Cinta Dibawah Sinar Rembulan - bab 128 kecelakaan

Hatiku memutuskan, selanjutnya hanya menunggu menjalankan rencana.

Demi melengkapi rencana ini, aku menjadwalkan waktu pembukaan bar entrance pada hari claura membuka barnya juga, aku ingin membuat wanita itu melihat dengan kedua matanya sendiri semua usahanya habis begitu saja, ingin membuatnya pergi dari Nanjing dengan malang, ingin membuatnya melihat aku yang sering ditekan olehnya, bagaimana bisa bangkit seperti sekarang, dan menggetarkan ribuan mil!

Dua hari tiba dengan cepat, di saat ini, berita pembukaan bisnis bar change, bar benz dan bar entrance disaat bersamaan, di berbagai media, ditambah poster yang didesain sedemikian rupa, memperkenalkan secara detail artis yang kita undang, berbagai kegiatan yang memikat, dan keamanan yang sangat besar.

Karena masalah sebelumnya mengundang banyak pandangan orang, jadi sekali melihat kegiatan 3 bar ini, banyak orang yang memberikan komentar, walaupun banyak yang memberikan komentar jahar, tapi ini membuat hot news terus meningkat, ditambah artis yang kita undang, ada dua artis yang lagi terkenal saat ini, fans nya banyak, membuat 3 bar kami yang belum dibuka sudah mulai memanas.

Momentum ini sangat bagus, bagus sampai diluar dugaanku, dan saudara yang lain melihat momentum ini menggila, satu per satu merasa sangat bersemangat, penuh semangat untuk berjuang di masa depan.

Tidak seperti promosi kegiatan kami yang terkenal, bar yang dibuka claura "Aisyah club" bahkan tidak melakukan promosi sama sekali, claura sebagai bos, menggunakan cara yang kuno untuk membuka bisnis, yaitu “membagikan kertas undangan”, dan hanya memberikan undangan pada orang kaya, dan Nanjing yang sekarang, tidak ada orang yang berani tidak memberinya, jadi "Aisyah club" termasuk khas kekayaan yang tersembunyi.

Jam 12 siang hari ini, claura dengan beberapa tokoh besar di Nanjing bersama mengguntingkan pita untuk "Aisyah club" , bibi reza sebagai kaki tangannya, membawa sekelompok pria yang bukan bertujuan untuk minum dan bersenang-senang. satu jam kemudian, aku memakai semua perlengkapanku, dibelakang diam-diam menunggu bibi reza, setelah dia keluar, aku menggunakan hp zico memberikan pesan meminta bantuan kepada ayahnya, lalu memberikan hp kepada bibi reza.

Bibi reza mengambil hp, aku melihat tangannya gemetar, aku tertawa dengan dingin dan berkata: “kalau masalah ini kamu buat kacau, masalah anakmu.....”

Wajah bibi reza memutih, menggertakkan giginya dan berkata: “kamu tenang saja, aku akan melakukan tugas ini dengan baik.”

Selesai bicara, dia langsung segera pergi.

Dua jam kemudian, 3 bar entrance secara bersamaan buka, seluruh lokasi sangat ramai, membuatku tidak menyangka adalah, selain orang-orang yang tertatik, rupanya masih ada beberapa tokoh besar datang, sekali ditanya baru tahu, rupanya orang-orang ini adalah orangnya dony yun, datang untuk membantuku meramaikan bar, dan aiko datang ke bar entrance dengan sangat mempesona, dan memilih sebuah kamar, memesan wine yang sangat mahal, lalu menikmati bir sendiri.

Aku berdiri di depan pintu, bimbang dengan sangat lama, Akhirnya bokongku ditendang oleh toba, langsung menjadi seperti kotoran anjing, tersungkur di ruangan aiko.

Si toba berdiri didepan pintu, terkikik dan mengatakan: “kak aiko, alwi beberapa hari ini selalu mengomel mengatakan kangen kamu, tapi tidak enak bertemu denganmu, kalau tidak, dia sudah satu jam diam-diam melihatmu, lalu aku menendangnya masuk, kamu mau pukul atau marah juga boleh, kasih dia nyawa untuk hidup saja sudah cukup.”

Selesai berbicara, si toba yang menyebalkan mengedipkan mata padaku, dan langsung berlari.

Setelah si toba pergi, aku dengan malu berdiri, dengan canggung memanggil “kak”, aiko menyuruhku kesana menemani dia minum segelas, aku tertatih pindah kesana, dia menanyakan padaku: “lukamu bagaimana?”

Aku mengatakan: “sudah sembuh, hanya masih sedikit sakit, tapi sudah tidak ada masalah lagi.”

Aiko dengan datar: “tidak apa-apa baguslah.”

Lalu, kita diam beberapa saat.

Suasananya sangat canggung, aku menuangkan segelas wine, dengan cepat minum habis segelas, mengatakan dengan berani: “kak, masalah hari itu kamu lupakan saja, anggap saja aku tidak pernah mengatakannya.”

Aiko berbalik bertanya padaku: “masalah apa?”

Ini berarti sudah lupa, tidak peduli benar apa tidak, masalah aku menyatakan perasaan dianggap sudah selesai. Hatiku sedikit merasakan asam, tapi aku tahu ini adalah akhir yang terbaik, ditolak, lebih baik dibanding diabaikan.

Berpikir sampai disini, aku berpura-pura tertawa dengan santai dan berkata: “kak, kamu merasa trik aku kali ini bagaimana?”

Aiko menganggukan kepala dan berkata: “sangat bagus, aku hanya tidak menduga kamu dalam waktu sependek ini, bisa terpikirkan ide sebagus ini, hanya, kamu pernah berpikir, setelah artis ini pergi, kegiatan yang menarik ini juga berakhir, tamu yang tersisa hanya berapa? Ide ini memang bagus, tapi waktu bertahan tidak lama.”

Bisa dibilang ucapan aiko langsung menembak ke jantung. Aku tertawa dengan penuh rahasia dan berkata: “aku masih ada cara lain.” Selesai bicara, aku mengeluarkan hp dan melihat waktu, dan berkata: “masih ada 5 menit, kak, kamu tunggu saja, bagaimana aku ingin bar ini dibicarakan banyak orang, bagaimana bangkit.”

Aiko melihatku, mengatakan dengan maksud yang sangat dalam: “alwi kamu sudah dewasa.”

Aku tidak berbicara, diotakku hanya muncul wajah cantik jessi, berpikir dia mengatakan kata-kata itu, berguman: “kalau aku tidak dewasa, takutnya orang itu tidak sempat melihatku cemerlang.”

Aiko tidak berbicara, aku tertawa padanya, menanyakan padanya shine bagaimana, mengobrol dengannya beberapa kata, hanya obrolan yang tidak berarti dan menyakitkan, sampai waktu telah tiba, aku berdir dan mengatakan: “kak, ayo, aku ajak kamu lihat sebuah pertunjukkan.”

Aiko pelan-pelan berdiri, mengenakan cheongsam merah saat berjalan lekuk tubuhnya bergoyang, wajah telurnya seperti lukisan, membuat orang yang melihat tidak dapat memalingkan wajah.

Aku hanya memandangnya beberapa kali, setelah berbalik dan pergi, saaat kami keluar dari ruangan, dony yun dan johan juga keluar dari ruangan satunya, melihat mereka, mata johan tetap suram, semangat dony yun masih seperti biasa, hanya dua bola matanya tidak tahu melihat kearah mana.

Awalnya suara orang sangat ramai, di lantai bawah tiba-tiba orang aneh muncul, seseorang menggunakan topeng membawa sekelompok orang menerobos masuk, memainkan pisau dan menusuk orang, suara teriakkan terdengar, satpan kami tiba-tiba menerobos kesana, dengan mudah menangkap pria yang mengenakan topeng, menghentikan tragedi yang menyedihkan terjadi.

Satpam kami, dan pihak lawan seketika bertarung, sebuah pertarungan yang sangat hebat, dan sangat membahayakan. Akhirnya, seluruh pihak lawan berhasil ditaklukkan, dibawa ke kantor polisi, dan tidak ada pengaruh kepada bisnis bar.

Mata aiko menyipit dan mengatakan: “cara baru menyelesaikan masalah.”

Aku tertawa dan mengatakan: “kak, kamu dapat menebaknya?”

Aiko menganggukkan kepala dan berkata: “beberapa preman ini kamu sengaja yang atur, kamu melakukan ini agar membuktikan keamanan kalian sangat baik, tapi apa kamu ada terpikir, banyak orang tidak akan memperdulikan sistem keamananmu bagaina, hanya akan mengkhawatirkan satu hal, itu adalah bahaya bar entrance, walapun keamanan yang begitu hebat, siapa yang bisa menjamin setiap kali tidak akan ada masalah?”

Aku mengatakan: “yang kakak katakan benar, tapi aku berani melakukan ini, tentu saja tidak akan membiarkan orang-orang ini berpikir begitu. Malam ini, akan ada orang yang mengshare video ini di internet, lalu ada “pekerja lepas” yang menggila di forward, dikomentar, disaat bersamaan, akan ada orang yang membuat beritanya semakin heboh, mengatakan rekannya akan sengaja membalas dendam, besok, pihak kepolisian akan mengumumkan itu, mengatakan siapa orang yang memerintahkan para penjahat ini, selama ini, bar kita tidak akan ada masalah lagi, siapa yang akan takut?”

Beberapa saat, aku mengatakan: “kamu khawatir setelah malam ini, bar akan kembali seperti dulu sepi? Ada trik ini, aku berani menjamin, bar tidak akan seperti hari ini begitu ramai, tapi tidak akan sampai sepi hingga tidak ada orang.”

Aiko melihatku dengan sedikit curiga, dia bertanya: “aku sangat penasaran, kamu bagaimana bisa mengerti sebanyak itu.

Aku tertawa dan mengatakan: “aku adalah orang desa yang baik, dan benar tidak melihat banyak hal, tapi hal yang paling dasar yang aku temui ada satu, yaitu “pengetahuan adalah kekuatan”, jadi sebelum memutuskan arah aku berkembang, aku dengan teliti memeriksa ini, aku tidak berani mengatakan kalau aku hebat dalam mengatur usaha, dan mengaku kali ini berkat kepintaranku hingga bisa berhasil, tapi setidaknya,saat menghadapi hal seperti ini aku tidak akan tidak berdaya.”

Sejenak, aku melihat lampu bar yang membuat orang mabuk dan bergumam: “aku harus naik ke atas, harus memberikan ketulusan pada tuhan.”

Selesai bicara, bibi reza mengirimiku sebuah pesan, aku tahu permainan"Aisyah club" disana akan segera dimulai, dan mengatakan pada aiko, membawa toba menuju "Aisyah club"

Malam ini, adalah malam kebangkitanku, malam ini, juga malam kehancuran claura!

Setengah jam kemudian, kita sampai di "Aisyah club" , bibi reza membukakan pintu belakang dan membiarkan kami masuk, aku bertanya: “dari keluarga Gao sudah datang?”

Bibi reza menganggukan kepala, dan berkata: “satu menit yang lalu tiba.”

Aku memberikan hp kepada bibi reza, sengaja tidak mematikan hp, agar memudahkan keluarga Gao melacak lokasi, agar mereka mengira zico ditahan di bar ini.

Bibi reza membawa kami ke jalan kecil yang terpencil, dan berkata: “aku harus kembali, kalau tidak claura akan mencurigaiku.”

Aku menganggukan kepala, memberika selembar kertas padanya, dia membuka dan melihat, seketika membakarnya menggunakan korek api, dan mengatakan: “aku sudah ingat.”

Setelah bibi reza berbicara dia langsung ke jalan besar dan pergi, aku dan toba terus menyusuri jalan kecil, jalan kecil ini sampai di sebuah paviliun, disana saat itu ada beberapa orang yang duduk, tidak jauh disana ada sebuah panggung, ada orang diatas sana bernyanyi, di samping paviliun adalah danau yang bersih, diatas danau ada teratai, dibawah danu ada ikan kecil.

Yang melihat pertunjukkan semua adalah pria, hanya yang mereka lihat bukanlah pertunjukkan, tapi yang bernyanyi, memakai pakaian yang seksi, memakai riasan yang sangat menor.

Orang kaya yang sudah bosan bermain langsung mendatangi cewek malam, selalu suka berpura-pura menaikkan derajatnya untuk mencari kesenangan

Jauh disana tiba-tiba data sekelompok orang, ada orang yang membalikkan panggung, ada orang yang menerobos dan menyebut nama claura, satu orang yang berusia 50 tahun, terlihat sangat gagah, orang ini pasti ayahnya zico.

Ayah zico bernama hasta, seorang lelaki yang pemarah, dia sambil berjalan sambil berteriak menyuruh claura mengembalikan anaknya, diikuti oleh sekelompok polisi.

Claura dengan cepat datang, raut wajahnya sangat tidak baik, mengetahui hari pertama dia membuka bisnis mengalami hal seperti ini, benar-benar sangat buruk.

Claura mengatakan dia tidak bertemu dengan zico, hasta mana mungkin percaya, dia menyuruh orang untuk mencari, dua pihak berantem ada setengah jam, tiba-tiba ada orang yang mengatakan ketemu.

Aku tidak dapat menahan tawa, menurut rencana, zico akan muncul dengan tubuh yang terluka, dan pingsan tidak sadarkan diri, dan setelah sadar akan mengatakan bahwa claura yang menculiknya, dengan begini, claura sengaja menyakiti orang, hukuman menculik orang sudah pasti dijatuhkan.

Tapi disaat aku sedang puas, sekelompok orang mengangkat sebuah karung, dan yakin mengatakan, sebuah kantong mayat, di dalam kantong mayat muncul sepatu yang berlumuran lumpur, sepatu ini sungguh milik zico.

Hasta langsung menerobos ke arah kantong mayat dan membukanya, didalamnya terdapat wajah yang pucat, terlihat sangat jelas zico yang sudah tidak bernafas dengan waktu yang lama!

Aku melihat kejadian tersebut dengan terkejut, zico....zico bagaimana bisa meninggal?

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu