Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1075 Rahasia Masa Lalu

Selanjutnya, aku mengendarai mobil Jessi dan mengantarnya ke rumah Paman, kemudian melanjutkan ke rumah sakit.

Setelah sampai di rumah sakit, secara tidak sengaja aku melihat beberapa tentara dengan pakaian militer berdiri di depan bangsal rumah sakit, kemudian Herdy Deng mendekatiku dan berbisik melaporkan situasi. Aku melihat para tentara itu, aku baru mengetahui ternyata mereka sedang mengawal Nyonya Su( Ibu Felicia) yang sedang menjenguk Felicia, secara halus mereka mengatakan ini hanyalah sebatas pengawalan, tapi menurutku kemungkinan mereka takut Nyonya Su akan kabur, Apalagi Nyonya Su dan Jay merupakan pasangan yang sangat romantis, jadi kemungkinan besar Jay akan datang untuk menyelamatkannya.

Romantis? Jika aku tidak mengetahui identitas Felicia, mungkin aku masih bisa percaya dengan hal ini, tapi ketika aku mengetahui identitas Felicia, dan aku tahu betapa Jay membencinya, aku bisa menilai bahwa Jay tidak sepenuhnya mencintai Nyonya Su, bahkan bisa dikatakan dia memiliki rasa benci terhadapnya, dengan hubungannya yang terjalin selama ini, mungkin dia hanya memanfaatkan keuntungan koneksi dari keluarga Ibunda Felicia.

Saat ini, aku berjalan ke arah ruangan Felicia, awalnya aku pikir para tentara itu akan mencegatku, tapi aku tidak menyangka mereka membiarkan aku masuk begitu saja seolah-olah mereka tidak melihatku, apakah ini permintaan Atasan? Meskipun Atasan dengan lancang mengatakan ingin mencari bukti, agar bisa membersihkan nama Ayahku, tapi sebenarnya dalam hatinya dia telah mempercayai ini semua.

Ada sedikit kegembiraan di dalam hatiku, ketika aku memasuki ruangan, aku melihat Nyonya Su sedang menangis tersedu-sedu sambil memegangi tangan Felicia, begitu pula Felicia, dia juga ikut menangis. Melihat kedatanganku, tatapan Nyonya Su begitu menyeramkan memandangiku, tatapan matanya membuat jantungku berhenti berdetak, aku bisa melihat dia telah membenciku, setelah semua perbuatanku yang membuat keluarga bahagia mereka hancur.

Meskipun sejak awal aku sudah mengetahuinya, tapi sebenarnya dalam hatiku turut merasakan kesedihan ini, jika seandainya Jay tidak membawanya pergi, mungkin kami yang akan merawat separuh hidupnya, aku tidak ingin Felicia merasa terganggu dengan kesalahpahaman antara aku dan dia.

Memikirkan hal ini, aku kemudian menyapa dengan lembut dan juga hormat : “Lama tidak berjumpa, Nyonya Su.”

Nyonya Su menjawab dengan datar : “Iya, lama tak berjumpa, wajahmu telah berubah, hatinya juga berubah.”

Aku menjawab dengan tenang : “Nyonya Su bercanda, wajahku memang berubah, tapi hatiku tidak pernah berubah.”

Felicia menatapku dengan cemas, aku tersenyum padanya dan memberinya isyarat agar tenang, barulah dia merasa tenang, hanya saja pancaran matanya penuh dengan luka dan bersalah memandang Ibunya.

Ibunda Felicia menatapnya kemudian menghelakan nafas, dan berkata : “Felicia, kamu istirahatlah, Ibu akan ke sini lagi jika ada kesempatan.”

Felicia enggan membiarkan Ibunya pergi, dia memegang erat tangan ibunya, begitu pula dengan Nyonya Su yang menepuk tangannya dengan berlinang air mata dan perlahan melepaskan genggaman itu, dia berbalik badan berjalan menuju pintu keluar, begitu dia melewati aku dan berdiri di belakangku, dia berhenti, dia memandangku dan berkata dengan ketus : “Kamu yang telah menghancurkan keluarga Felicia, aku berharap kamu sebagai seorang laki-laki, bisa bertanggung jawab untuknya.”

Aku berkata dengan tekad : “Nyonya Su tenang saja, aku akan merawat Felicia dengan sepenuh hati.”

Begitu aku melontarkan kata-kata ini, aku melihat raut wajah Felicia mulai memerah, dia menatapku dengan penuh kasih sayang dan bahagia di matanya, aku tersenyum kepadanya, kemudian mengantar Nyonya Su keluar.

Setelah keluar dari pintu, aku memanggil Ibunda Felicia, berkata : “Nyonya Su, apakah kita bisa berbicara di tempat lain?”

Nyonya Su mengerutkan keningnya dan menatapku dengan benci, berkata : “Sepertinya tidak ada yang perlu kita bicarakan, atau jangan-jangan kamu masih berpikir aku mengetahui rahasia Jay? Aku peringatkan padamu, aku tidak tahu! Terserah kamu percaya atau tidak, aku tidak peduli!”

Aku berkata dengan datar : “Nyonya Su jangan marah, aku tidak ada maksud lain, aku hanya ingin membicarakan tentang Felicia dengan Anda.”

Mendengar perkataanku, Nyonya Su akhirnya menyetujuinya, berkata : “Baiklah, ikut aku!”

Aku mengikutinya menuju depan tangga, tidak ada orang di sana, dan lebih nyaman berbicara di sini. Dengan tidak sabar dia segera bertanya kepadaku apa yang ingin aku bicarakan, aku berkata : “Aku ingin tahu, sebenarnya Felicia ini anaknya siapa?”

Aku melihat wajah Nyonya Su menyusut, dengan tatapan tidak percaya dia memandangku, kemudian dengan marah dia berkata : “Alwi, bajingan kamu, apa maksud dari perkataanmu?”

Melihat reaksinya, aku sudah tahu ada yang tidak beres dengan identitas Felicia.

Aku mengerutkan kening dan berkata : “Nyonya Su, Anda jangan marah, aku tidak berniat untuk menyinggung Anda, hanya saja hari itu Jay berkata padaku……”

Sampai di sini, aku meliriknya dengan ragu, dengan gugup dia bertanya padaku : “Apa yang dia katakan padamu?”

Aku mempertimbangkan sejenak, kemudian berkata : “Dia berkata padaku……kalau Felicia bukan anaknya, ……aku berpikir, laporan tes DNA waktu itu, pasti ada campur tangan dia, kalau tidak, dia tidak mungkin begitu yakin mengatakannya. Dengan begitu, masalah telah datang, dia menggunakan Felicia untuk membodohi kita, mungkin dia bukan putri Anda, atau……dia anak dari hubungan Anda dengan pria lain?”

Setelah selesai aku berbicara, aku merasa wajahku mulai memanas, walau bagaimanapun aku merasa sangat tidak sopan berbicara hal ini dengan orang yang lebih tua dariku.

Tiba-tiba Nyonya Su memegang dadanya, raut wajahnya dipenuhi kesedihan dan amarah, aku sedikit khawatir dan berkata : “Anda tidak apa-apa?”

Sambil berbicara aku berusaha menopangnya, tapi dia mendorong tanganku, dengan marah dia berkata : “Jangan sentuh aku!”

“Nyonya Su, jika Anda tidak ingin membicarakannya, maka tidak perlu dipaksakan, anggap saja aku tidak pernah menanyakan hal ini.” Kataku buru-buru.

Nyonya Su terdiam kemudian mengangkat wajahnya memandangiku, matanya berkaca-kaca, aku bisa merasakan amarahnya bagaikan seekor ular yang ingin melilitku, dan menggigit leherku.

Hanya saja, dia segera menghilangkan raut wajahnya itu, tapi wajahnya tampak begitu dingin dan pucat, dia sepertinya sangat terpukul, dia bertanya : “Alwi, kamu jujur padaku, apa saja yang dia katakan saat itu?”

Aku mengerutkan kening, mempertimbangkan pertanyaannya dan membohonginya : “Dia tidak mengatakan hal lain, dia hanya mengatakan ini.”

“Kamu bohong!”teriak Nyonya Su seketika, tatapan wajahnya kosong, matanya melotot, dan dengan marah berkata, “Aku tahu, aku tahu, dia pasti mengatakan hal lain, seperti……seperti di matanya, Felicia adalah anak haram dan lain sebagainya.”

Aku terkejut, aku tidak menyangka dia bisa menebak hal ini dengan tepat, apakah Jay pernah mengatakan hal yang sama di depannya? Aku benar-benar tidak menyangka, begitu banyak kisah di balik pasangan romantis ini.

Dia memandang wajahku, pancaran matanya redup seolah-olah cahaya di bumi ini lenyap seketika, dia merapikan kerah bajuku, dan berkata dengan sedih : “Tebakanku benar kan? Ternyata dia sangat dendam dengan hal ini, jelas-jelas dia pernah berkata dia tidak akan menyalahkan aku dengan hal ini, tapi semua lelaki itu sama……semua pembohong!”

Selesai dia berbicara, dia turun menyusuri tangga itu, tiba-tiba Nyonya Su terjatuh dari tangga, semua orang berlari ke bawah tangga, aku yang sangat terkejut dan segera berlari ke bawah.

Dia terbaring di lantai, air matanya membanjiri wajahnya, dan darahnya mulai mengalir keluar, aku segera memeluknya, dan berteriak : “Herdy Deng!”

Herdy Deng segera berlari dari atas, aku berkata : “Panggil Dokter, cepat!”

Nyonya Su terbaring di dalam pelukanku, dia berkata : “Aku tidak apa-apa……hanya tergores saja, tidak akan mati.”

Aku mengerutkan kening, dan berkata : “Nyonya Su, aku tidak tahu berapa banyak derita yang kamu lalui di masa lalu, tapi aku berharap Anda akan baik-baik saja. Sekarang, Tuan Muda Govi dan Kak Felicia tidak mempunyai Ayah, mereka tidak boleh kehilangan Ibunya, Anda sangat penting bagi mereka, jadi, aku berharap Anda bisa hidup demi mereka.”

Nyonya Su tersenyum memandangku, dan bertanya : “Apakah kamu benar-benar tidak membenciku?”

Aku berkata dengan nada datar : “Setiap utang memiliki pengutangnya, yang mempunyai masalah denganku adalah Jay, bukan Anda, aku tidak akan membenci Anda. Lagipula, aku tidak akan membenci kalian sekeluarga hanya karena satu orang itu.”

Nyonya Su terlihat lebih tenang, sambil tersenyum dia memandangku dan berkata : “Baiklah, ternyata penglihatan putriku lebih baik daripada aku. Alwi, aku bisa beritahu kamu hal yang terjadi waktu itu, aku juga bisa memberitahu kamu semua hal yang aku ketahui, tapi kamu harus bersumpah racun denganku.”

Hatiku tersentak, bertanya : “Sumpah racun apa?”

Dia berkata : “Aku ingin kamu berjanji denganku, selamanya tidak akan pernah meninggalkan Felicia, bisa melindungi dia seumur hidupmu, mencintainya seumur hidup, jika tidak, kamu akan kehilangan istrimu, sebatang kara seumur hidup, suram dan sial seumur hidup.”

Ternyata, sumpah ini sungguh beracun, jika bukan karena persetujuan dari Jessi yang membiarkan aku bersama Felicia, aku tidak akan mungkin berani untuk melakukan sumpah beracun ini. Terlebih lagi, Nyonya Su tidak hanya akan memberitahu aku rahasia Felicia, tapi juga rahasia mengenai Jay, aku merasa, mungkin ini akan membantu aku untuk menemukan Jay.

Aku menjernihkan pikiranku, dan dengan sungguh-sungguh aku berkata : “Aku bersumpah kepada Tuhan, selama hidupku aku akan mencintai dan melindungi Kak Felicia, jika tidak, aku Alwi akan kehilangan istriku, sebatang kara seumur hidup, suram dan sial seumur hidup.”

Nyonya Su menatapku dengan puas, dia mengangguk-anggukan kepalanya, berkata : “Tunggu ketika aku selesai diobati, aku akan memberitahu kamu semuanya.”

Aku mengangguk.

Begitu cepat, Dokter pun memeriksa dirinya, memastikan dia hanya tergores saja, dan tidak ada luka yang serius, selesai diperban, dia menyuruh semua orang meninggalkan ruangan dan hanya tersisa diriku, dia berkata dengan nada datar : “Kamu sebenarnya lelaki yang sangat cerdas, kamu pasti sudah bisa menebak kalau Felicia adalah anak dari laki-laki lain.”

Aku mengangguk, dia tertawa dingin, berkata : “Benar, dia bukan anak dari Jay, tapi masalah ini……juga tidak bisa menyalahkan aku. Sebenarnya, aku juga seorang korban……”

Sampai di sini, tatapannya kosong memandangi langit-langit, ada rasa sakit hati di matanya, kenangan itu pasti sangat menyakitkan baginya.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu