Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 690 Aku tidak Suka Mengambil Keuntungan

Kenzie bilang permintaanku banyak, kurasa ia benar-benar memercayai kata-kataku. Bibi Reza melirikku genit dan berkata, “Beberapa tahun tidak bertemu denganmu, kamu memang menjadi lebih kuat.”

Setelah itu, ia juga menyentuh dadaku sekilas. Aku berkata dengan kaku, “Maksud permintaan kubanyak adalah porsi makanku. Direktur salah paham dengan ucapanku.”

Kenzie tercengang, sedangkan Bibi Reza tertawa dan berkata, “Aduh, untuk apa kamu malu? Adik-adik disini sangat cantik kok.”

Aku mengangkat bahuku dan berkata, “Apakah secantik Nona Jessi?”

Bibi Reza pernah bertemu dengan Jessi. Wanita yang begitu menakjubkan, ia pasti tidak akan melupakannya. Ia terkekeh pelan dan berkata, “Ternyata hubunganmu dengan Nona Jessi masih baik-baik saja? Ada ia, pantas sekali kamu tida tertarik dengan wanita lain. Kalau begitu, aku juga tidak akan memanggil orang untuk menganggumu. Bagaimana dengan Direktur Liu? Mau berapa gadis?”

Aku memberi kode kepada Molly. Ia sangat pintar, tahu diriku tidak berharap ada orang lain yang masuk dan segera merayu kearah Kenzie. “Apakah Molly tidak cukup bagi Kak Kenzie?”

Kenzie sudah mabuk oleh Molly, tidak mungkin berani membuatnya sedih. Ia segera berkata, “Tidak perlu lagi. Aku sudah cukup memiliki Molly.”

Ia memandang kearahku dan tertawa berkata, “Kalau tahu Tuan Alwi memiliki wanita cantik sepertinya, aku juga tidak perlu bersusah payah untuk membawa Anda kesini.”

Aku melirik sekilas kearah Molly. Wanita ini menggandeng tangan Kenzie. Saat melihat kearahku, ia melakukan kontak mata denganku, sambil menjilat lidahnya. Itu seperti kucing liar yang sedang melakukan aksi kepada mangsanya.

Sayangnya aku tidak termakan oleh kelakuannya. Kalau mau tahu, Felicia lebih mengerti menggoda darinya. Lagipula godaan Felicia berbeda dengannya, sama sekali tidak genit, tapi bisa membuat hati berdesir dan tidak menyebabkan rasa kebencian terhadapanya. Kalau dibanding bersama, Molly terlihat sangat palsu.

Aku menarik kembali pandangan mataku dan menerima menu pemberian Bibi Reza, lalu memesan beberapa menu makanan. Bibi Reza membawa menu dan langsung pergi meninggalkan ruangan. Setelah ia pergi, aku berkata kepada Kenzie, “Tuan Kenzie, aku sangat penasaran mengapa Anda harus bekerja sama denganku?”

Kenzie terdiam sesaat, mungkin karena ia tak sangka kalau aku akan menanyakan pertanyaan ini. Lalu raut wajahnya menunjukkan sesuatu yang tidak alami. Ia mendorong Molly pergi, lalu berdiri dan tertawa. Ia berkata, “Kak Alwi, kalau kamu sudah tahu perasaanku yang ingin bekerja sama denganmu, maka aku akan jujur kepadamu. Sebenarnya sejak awal, aku tidak berencana untuk bekerja sama denganmu. Sebelumnya memilih bekerja sama dengan Mawar, karena aku lihat ia masih lajang, kaya dan cantik. Setelah kepergiannya ditambah beberapa keuntungan dari Perusahaan Jinhua, otakku menjadi bodoh dan salah memilih jalan.”

“Lalu, aku mendapat berita kamu menjadi Ketua Direktur perusahaan dan aku pergi memeriksa data-datamu. Aku tahu kondisi Tuan Alwi di Nanjin, tapi juga hanya tahu begitu banyak, hingga...”

Kenzie tiba-tiba tidak lanjut berbicara. Raut wajahnya menjadi semakin buruk dan canggung, dapat diketahui alasan aslinya begitu susah dikatakan.

Aku berujar, “Katakan saja apa yang ingin kamu katakan. Aku tidak suka orang yang ragu.”

Kenzie mengangguk dan lanjut berbicara, “Kalau begitu aku langsung saja. Taman bermainku di Shanghai karena ada beberapa fasilitas yang tidak diperiksa secara berkala dan tidak lulus dari pemeriksaan, jadi dipaksa ditutup untuk mengubah semuanya dan dihukum untuk membayar sejumlah uang. Tidak hanya itu, atasan juga ingin melapor masalah ini dan ditayangkan di berita. Kalau ini benar-benar terjadi, maka taman bermainku akan berakhir.”

Aku setengah menyipitkan mataku, tak sangka terjadi masalah seperti ini di Shanghai. Tapi apa kaitannya denganku? Saat ini ada sebuah pikiran yang terlintas di otakku. Aku mengangkat alisku dan bertanya, “Apakah taman bermainmu benar-benar bermasalah?”

Kenzie memasang raut wajah sedihnya sambil berkata, “Kak Alwi, inilah intinya. Taman bermainku sama sekali tidak ada masalah. Kamu juga tahu kan ini adalah taman bermain pertama yang kubuka, merupakan bisnis yang baru berjalan, jadi aku tidak akan berhemat dalam hal ini, ataupun melakukan sesuatu dan mengurangi bahan. Seperti susu bubuk Sanlu, meskipun akhirnya ditambah melamina, tapi ia tidak ditambah sejak awalnya. Mengapa seperti itu? Karena awal itu yang terpenting. Kita membutuhkan kualitas untuk memenangkan hati orang dan mengembangkan pasar.”

Aku mengangguk. Memang benar apa yang ia katakan, jadi aku percaya dengannya, tapi ini juga membuktikan bahwa pikiran hatiku itu benar.

Aku tertawa dan berkata, “Maksudmu ada orang yang sengaja bertindak buruk kepadamu?”

Kenzie mengangguk dengan raut wajahnya yang sedih. Ia berkata, “Benar, lagipula orang ini juga kenalanmu.”

Aku menyipitkan mataku dan berkata, “Apakah itu Martin?”

Martin, dulu pernah menjadi pemimpin Yancheng, karena dulu aku pernah menolong nyawanya, jadi ia bersikap baik kepadaku. Kita berdua merupakan teman yang cukup baik. Sekarang ia juga sudah tinggal di Shanghai untuk beberapa tahun, katanya hidupnya sangat sejahtera dan duduk di posisi pemimpin dengan tenang. Pasti, itu juga berkaitan dengan orangku yang membantunya menyelesaikan Brotherhood of Blades, sehingga ia menghasilkan kontribusi yang besar.

Meskipun aku sudah jarang bertemu dengan Martin, tapi orang yang seperti kita tidak berlebihan, tidak bertemu tidak berarti kita tidak dekat. Sebaliknya Martin masih memikirkan cara untuk membantuku, demi membalas budi. Kupikir kali ini ia pasti mendengar ‘masalah’ yang terjadi padaku dengan Kenzie, jadi membantuku dengan kesempatan kali ini dan segera menjebak Kenzie.

Kenzie ini juga sial sekali. Seperti yang ia katakan, bahkan aku bilang aku adalah pemimpin Nanjin, ia juga belum tentu ingin bekerja sama denganku. Tapi Martin berada di Shanghai, menjebaknya di daerahnya sudah cukup membuat Kenzie takut. Harus diketahui sebagai pemimpin Shanghai, jika Martin benar-benar ingin menjatuhkannya, namanya menjadi buruk dan taman bermainnya bangkrut itu merupakan hal yang mungkin terjadi, sehingga ia begitu takut.

Pantas Kenzie rela mengorbankan keuntungan yang begitu besar untuk bekerja sama denganku. Kalau aku tidak bekerja sama dengannya, ataupun aku tidak memaafkannya, kurasa ia akan mati. Jangan kita mendirikan taman bermain di Nanjin, bahkan bisnis yang didirikannya dengan susah payah bisa saja jatuh, atau bisa saja hangus dalam sesaat. Kalau itu benar-benar terjadi, ia tidak mungkin bisa terbangkit kembali. Hasilnya terlihat lebih menakutkan dibandingkan kehilangan beberapa keuntungan.

Hatiku terharu setelah mengingat ini. Aku tak sangka Martin begitu perhatian kepadaku dan membantuku.

Aku memadang kearah Kenzie. Ia panik setelah melihatku tidak berbicara. Ia mengatakan, “Tuan Alwi, aku tahu aku salah. Semuanya salahku, seharusnya tidak melakukan hal-hal yang mengingkar janji. Aku tahu diriku sangat tidak tahu malu. Aku juga tahu semua salah diriku, tapi aku benar-benar tahu kesalahanku. Aku bermohon kepadamu, bolehkah membantu diriku untuk berbicara dengan orang itu, agar ia tidak menjebakku? Untuk syarat yang kusebut sebelumnya, kalau kamu merasa kurang banyak, kamu boleh minta lebih banyak lagi.”

Sepertinya Kenzie benar-benar sudah panik. Aku tidak membalasnya dan berpikir apakah aku harus membantunya. Sejujurnya aku sangat benci orang yang mengingkar janji dan menusuk dari belakang. Tapi Kenzie sudah bermohon seperti ini, kurasa juga bukanlah hal mudah untuk ia kembali terbangkit, jadi aku juga tidak perlu memaksanya.

Di mata Kenzie, keheninganku bagai penolakan. Ia seketika panik dan segera datang ke hadapanku. Ia berkata, “Tuan Alwi, aku sungguh mengetahui kesalahanku. Kamu tenang saja, kalau aku bekerja sama denganmu, aku tidak akan mengkhianatimu. Lagipula aku tidak hanya menyerahkan projek kepadamu, kalau lain kali aku ingin membuka taman bermain diseluruh daerah, maka perusahaanmu akan menjadi tim yang digunakan kita.”

Mendengar ini, bukanlah diriku yang paling senang, melainkan Wita. Ia berusaha memberi kode kearahku. Aku tertawa memandang kearah Kenzie sambil berkata, “Aku ingin berpatisipasi dalam saham perusahaanmu.”

Kenzie langsung mematung di tempat setelah mendengar ucapanku.

Aku berkata, “Sebelumnya kamu bilang kamu rela memberikan sepuluh persen dari keuntungan taman bermain selama setahun di Nanjin, tapi aku tahu sepuluh persenmu itu bukanlah membagi hasil keuntungan, karena hanya memiliki hak pemegang saham baru bisa disebut membagi hasil keuntungan. Yang kamu berikan hanya bisa dijadikan bayaran kehormatan. Tapi aku ini juga tidak suka mengambil keuntungan dari orang. Aku tidak mau bayaran kehormatanmu, aku hanya ingin berpatisipasi dalam saham perusahaanmu. Dengan seperti ini, kita berdua baru bisa menjadi pasangan pekerjaan yang baik dan hanya seperti ini, aku baru bisa sepenuhnya memercayaimu.”

Semua orang yang berada di meja makan, memasang tatapan mata yang menakjubkan. Raut wajah Kenzie penuh dengan kepahitan. Aku berkata, “Kalau setuju, kamu lanjutlah makan, aku yang akan membayarnya, anggap saja traktiran dari seorang tuan rumah. Kalau tida setuju, kamu anggap saja aku tidak pernah mengungkitnya dan kita tidak pernah bertemu, lalu kamu langsung keluar, belok kiri dan turun. Aku tidak akan mengantarmu.”

Setelah itu, terdengar suara Bibi Reza dari luar. Ia bilang, “Aduh, mengapa satu satu orang menghalangi pintu? Aku tahu Bos kalian datang dan kalian khawatir dengan keselamatannya, tapi kalian juga tidak boleh menyumbati jalur. Dan kalian semua adalah satpam Club kita, kalian semua berkumpul disini, bagaimana jika terjadi sesuatu di halaman lain?”

Bibi Reza membuka pintu ruangan sambil berujar. Ia menyapa beberapa pelayan yang membawakan makanan untuk kami. Ia tersenyum kearahku sambil berkata, “Adik kecil. Aduh, aku tidak boleh memanggilmu seperti itu sekarang, seharusnya memanggilmu ‘Kak Alwi’. Kamu bilang pemilik Club ini Widya atau kamu? Mengapa seluruh satpam Club ini datang mengawalmu setelah mengetahui kedatanganmu?”

Raut wajah Kenzie semakin memburuk setelah mendengar ucapan Bibi Reza. Aku tahu kalau ia tidak menerima permintaanku, ia pasti tidak dapat kembali hidup dari sini dan ini semua harus ‘berterima kasih’ kepada Bibi Reza.

Aku memandang kearah Bibi Reza dan ia mengedipkan matanya. Aku berkata, “Semua satpam disini merupakan bawahanku, tapi kedatangan mereka bukanlah maksudku. Maaf sekali jika membuat Bibi Reza terganggu.”

Aku memandang kearah Samuel dan berkata, “Samuel, suruh semua orang bubar. Kalau sudah datang bekerja, seharusnya bekerja dengan baik-baik.”

Samuel segera menganggukan kepalanya.

Saat ini ada orang yang menghubungi Bibi Reza. Ia mengangkat teleponnya dan segera berkata, “Kak Alwi, Manajer Umum bilang ia sedang berada diluar kota, tidak bisa datang menemuimu dan menyuruhku untuk meminta maaf kepadamu.”

Manajer Umum disini juga bawahanku, merupakan penanggung jawab tempat ini.

Aku berkata, “Tidak apa-apa, suruh ia tidak perlu memedulikan ini semua. Aku hanya datang untuk makan.”

Bibi Reza mengangguk dan berkata, “Kalau begitu aku tidak membiarkannya untuk berbicara denganmu?”

Aku menganggukan kepalaku. Ia memutuskan panggilan dan tertawa berkata, “Kalau begitu aku tidak akan menganggu kalian lagi.”

Setelah kepergian Bibi Reza, aku langsung berkata kepada Kenzie, “Tidak perlu gugup. Orangku tidak akan melukaimu, benar kataku.”

Kenzie tertawa dan berkata, “Tuan Alwi, bagaimana rencanamu untuk berpatisipasi dalam saham perusahaanku?”

Novel Terkait

Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu