mobil kita di persimpangan.”

Aku sedikit kecewa, rute pelarian kali ini terlalu pendek, aku berkata iya, lalu aku dengan hati-hati menggigit telinga Jessi, seluruh tubuhnya gemetar, sebuah truk besar didepan membunyikan klakson dengan keras, aku memanfaatkan kesempatan ini, berkata: “Tunggu aku.”

Jessi mengangguk, menoleh menatapku dengan penuh kasih sayang, aku pura-pura memukulnya hingga pingsan, dia bersandar dalam dekapanku, tenang seakan benar-benar dipukul pingsan.

Claura menyetir mobil ke persimpangan, aku menurunkan Jessi, dan melompat turun dari mobil bersama Claura, aku menyeret pria yang masih tidak sadarkan diri di belakang van, saat ini, didepan datang sebuah mobil, berhenti di depan kami, lalu cepat-cepat memindahkan anak buah kita kemobil, lalu menyuruh kita naik.

Orang di mobil ini secara alami adalah tentara penyelamat yang dihubungi Claura, aku naik kemobil, melihat Claura mengeluarkan pistol, seolah ingin melakukan sesuatu pada Jessi, aku segera menggendongnya naik kemobil, mengerutkan kening berkata: “Masih tidak jalan? Sedang pikirkan apa?”

Claura berkata dengan dingin: “Masih tanya? Tentu saja membunuh wanita ini!”

Mungkin marah aku menghadangnya, dia bertanya dengan tidak senang: “Kenapa kamu menghadangku, takut aku menyakitinya?”

Aku berkata dengan marah, “Aku benar-benar takut kamu menyakitinya!”

Setelah mendengar ini, wajah Claura semakin buruk, dia baru saja ingin mengatakan sesuatu, aku berkata dengan dingin‘Preemptive’: “Kamu juga tidak pikir dia siapa, kenapa dia tiba-tiba muncul disini, kamu pikir dia benar takut Vicky membunuhku baru datang kemari? Atau kamu pikir Vicky benar akan membunuhku?”

Serangkaian pertanyaanku membuat ekspresi wajah Claura kusam, dia berkata: “Maksudmu, Vicky dari awal ingin membunuhmu, dia hanya akting didepanku, karena dia tahu kamu mata-mata, takut aku mencurigaimu, lalu pura-pura melawanmu, dan kedatangan Jessi, memberikan kita kesempatan untuk melarikan diri?”

Aku mengangguk, berkata: “Aku ingat dulu aku pernah berkata, aku bilang mereka butuh aku untuk terus menyamar menjadi mata-mata di tim mereka, jadi mereka pasti tidak akan hanya membiarkan aku hidup sendirian dan kembali, jadi mereka akan memikirkan cara membuat kesempatan agar aku bisa melarikan diri, dan ketika Jessi berdiri disampingku, aku menyadari dia berdiri dengan kakinya yang aneh, dia adalah seorang prajurit yang memiliki persyaratan ketat pada dirinya sendiri, bayangkan saja, seorang prajurit memiliki posisi berdiri yang aneh seperti itu? Jadi aku menebak dia sedang memberi isyarat padaku, menyuruhku menggunakan dia mengancam Vicky, agar melepaskan kami pergi.”

Setelah itu, aku berkata: “Jadi mereka semua sedang berakting, dan jika kamu tadi membunuh Jessi, Mark mungkin akan menyalahkanku, bahkan meragukan kesetiaanku kepada organisasi, karena putrinya datang membantuku, bagaimana mungkin aku tidak membantunya, membiarkan kamu membunuhnya?”

Setelah mendengarkan penjelasanku, Claura akhirnya tidak marah, berkata: “Maaf, sayang, aku tadi terlalu emosi, mengingat orang kita dalam sekejap meninggal cukup banyak, aku hanya berpikir ingin melampiaskan kemarahan kepada meraka, hingga melupakan masalah ini.”

Aku menggeleng berkata: “Aku tidak menyalahkanmu, dan yang paling penting bukan masalah ini, selain orang yang meninggal, mereka masih menangkap yang hidup, kalau mereka mengetahui sesuatu yang tidak seharusnya diketahui dari orang hidup, apa yang harus kita lakukan?”

Claura menjawab dengan tenang: “Jangan khawatir, tidak banyak yang mereka ketahui, tetapi ada seseorang yang akan memberikan ancaman besar bagi kita.”

“Maksudmu, pengkhianat itu, Juan?”

Claura mengangguk, dia berkata: “Juan ini tidak biasa, meskipun dia memberikan obat kepada kita semua, tetapi memberikan dosis obat paling rendah kepada aku dan kamu, mungkin karena tahu kita berdua sangat berhati-hati, takut ketahuan oleh kita, jadi tidak berani menaruh banyak, aku juga terlalu berani tidak mencurigainya.”

Aku berkata dengan tenang: “Aku juga tidak menyangka, bocah ini adalah pengkhianat, tetapi kenapa dia tiba-tiba berkhianat?”

Claura berkata: “Karena ayahnya. Kamu masih belum tahu, ayahnya adalah Finn, orang yang meninggal ketika kamu melarikan diri, bocah itu sebenarnya mata-mata yang dikirim pihak kepolisian, hanya saja kemudian dicampakkan, ditambah kesetiaan kerja, atasannya berpikir dia tidak mungkin membentuk pengkhianat apa, tidak disangka setelah kematiannya, anaknya……”

Berbicara sampai ini, Claura meninju pintu mobil dengan marah dan berkata: “Intinya pertempuran kali ini kita melakukan kesalahan besar, meskipun masalah ini tidak bisa menyalahkan kita berdua, mungkin kita berdua masih akan dihukum.”

Aku sibuk menghibur Claura dan berkata: “Kamu jangan khawatir, itu karena aku tidak mengenal orang dengan baik, aku akan bertanggung jawab sepenuhnya, aku tidak akan membiarkanmu mengikutiku menderita.”

Claura menggeleng berkata: “Kita suami istri, sudah seharusnya sehidup semati, tidak peduli bagaimanapun, aku akan menemanimu.”

Aku mencium dahinya, memeluknya, dan berkata dengan lembut: “Kamu sudah lelah, tidurlah sebentar, tidak ada masalah yang tidak bisa kita hadapi bersama.”

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu