Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 349 Mengulur Waktu

Orang kecil seperti kak Fanny, paling takut mendengar ini, begitu mendengar dia tidak bisa melihat matahari keesokan harinya pasti langsung ketakutan.

Sulistio yang takut melihat dia terlalu gugup malah mengatakan sesuatu yang tidak jelas, dia mengeluarkan sebuah jeruk dari kantongnya dan berkata: “Makan ini untuk meredam gugup, katakan dengan jujur. Kamu tenang saja, kak Alwi kami orang yang baik, dia tidak akan melukai orang yang penurut.”

Kak Fanny berterima kasih kepada Sulistio dan berkata: “Baik, aku katakan. Akan aku katakan semuanya.”

Wilson yang berada di samping tiba-tiba menjadi gugup, aku terus menyuruhnya menampar diri sendiri, dia tidak berani berhenti, dia menampar dirinya sambil menutupi tangannya dengan lengan baju, lalu memasukkan tangan ke saku, ingin mengambil Hp, alhasil Hp dan orangnya ditendang Sulistio tersungkur kelantai, Sulistio menodong pisau dilehernya, dan berkata dengan dingin: “Katakan dengan jujur, atau tutup mulutmu, jika tidak aku akan menghabisi nyawamu.”

Wilson bergumam; “Aku tidak percaya kalian berani membunuh orang.”

Aku berkata dengan santai: “Benar katamu, aku sama sekali tidak berani membunuh orang.”

Wilson menghela lega, aku segera berkata: “Yang mati ditanganku, semuanya adalah binatang.”

Mendengar ini, ekspesi Wilson putih pucat, tidak berani bergerak lagi, dan Kak Fanny bercerita bagaimana dia bisa mengenal Wilson, lalu bagaimana dia ditipu, dan apa yang terjadi selanjutnya.

Dari perkataan Kak Fanny, awalnya dia wanita baik-baik, agar bisa memakai baju bermerk dan menenteng tas terkenal sama seperti wanita lain, dia melakukan pekerjaan pijat refleksi di toko terdekat, tentu saja ini bukan pekerjaan pijat biasa. Dan dia bertemu dengan Wilson di toko, Wilson menyebut dirinya bernama Alwi, pertama kali dia memberikan tips 2000 dollar, untuk sesaat kak Fanny menjadi tawanan pria ‘Kaya’itu.

Beberapa hari selanjutnya Wilson terus menjaga Kak Fanny, setiap kali memberinya tips 4juta. Setelah dia benar-benar tunduk pada uang, Wilson mulai membujuknya dan bertanya apakah dia ingin menghasilkan lebih banyak uang? Dia mengatakan ingin, lalu Wilson menyuruhnya pergi ke dekat sekolah untuk mencari gadis yang sama seperti dirinya yang ingin menghasilkan uang dengan cepat, bujuk mereka melakukan pekerjaan ini, dan mengatakan para tamu akan dikenalkan olehnya.

Kak Fanny mengatakan awalnya dia sedikit takut, siapa sangka Wilson yang mengaku dirinya sebagai Alwi, adalah boss besar di Nanjin, karena takut dia tidak percaya, dia mengajakku pergi ke villanya, begitu masuk, aku mendengar di dalam villa ada orang yang membahas klub apa yang mereka memiliki, dan mengatakan sekarang ada organisasi kecil yang menduduki kekuasaan NTU, jika mereka bisa membangun bisnis disini, mereka bisa dengan mantap mentransfer kekuatan.

Kak Fanny yang mendengarnya, hatinya langsung tergerak, dulu pernah melihat orang menemani boss mengarungi dunia, menjadi nyonya yang terbang keluar, dia langsung mengatakan akan membantu Wilson, dengan cara ini, dibawah kekayaan Wilson dan dukungan beberapa temannya, kak Fanny mengumpulkan beberapa gadis yang memiliki selera buruk, dan mulai mencari gadis yang memiliki nilai untuk di manfaatkan dijalan.

Awalnya itu berjalan dengan baik. Karena mereka mencari gadis yang ingin menghasilkan uang dengan cepat, dan tidak bisa menahan godaan, gadis-gadis yang tidak bisa menahan godaan rela bekerja di sana, tetapi kemudian karena godaan. Tujuan kak Fanny fokus kepada gadis yang sedikit menarik, pemalu dan bersih, dan ini tidak lain juga maksud dari Wilson, dia mengatakan semakin banyak wanita seperti itu, semakin bisa menarik customer, dan semakin bermanfaat baginya.

Kak Fanny memaksa gadis-gadis ini untuk patuh, dia tidak sedikit melakukan kejahatan, dan sebagian besar dari gadis-gadis ini ketakutan diintimidasi mereka hingga tidak berani melapor polisi, ada yang melapor polisi, tapi tidak ada yang mempedulikan mereka, tanpa dipikir juga tahu. Wilson pasti sudah menjalin hubungan baik dengan pihak kepolisian.

Aku menggosok pelipisku dan melirik Wilson, dengan tampang dia yang bodoh bisa juga mengendalikan polisi? Jika aku yang dulu mungkin akan percaya, tapi aku yang sekarang seratus kali lipat juga tidak percaya, Nanjin akhir-akhir ini berada dalam kekacauan, dan menjadi fokus perhatian Beijing, dalam kondisi seperti ini, semua orang di Nanjin dalam keadaan berbahaya, jika tidak memiliki latar belakang yang hebat, tidak mungkin polisi setempat akan berbaur dengan diri mereka, ini sama sekali tidak mungkin terjadi.

Dan sekarang internet sangat berkembang, aku tidak percaya gadis-gadis ini tidak pernah berpikir untuk mengekspos hal-hal ini ke internet, tetapi pada kenyataannya, hampir seluruh siswa area ini mengetahui keberadaan kelompok ini, tetapi dibawah perkembangan internet yang pesat, tidak ada informasi tentang hal ini. Ini menunjukkan ada satu masalah, Wilson selain berkolusi dengan pihak kepolisian, dia juga berkolusi dengan para wartawan, sampai-sampai bisa menangani media dan internet.

Demi membuktikan dugaanku, aku bertanya kepada Kak Fanny, jawaban yang diberikan sama dengan dugaanku, dia mengatakan berita tentang masalah ini sama sekali tidak dapat diposting, dan tidak ada wartawan yang meliput berita ini. Kak Fanny juga mengatakan, karena inilah mengapa dia tidak pernah curiga dengan identitas Wilson, menurutnya Wilson sangat hebat, mempunyai kekuasaan yang begitu besar. Dia pasti boss besar di Nanjin.

Aku melirik Wilson, ekspresi wajahnya semakin lama semakin pucat, aku menatapnya, dilihat bagaimanapun dia tidak mirip seperti seorang boss, dan sebaliknya lebih terlihat seperti bawahan rubah palsu dan harimau bahaya. Aku bertanya kepada kak Fanny dimana base camp mereka, dia menjawab di sebuah klub universitas bernama ‘Meteor Cinta’. aku segera meminta Sulistio dan teman-teman yang lain untuk pergi ke klub, jika benar dibelakang Wilson ada seseorang, sekali dia ditangkap, pihak lawan pasti akan menghilangkan bukti, jika begitu, aku kehilangan petunjuk penting.

Sulistio segera menelepon diluar, setelah kak Fanny mengatakan ini semua, dia bertanya dengan hati-hati kepadaku: “Kak Alwi, aku sudah memberitahumu segalanya tanpa menyembunyikan apapun darimu, bisakah kamu melepaskan aku? Atau, jika kamu tidak membencinya, aku bisa membantumu melakukan satu hal.”

Aku mengejek dan berkata: “Biarkan kamu pergi? Jika aku membiarkanmu pergi, kemana gadis-gadis yang telah dirusak olehmu pergi mengadu? Jika aku membiarkanmu pergi, kedepannya berapa banyak gadis polos dan imut yang akan kamu aniaya? Jangan bilang padaku kamu akan berubah, kamu yang demi uang, bisa menjual barang terpenting dalam dirimu, selamanya tidak akan berubah.”

Kak Fanny panik, dan sibuk berkata: “Kak Alwi, tapi kamu pernah mengatakan selama aku mengatakan semuanya, kamu tidak akan membunuhku.”

Aku berkata: “Yang aku katakan adalah, jika kamu tidak mengatakan yang sebenarnya, aku akan membuatmu tidak bisa melihat matahari besok, sekarang kamu mengatakan yang sebenarnya, tentu saja aku tidak akan membunuhmu, tapi aku akan membiarkan hukum yang menghukummu, dan mencari keadilan untuk orang yang tidak bersalah.”

Selesai mengatakannya, kak Fanny terduduk dilantai, dia menangis berlinangan air mata sambil berkata: “Tetapi bukankah kamu juga banyak melakukan hal jahat? Kenapa kamu ingin menangkapku?”

Saat ini Sulistio berjalan masuk, dia mendengar ucapan ini dan tersenyum berkata: “Kenapa? Karena kak Alwi kami tidak akan melukai orang yang tidak bersalah, dia memang banyak melakukan kejahatan, tapi orang yang dia bunuh semuanya layak mati, tidak seperti kalian demi keuntungan sendiri mengabaikan kepentingan orang lain.”

Mungkin di mata orang biasa, aku akan selalu menjadi orang jahat, dan tidak peduli apa yang aku lakukan, aku akan selalu menjadi orang yang ditakdirkan untuk hidup dalam kegelapan, tetapi aku Alwi tidak pernah kehilangan prinsip, tidak akan karena keuntungan melakukan hal yang menyedihkan ini. Karena tidak peduli orang baik atau jahat, hal pertama yang ingin aku lakukan adalah menjadi manusia, menjadi manusia yang layak mencintai orang yang aku cintai, menjadi manusia yang layak menyayangi orang tuaku, menjadi manusia yang layak mendapatkan surga dan bumi.

Kak Fanny berhenti berbicara dan menangis putus asa. Aku memandang Wilson dan berkata dengan santai: “Kamu tahu kenapa aku menyuruhnya mengatakan yang sebenarnya dan tidak menyuruhmu mengatakannya?”

Wilson bergumam bertanya kenapa?

Aku berkata: “Karena aku tahu kamu tidak akan mengatakan yang sebenarnya, mengatakan yang sebenarnya sama saja dengan artinya kamu akan ditinggalkan organisasi dan akan mati tanpa tempat pemakaman. Sama seperti Salim.”

Wilson yang mendengar nama Salim, untuk sesaat dia merasa seperti tersambar petir, seluruh tubuhnya menegang dan wajahnya putih pucat berkata: “Kamu, bagaimana kamu tahu aku”

Sebelum dia selesai berbicara, dia sudah menutup mulutnya.

Aku tersenyum berkata: “Yang ingin kamu katakan adalah, kenapa aku bisa mengetahui kamu dan Salim adalah orang Brotherhood of Blades. Benarkan? Sebenarnya aku tidak yakin, aku hanya menebak dan mengujimu saja, sekarang tampaknya tebakanku benar.”

Untuk sesaat Wilson tampak semakin bingung, aku berkata: “Sekarang aku beri kamu satu jalan hidup, kamu lihat cocok tidak. Aku pastikan kamu selamat, tapi kamu memberikan aku informasi yang aku inginkan, bagaimana?”

Wilson menggeleng dan berkata: “Kak Alwi, aku benar tidak tahu apa-apa, atasan atasanku, aku bahkan belum pernah melihat wajah mereka, setiap kali dia memakai topeng badut datang menemuiku. Benar, dia hanya bertugas memberiku uang dan tugas, lalu menyuruhku melakukannya, aku sama sekali tidak tahu yang lainnya.”

Mendengar ucapan ini aku tersenyum dingin dan berkata: “Masalah sudah sampai seperti ini, kamu masih tidak bersedia mengatakan yang sebenarnya kepadaku.”

Wilson ketakutan dan berkata: “Kak Alwi, bukan, aku sudah mengatakan yang sebenarnya, benar!”

Aku berkata dengan santai: “Brotherhood of Blades adalah musuhku, orang yang memberimu tugas, bisa tidak menunjukkan fotoku, mencegah kamu bertemu denganku? Apakah kamu tidak mengenalku? Kamu sama sekali bukan orang Brotherhood of Blades, bahkan bisa dikatakan, semenjak kamu menginjakkan kaki di Chatime, kamu sudah tahu aku adalah Alwi yang sebenarnya. Hal sepele seperti ini, kamu datang langsung bukan karena inin membantu Kak Fanny mencari keadilan, melainkan ingin bertemu denganku, dan apa alasan kamu ingin bertemu denganku? Hmm?”

Setelah mengatakan itu, aku datang menghampirinya, menendangnya jatuh kelantai dan berkata: “Alasan sebenarnya adalah kamu ingin mengulur waktu!”

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu