Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 525 Dia menungguku di kejauhan

Berapa lama lagi akan hidup seperti ini? Aku benar-benar sangat lelah. Sejujurnya, aku lebih memilih pergi ke medan perang mempertaruhkan hidupku dan bertarung dengan orang lain secara terbuka, juga tidak ingin hidup seperti ini, hanya saja, aku tahu bahwa karena aku berada dipuncak konflik antara semua pihak, jalan ini tidak bisa dihindari, dan jebakan ini akan terus menjebakku. Satu-satunya hal yang bisa kulakukan adalah membangkitkan semangat, berapa banyak jebakan pembunuhan yang dia lakukan maka berapa banyak juga jebakan pemunuhan yang akan kuhancurkan, berapa banyak rencana yang dia buat diam-diam, maka berapa banyak juga rencana yang akan kukembalikan padanya, sampai perang ini berakhir.

Memikirkan sampai ini, aku mengosongkan otakku lalu berbaring disana dan tidur.

Aku terbangun oleh ketukan pintu. Aku bangkit lalu meregangkan pinggang, pada saat ini, emosi yang tersumbat dihatiku akhirnya mereda, aku berjalan kepintu kemudian melihat melalui kaca kecil dipintu bahwa Govy berdiri didepan pintu, aku dengan segera membuka pintu, bertanya: “Kak Govy, apakah sudah mau pergi?”

Govy menganggukan kepala, berkata: “Ada orang lain yang akan bertanggung jawab atas pekerjaan akhir ini, misi kita sudah selesai, jadi tentunya harus kembali untuk membuat laporan. Beberapa waktu ini kamu telah bekerja keras, setelah kembali aku akan memberimu libur agar kamu bisa bersantai.”

Aku berkata dengan nada suara yang dalam: “Kak Govy, sebenarnya aku ingin meminta tolong padamu, hanya saja aku ragu untuk membicarakannya.”

Govy dengan penasaran bertanya: “Alwi, kita adalah saudara baik, mengapa kamu tiba-tiba mengatakan hal yang sungkan kepadaku? Jika kamu membutuhkan bantuanku, kamu boleh berbicara dengan bebas padaku, selama aku bisa melakukannya maka aku akan melakukan yang terbaik.”

Aku memintanya masuk ruangan untuk berbicara. Setelah dia masuk, aku juga tidak berputar-putar topik lagi dengannya, tetapi dengan langsung berkata: “Kak Govy, aku tahu bahwa kamu adalah orang yang terus terang, jadi aku langsung mengatakannya saja. Aku tahu bahwa sinarmas termasuk tempat hiburan lainnya Andreas, semuanya juga tidak bisa terlepas dari nasib disegel, dan akan disita lalu dijual. Jadi aku ingin meminta tolong padamu, yaitu klub yang akan dilelang atau tempat, bolehkah memilih beberapa untuk Nody, sekarang Nody seharusnya sangat kaya, jadi untuk membeli tempat-tempat ini bukanlah hal yang sulit.”

Govy mengerutkan kening berkata: “Apakah kamu ingin Nody mengembangkan kekuasaannya sampai ke Harbin?”

Aku menganggukan kepala, berkata: “Aku menggunakan darahku untuk Harbin ini. Selama beberapa waktu ini, aku memeras otakku, mencoba yang terbaik, lalu mengorbankan semua wanita cantikku, tidak ada logika bahwa kebun Bedugul yang kuperjuangkan tidak ada bagianku. Aku tahu identitasku sekarang, tidak cocok untuk mengambil ahli semua ini, tetapi setidaknya membiarkan saudara baikku mengambil keuntunganku, kan? Dengan kekuatannya sekarang, ditambah bantuan Wolf wang, dia masih bisa memenangkan pertempuran untuk melawan Alwi palsu, tetapi jika suatu hari, Ricardo Song dengan dukungan dibelakangnya bersatu untuk menyerang Nody, dengan kekuatannya saat ini, dia tidak memiliki kekuatan untuk melawan sama sekali. Jadi aku ingin dia mengembangkan kekuatannya sendiri di Dongbei, tidak berbicara yang lain, setidaknya dapat menjadi sedikit pencengahan bagi orang-orang itu, agar mereka tidak berani dengan mudah betindak.”

Kening Govy semakin mengerut, dengan sedikit tidak berdaya berkata: “Bocah, apakah sekarang kamu sedang menyuruh aku yang merupakan seorang tentara mendukung pengembangan pasukan bawah tanah?”

Aku menyentuh hidungku, berkata: “"Seharusnya tidak sulit bagi Kak Govy untuk menyingkirkan hubungan ini, bukan?"

Govy berkata: “Kamu jangan berpura-pura padaku, jika aku benar-benar menyingkirkan hubungan ini, maka Ricardo Song akan curiga bahwa kamu sedang membantu Nody secara diam-diam. Jika begini, mereka akan lebih berhati-hati terhadapmu, kamu juga akan lebih berbahaya. Jadi, jika aku ingin membantu Nody, maka harus membiarkan orang-orang itu tahu bahwa aku sedang membantunya, bagaimanapun Nody adalah saudaraku, walaupun jalan kita benar-benar berlawanan, tetapi tidak mengganggu hubungan kami, jadi aku tidak punya masalah untuk membantunya. Tidak hanya itu, sekarang orang Ricardo Song, pasti sedang mengira aku curgia padamu, dalam situasi ini, aku membantu Nody, mereka lebih tidak terpikirkan ada hubungannya denganmu.”

Apa yang Govy katakan adalah pemikiran dihatiku, dia menatapku lalu tersenyum, berkata: “Kamu mengerti itu dibenakmu, jadi kamu sangat ragu. Kamu ingin aku membantumu, tetapi takut akan membuatku terlibat, takut atasan tahu bahwa aku ‘menyalahgunakan hak pribadi’, menjatuhkan nama baikku, dan akan membuatku menerima hukuman, benarkan?”

Aku dengan tidak berdaya mengengam rambutku, berkata: “Kak Govy, bolehkah kamu jangan begitu pintar?”

Govy menepuk-nepuk pundakku, berkata: “Jangan khawatir. Aku setia kepada negara bukan karena reputasi atau lainnya, dan terkait hukuman, begitu Andreas dijual, maka berapa banyak orang akan mengambil kesempatan untuk meraihnya? Jika orang lain bisa mendapatkannya, apakah aku yang merupakan pahlawan hebat tidak bisa mendapatkannya?”

Aku menatap Govy dengan sedikit terkejut. Harus tahu bahwa apa yang dia katakan tadi, dengan Govy yang aku kenal selama ini sedikit berbeda.

Govy melihatku menatapnya seperti ini, dia tertawa keras dan berkata: “Kenapa? Merasa perkataanku telah menghancurkan citra Kak Govy di hatimu? Apakah kamu merasa aku kuno, tidak berpikiran maju, tidak fleksibel, meluruskan diri sendiri dengan label moralitas, dan menyembah perintah orang-orang di Beijing sebagai iman? Bukan, aku bukan orang seperti itu, alasan mengapa aku setia kepada organisasi adalah karena sejauh ini setiap hal yang mereka menyuruhku lakukan adalah demi rakyat, imamku tidak pernah mereka tetapi lebih dari satu miliar rakyat China, yaitu perdamaian nasional dan perdamaian rakyat. Di bawah premis ini, aku tidak keberatan melakukan sesuatu 'tidak boleh dilakukan' untuk orang yang aku sayangi. "

Setelah mendengar perkataan Govy, aku tiba-tiba merasa mungkin selama ini aku benar-benar tidak begitu mengerti Govy.

Dia seperti teringat sesuatu, berkata: “Alwi, aku tahu bahwa sebelumnya banyak hal membuatmu salah paham padaku, seperti kejadian Felicia, aku meminta tolong padamu, bukan karena aku tidak berani melanggar perintah diatas, tetapi saat itu aku tidak berada dalam negeri, tidak sempat untuk kembali.”

Ternyata seperti itu.

Terpikirkan bahwa aku pernah mengucapkan begitu banyak kata sarkastik di depan Govy, aku dengan langsung merasa sedikit malu. Tidak sempat datang untuk melindungi Felicia, aku pikir dia sebagai Kakak pasti sudah merasa sangat bersalah, aku malah menaburkan garam ke lukanya, terpikirkan ini, aku sangat merasa bersalah.

Govy tahu apa yang sedang kupikirkan, menepuk pundakku, berkata: “Baiklah, aku akan membantumu. Kamu beres-beres terlebih dahulu, setelah itu kita pergi.”

Aku menganggukan kepala, setelah mengantar Govy pergi, aku dengan langsung menelefon Nody, memberitahunya masalah ini, setelah aku selesai berbicara, menunggu beberapa saat, orang yang ditelefon malah tidak mengeluarkan suara sedikitpun.

Aku mengerutkan kening, dengan sedikit khawatir bertanya: “Nody, ada apa? Apakah terjadi masalah?”

Nody berkata dengan suara yang rendah: “Tidak apa-apa, aku terlalu…..terlalu tersentuh, aku tidak tahu harus berkata apa.”

Aku bernafas lega, berkata sambil tersenyum: “Bodoh, mengapa tersentuh? Dengan persaudaraan kita, aku melakukan semua ini adalah seharusnya. Selain itu, kamu lumayan sukses, ketika nantinya aku tidak punya jalan lagi, aku juga akan pergi ketempat mu untuk meminta makan.”

Nody dengan serius berkata: “Siapa yang mengatakan kamu tidak punya jalan lagi? Aku hanyalah pengurus rumah, yang kamu berikan padaku, aku akan mengembalikan semuanya kepadamu, kamulah adalah kakak kita.”

“Mengapa? Kekuatan yang kamu dirikan dengan darah dan keringatmu sendiri, mengapa kamu memberikannya padaku?” Hatiku tersentuh, tetapi mulutku dengan menolak mengatakan, “Jika kamu tetap mengatakan perkataan sungkan lagi, nantinya jika aku dalam kesulitan aku tidak akan kembali.”

Nody tertawa tanpa daya, berkata: “Kamu, apa yang harus kukatakan? Saudara baik, aku tidak akan berdebat, tetapi aku juga ingin mengatakan kepadamu, bahwa kamu jangan selalu memikirkan aku, jangan melakukan hal yang beresiko demi aku. Aku akan berusaha untuk menjadi kuat, dan tidak akan membuatmu khawatir, kamu hanya perlu menjaga dirimu dengan baik, dan berjuang demi tujuanmu.”

Aku tersenyum sambil berkata: “Aku percaya padamu, kamu jangan khawatir, aku ada perhitunganku sendiri, jadi tidak akan membocorkan rahasia.”

Nody terus mengatakan baik kalau begitu baik kalau begitu, aku bertanya padanya bagaimana dengan luka Aiko? Dia mengatakan pemulihannya sangat baik, Sulistio juga sangat baik, Aprilia juga sangat baik, semuanya sangat baik dan menyuruhku jangan mengkhawatirkan mereka. Aku lega, berkata: “Sebenarnya aku juga tahu bahwa kalian semuanya sangat baik, tetapi hanya saja……aku sangat merindukan kalian, dan tidak rela melewatkan keadaan kalian semua.”

Nody berkata: “Kami juga sangat merindukanmu, Alwi, kamu harus kembali lebih awal.”

Aku berkata: “Pasti, baiklah, aku sudah harus pergi, bantu aku sampaikan ke Sulistio, menyuruhnya menjaga kak Mondy dengan baik.”

Nody tertawa mengatakan: “Apakah ini masih perlu disampaikan? Sekarang dia melayani Kak Mondy hampir seperti seorang Permaisuri.”

Setelah mengatakan itu kita berdua tertawa terbahak-bahak.

Suara ketukan pintu datang dari luar, aku menutup telefon dengan tergesa-gesa, lalu mengambil barang bawaanku, membuka pintu, dan malah melihat Vika berdiri disana. Aku sedikit terkejut, aku mengira Govy yang mengetuk pintu.

Melihat Vika berdiri disana dengan mata merah dan bengkak, aku menghela nafas, bertanya: “Vika, bagaimana kamu bisa kesini?”

Vika dengan sedih berkata: “Aku melihat mereka sudah bubar, dan tahu bahwa kamu sudah mau pergi, jadi aku datang untuk mengucapkan selamat tinggal, Kak Reino, kamu harus menjaga dirimu dengan baik.”

Aku berkata: “Baiklah, kamu juga sama. Oh iya, aku punya sesuatu untuk berikanmu.”

Sambil mengatakan, aku memberi sebuah flashdisk kepada Vika, berkata: “Saudara baikku akan segera datang kesini, nantinya kamu berikan flashdisk itu padanya, dia tahu apa yang harus dilakukan. Oh iya, periode selanjutnya sinarmas akan mengalami perbaikan situasi, pada saat itu kamu, Yanti, dan Diksan jangan khawatir, aku punya rencana latihan fisik untuk Diksan disini, kamu berikan padanya.”

Aku sambil mengatakan sambil memberikan kepadanya sebuah buku kecil yang telah kutulis rencana pelatihan sejak awal. Vika menganggukan kepala, aku melanjutkan: “Dan juga kamu, beberapa waktu ini kamu lebih banyak pergi mendengarkan pelajaran, belajar sesuatu dan pergi menyetuh dunia luar. Menunggu temanku datang, kamu harus ingat, mulai hari ini, kamu hanya perlu mematuhi perintahnya.”

Vika langsung memasang ekspresi serius berkata: “Aku sudah ingat.”

Aku menganggukan kepala, berkata: “Masih ada lagi, Yanti sangat cerdas, dan juga memikirkan masalah dengan bijaksana, jika kamu punya waktu luang, kamu boleh mengikutinya dan belajar darinya.”

Vika mengingat semua perkataanku, bertanya: “Lalu bagaimana aku bisa yakin bahwa orang yang datang mencariku adalah orang yang kamu katakan?”

Aku tersenyum, berkata: “Dia akan membuktikannya padamu.”

Vika tertegun, aku bertanya padanya kenapa? Dia menundukkan kepala, berkata dengan suara rendah: “Tidak apa-apa, hanya saja sedikit iri kepada mereka, karena mereka benar-benar dapat membuatmu emosional, tetapi aku malah tidak bisa.”

Aku tidak menlanjutkan perkataannya, karena aku tidak tahu harus berkata apa, dia menatapku berkata: “Kak reino, jangan khawatir, aku akan menjaga tempat ini dengan baik untukmu.”

Aku berkata: “Terima kasih, Vika.”

Aku sambil mengatakan sambil berjalan kearah lift, setelah aku masuk ke lift, baru menyadari bahwa Vika tidak mengikutiku, dia menatapku dengan mata berkaca-kaca, berkata: “Kak Reino, aku mengantarmu sampai sini saja.”

Aku menganggukan kepala. Aku tahu bahwa baginya ketika perpisahan hal yang paling tak tertahankan adalah memandang sosok belakang badanku. Aku mengerti, karena sebelumnya aku juga begitu, memandang orang yang kucintai, sekali demi sekali pergi ke kejauhan.

Pintu lift tertutup. Aku teringat Jessi, tidak tahu bagaimana keadaannya? Aku sangat ingin memberitahunya bahwa aku merindukannya.

Segera setelah aku selesai memikirkannya, ponselku berdering, aku mengeluarkannya lalu aku melihat bahwa Jessi mengirimi ku pesan, tertulis: “Apakah sedang merindukanku? Aku merindukanmu.”

Hati kita berdua benar-benar terikat.

Aku tidak bisa menahan tawa. Aku merasa bahwa semua kesulitan dan kelelahan disepanjang jalan telah tersapu, dan seluruh badanku penuh dengan kekuatan untuk berlari lagi, karena aku tahu bahwa ada seorang wanita cantik yang sedang menungguku dikejauhan.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu