Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 21 Bertengkar

Aku bukan orang cacat!

Ketika aku mengatakan itu, seluruh rongga dada ku tampak seperti mengeluarkan gas, dan seluruh tubuhku merasa jauh lebih lega dan santai. Sudah begitu lama sejak aku datang ke Nanjing dan akhirnya untuk pertama kalinya aku bisa berbicara seperti selayaknya orang biasa.

Felicia membuka lebar mulut kecilnya yang seksi itu dan menatapku dengan penuh rasa kaget.

Aku juga menatapnya, aku ingin melihat perubahan ekspresi di wajahnya, bukan untuk berpura-pura menjadi XX, tetapi aku mencoba untuk menebak pikirannya.

Dan alasan mengapa aku tiba-tiba berbicara juga bukan karena aku tergoda oleh Felicia dan ingin membuktikan diriku. Aku hanya berpikir bahwa ini sudah saatnya untuk membiarkan Felicia tahu siapa aku.

Sebenarnya, aku sedang bertaruh, aku bertaruh wanita yang mengenakan topi tinggi itu tidak akan mencelakaiku. Dia mengatakan Felicia dapat membantu ku, jadi aku harus jujur ​​pada Felicia, dengan begitu kedepannya akan lebih mudah untuk berkomunikasi.

Dan aku juga sudah tahu akan rahasia Felicia, hanya dengan aku membuktikan bahwa aku adalah orang normal, aku baru bisa mengancamnya. Ketika ada perubahan, aku memiliki jalan belakang.

"Kamu, kamu bisa bicara ...?" Setelah memandang ku sekitaran setengah menit, Felicia bertanya dengan heran, dadanya bergerak karena kaget, itu sangat seksi.

Aku berusaha mengendalikan emosi ku, membuat diri sendiri agar tidak terlihat terlalu bersemangat, lalu berkata "Ya, telingaku juga tidak rusak."

Felicia langsung bertanya kepadaku "Mengapa kamu berpura-pura tuli dan bisu? Apakah kamu mata-mata yang menyamar di samping Claura?"

Aku berpikir, sepertinya dia menganggap ku seperti dia, dan ini semakin menunjukkan bahwa Claura tidak sesederhana kelihatannya.

Aku menggelengkan kepalaku dan menjawab "Tidak, aku berpura-pura menjadi tuna wicara hanya untuk menjadi seorang menantu. Aku hanya ingin menghasilkan uang, tidak ada alasan lain."

Felicia menatapku dengan matanya yang terbuka lebar, seolah-olah dia ingin melihat apakah aku sedang berbohong atau tidak."

Tiba-tiba, dia mengulurkan tangannya dan meraih leher ku, ia bertanya padaku "Cukup tersembunyi. Jadi tadi kamu juga sudah mendengarkan pembicaraan ku dengan Frans? Kamu sudah tahu mengapa aku bisa bersama dengan Claura?"

Aku memandangnya dengan serius, mencoba membuat diri ku tampak sedewasa mungkin, dan kemudian berkata "Ya, aku sudah mendengarnya. Aku tidak hanya mendengarkan pembicaraanmu dengan Frans, aku juga pernah mendengarkan pembicaraanmu dan Claura."

Ketika kata-kata ku berakhir, Felicia yang pintar dengan cepat mengerti apa maksud perkataanku itu.

Aku pikir dia akan panik, ia akan membicarakan persyaratan atau yang lainnya, tidak disangka dia tiba-tiba meniupkan sebuah aroma harum ke arahku, ia berkata kepadaku dengan suara yang halus: "Kamu ini, tidak disangka kamu selalu menguping apa yang aku lakukan dengan Claura, jadi apakah kamu bisa menyelesaikannya setelah kamu mendengarnya? "

Saat Felicia"Menggoda" ku, aku langsung kehilangan kendali. Wajahku memerah dan berubah semerah pantat monyet. Aku tidak tahu harus berbicara apa lagi.

Felicia menarik leherku dan memelukku, aku merasakan kelembutannya, dan wajahku menjadi panas, aku hampir tidak dapat mengendalikannya.

Tetapi aku tetap menahan diri. Aku mendorong Felicia menjauh dan mundur beberapa langkah, lalu aku berkata padanya "Felicia, kamu, kamu jangan begitu. Aku ingin bicara baik-baik denganmu, tidak ada maksud lain. "

"Hahaha, bocah kecil memang bocah kecil. Bahkan jika kamu bisa berbicara, tetapi kamu masih seorang bocah kecil yang lucu, genit tetapi tidak berani melakukannya" Felicia merapikan pakaiannya sambil berkata kepadaku.

Aku merasa sangat canggung, aku merasa Felicia terlalu menggoda, aku benar-benar terasa terbunuh olehnya.

Aku memalingkan kepalaku dan berkata kepadanya "Baiklah terserah padamu, tetapi tenang saja, meskipun aku tahu akan rahasiamu, tetapi aku tidak akan mengatakannya, aku juga berharap kamu dapat membantu ku menjaga rahasia. Dalam sudut pandang tertentu, kita berada di jalan yang sama, dan kita seharusnya bersekutu. "

Felicia mendatangi ku dan menatap ku sambil tersenyum, lalu ia berkata "Jika kamu ingin bersekutu denganku, ayo Kamu datang mencariku hari ini hanya karena masalah ini?"

Aku juga tidak berbicara banyak dengan Felicia, aku segera mengatakan niat ku kepadanya. Aku mengatakan bahwa aku berharap Felicia dapat terus bernyanyi di bar Benz. Aku membawakan kata-kata bang Badui kepadanya, mengatakan bahwa dia ingin bergaul dengannya secara harmonis.

Felicia tersenyum dan berkata itu tidak masalah. Dia juga mengatakan, karena aku sudah mengatakannya, maka ia akan membantu ku. Aku tidak tahu apakah itu benar atau tidak.

Kemudian aku meragu sejenak, dan akhirnya bertanya pada Felicia: "Kak Felicia, sebenarnya aku masih ingin bertanya kepada mu, hanya saja tidak tahu boleh atau tidak."

Felicia memintaku untuk mengatakannya, lalu aku bertanya mengapa dia mengawasi Claura. Aku bertanya siapakah sebenarnya Claura. Bukankah ia hanya seorang pramugari?

Felicia menatapku dengan menawan dan bertanya padaku sambil tersenyum: "Apakah kamu benar-benar ingin tahu?"

Aku mengatakan aku sangat ingin mengetahuinya, aku juga mengatakan bahwa aku hanya penasaran, aku tidak akan mengatakannya.

Dia langsung berkata padaku: "Kamu berbaring dulu, nanti aku akan memberitahumu."

Aku terbengong sesaat. Aku tidak tahu apa maksud Felicia. Apakah dia menyuruhku untuk berbaring dan tidur dengannya, dia baru akan memberitahuku?

Felicia tampaknya dapat menebak apa yang aku pikirkan, dia tersenyum dan berkata "Adik kamu pasti memikirkan sesuatu yang tidak-tidak lagi, maksudku, jika kamu berbaring dan menjadi orang mati, aku baru akan memberitahumu, karena hanya orang mati yang bisa menyimpan rahasia. "

Setelah mendengarkan perkataan Felicia, aku mengerti, dia tidak bisa memberitahu ku.

Jadi aku juga tidak perlu terlalu banyak bertanya padanya lagi. Hubungan kami belum sebaik itu. Hari ini, kami hanya bisa disebut menjadi teman, aku tidak boleh memaksanya.

Lalu aku berpamitan dengan Felicia. Sebelum aku pergi, Felicia masih tersenyum dan bertanya apakah aku akan tinggal dan tidur bersamanya, itu membuat ku ketakutan dan aku langsung melarikan diri. Aku benar-benar takut untuk tinggal di sana lebih lama, aku takut tidak bisa menahan diri.

Kemudian aku pulang kerumah, karena aku tidak bisa tidur sepanjang malam, jadi setelah tertidur aku bangun pada sore hari berikutnya, aku terbangun oleh suara pertengkaran yang keras.

Itu adalah Claura dan Mawar yang sedang bertengkar, itu membuatku terkejut dan langsung terbangun.

Gawat, Claura sudah pulang dan Mawar datang untuk mencarinya, Akankah Mawar memberitahu apa yang aku katakan padanya dan menanyakannya pada Claura?

Aku ketakutan dan menaikkan telingaku, aku mendengar Mawar berkata "Claura, kamu masih memiliki wajah untuk kembali ? Aku sudah tahu semua hal buruk yang kamu lakukan."

Claura berkata dengan marah "Bu, ada apa lagi? Dari mana kamu mendengar gosip itu?"

Mawar berkata dengan marah: "Ini bukan gosip, kamu katakan dengan jujur, apakah kamu dan Alwi tidak memiliki perasaan sama sekali? Apakah kamu membayarnya untuk.membohongiku? Kamu tidak pernah melakukan apa pun dengannya. Dia juga bukan tidak subur, benar tidak? "

Serangkaian pertanyaan Mawar seperti bom, sangat mematikan, dan itu membuat Claura terbengong seketika.

Claura merespon dengan cepat. Ia sangat pintar. Dia langsung menjawab "Bu, dari mana kamu mendengar itu? Apakah aku akan bercanda dengan pernikahan ku sendiri? Kamu jangan sembarangan berpikir. Bu, bukankah kamu sangat ingin memeluk cucu, tenanglah, kamu akan segera memilikinya. "

Mawar tiba-tiba memukul meja dan berkata "Claura, kamu masih ingin membohongi ibu, apakah dihatimu benar-benar tidak ada ibu sama sekali? Aku beritahu kamu, ini bukan kabar angin, Alwi sendiri yang memberitahuku secara langsung!"

Ketika aku mendengar itu, kepala ku terasa meledak. Pada saat itu, jantungku berdetak kencang. Ibu mertua, kamu ini namanya mendorong ku ke dalam lubang api!

Meskipun aku berada di lantai atas, dan tidak bisa melihat ekspresi Claura, tetapi aku sudah merasakan aura pembunuhan yang hebat. Aku pikir aku sudah akan tamat, jika dia tidak membunuhku maka ia akan memukulku sampai cacat.

Mawar melanjutkan perkataannya: "Claura, aku mengatakan ini, kamu jangan pergi mencari Alwi, meskipun kamu tidak menyukainya, tetapi dia sudah masuk ke keluarga kita, kamu jangan memarahi dan memukulnya terus. Kali ini, dia memberitahuku tentang hal ini, kamu juga jangan pergi untuk balas dendam padanya. Aku akan membelanya, jika kamu mau marah, marahlah padaku. "

Mendengar Mawar berkata begitu, hati ku sedikit lega, aku berpikir Mawar sudah melakukan apa yang ia janjikan padaku, ia sedang melindungiku. Tetapi aku merasa bahwa dengan kepribadian Claura, Mawar tidak akan bisa melindungiku, bagaimanapun, dia tidak tinggal bersama kami. Ketika aku bersama dengan Claura, Claura pasti akan menyiksaku.

Memikirkan hal ini, aku agak takut untuk tinggal di sini. Aku berpikir jika bisa bersembunyi maka bersembunyilah. Kebetulan waktunya untuk pergi bekerja, lalu aku berpura-pura tidak mengetahui apa-apa dan berjalan turun ke bawah.

Setelah aku turun, aku tersenyum pada mereka dan bersiap untuk pergi.

Dan mereka pikir aku tidak bisa mendengarnya, mereka masih terus bertengkar di sana.

Claura berkata: "Bu, kami sudah sepakat, dan kamu tidak perlu ikut campur dalam urusanku lagi, aku pasti akan memberimu cucu sesegera mungkin. Tetapi mengapa kamu masih saja mau ikut campur dalam urusanku? Aku bukan anak kecil lagi ! "

Mawar menjawabnya dengan marah "Cucu, cucu, ayo kamu lahirkan kalau bisa? Claura, kamu jujur ​​pada ibu, apakah kamu berpikir hal itu menjijikkan, kamu juga tidak bisa menerima kehamilan?"

Setelah beberapa saat, Mawar mengatakan sesuatu yang hampir membuat daguku terjatuh. Dia berkata "Claura, kamu jangan paksa ibu. Jika kamu benar-benar tidak ingin punya bayi, maka biarkan aku dan Alwi saja yang melahirkannya!"

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu