Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 142 Cepat lari

"Kak Alwi, sekarang sudah boleh menutup kemunduran musuh dan menghancurkannya ?"

Saat Sulistio mengatakan perkataan ini dengan hormat, Alex dan Harun yang awalnya sangat bangga dalam sesaat melihat dengan bodoh, terutama Alex, langsung menuangkan segelas teh ke badannya, air yang panas membuatnya menangis menjerit, saat ini dia tidak ada lagi sedikit pun gaya orang bangsawan yang kaya, malah sangat mirip dengan berandalan di jalan.

Aku menyipitkan mata, melihat ke kedua orang dan menyeringai : "Tutup pintu, hancurkan."

Sulistio memberikan raut mata kepada beberapa orang ini dan kemudian ada dua orang dengan cepat datang ke hadapan Alex dan keduanya, reaksinya cepat dan langsung menjerit : "Siapa yang berani menyentuhku ? ini itu adalah daerahku !"

Aku tersenyum dan berkata : "Jadi ? kamu bersiap untuk keluar dari pintu dan minta tolong ? begini saja. Aku beri kamu kesempatan, sekarang aku biarkan kamu pergi, kamu lihat bisa cari pertolongan tidak dari dalam hotel, kalau menemukannya, maka aku anggap tidak bertemu denganmu malam ini. Kalau kamu tidak menemukannya, jangan salahkan aku kalau tidak sungkan."

Alex yang mendengar perkataan ini, matanya mengkilap, bertanya apa serius dengan perkataanku ? aku melihat ke Sulistio yang tidak setuju, memberinya raut mata yang tenang dan mengatakan : "Tentu saja benar, aku orangnya selalu tidak suka membohongi orang."

Alex berkata baik, kemudian berdiri dan berjalan keluar, untuk mencegah mereka mencari pertolongan dari luar, aku menyuruh orang untuk mengambil ponselnya dan Harun, kemudian aku mengikuti Alex berjalan keluar dari kamar, saat ini hotel yang awalnya sangat tenang dan diam, Sulistio datang ke sisiku, dengan suara rendah berkata : "Kak Alwi. Kamu ini bermain dengan cara apa ?"

Aku tersenyum padanya dan berkata : "Kamu tidak merasa menutup kemunduran musuh dan menghancurkannya sangat tidak menyenangkan ?"

Sulistio dengan wajah yang sangat kebingungan, kak Tabo tertawa besar dan berkata : "Saudara, membuka jalan musuh dan menghancurkannya bukannya lebih menyenangkan ?"

Mendengar perkataan ini, Sulistio mengerti dan berkata rupanya aku masih ada cara lain. Aku melihatnya dan berkata : "Saudara, orang hidup diluar jangan kehilangan kewaspadaan, harap kamu mengerti itu."

Sulistio tersenyum dan berkata : "Mengerti."

Dia terlihat tidak marah sedikit pun, malah lebih puas terhadap penampilanku, aku berbalik dan melihat kearahnya, dia memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong, dengan maksud yang dalam mengatakan : "Penampilanmu jauh lebih baik dari yang aku pikirkan."

Ini adalah pujian ? aku berkata dengan sombong : "oh ini taktik biasa "

Saat ini, Alex mulai menjerit kuat : "Orangnya dimana ? semuanya keluar !"

Aku melihatnya dengan pandangan yang dingin, dia dengan bingung berlari dari lantai dua ke lantai satu, saat ini acara pernikahan di lantai satu sudah selesai, aula yang besar tidak ada satu orang pun, dua pintu ruangan di sekeliling tertutup erat, kelihatannya tidak ada keanehan.

Alex melihat ke sekeliling, tidak tahan dan bersumpah, saat dia berbalik dan bertatap muka denganku, dia dengan putus asa dan marah : "Orangnya dimana ? sialan, semuanya mati ya ?"

Sekarang dia duduk diatas bangku, wajahnya penuh dengan kemarahan, dan ada sedikit kepanikan yang datang, aku tahu semua kesombongannya sekarang itu hanya pura - pura saja, dia sebenarnya sudah mulai takut.

Aku menghidupkan rokok, memasukkannya ke dalam mulut, dengan tersenyum berkata : "Eh, kak alex, kamu mencari orang ? kamu ingin berapa banyak orang ?"

Alex mengkerutkan alis dan melihatku, dengan suara yang berat berkata : "Kamu bawa semua orangku kemana ?"

Aku tidak mempedulikannya dan berkata : "Kak alex, sepuluh orang cukup tidak ?"

Setelah aku selesai mengatakan, dari satu sisi ruang keluar sepuluh orang. Kalau Alex lebih berhati - hati, maka akan melihat orang yang memimpin adalah 'pengantin pria' dari acara pernikahan hari ini. Sebenarnya seluruh acara pernikahan hanyalah adegan yang aku atur saja, demi melumpuhkan Alex dan Harun, melumpuhkan anak buah mereka. Saat aku masuk ke dalam ruangan, acara pernikahan di bawah sudah berakhir. Dan digantikan dengan sebuah perang besar, hanya saja kedap suara ruangan terlalu baik, aku juga menarik semua pusat perhatian Alex dan keduanya , makanya mereka tidak sadar dengan bagian ini.

Dan sekarang, orang yang dibawa oleh Alex dan Harun semua ditahan oleh orangku, makanya aku bisa dengan tenang membiarkan Alex turun dan mencari bantuan.

Alex dengan ekspresi yang mengerikan mengatakan : "Kamu benar - benar sangat berani ? kamu hanyalah orang yang terlahir miskin dan rendah ! atas dasar apa kamu melawan denganku ?"

Aku melihat Alex yang seperti orang gila, muka tanpa ekspresi dan mengatakan : "Sepuluh orang tidak cukup ? kalau dua puluh orang ?"

Sepuluh orang berjalan keluar lagi dari ruang yang sama, wajah Alex semakin memutih, dia menatapku dan berkata : "Aku beritahu kamu, yang bernama Alwi, kalau kamu malam ini berani menyentuh sedikit keringat atau rambutku, besok aku akan membuangmu ke sungai dan dimakan ikan."

Aku dengan enggan tersenyum : "Dua puluh orang masih tidak cukup ? kalau begitu tiga puluh orang ?"

Saat ini, pintu dari ruang yang lain terbuka, keluar sepuluh orang dari dalam, dalam sesaat aula besar di lantai satu penuh dengan banyak orang.

Alex melihat tiga puluh orang yang mengelilinya, ekspresi wajahnya menjadi berat, dia mundur beberapa langkah, pada akhirnya orangku menendang pantatnya, hingga jatuh di depan, jatuh dengan malu hingga semua wajahnya tersentuh dengan lantai, dan juga jatuh di samping kakiku.

Aku jongkok dengan pelan, melihat orang yang sampai sekarang masih sombong, dan selalu menggunakan identitasnya untuk melakukan hal. Bertanya : "Sangat sakit bukan ? tidak apa - apa, masih ada yang lebih sakit."

Setelah selesai berkata, mengeluarkan rokok dari mulutku dan langsung menekannya diatas tangan Alex, dia menjerit dengan sakit, aku menikmati ekspresinya yang sakit dan dengan dingin berkata : "Aku itu tidak ada apa - apanya ? maka pantas untuk diganggu kamu ? aku itu tidak ada apa - apanya ? maka selamanya tidak bisa bangkit ? aku tidak ada apa - apanya ? maka kamu boleh sesukamu memalukanku ya ?"

Aku mengulurkan tangan, kak Toba memberikanku sebotol alkohol, dengan erat memegang botol alkohol dan menghancurkannya diatas kepala Alex, dalam sesaat darah segar mengalir ke dahinya dan mengaburkan kedua tangannya, dia menjerit marah dan mulutnya terus bersumpah.

Aku menampar wajah Alex dan berkata : "Kalian orang kaya itu orang, jadi kami orang miskin itu bukan orang ? Brengsek. Kalu bukan karena kamu ada uang, kamu atas apa memamerkan kekuatanmu di hadapanku ? kamu itu apa ?"

Aku bukan benci untuk kaya, kebalikannya, aku sangat menghormati orang yang mulai dari awal dan menjadi kaya, tapi aku juga sangat mengagumi orang yang mengambil uang orang tua, orang yang memecahkan dunia. Tapi, aku sangat memandang rendah orang seperti Alex, aku bukan meremehkanmu, kamu atas apa meremehkanku ? aku miskin tapi aku hidup dengan bermartabat, kamu kaya, tapi juga bagaimana kamu menjadi orang ?

Melihat Alex yang penuh dengan benci, aku bertanya : "Mau balas dendam ? bukankah merasa kalau aku sombong hanya sehari saja ? setelah malam ini, kamu akan dengan berbagai macam cara membunuhku ?"

"Bagus kalau kamu tahu." sampai sekarang, penampilan Alex cukup membuatku terkejut, awalnya aku pikir dia adalah orang yang lemah, tapi rupanya akar yang sangat susah untuk digigit.

Aku tertawa dan berkata : "Alex, kamu bermain dengan ibumu dan berselingkuh dari ayahmu, ayahmu tahu tidak ?"

Ekspresi wajah Alex langsung berubah.

Aku lanjut berkata : "Kamu demi menghentikan pernikahan adik ketigamu dengan wanita dari keluarga terkenal di Yunnan, takut dia merebut pusat perhatianmu. Dan juga mendapatkan kehormatan dari ayahmu, menyuruh orang dan menghina wanita itu kemudian memaksanya untuk bunuh diri di laut, masalah ini adik ketigamu tahu tidak ?"

Seluruh tubuh Alex mulai bergetar, raut matanya menjadi panik.

Apa yang masih ingin aku katakan, berpikir dan berpikir, kemudian berkata : "Sudahlah, aku bilang dua masalah dulu, masih ada masalah lain, aku tidak akan membocorkannya satu per satu. Yang penting kamu tahu."

Alex dengan wajahnya yang putih dan bertanya : "Bagimana kamu mengetahuinya ?"

Aku tertawa dan berkata : "Kamu tebak, kalau menebak dengan benar maka aku beritahu kamu."

Alex tidak berkata, aku berdiri dan melihat Harun yang kakinya sudah melemah dan berkata : "kak harun, kamu kenapa ? takut ? jangan takut, masalah buruk yang kamu buat aku belum katakan."

Harun tidak sekeras Alex, dia tergolong tipe mengganggu yang lemah dan takut dengan yang kuat, mendengar aku yang mau membongkarnya, dengan cepat tersenyum pahit dan berkata : "Kak Alwi, jangan begini, kita dapat mendiskusikan masalah dengan baik."

Aku dengan dingin berkata : "Aku tidak suka berdiskusi denga orang lain. Mau berdiskusi, kak harun, kamu akhirnya menunjukkan sedikit kesungguhan."

Daging Harun bergoyang hebat. Sepertinya sakit, dia berkata : "Apa yang kamu mau ?"

Aku berkata : "Aku orangnya tidak rakus, dengar - dengar ada dua perusahaan perhiasan atas nama kamu, dan juga ada dua perusahaan pakaian ? seharusnya membuat banyak uang kan ? kalau tidak, masing - masing kamu berikan satu padaku. Biarkan aku mencobanya ?"

Harun menangis tanpa air mata dan berkata : "Kak Alwi, ini"

Pandangan mataku dingin, berkata : "Harun, jangan salahkan aku tidak memperingatkanmu, masalahmu yang jorok kalau terbongkar maka itu adalah pidana yang sangat besar."

Mendengar perkataan ini, Harun langsung berkata : "Aku kasih, aku kasih !"

Aku melihat kearah Alex dan berkata : "kak alex, kamu lihat kakak ini betapa dermawan, kamu ?"

Alex menurunkan matanya dengan tidak rela dan tanpa harap mengatakan : "Ada dua mall besar atas namaku, bisa memberimu satu."

Aku menepuk - nepuk wajahnya dan berkata : "Ini baru patuh, karena kamu sangat patuh, maka aku tidak membongkar masalahmu dengan kakak kandungmu itu."

Seluruh tubuh Alex bergetar dan dengan senyum yang pahit berkata : "Terima kasih banyak kak Alwi."

Aku melihat - lihat hotel ini dan berkata : "Aku sangat menyukai dekorasi dan makanan Bashu."

Kelopak mata Alex melompat dan berkata : "Hotel ini atas nama kakakku."

Aku melihatnya dan tidak berkata apa - apa, dia dengan tidak senang berkata : "Baik, hotel ini juga kasih kamu."

Aku berkata : "Tidak ada gunanya persetujuan melalui mulut."

Alex langsung berkata : "Paling banyak dua hari, aku akan memberimu kontraknya."

Harun juga langsung bergabung, aku mengangguk dan dengan puas berkata : "Karena masalahnya sudah selesai diomongkan, bagaimana kalau kita makan ?"

Alex dan Harun tidak senang seperti makan taik, semuanya mengatakan kalau mereka tidak lapar, maka aku memesan beberapa makanan dan makan bersama dengan para saudara, setelah kenyang, aku baru meninggalkan tempat ini.

Dua hari kemudian, Alex dan keduanya beneran mengirim kontrak ke tanganku.

Setelah mendapatkan kontrak, aku sangat senang.

Saat bersiap - siap untuk memamerkannya kepada Aiko, tiba - tiba ponselku berdering, ketika membukanya, hanya melihat dua kata biasa di dalam pesannya "cepat lari."

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu