Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 6 Lepaskan

Ketika mendengar Felicia megatakan bahwa aku yang melaporkannya, hatiku berhenti bedetak sebentar dan tidak bisa bernafas.

Apakah aku sudah terbongkar? Apa yang akan mereka lakukan padaku?

Claura bertanya pada Felicia siapa itu, aku juga ikut mendengarkan dengan gugup.

Dan Felicia lanjut berkata: “Pasti itu bos badui. Dia tidak ingin aku meninggalkan bar, jadi dia mengirim seseorang untuk mengikutiku, dia seharusnya berusaha menangkap kelemahanku untuk mengancamku. Sekarang dia mengirim videonya ke ibumu, untuk mengingatkanku bahwa semuanya harus mendengarkan perkataannya.

Suara Felicia yang berhenti, Claura dengan dinginnya bersuara “Huh”, lalu berkata: “Dia hanyalah seorang bos bar, dia kira dia adalah bos masyarakat. Felicia, kamu tidak perlu khawatir dengan hal ini, aku akan mencari orang untuk membantumu.”

Nada suara Claura yang lumayan ganas, membuatku semakin yakin bahwa wanita ini memiliki sedikit jaringan, aku semakin tidak berani memprovokasinya secara langsung.

Kemudian juga tidak punya pemikiran lagi untuk menguping pendengaran mereka, hatiku sedikit panik. Karena aku takut jika Claura dan Felicia pergi mencari bos bar itu, dan terakhirnya mengetahui bahwa itu adalah aku, maka aku benar-benar akan sangat sial, dan sangat meminta untuk dipukul.

Tetapi dalam beberapa hari ini, semuanya sangat tenang dan aman. Claura sesekali akan pulang bermalaman dirumah, tetapi Felicia tidak pernah muncul.

Dan masalah melahirkan anak, Claura tidak pernah mengungkitnya, juga tidak tahu apakah dia hanya untuk menghadapi Mawar saja atau dia benar-benar mencari pria lain diluar.

Tetapi ketika aku mengira bahwa masalah sudah terselesaikan, yang harus datang maka akan datang.

Malam itu aku tidur dilantai kamar Claura, dan sekitar jam 11 malam, Claura tiba-tiba menerima sebuah panggilan telefon.

Nada suaranya terdengar tidak begitu bagus, seperti terjadi sesuatu yang membuatnya tidak senang.

Claura berkata dengan marah di telefon: “Bang badui, kamu jangan terlalu kelewatan! Kamu mungkin tidak tahu siapa yang aku kenal, aku menyarankan kamu tidak berpikiran menyentuh dia, kalau tidak kamu akan menyesalinya.”

Orang yang dibilang itu pastinya adalah Felicia, dan Bang badui ini adalah bosnya Felicia, masalah ini benar-benar belum selesai.

Setelah hening sesaat, Claura lanjut berkata: “Kamar 203 kan, baik, kamu menungguku disana.”

Selesai mengatakannya, Claura segera bangkit dari tempat tidur. Dia hanya merias dengan sederhana dan langsung keluar rumah.

Aku tahu bahwa Claura pasti akan pergi menemui Bang badui untuk membicarakan masalah Felicia. Aku terlalu malas untuk ikut campur dalam urusan mereka, juga tidak ada kemampuan untuk mengaturnya.

Tetapi akhirnya aku juga tidak bisa menahannya dan diam-diam mengikutinya, karena aku melihat Claura mengambil pisau dari laci dan menyembunyikannya ditas sebelum pergi, ini membuatku berpikir dia mungkin dalam bahaya. Meskipun dia sering menghinaku, tetapi dia tetap adalah istriku, secara naluriah, aku tidak ingin dia di intimidasi oleh pria lain.

Aku mengikutinya sepanjang jalan dan sampai di sebuah bar, setelah menunggu Claura masuk kedalam, aku mengikutinya masuk dengan diam-diam.

Ini adalah pertama kalinya aku datang ke tempat begini. Ketika baru masuk kedalam, aku sedikit tidak terbiasa dengan lampu yang kelap-kelip, DJ yang berisik, sekumpulan orang yang bermesraan, menurutku, aku seperti seseorang yang tidak pernah melihat dunia luar.

Sejujurnya, ketika aku melihat wanita-wanita yang hanya mengenakan bra saja, dan menunjukkan lekukan yang dalam, wajahku segera memerah. Aku tidak berani menatap mereka dengan langsung, dan hanya berani melirik sekilas dengan sudut mata.

Aku berpikir aku benar-benar sangat ketinggalan zaman, terlalu kolot. Kalau saja istriku berani berpakaian seseksi itu diluar, maka aku mungkin akan membunuhnya.

Tetapi setelah terpikirkan sampai disini, aku baru mengingat bahwa istriku yang setiap hari bersama Felicia, aku bukannya tetap sama terus menahannya dan tidak berani melepaskannya, benar-benar sangat konyol.

Lalu kemudian aku berhenti berpikir sembarangan, dan bersiap untuk mencari kamar 203, aku harus dengan diam-diam memperhatikan Claura.

Baru saja hendak pergi mencari kamar 203, tiba-tiba aku melihat bahwa di tengah lantai dansa, banyak pria dan wanita menari dengan sangat dekat. Dan banyak dari mereka yang mengenakan topeng di wajahnya, sama seperti menari topeng. Tidak tahu apakah karena mereka memakai topeng, mereka dengan berani menari menempel tubuh, dan bahkan menggunakan tangan mereka mengambil kesempatan orang lain. Yang membuatku tidak menyangka adalah bahwa bukannya hanya pria yang begitu, tetapi wanita juga sangat menyentuh tubuh orang lain.

Aku juga menyadari dengan segera bahwa ada yang menjual topeng itu di atas panggung, dan aku tiba-tiba mengerti sesuatu, ini adalah metode pemasaran bar. Ketika seseorang bisa bersembunyi di kegelapan, dia bisa melakukan lebih banyak dari biasanya, sama seperti aku yang diam-diam membalas dendam kepada Claura beberapa hari yang lalu.

Tiba-tiba, sebuah ide muncul di benakku. Jika sekarang aku pergi mencari Claura maka selama dia melihat maka dia akan menyadari keberadaanku, tetapi jika aku memakai topeng, dia pasti tidak akan kepikiran bahwa aku akan datang, dan tidak mengetahui bahwa itu adalah aku. Dan juga ketika memakai topeng, keberanian diriku sendiri juga akan menjadi lebih besar.

Jadi aku langsung pergi ke panggung untuk membeli sebuah topeng, sangat mahal, satu topeng sama denga 300 ribu. Aku hampir tidak tega, dan terakhir aku memilih topeng badut, merasa itu lebih cocok denganku.

Setelah memakai topeng badut, aku pergi mencari kamar 203. Pada saat itu, hatiku lebih tenang dari sebelumnya, meskipun aku sedikit takut, tetapi aku sudah bisa berpikir dengan tenang.

Kamar 203 dilantai 2, setelah naik ke lantai atas, aku menemukan bahwa dibandingkan kebisingan dilantai pertama, disini lebih sepi. Pintu setiap kamar ditutup, tetapi ada kaca transparan di pintu, dan tampaknya itu seperti permintaan dari polisi, supaya lebih mudah memeriksa atau apa.

Dengan segera aku menemukan kamar 203. Yang tidak aku sangka adalah bahwa pintu kamar itu masih terbuka sedikit celah, juga tidak tahu apakah lupa menutupnya, atau sengaja melakukan seperti ini, untuk membuat pihak lain merasa sedikit rasa aman.

Ketika aku melihat tidak ada orang disekitar, dengan segera diam-diam melihat sekilas kedalam dengan kaca transparan di pintu. Aku menemukan bahwa di kamar itu hanya ada 2 orang, Claura dan pria gemuk. Pria gemuk ini berumur sekitar 40 an, wajahnya yang penuh dengan lemak, matanya yang sipit membentuk sebuah garis, dan melihat kearah ** Claura, WTF, itu seharusnya adalah Bang Badui.

Aku tidak berani melihat terlalu lama, dengan segera menarik kembali kepalaku, dan menempelkan telinga ke pintu, dan dengan serius mendengar.

Segera aku mendengar Bang badui berkata kepada Claura: “Sudahkah kamu mempertimbangkan? Selama kamu bersedia tidur semalam denganku, aku bisa membiarkan Felicia mengakhiri kontrak, dan meninggalkan bar.”

Setelah mendengar perkataan ini, aku sangat ingin langsung masuk ke dalam dan memukul pria gemuk sialan itu. Bagaimanapun Claura adalah istriku, ini sudah terlalu menghinaku.

Dan raut wajah Claura juga tidak begitu bagus, tetapi dia tidak sekejam saat menghadapiku, dia seperti sedang menahan diri.

Dia langsung berkata kepada Bang Badui: “Bos Badui, jadi orang jangan terlalu kelewatan. Masalah uang, kita bisa membicarakannya, tapi jika kamu benar-benar ingin membicarakan persyaratan yang kotor ini, aku tidak keberatan untuk mengganti seseorang berbicara denganmu, aku masih mengenal beberapa orang.”

Begitu Claura selesai berkata, Bang badui menjawab sambil tertawa: “Aku tahu, kamu memilki sedikit jaringan. Tetapi apa gunanya juga dengan itu, misalkan aku meniduri kamu dan merekam sebuah video, apakah kamu masih berani berbicara denganku dengan nada seperti ini?”

Perkataan Bang badui begitu terus terang, dan langsung berkata akan merekam video untuk mengancam Claura.

Dan Claura benar-benar sangat marah, dia melihat Bang badui dengan kejam, lalu berkata: Apa yang akan kamu lakukan? Aku menyarankanmu untuk tidak terlalu merasa diri sendiri sangat benar, kamu hanyalah seorang pembuka bar.”

Setelah selesai mengatakannya, Claura bersiap untuk bangkit dan pergi.

Tetapi Bang badui bahkan ingin menyerang Claura, Claura yang marah dengan langsung mengambil pisau dari tasnya, dan menunjuk ke arah Bang badui lalu berkata, “kamu jangan memaksaku melakukannya, kamu hanyalah pria sialan yang berlemak diseluruh tubuh, tetapi aku sabuk hitam di taekwondo, dan ketika aku datang aku juga sudah melihat bahwa tidak ada seorangpun orangmu diluar. Jika kamu tidak ingin membuat heboh di bar mu sendiri, dan membiarkan tamumu tahu bahwa wajah buruk Bos bar, dan menghancurkan papan namamu dengan sepenuhnya, maka kamu boleh memaksaku melakukannya.”

Claura sangat hebat, di saat seperti ini dia masih bisa begitu dingin, juga tidak tahu apakah sabuk hitamnya hanya untuk membuat Bang Badui ketakutan, tetapi aku tahu dia pasti lebih hebat dari wanita lainnya. Ini terlihat ketika dia beberapa kali memukulku, dia seharusnya benar-benar pernah berlatih seni bela diri.

Bang badui berhenti sejenak, tetapi dia dengan segera menunjukkan senyuman yang sangat cabul, lalu berkata:; “Hanya beberapa jurus itu, dan berani menggunakannya untuk mengancamku? Aku tidak mengatur penjaga keamanan dilantai 2, bukankah itu untuk memancingmu? Apakah kamu mengira beberapa jurus mu itu dapat lebih hebat dari obatku?”

Ketika Bang badui selesai mengatakannya, raut wajah Claura tiba-tiba memucat, sangat pucat, kemudian tubuhnya sedikit goyah, dan dia terlihat sedikit tidak bertenaga.

Claura melihat setengah gelas anggur merah diatas meja, dan langsung mengerti apa yang dimaksud. Dengan segera dia kehilangan toleransi dan berkata dengan marah, “Kamu, Badui kamu sangat berani. Kamu benar-benar memberiku obat.”

Bang badui dengan cabul berkata: “Keberanianku yang besar juga tidak bisa dibandingkan dada besarmu!”

Selesai mengatakannya, Bang badui bergegas kearah Claura. Dan Claura mengangkat tangannya dan menggunakan pisau menikam Bang badui, lalu berlari kearah pintu keluar.

Tetapi sebelum berhasil menikam Bang badui, pisaunya sudah jatuh dilantai. Kemudian badan Claura juga lemas dan jatuh di atas sofa.

Di detik berikutnya, tubuh gemuk Bang badui menahan Claura.

Claura tidak pingsan, dia berteriak dengan sedikit marah: “Tolong, tolong, ada pelecahan!”

Bang badui tertawa dingin dan berkata: “Teriaklah, teriak lebih keras lagi, semakin keras suaramu perasaanku semakin baik. Dan jika kamu berteriak sampai suaramu habis, juga tidak akan ada orang yang menolongmu.”

Selesai mengatakan ini, Bang Badui mengulurkan tangannya untuk melepas celana Claura.

Bagaimanapun, dia adalah istriku. Aku merasakan kemarahan yang belum pernah terjadi sebelumnya di hatiku.

Dan akhirnya, aku berteriak dengan marah: “Siapa bilang tidak ada orang, lepaskan dia!”

Lalu aku dengan kuat mendorong pintu dan masuk ke dalam!

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu