Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 442 Kebingungan Mata-mata

Aku seketika menyimpan perasaan pribadiku. “Oh, apa tujuan mereka melakukan itu?”

Jessi tiba-tiba mengeluarkan aura yang menakutkan. Seketika aku merasa ada aura dingin dari punggung belakangku. Aku tahu kalau ia benar-benar marah. Sepertinya hal yang ingin dilakukan Ricardo mereka sudah menyentuh batasnya, seorang batas tentara.

Aku tidak berburu-buru, setelah menunggu ia mengatur emosinya, ia baru mengatakan. “Masalah ini adalah rahasia. Kamu harus ingat untuk tidak memberitahu siapapun. Satu katapun tak boleh.”

Aku berkata, “Kamu tenang saja, aku tahu kok.”

Jessi memandangku dan berbicara, “Aku percaya kamu, hanya untuk mengingat saja. Kamu juga tahu kan kalau Bobby sudah menjadi Ketua Pemimpin Pasukan Dongbei. Jadi apapun misi Govy, juga harus menurut perintah Bobby. Kita mendapat informasi dari orang dalam, bahwa ia akan membawa Govy dan timnya pergi membunuh sekelompok penjual narkoba dari negara tetangga yang selalu menganggu dan mempengaruhi kedamaian negara kita.”

“Ada apa yang janggal?” Aku mengerutkan dahi dan bertanya, “Jangan-jangan ada sesuatu yang tersembunyi dari masalah ini?”

Jessi mengangguk. “Benar. Dari depan misi ini sama sekali tidak bermasalah, tapi dari informasi yang kita dapati, para penjual narkoba itu sedang dekat dengan pembunuh Orginisasi Serigala milik Ricardo. Kalau tebakan aku tidak salah, Bobby ingin menggunakan kesempatan ini untuk membunuh Govy. Saat itu kamu juga akan pergi bersama dengan Govy, lalu kamu akan dikira sebagai mata-mata oleh Bobby. Organisasi Serigala yang ‘dipimpin’ olehmu untuk membunuh Govy dan timnya.”

“Kalau rencana mereka berhasil, maka kekuatan Keluarga Su akan mendapat kerugian yang cukup banyak. Saat itu, mereka akan menggunakan Felicia untuk mengancam dan sekalian menggoda Ayah Felicia dengan sesuatu yang berharga. Apa pilihan Keluarga Su? Siapapun tidak tahu.”

Aku memotong pembicaraan Jessi, “Kak Govy menyebabkan pengaruh begitu besar bagi Keluarga Su?”

Jessi mengangguk dan berkata, “Keluarga Su hingga Govy, hanya Govy sendiri yang terbaik. Ia menanggung beban keturunan Keluarga Su. Lagipula kamu harus tahu, meskipun Govy hanyalah ketua tim kecil dari beberapa tim Pasukan Dongbei, tapi ia selalu diberikan harapan. Ia juga ‘Dewa Bertarung’ dalam Pasukan Dongbei. Mungkin prestasinya bisa lebih tinggi dari Ayahnya, begitupula dengan posisinya.”

Mendengar ini, aku merasa darah di tubuhku sedang mengalir berlawanan arah. “Apakah mereka sedang bercanda? Demi kepentingan sendiri, mereka ingin membunuh orang hebat bagi negara? Gila! Kalau kamu sudah mengetahuinya, kurasa Kak Govy juga tahu, bukan? Dengan kemampuannya, sepertinya tidak susah baginya untuk menyelesaikan ini.”

Setelah aku mengucapkannya, aku dapat melihat raut wajah sedih dan aneh milik Jessi. Aku mengerutkan dahi. Mengingat tindakan atasan yang begitu jahat dan bertanya dengan tidak percaya, “Jangan-jangan...atasan menyuruhmu untuk tidak memberitahu Govy?”

Jessi mengangguk dan berkata, “Memang seperti itu, karena atasan tidak tahu apakah ada mata-mata lain selain Bobby. Kalau ada, bagaimana dengan kemampuan mata-mata itu yang hebat, negara pasti menggunakan orang yang seperti Govy untuk menyerang mereka. Jadi negara ingin melihat kemampuan Govy, apakah ia berhak menjabat posisi ini.”

Gila! Ini bukan bercanda, kalau tidak berhati-hati, nyawa Govy akan jatuh ditangan orang jahat. Apakah mereka tidak merasa sayang?

Hatiku penuh dengan kekesalan. Jessi menepuk pelan bahuku dan berkata, “Pemimpin melakukan keputusan ini juga telah mendapat persetujuan dari Ayah Govy.”

Apa? Seketika aku sangat marah, tapi teringat bukankah Ayah Govy selalu seperti itu? Bagi ia, kedamaian negara lebih besar dari apapun. Demi melindungi negara, kehilangan istri dan anak pun tak apa-apa. Negara itu adalah tanggung jawabnya.

Jadi ia lebih ingin anaknya pergi mempertaruhkan nyawa. Entah anaknya mati demi berkorban bagi negara, ia juga akan bangga.

Pria yang seperti itu, sama sekali tidak bisa kukagumi. Aku merasa cintanya kepada negara, bagai kesetiaan Kimi kepada Ayahku. Lebih baik kedua orang tidak perlu menikah dan tidak perlu menyebabkan masalah bagi orang lain, tidak bolehkah?

Jessi lanjut berkata, “Ayah Govy adalah orang yang rela korban melakukan banyak hal bagi negara. Kalau Ayahnya adalah tentara generasi pertama, apapun keputusan yang dilakukan oleh atasan, maka atasan juga harus mengingat perasaan mereka. Jadi kalau Ayah Govy tidak menyetujuinya, mereka juga tidak akan melakukan keputusan seperti itu.”

Aku memandang kearah Jessi, “Kalau aku? Mengapa kamu harus memberitahuku?”

Aku sangat tahu kepribadian Jessi. Ia adalah tentara yang menaati peraturan. Betapa ia begitu mencintaiku, ada beberapa rahasia, jika tidak disetujui oleh atasan, ia tidak akan memberitahuku.

Memang benar. Saat aku bertanya Jessi, wajahnya memasang ekspresi tak berdaya. “Atasan menyuruhmu untuk membantu Organisasi Serigala sebisa dirimu.”

Aku hampir saja tidka percaya dengan telingaku sendiri, lalu berteriak. “Apa yang kamu katakan? Apakah atasan sudah gila?”

Mereka menyuruhku untuk menjadi mata-mata dan membantu Organisasi Serigala untuk melukai Kak Govy? Betapa hebatnya Kak Govy, ada ‘pengkhianat’ seperti diriku, tingkat kebahayaan mereka pasti meningkat. Aku bahkna mencurigai orang yang melakukan keputusan ini, apakah ia berasal dari Ricardo mereka? Apakah mereka ingin menggunakan diriku untuk membunuh Govy?

Jessi sepertinya tahu dengan apa yang kupikirkan, lalu berkata, “Kamu tidak perlu mencurigai orang itu, karena mereka tidak mungkin berasal dari Ricardo. Ia melakukan keputusan ini, agar kamu bisa memasukki Organisasi Serigala dengan kesempatan kali ini. Kalau kamu bisa menyelesaikan misi ini, maka kamu akan mendapat kepercayaan dari negara dan Ricardo.”

Sepertinya atasan sudah mengetahui identitas asliku. Aku tidak tahu apakah Jessi yang memberitahu atau bukan, tapi kalau iya, aku juga merasa ia memberitahu demi bisa melindungiku dengan baik.

Aku berkata, “Tapi kalau karena diriku dan menghilangkan nyawa temanku, bagaimana?”

Aku tidak ingin melihat hal seperti ini terjadi, lagipula kalau Govy tahu aku yang melakukannya, maka ia akan membunuhku.

Meskipun aku tidak takut mati, tapi aku tidak ingin mati sia-sia.

Jessi membalas dengan tegas, “Berkorban demi negara, negara akan membalas banyak untuk mereka.”

听Sebenarnya aku sakit hari mendengar ucapannya. Aku merasa Jessi yang sekarang sangat asing, karena nada suaranya yang begitu cuek. Tapi kalau dipikir kembali, ia adalah seorang tentara, bagaimanapun ia tidak ingin menerimanya, itulah kepercayaannya, begitulah ia merasa. Kurasa tidak hanya ia sendiri, bahkan Govy atau Kader mereka, juga berpikir seperti itu.

Kalau aku? Meskipun aku adalah seorang tentara pasukan khusus, tapi aku kurang kesadaran seperti itu, tubuhku berada di tim, tapi hatiku berada di tempat lain. Tapi untuk sekarang, aku baru menyadari bahwa aku dan Jessi ternyata dibatasi oleh tembok seperti ini, yaitu negara. Kepercayaan antar kita berdua itu beda. Kepercayaannya adalah ketenangan negara, demi kepercayaannya, ia bisa melakukan apapun.

Sedangkan bagiku, kepercayaanku adalah ia, hanya ia sendiri.

Aku menghela nafas dan berkata, “Bagaimana dengan diriku? Apakah negara sudah memikirkan cara untuk membersihkan namaku? Atau mereka berpikir identitasku ketahuan disini, lalu dibawa saja balik langsung ke Ricardo? Jika saat itu aku mendapat kepercayaan dari Ricardo dan dipentingkan oleh mereka, lalu aku akan membantu kalian mengungkapkan kejahatan mereka, bukan?”

Jessi menggelengkan kepalanya dan berkata, “Tidak. Bobby tidak akan membiarkanmu pergi. Identitasmu juga tidak akan ketahuan.”

Aku mengigit bibirku dan tidak berbicara. Meskipun identitasku tidka ketahuan, tapi hatiku juga akan menerima tekanan yang banyak. Aku akan selalu teringat bahwa diriku pernah mengkhianati temanku sendiri.

Tiba-tiba aku teringat orang-orang yang menanggunng misi didalam drama, berusaha membuat diri sendiri menjadi buruk. Bukankah aku mirip dengan mereka?

Mungkin takut aku berpikir banyak, Jessi membujukku. “Alwi, kamu dengar aku. Kalau kamu tidak melakukannya, atasan juga akan membiarkan orang lain melakukannya. Sedangkan kamu bisa lebih baik daripada mereka, jadi aku juga merasa kamu yang menyelesaikan misi ini lebih baik. Anggap saja demi diriku, bersemangat ya?”

Aku menatap mata Jessi yang penuh harapan, lalu tersenyum pahit sambil mengangguk. “Demi kamu dan juga demi Ayahku yang mati, aku akan bersemangat.”

Saat ini, diluar terdengar suara peluit. Aku tahu Daniel mereka akan mulai ujian ketiga, lalu langsung berdiri dari ranjang, begitupula dengan Jessi. Ia dengan cepat membereskan pakaiannya dan berbicara kepadaku. “Alwi, aku tahu kamu tidak benar-benar menganggap dirimu sebagai tentara, tapi aku berharap kamu dapat mengetahui kamu adalah tentara negara sekarang, bagaimanapun kamu harus berpikir demi negara. Semua yang kukatakan kepadamu mungkin terlihat seperti pertarungan kekuasaan biasa, tapi ini sangat berkaitan dengan warga masyarakat. Apa yang kamu lakukan, warga masyarakat akan selalu mengingatnya. Apakah kamu mengertinya?”

Aku baru saja pertama mendengar Jessi menggunakan nada pemimpin berbicara denganku, tapi aku juga mengerti kenyataan yang ia katakan, lalu aku mengangguk.

Jessi menagngguk dan bilang ia akan pergi terlebih dahulu. Aku melihat kepergiannya. Hatiku tidak rela, karena aku tahu perpisahan kali ini, entah kapan lagi bisa bertemu.

Setelah kepergian Jessi tidak lama kemudian, aku baru pelan-pelan berjalan menuju lapangan. Tiba disana, aku dapat melihat raut wajah tegas milik Govy, sedangkan yang lain memasang raut wajah takut, apalagi Alver mereka. Dahi mereka muncul keringat dingin, sepertinya menunggu hasil dari Govy.

Govy mengerutkan dahinya dan berkata, “Masih kurang tapi kalian lulus.”

Mendengar ini, semua orang berteriak riang. Aku berjalan mendekati mereka dan berpelukan, lalu teriak dengan heboh, begitupula Kader juga ikut tertawa. “Dulu satu orangpun tidak ada yang masuk mata Pak Govy dan sekarang ada empat yang masuk. Kurasa pasukan tentara lain juga tidak berani menertawai kita.”

Govy berhormat kepada Kader dan berkata, “Kamu sudah bekerja keras.”

Setelah itu, Govy memandang kearah kita dan berkata, “Kuberikan kalian waktu dua puluh menit untuk membereskan barang dan pergi bersamaku.”

Kita segara pulang membereskan barang. Setelah selesai, kita naik mobil jeep dan ikut Govy pulang menuju timnya berada, tanpa Jessi yang duduk di kursi penumpang.

Selain aku, Alver mereka masih saja gugup dihadapan Govy. Dalam perjalanan , mereka menggunakan tatapan mata untuk saling berkomunikasi, hingga Govy tidak memperhatikan mereka, Alver baru berkata, “Kemanakah guru cantik itu?”

Hatiku tidak enak setelah melihat kursi penumpang, karena aku tahu bahwa Jessi sudah kembali ke Beijing.”

Govy berkata, “Ia tidak berada di daerah kita. Ia hanyalah temanku dan sedang menjalankan misi kesini, jadi sekalian datang kesini bersamaku.”

Alver mereka seketika memasang raut wajah kecewa. Aku memandang keluar jendela dengan penuh pikiran. Aku teringat pembicaraan dengan Jessi tadi, tiba-tiba merasa bingung, apakah benar membawa Alver mereka datang ke tim Govy?

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu