Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 397 Cemburu akan pertemuan dengan saingan cinta (2)

setelah berkendara selama 1 hari, kami pun sampai di HangZhou dengan selamat. meskipun aku pernah datang kesini, namun aku masih saja merasa asing dengan tempat ini. aku hanya bisa mengikuti Claura. aku dan Claura pun tinggal disebuah hotel yang dekat pada danau Barat. Hotel ini terletak di sebuah kuil, dikelilingi oleh pegunungan, jajaran pohon, air yang mengalir, bunga-bunga liar yang indah bermekaran, paviliun penuh pesona, kamar hotel sederhana dan elegan, keamanan disini juga sangat baik, satpam disini merupakan biksu yang memiliki seni bela diri dan juga sangat bisa menjaga rahasia,

aku berdiri dipuncak gunung dan memandang burung yang berterbangan dari dalam hutan. aku menghela nafas dan berpikir kalau jika aku tahu diHangZhou ada tempat sebaik ini, aku pasti sudah membawa Jessi dan Aiko kesini. namun tidak ada gunanya lagi jika dipikirkan sekarang. jika wajahku ini tidak bisa pulih, maka aku juga tidak tahu apakah aku masih memiliki kesempatan untuk menemui mereka lagi atau tidak.

ketika aku sedang memikirkan itu, Claura mendekatiku dan berkata :" Alwi juga tinggal disini."

aku menyimpan kembali suasana hatiku yang kacau itu dan berkata :" dimana dia?"

setelah mengatakan itu, aku sedikit merasa berlebihan karena aku tidak mengontrol emosiku dengan baik. didalam nada suaraku juga terdengar aura pembunuhan.

Claura memejamkan matanya. aku tidak menunggunya bertanya dan langsung memotong kesempatannya untuk berbicara dan langsung berkata :" aku tahu apa yang ingin kamu katakan. aku akan berusaha mengontrol emosiku. hanya saja aku sangat ingin menghabiskannya ketika aku teringat kalau dia pernah menyentuhmu dan dia ingin membunuhku. namun tenang saja, aku akan mengingat semua perkataanmu. ayah angkatmu saja tidak berani melawan Alwi, apalagi aku."

setelah mengatakan itu, aku kembali berkata :" aku bukan takit padanya, hanya saja aku memikirkan kalian."

mendengar itu, Claura langsung berkata :" baguslah kalau kamu mengerti, hanya saja ini akan membebanimu."

" aku bisa menerima beban sebesar apapun demi kamu." kataku dengan perasaan yang dalam.

kita tidak perlu membayar untuk menggombal seseorang dan Claura juga sangat suka digombal. aku pastilah harus mengambil segala kesempatan untuk menggombalnya. Claura juga tersenyum mendengar perkataanku. setelah itu dia pun menatap jam tangannya dan diwaktu yang bersamaan, terlihat banyak kembang api diatas langit. meskipun tempat ini dilarang untuk memasang kembang api, namun semua larangan itu masih kalah dengan kekuasaan yang ada.

Claura berkata dengan cuek :" ayuk kita temui Alwi."

hatiku mulai berdegup dan merasakan panas pada tubuhku. aku menarik nafas yang dalam dan menenangkan suasana hatiku. aku lalu mengejar Claura yang sudah berjalan jauh dariku.

kami pun berjalan kedalam restoran dan kami dituntun oleh seorang biksu untuk masuk kedalam. ketika kami masuk, aku merasakan pandangan yang tak terhingga jumlahnya tertuju padaku. aku melirik seluruh isi restoran itu dengan cepat dan hal yang membuatku terkejut adalah semua orang yang ada didalam sini bukanlah merupakan orang biasa. hampir semua dari mereka memancarkan aura permusuhan yang kuat. hal yang lebih membiatku terkejut adalah banyak wajah yang tidak asing bagiku. aku sangat pasti kalau 10 orang dari mereka merupakan bawahan Justin.

didalam hatiku seketika muncullah aura pembunuhan dan aku bersumpah akan membunuh kesepuluh orang itu. karena aku tahu kalau 10 orang itulah yang mengancam Sulistio. aku sangat ingin membunuh mereka, namun bagaimana caraku membunuh mereka agar tidak ketahuan?

aku tidak lagi berpikir banyak dan mulai berjalan memasuki restoran itu.

setelah masuk, aku melihat sebuah wajah yang tidak asing bagiku dan ketika aku melihat wajah yang sama persis denganku itu, aku mengepalkan tanganku dengan erat. ketika aku memasuki restoran itu, dia sudah mulai memandangiku dan terdapat provokasi dan juga ejekan disetiap tatapannya. tatapan itu membuat diriku semakin panas. aku tahu dia sedang menertawakan diriku yang lemah. meskipun aku sudah lupa ingatan, namun dia tetap saja menghinaku.

untung saja ada topeng yang menghalangi wajahku, kalau tidak ekspresi wajah asliku akan menghianatiku juga. ketika aku memikirkan itu, Alwi yang palsu tiba tiba tertawa dan berkata :" Claura, akhirnya kamu datang juga. aku sangat kangen padamu."

setelah mendengar itu, aku melihat kalau Alwi yang palsu itu sedang menatap Claura. apakah dia menyukai Claura? mungkin saja karena yang mesum menyukai yang mesum.

Claura mengerutkan keningnya dan menatapku. ketika dia ingin mengatakan sesuatu, aku memotongnya dan berkata dengan datar :" pak Alwi, aku berharap kamu lebih sopan."

Alwi palsu itu menatapku dan berkata :" oh, apakah kamu suami Claura? maaf ya, aku hampir menganggapmu seorang badut karena kamu menggunakan topeng badut itu. aku tidak mengenali dirimu dan tidak sengaja membocorkan rasa cintaku kepada istrimu. semoga kamu tidak marah."

" kamu..." aku menggigit gigiku dengan erat dan mengontrol emosiku dengan cepat. aku kembali berkata :" jangan lupa apa tujuanmu menyuruh kami kesini dan jangan lupa kalau kamu masih membutuhkanku."

Alwi palsu itu tertawa ketika mendengar ini dan berkata :" aku membutuhkanmu? hahahaha, ini merupakan candaan yang sangat lucu! ingatlah kalau kamu hanya seorang pembunuh biasa dan kamu harus mengingat kalau pembunuh yang ada didunia ini tidak hanya kamu seorang saja. aku menyuruhmu untuk membunuh hanya karena ingin memberimu kesempatan. jika aku menyuruh orang lain, maka aku tidak akan mengguanakan dirimu lagi. dasar sampah! apakah kamu mengerti? jadi seharusnya kamu berlutut dan berterimakasih kepadaku!"

aku menatap Alwi palsu itu dan berpikir apakah ini adalah kembaranku? meskipun kami tidak pernah bertemu, namun apa kesalahan yang pernah aku perbuat? kenapa dia begitu dendam padaku? aku tahu masalah ibuku yang hampir mencekiknya hingga mati merupakan sebuah hal yang sangat tidak adil. namun tidak ada pilihan lain lagi. aku percaya kalau ibuku lebih sedih dibandingkan semua orang. meskipun dia tidak bisa menerima dan tidak bisa memaafkan ibuku, apakah balas dendam seperti ini sudah terlalu berlebihan? bagaimanapun, bukankah kita merupakan abang beradik yang masih sedarah?

sambil memikirkan itu, aku semakin marah dan ingin membunuh orang. aku pun berkata dengan cuek :" kalau begitu, kamu boleh mencari pembunuh lain."

Alwi palsu itu sedikit murung setelah mendengar ini. Claura menarik lenganku dan menyuruhku untuk tidak berkata lagi. namun aku tidak menghiraukannya dan kembali berkata :" kalau kamu memang ingin mencari pembunuh lain, kenapa kamu masih menyuruh kami datang? Alwi, aku tidak berencana bermusuhan denganmu. namun jika kamu berlebihan, maka jangan salahkan aku nanti."

sebenarnya aku tahu kalau Alwi palsu ini bisa mencari pembunuh yang lebih lihai dariku. diantara anggota kelompok kami, masih banyak pembunuh yang lebih hebat dariku. tugas pembunuhan yang pernah dikatakan Claura sebenarnya hanyalah sebuah alasan. mereka ingin memaksa diriku melakukan semua itu karena mereka ingin menyiksa aku. mereka ingin melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana musuh mereka dibohongi secara terus menerus. demi mencapai tujuan, mereka juga tidak akan menyuruh orang lain untuk melanjutkan tugas ini.

oleh karena itu, maka aku berani mengatakan hal tadi. tidak salah lagi, tidak lama kemudian setelah aku mengatakan itu, wajah Alwi palsu berubah menjadi sangat murung. aku rasa dia akan membanting meja dan pergi dari sini. namun dia tidak melakukannya dan tersenyum sambil berkata :" pembunuh tidak boleh terlalu emosional loh."

aku berkata dengan datar :" apa maksudmu?"

Alwi palsu itu tersenyum dan berkata :" aku hanya mencobamu tadi. aku ingin melihat apakah emosimu gampang terpancing atau tidak. jujur saja, kamu terlalu mengecewakanku."

aku menjawabnya dengan cuek :" tenang saja, aku bisa mengontrol emosiku dengan baik. aku bisa terjebak dalam percobaanmu karena kamu terlalu menjijikkan. kamu adalah pria terjijik yang pernah aku temui."

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu