Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 443 Bebas 'Memukul Anjing'

Aku tidak tahu apakah baik atau tidak membawa Daniel mereka masuk pasukan khusus? Sekarang statusku cukup aneh, aku takut kalau mereka akan terlibat karena diriku. Aku juga takut kalau mereka akan menemukan rahasiaku dan mengiraku adalah orang yang memiliki niat buruk. Mereka pasti akan kecewa kepadaku.

Daniel tiba-tiba memberiku sebuah roti kukus untukku. Aku meliriknya sekilas. Ia tertawan dan berkata, “Kita sudah menghabiskan banyak tenaga, apakah kamu tidak lapar? Aku sengaja beli ini di kantin sebelum kita pergi. Ayo dimakan sebelum rotinya dingin.”

Aku menerima rotinya dan mengigitnya. Roti kukus dalam tim sangat enak, bahkan lebih enak dari toko diluar.

Daniel bertanya kepadaku mengapa diriku terlihat tidak senang. Begitupula Alver mereka juga memandang penasaran kepadaku.

Aku menggelengkan kepala dan bekata, “Tak apa-apa, aku hanya merindukan istriku.”

“Apa? Kamu punya istri?” Semua orang berteriak dengan raut wajah terkejut.

Wajahku penuh dengan kecanggungan. Sebenarnya istriku yang kumaksud adalah Jessi, tapi Claura lah yang tercatat sebagai istri sah. Kurasa Govy juga mengetahuinya, jadi aku tidak perlu menyembunyikannya. “Iya, jangan-jangan kalian semua masih lajang hingga sekarang?”

Mendengar ini, mereka bertiga menghela nafas tak berdaya. Daniel berkata, “Kita yang bekerja seperti ini, bahkan setiap tahun belum tentu bisa pulang, mana ada waktu untuk cari pacar? Kalau benar-benar ada pacar, bukankah mereka seperti janda jika menikah dengan kita?”

Alver mengangguk. “Reino, bagaimana dengan istrimu? Kamu begitu ganteng, istrimu sepertinya jelek? Bukankah sekarang sedang tren wanita cantik dengan lelaki jelek?”

Setelah itu, Jordan memukulnya kesal. Ia tertawa dan berkata, “Aku hanya bercanda.”

Aku juga jadi tertawa karena hiburan dari mereka bertiga, sehingga melupakan semua hal buruk. Otakku penuh dengan Jessi lalu dengan berkata dengan canda, “Kalian semua sudah melihat guru cantik itu, bukan? Cantik kan?”

Mereka bertiga balas bersama, “Cantiklah!”

Aku memainkan jariku dan berkata dengan serius, “Istriku secantik ia.”

Siapa sangka setelah aku mengatakan ini, Alver mereka mengacuhkanku. Raut wajah mereka seperti memberitahuku jangan terlalu banyak bermimpi.

Sebenanrnya aku juga tidak ingin mengenalkan Claura kepada mereka, jadi juga ingin mengakhiri topik pembicaraan ini. “Kalau tidak percaya, ya sudah.”

Apa lagi yang harus dikatakan Alver. Govy tiba-tiba mengatakan, “Kalian semua duduk yang benar.”

Kita berempat seketika menutup mulut, lalu Govy tiba-tiba menanjak gas dan mobil bergerak seperti melayang. Aku melihat sekilas, seperti perjalanan menuju gunung. Jalan itu beputar sebanyak smebilan putaran, yang terpenting adalah sebelah jalan itu tebing, bahkan tidak ada pagar pelindungnya. Diriku yang sering mengalami pertarungan, melihat mobil melewat begitu dekat dengan tebing saja, aku juga bisa takut.

Kalau orang yang menyetir mobil ini lebih payah dikit, ditambah menyetir begitu cepat, mungkin nyawa kita dengan cepat menghilang.

Diikuti beberapa belokan yang muncul, kita seperti ombak yang mengalir perairan, maju mundur dan bergoyang kanan kiri. Isi-isi didalam perut juga ikut terkocok keluar. Aku dapat melihat Alver mereka sudah mau mual, pastinya diriku juga. Aku sangat curiga kalau Govy ini sengaja, kalau tidak untuk apa ia menaikkan kecepatannya?

Setelah menahan keguncangan selama dua puluh menit, akhirnya kita tiba di puncak gunung. Baru saja Govy memberhentikan mobil, lalu kita semua menarik nafas. Setelah ia turun dari mobil, kita juga ikut turun. Baru saja turun dari mobil, aku langsung menegakkan tubuhku dan berwaspada melihat sekitar. Aku seketika mengeluarkan keringat dingin, karena merasa sekitar ini ada orang yang sedang mengintip kita.

Govy tiba berbalik kepala melihatku dan bertanya, “Kamu bisa merasa berapa orang disini?”

Aku jawab dengan jujur, “Dari dekat hingga jauh, ada lima orang.”

Govy mengangkta alisnya dan melihat kearah Daniel mereka. Mereka hanya menggaruk kepala belakangnya dengan canggung, terlihat bahwa mereka tidak merasa apapun.

Govy berkata, “Bagus. Aku sengaja memilih beberapa tentara yang hebat bersembunyi kesini. Kamu bisa merasakan lima orang itu sudah cukup baik.”

Meskipun mendapat pujian, tetapi aku sama sekali tidak puas, melainkan memutuskan untuk merasakan semua orang yang bersembunyi.

Govy mengayunkan tangannya untuk menyuruh kita berempat masuk bersamanya. Aku memandang ke depan dan hanya menemukan sebuah bangunan yang seperti sekolah diatas puncak gunung sana, persis dengan bangunan kita tempati, hanya saja lingkungannya berbeda. Tim pasukan ini berada di bagian gunung yang terdalam dan dikelilingi oleh banyak gunung. Selain itu juga ada banyak tebing, sehingga jika adanya perperangan, maka tempat ini akan mudah untuk di dijag, tapi mudah menyerang.

Sejak saat kita memasukki tim, kita berempat sangat semangat sambil melihat seluruh fasilitas dan lapangan pelatihan, serta beberapa tentara khusus yang sedang berlatih bebas. Alver dengan semangat berkata, “Apakah ini adalah tim pasukan khusus? Tempat yang kuingin datangi, apakah aku benar-benar mendatanginya?”

Jordan juga berteriak disamping. “Apakah kita juga menjadi tentara khusus? Apakah mulai dari hari ini, kita juga menjadi orang-orang yang dikagumi oleh tentara biasa?”

Daniel lebih tenang dari mereka berdua, tapi ia tetap saja tersenyum. Ia berkata, “Kalian berdua jangan terlalu senang. Kemampuan kita bahkan beda jauh sekali dengan mereka. Kita harus semangat, agar tidak mengecewakan Reino.”

Alver mengangguk dan berkata, “Benar. Kalau tidak ada Reino, juga tidak ada kita yang sekarang.”

Setelah itu, Alver berbalik badan dan menyeringai kearahku. “Reino, demi membalas budi, bagaimana kalau aku memberikan tubuhku kepadamu?”

Melihat Alver yang bertindak genit, aku dengan kesal berkata, “Aku ingin membunuhmu.”

Saat kita sedang bercanda, seorang lelaki dewasa mendatangi kita dan berhormat kepada Govy. “Lapor Pak Govy. Apakah ada masalah, pak?”

Govy berbalik kepala dan melihat kita berempat dan berkata, “Aku membawa mereka berempat dari tim pasukan tentara biasa. Kamu bawa mereka pergi mendaftar dan siapkan kamar untuk mereka, lalu biarkan kantin siapkan makanan untuk mereka.

Orang itu mendengar kita terpilih dari tim pasukan tentara biasa, ia memandang kita terkejut, tapi dengan cepat ia mengangguk. “Aku mengerti, pak. Halo kalian semua, namaku Jason. Kalian boleh memanggilku ‘Kak Jason’. Aku adalah adalah ketua kelompok militer logistik.”

Kita berempat langsung memanggilnya ‘Kak Jason’, lalu masing-masing mengenalkan diri. Jason terlihat sangat ramah sambil membawa kita pergi mengurus masalah. Dalam perjalanan, ia bertanya kepada kita, bagaimana kita terpilih oleh Govy. Awalnya aku ingin melewati saja pembicaraan ini dengan membalas singkat, tapi siapa sangka Alver dengan semangat memberitahu seluruh jalan ceritanya. Melihat Alver begitu semangat, aku hanya bisa menggelengkan kepala tak berdaya, entah ia terlalu polos atau bodoh.

Meskipun Jason adalah bawahan Govy, tapi di dunia ini, lebih baik menjaga diri dari orang lain.

Mendengar cerita kita, Jason memberikan ibu jari kepadaku. “Bisa dipuji oleh Pak Govy berarti kemampuanmu memang sangat baik. Kalau begitu, aku juga sudah tenang.”

Aku dengan penasaran bertanya, “Apa yang maksudnya ‘kamu juga tenang’?”

Saat ini, ada segerombolan orang dari jauh sana. Setelah Jason melihat mereka ia mengerutkan dahinya. “Orang-orang disini sangat bangga, apalgi mereka semua berasal dari tentara biasa, lalu ke tingkat tentara menengah dan baru tiba di tingkat tentara khusus. Kalau mereka tahu kalian semua berasal dari tingkat tentara biasa, hati mereka pasti merasa tidak terima dan akan mencari kalian untuk bertarung...”

Jason tidak berbicara selesai, tapi kita semua mengerti maksudnya.

Alver mereka menghela nafas lagi, raut wajah mereka terpasang kekhawatiran. Aku tahu mereka tidak khawatir kalau mereka akan kalah, kita sama sekali tidak takut kalah, hanya saja mereka takut akan memalukan diriku.

Aku tertawa dan berkata, “Biarkan mereka saja. Kalau mereka benar-benar merasa kita tidak berhak masuk kesini, suruh mereka saja berbicara dengan Pak Govy. Kutunggu siapa yang berani curiga kepada Pak Govy.”

Baru saja selesai berkata, seseorang muncul dan berkata sambil tertawa. “Aku tidak pernah bertemu dengan orang-orang ini. Apakah mereka adalah orang baru?”

Jason tertawa dan berkata, “Iya. Mereka dibawa oleh Pak Govy. Lain kali, kita semua adalah teman, kalian harus saling membantu.”

Orang itu tidak berbicara dan memandangku dari atas hingga bawah dengan tidak baik. “Aku ingat hari ini Pak Govy pergi ke tim pasukan tentara biasa untuk memilih tentara baru. Jangan-jangan keempat orang ini...tentara biasa?”

Aku mengerutkan dahiku. Firasatku mengatakan bahwa lelaki ini bukan orang baik, tapi aku memilih diam.

Jason mengangguk. Orang ini tertawa dan berkata, “Dulu Pak Govy tidak pernah memilih orang dari tim pasukan tentara biasa. Mengapa kali ini sekali bawa empat orang? Jangan-jangan keempat orang ini memiliki latar beakang yang berbeda?”

Mendengar ini, raut wajah Alver mereka seketika menjadi kesal. Alver dengan kesal bertanya, “Apa maksud dari ucapanmu?”

Orang itu memutar bola matanya malas dan tidak menyaut pertanyaan Alver, melainkan menepuk tangan dan berteriak, “Semuanya datang kesini. Pak Govy membawa empat orang dari tim pasukan tentara biasa.”

Baru saja ia mengucapkan itu, lalu banyak orang yang mengelilingi kita. Aku tidak dapat menahan kekesalan ini dan memandang dirinya yang senang, lalu berkata, “Memang ada apa kalau kita berasal dari tim pasukan tentara biasa? Bukankah kamu juga berasal dari sana? Ada apa? Jangan-jangan karena kalian lebih payah, tidak seperti kita dari tentara biasa langsung menjadi tentara khusus, jadi kamu tidak dapat menerimanya?”

Wajah orang itu seketika memerah. Ia menunjuk kearahku dan berkata, “Dasar kamu bocah! Kalau berani, sini bertanding denganku.”

Setelah ia juga menunjuk kearah Alver mereka dan bertanya, “Kalau kalian ingin membuktikan diri sendiri, bagaimana bertanding dengan kita?”

Alver mereka langsung membalas, “Ayo!”

Seketika semuanya menjadi heboh dan bersorak ‘Kak Bryan yang terhebat!’ dan juga menyuruhnya untuk menghajarku.

Kak Bryan inilah yang berinisiatif yang memulaikan pertarungan ini. Saat ini, ia menggunakan tatapan mata yang ingi dihajar kepadaku. Hidungnya yang sombong itu benar-benar membuat orang kesal.

Jason melihat keadaan tidak teratur, ia berkata, “Bryan, tidak takutkah kalian bertarung diam-diam seperti ini? Lagipula Pak Govy menyuruhku untuk membawa Reino mereka mengurus masalah. Kalau aku tidak melakukannya dengan baik, Pak Govy akan marah.”

Bryan mengangkat dagunya dan berkata, “Tak apa-apa. Aku yang akan memberitahu kepada Pak Govy. Lagipula Pak Govy juga bilang sering bertanding antar teman, berguna untuk kita mencari kekurangan diri sendiri. Ini bukan pertarungan diam-diam kok. Kurasa Pak Govy juga tidak akan marah.”

Aku tertawa dan berkata, “Ternyata Pak Govy pernah mengatakan itu.”

Bryan menyipitkan matanya dan berkata kepadaku dengan nada meremehkan. “Bagus. Jadi kalau kamu takut kalah, kamu boleh mengakuinya sekarang, lalu pergi dari sini. Karena tempat ini bukanlah tempat untuk dihina orang sampah yang seperti kalian. Boleh juga kalau kamu tidak ingin mengakui kemampuanmu yang payah, aku juga akan menemanimu bermain.”

Aku menahan Alver yang sangat kesal, lalu aku berkata kepada Bryan, “Kurasa kamu menyalahpahamkan maksudku. Maksudku adalah kalau Pak Govy sudah pernah mengatakan itu, maka aku boleh bebas ‘memukul anjing’.”

Novel Terkait

Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu