Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 379 Petunjuk di Sisi Sana

Pikiran untuk kembali begitu kuat sehingga seakan hampir membakar aku. Aku pun pergi ke kamar mandi dan menyirami diriku dengan air dingin, dimana aku akhirnya pun dapat menenangkan diri. Aku tahu bahwa jalan kembali merupakan sebuah pertempuran yang panjang. Aku pun harus mengambil setiap langkah dengan serius, supaya diriku dapat kembali dengan aman.

Setelah aku yakin bahwa diriku tidak lagi dapat menunjukkan emosi apapun, aku pun membuka pintu dan berjalan keluar. Aku perlahan-lahan tiba di dapur. Pada saat ini, Claura sedang memasak dan bibi pengasuh itu membantunya layak seorang asisten. Ketika dia melihat aku telah masuk, bibi pengasuh pun terkejut dan berteriak. Walaupun aku telah berusaha memberitahu diri sendiri untuk harus bersikap tenang, tapi aku pun tidak dapat menahan diri dan merasa sedih.

Claura pun memutarkan badannya memandangku. “Maaf, penampilanku ini sangat mengerikan,” kataku.

Claura sekilas melotot bibi pengasuh, sehingga bibi pengasuh segera berkata, "Tidak, tidak, maafkan aku. Ini karena aku tiba-tiba melihat seseorang berdiri di sana, makannya aku pun terkejut. Aku tidak memiliki maksud yang lain kok, sungguh."

Claura berkata sambil tersenyum, "Sayangku, kamu jangan sembarangan memikirkannya. Ketika kamu berdiri disana, terus juga tidak berkata apa-apa, aku pun tentu juga akan terkejut."

Aku pun tersenyum dan berjalan kemari, dari belakang memeluknya. Tangannya tetap bergerak dan berkata, "Apakah kamu telah selesai melepaskan kemarahanmu?"

Aku pun berbisik , "Hmm… maafkan aku. Barusan aku terlalu berlebihan, seketika aku tidak dapat menerima penampilanku yang seperti ini, makannya baru… apalagi kamu terlihat sangat cantik. Ketika aku melihat wajahmu dan memikirkan wajahku, aku pun merasa seperti tidak mempunyai tempat untuk menyembunyikannya, aku pun merasa diriku sangat rendahan. Aku juga sangat takut, takut kalau kamu akan meninggalkan aku. Sebenarnya ini semua karena mentalitas inferiorku yang sedang mnghantuinku, makannya aku melampiaskan amarahku kepadamu. Aku benar-benar bukan apa-apa. "

Setelah aku selesai mengatakannya, aku pun berpura-pura sedih dan meletakkan kepalaku di belakangnya sambil berkata dengan lembut, "Kamu sangat baik. Aku yang menjadi seperti ini pun, kamu tidak membenciku, melainkan aku lah yang memarahimu. Bukankah aku jahat?”

Claura berkata sambil tersenyum, "Tidak kok, aku bisa mengerti perasaan hatimu. Terlebih lagi, kamu menjadi seperti ini itu karena kamu telah menyelamatkanku. Jika aku tidak menyukaimu, maka akulah yang bukan seperti manusia. Satu lagi, jika kamu benaran merasa bersalah denganku, lain kali kamu perlu memperlakukanku dengan baik saja. "

Aku pun tersenyum dan mencubit pipinya. Pada saat ini, dia benar-benar seperti gadis tetangga sebelah yang merindukan cintanya. Dia bahkan lebih polos dan lebih lembut dari sebelumnya, dimana itu telah membuat hatiku tersentuh. Aku bahkan berpikir bahwa Claura yang ini juga telah berubah menjadi orang lain, jika tidak, bagaimana mungkin seseorang dapat berubah begitu banyak, bukan? Aku sambil memikirkannya, sambil berkata kepada Claura, "Baiklah, aku akan memperlakukanmu dengan baik, bahkan lebih daripada apapun.”

Claura pun menunjukkan wajahnya yang penuh dengan kebahagiaan dan berkata, "kamu bisa meluruskan pemikiranmu sudah cukup. Pergilah untuk beristirahat, sesaat lagi kita akan makan."

Aku mengangguk kepalaku, pergi dari dapur dan balik ke kamarku.

Setelah aku kembali, aku langsung mencuci tanganku. Aku pun mencucinya berkali-kali. Kayaknya dengan cara seperti inilah aku baru dapat menghilangkan baunya Claura. Yang sialannya adalah dia menggunakan parfum yang sama dengan Jessi, baunya pun sama persis sehingga ketika aku memeluknya, aku menjadi memiliki ilusi seakan sedang merangkul Jessi. Ketika memikirkan Jessi, aku pun mulai berpikir sembarangan lagi. Aku tidak tahu apakah dia menganggap yang disebut saudara kembarnya itu sebagai aku, lalu membicarakan mengenai masalah percintaan dengannya, dan mungkinkah mereka juga saling menggoda? Aku pun menggelengkan kepalaku dan berpikir bahwa aku tidak boleh memikirkannya lagi, karena jika aku memikirkannya lagi, aku bisa menjadi gila.

Claura pun kembali dengan cepat. Aku pun seakan seperti tidak terjadi apa-apa, mengambil nampan di tangannya yang terdapat beberapa sayuran di atasnya. Sayurannya bervarietas dari warna, aroma dan rasa, sehingga terlihat enak pada pandangan pertama.

Hanya sangat disayangkan, mau seberapa lezat hidangan tersebut, asalkan yang membuatnya adalah orang yang dibenci, maka aku pun menjadi tidak memiliki nafsu makan.

Aku mengambil nampan dan dengan lembut berkata, "Aku saja."

Claura tersenyum dan berkata, “Tidak apa-apa, aku dapat melakukannya.”

Mulutnya berkata demikian, tetapi dia pun berdiri disana dan membiarkanku mengambil nampannya. Aku pun tahu bahwa dia sangat menikmati perasaan ‘dicintai’ olehku. Jika aku tidak tahu betapa kejamnya dirinya, aku mukan akan tertipu oleh penampilannya.

Setelah selesai makan, aku pun bersiap-siap untuk pergi berlatih. Claura meraih tanganku dan berkata, "Ada yang ingin kukatakan denganmu.”

Hatiku sekilas tergerak dan aku bertanya, "Mengenai apa?"

"Dalam beberapa bulan ini, Teddy Chen selalu berjaga dengan ketat. Beberapa orang pasukan kami yang dikirim keluar, semuanya pun telah dilenyapkan. Makannya, maksud ayah angkat adalah masih memerlukan kami berdua untuk menangani masalah ini," kata Claura

Ayah angkat? Aku pun bertanya dengan curiga, "Apa, ayah angkat? Kamu ada ayah angkat? Dan juga, kamu bilang bahwa kamu ingin membunuh Teddy Chen, tetapi aku bahkan tidak mengetahui siapa Teddy Chen ini. Bisakah kamu memberitahu semuanya dengan jelas kepadaku?"

Aku berpura-pura seakan tidak dapat mengingat apapun, pelan-pelan menepuk kepalaku dan berkata sakit.

Bao Wen berkata, "Sayang, apakah kamu lupa bahwa kamu kehilangan ingatanmu? Tentu saja kamu akan lupa mengenai masalah ini. Ayah angkatku juga merupakan ayah angkatmu, namanya adalah Ricardo Song Kamu pun telah dibesarkannya dari kecil. Setelah kami menikah, aku pun mengikutimu memanggilnya ‘Ayah angkat’. Namun, dia memiliki kepribadian yang dingin dan memperlakukanmu dengan sangat ketat, tetapi dia benar-benar mempedulikanmu dan juga mencintaimu. Kamu harus baik-baik mendengarkannya ya," kata Claura.

Ricardo Song? Aku mengingati nama ini, mengangguk kepalaku dan berkata, “Baiklah, jika sesuai dengan perkataanmu, maka Ayah angkatku juga bisa dikatakan memperlakukanku dengan sangat baik , tetapi aku malah sama sekali telah melupakan orang tua ini. Aku benar minta maaf kepala orang tua ini yang telah merawat dan membimbingku selama bertahun-tahun. "

Mulutku berkata demikian, tetapi aku pun berpikir dalam hati bahwa saudara kembarku yang seharusnya mati itu telah hidup dengan baik dan kemungkin ini karena ulahnya Ricardo Song, bukan? Sejujurnya, memiliki satu saudara lelaki yang masih hidup di dunia ini sungguh membuatku sangat gembira, tetapi dia naik ke atas panggung dengan cara demikian, benar-benar membuatku terkejut dan kecewa. Aku tahu dia merasa bersalah dan menyedihkan, tetapi ini bukanlah alasan mengapa dia melukai orang-orang yang tidak bersalah.

Claura pun tersenyum dan berkata, “Tidak apa-apa. Setelah ayah angkat tahu bahwa kamu telah kehilangan ingatan, dia memberitahuku untuk tidak merangsangnya. Dia bilang bahwa tidak apa-apa jika kamu telah melupakannya, asalkan kamu dapat melewati hidup dengan bahagia sudah cukup.”

Aku pun seketika terharu dan berkata, “Ayah angkat sungguh baik. Aku ingin bertemu dengan orang tua ini, bolehkah?”

Aku berusaha untuk menunjukkan ketulusanku, karena takut bahwa Claura dapat melihat makna tersembunyi di balik pertemuanku ini. Untung saja, Claura tidak terlalu banyak memikirkannya. Dia pun dengan menyesal, "Sekarang ayah angkat sedang berada di luar negeri. Tunggu sampai dia kembali, kita pergi menjumpainya ya. Bagaimana?"

Ketika mendengarkan bahwa dia tidak ada di sini, aku pun menjadi sedikit menyesal. Namun, aku berpikir bahwa masalah ini tidak perlu terburu-buru, jadi aku pun mengangguk kepalaku dan berkata baiklah. Kemudian, aku meminta Claura untuk memberi tahuku mengenai Teddy Chen ini.

Claura memberitahuku bahwa kita adalah pembunuh, inilah julukan yang diberi di Huaxia, tetapi secara internasional, kami memiliki nama yang sangat kuat, yaitu tentara bayaran. Yang disebut sebagai tentara bayaran ini sejujurnya merupakan orang yang mengambil uang untuk menangani masalah, membunuh orang-orang dan merebut propertinya. Selama diberi uang, pekerjaan apapun siap dilaksanakan. Dia pun terus menatapku ketika dia mengatakan ini. Aku pun dengan penasaran bertanya, "Kamu sudah selesai membicarakannya? Bagaimana dengan Teddy Chen?"

"Kamu tidak merasa bahwa tentara bayaran kami ini sedikit memalukan, kah?" tanya Claura.

Aku pun mengerut alisku dan berkata, “Apakah aku harus berpikir demikian? Atau mungkin aku sebelumnya telah berpikir demikian? Jika aku adalah orang yang demikian, untuk apa aku harus berkerja menjadi pembunuh, bukan? Karena aku bekerja sebagai pembunuh, bukankah berarti aku memiliki kesadaran untuk membunuh kapan saja, bukan? "

Ketika Claura mendengar perkataanku, dia sesaat menunjukkan senyuman lembutnya dan berkata, “Yang kamu katakan tidak salah lagi.”

Aku pun tersenyum dan berkata, “Lanjutkan pembicaraanya.”

Claura mengangguk kepalanya, seakan telah menghilangkan keraguannya dan berkata, " Teddy Chen ini ada majikan yang menginginkan nyawanya. Majikannya ini adalah orang teragung di Nanjin pada saat ini, yang bernama Alwi."

Ketika aku tiba-tiba mendengarkan namaku, hatiku pun sesaat berdetak, tetapi aku sedikitpun tidak menanggapinya. Aku pun berpura-pura untuk mendengarkannya dengan sungguh-sungguh. Claura pada saat itu berhenti sejenak, tetapi ketika dia melihatku tidak mengatakan apa-apa, dia pun melanjutkan perkataanya, "Si Alwi ini memiliki rencana untuk pergi dan berkembang di Hangzhou, makannya dia mendukung Teddy Chen dan menjadikannya kepala keluarga Yan. Sesuai dengan perjanjian mereka yang sebelumnya, Teddy Chen seharusnya memberikan lima puluh persen kekayaan dan usahanya kepada keluarga Yan, tetapi Teddy Chen tidak hanya gagal memenuhi perjanjiannya, dia pun juga menggunakan cara kotor untuk memakan keluarga Han, sehingga dia pun melompat menjadi empat kepala keluarga terbesar di Hangzhou. Tentu saja, sekarang bisa juga dikatakan sebagi tiga kepala keluarga terbesar. "

Aku pun menyipitkan mataku dan tahu bahwa perkataan Claura ini berlebihan. Aku menduga bahwa Alwi palsu ini kemungkinan ini memasukan seluruh kepunyaan Teddy Chen di kantongnya, makannya dia ada kepikiran untuk membunuh Teddy Chen. Aku berkata dengan lembut, "Si Teddy Chen ini sungguh hebat. Seorang pria yang hebat di Nanjin, tidak dapat dibunuh olehnya kah? Memperlukan kita untuk menanganinya kah?"

Claura pun berkata: "Tidak salah lagi. Cara yang digunakan Teddy Chen ini sungguh hebat, dan dia bersedia untuk mengeluarkan uangnya. Dia mempekerjakan beberapa penembak dengan harga yang tinggi untuk melindunginya sepanjang hari. Selain itu, dia memiliki empat orang ahli di sekitarnya, sehingga tidak akan begitu mudah untuk menanganinya. "

Aku sekilas terlihat khawatir dan berkata: "Mencarimu untuk mengatakannya, apakah benar orang ini begitu hebat? Tetapi menurut situasi pelatihanku yang saat ini, aku sama sekali tidak bisa menyelesaikan tugas ini."

Claura mengerutkan alisnya dan berkata, “Apakah kamu takut?”

Aku menggelengkan kepalaku, menggertakan gigiku dan berkata, "Tentu saja aku tidak takut. Wajahku menjadi seperti ini karena telah dihancurkan oleh si Teddy Chen ini. Bagaimana mungkin aku bisa melepaskan kesempatan untuk balas dendam ini, bukan? Tetapi aku tidak ingin lagi bertarung tanpa memiliki jaminan untuk menang. Selain itu, kali ini kita masih harus bersama-sama maju kedepan. Jika kita tidak memiliki jaminan yang cukup, siapa yang akan tahu bahwa aku bisa melindungimu atau tidak pada kali ini, bukan? "

Ketika Claura mendengarkan perkataan ini, dia agak bersyukur dan bekata, "Baguslah kalau kamu tidak takut. Mengenai apa yang kamu katakana barusan, kamu tidak perlu khawatir karena besok ayah angkat akan mengirimkan penembak yang hebat untuk membantumu memulihkan kemampuan penembakmu. Kamu tenang saja. Walaupun kamu sudah lupa bagaimana cara menembak, tetapi kamu memiliki dianugerahi dengan bakat yang hebat. Bahkan jika kamu kehilangan ingatan pun, asalkan kamu mau berlatih, kamu pun dapat menjadi penembak yang terbaik dalam waktu singkat ini. Dan kali ini kami akan menyusun rencana yang lebih ketat. Pada saat itu, kami akan menjamin bahwa rencana ini tidak akan memiliki kecacatan sedikit pun. Balas dendam kami berdua pasti dapat dilaksanakan. "

Aku pun memarahi "kentut" di hatiku, karena aku dari dulu tidak pernah mengambilnya. Namun, wajahku menunjukkan sebuah tekad yang kuat dan aku pun berkata, "Aku mengerti. Kamu tenang saja, aku akan berlatih dengan sungguh-sungguh!"

Ketika Claura melihat bahwa aku telah mendengarkannya dengan patuh, dia pun menunjukkan raut yang lega dan berkata, "Kalau begitu kita pergi latihan bersama-sama yuk."

Aku pun mengangguk kepalaku. Akhir-akhir ini, kami berdua selain melakukan pelatihan fisik secara teraktur, kami pun juga telah melatih kemampuan pertempuran yang sebenarnya . Yang mengejutkanku adalah bahwa Claura memiliki pengalaman pertempuran yang banyak dan dia pun lebih bisa bertarung dibanding dirinya yang sebelumnya, tentu saja tidak sebanding dengan diriku yang telah sembuh dari penyakit yang serius. Tentu saja, ini adalah hal yang baru kusadari pada hari ini. Sebelumnya karena perbanku tidak dilepaskan, walaupun kamu juga melakukan pelatihan, tetapi kami hanya melakukan gerakan pukulan saja.

Asalakan kalian tahu, kekuatanku dari sebelumnya lebih kuat dibandingnya. Aku pun tidak dapat menahan diri dan bertanya-tanya kehidupan seperti apa yang telah dijalaninya semenjak dia meninggalkanku. Bagaimana dia bisa mengenal si legendaris Ricardo Song?

Semua kebingungan ini seakan seperti ribuan benang yang menyimpulkan di hatiku. Aku pun tidak dapat menemukan jawabannya dan hanya dapat berpikir bahwa hanya waktu saja yang bisa sedikit demi sedikit menyelesaikan beberapa teka-teki ini.

Setelah berlatih dengan Claura selama satu sore, kami pun makan di malam hari, beristirahat selama setengah jam dan kemudian kembali berlatih seperti biasanya. Ketika kami berdua terlah berkeringat dan kelelahan, Claura pun bersandar di pelukanku, tetapi aku menghindarnya. Kemungkinan Itu karena reaksi naluriku, sehingga aku pun dengan cepat meresponinya dan berkata, "Sekujur tubuhku berkeringatan dan bau. Jika kamu ingin bersandar denganku, tunggu aku selesai mandi baru kamu bisa bersandar kapan saja sampai kau puas."

Claura tidak meragukannya, terkikik dan mengangkat matanya menatapku.

Cahaya bulan menembus ranting-ranting berbintik tersebut dan menyinari wajahnya. Meskipun dia sekepala berkeringatan, rambutnya dibasahi oleh keringat, tetapi dia pun masih tetap cantik. Aku menatapnya dengan pandangan yang dalam, menelan ludahku dan berkata, "Istriku, kamu sungguh cantik."

Claura pun dengan penuh kasih berteriak, “Sayang.”

“Aku disini,” kataku.

Claura pun memperlihatkan ekspresi malu yang jarang dia tunjukkan dan berkata, "Kami berdua telah begitu lama tertidur di kamar yang terpisah. Karena aku takut bahwa kamu tidak dapat melepaskan perbanmu dan takut mengenai lukamu… tetapi sekarang dokter bilang bahwa kamu tidak berbeda dengan orang yang normal, jadi malam ini kita... "

Setelah mendengarkan perkataannya, hatiku tiba-tiba merenung. Bagaimana mungkin aku bisa melupakannya. Karena aku dan Claura adalah sepasang suami-istri, kalau begitu, kita berdua tidak dapat menghindari untuk melakukan masalah itu, kecuali kalau aku memang tidak bisa. Tetapi intinya bukannya aku tidak dapat melakukannya, melainkan sangat dapat melakukannya. Jika aku menolaknya, apa yang akan dia pikirkan? Selain itu, dia ingin melakukan itu denganku, itu bukan hanya perasaan , tetapi terdapat makna ingin mencari tahu sesuatu . Bagaimanapun juga, aku telah menunjukkan betapa cintanya aku kepadanya. Jika aku menolak hal ini dengannya, dia yang begitu pintar takutnya akan menebak bahwa sebelumnya aku sedang berpura-pura ditempat.

Memikirkan hal ini, aku pun sesaat memperdebatkannya. Mungkinkah… malam ini aku akan gagal ketika hampir berhasil?

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu