Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1119 Aku ingin menyanyi untuk kalian

Aku ingin memberikan acara lamaran yang besar untuk Jessi, pada waktu yang sama juga ingin memberitahu semua orang bahwa Jessi tidak menderita bersamaku, Jessi adalah harta di tanganku, cahaya di dalam hatiku, siapa pun tidak boleh mengejeknya, tidak boleh menertawakannya, tidak boleh menghina ratuku.

Aku perlahan-lahan naik ke atas, aku tersenyum sambil melihat aula yang awalnya sunyi tapi tiba-tiba menjadi ramai. Aku melihat anak buahku berdiri tegak di depan Jessi, seperti sebuah pasukan, mereka berlutut dengan satu kakinya dan mereka berteriak bersama-sama:”Kakak ipar Jessi, tolong menikah dengan Kak Alwi kami!”

Suara mereka sangat keras, teriakkan mereka menarik perhatian semua orang.

Aku memegang seikat bunga, aku berjalan melewati kerumunan orang yang sedang memperhatikanku, aku berjalan ke depan Jessi, dia tidak menyangka bahwa aku akan merencanakan semua ini, dia menatapku dengan sedikit terkejut, kemudian dia tersenyum. Senyuman ini mendadak membuat bunga yang ada di tangan setiap orang menjadi memudar keindahannya, aku berlutut dengan satu kaki dan berkata dengan serius:”Aku sudah memikirkan acara lamaran yang romantis, seperti melepaskan kembang api, seperti melemparkan kelopak bunga, akhirnya aku berpikir, kamu sepertinya sudah melihat semua itu.”

Jessi menatapku dengan semangat, aku terus melanjutkan berkata:”Tentu saja, acara lamaran ini juga tidak romantis, bahkan ini sedikit kuno.”

Dia menggelengkan kepalanya dan berkata:”Tidak akan ... ... aku sangat suka ... ... “

Aku mengedipkan mata kepadanya dan berkata:”Apakah kamu benar menyukainya?”

Dia mengangguk dan berkata:”Aku benar suka!”

Pada saat ini, orang-orang yang berlutut dengan satu kaki tiba-tiba berdiri, mereka membuka semua tirainya, seseorang melepaskan kembang api ke luar, kemudian, terdengar sebuah teriakan yang kompak dari luar:”Kakak ipar Jessi, mohon menikahlah dengan Kak Alwi!”

Jika tadi semua orang hanya terkejut, maka sekarang semua orang yang berada di sini sangat semangat, mereka semua berlari melihat ke luar jendela, mereka melihat seluruh restoran ini, depan, belakang, kanan, kiri, semuanya sudah ditutupi oleh orang-orang yang memakai jas hitam, tangan mereka memegang bunga segar, jika bukan karena mereka ini memegang bunga sambil berlutut dengan satu kaki dan mereka terlihat bersungguh-sungguh, maka orang yang ada di restoran akan mengira bahwa mereka akan melakukan penculikan.

Pada saat ini, banyak wanita yang memandang Jessi dengan iri, mereka mulai berbisik, mereka berkata dia sangat beruntung karena bisa menemukan orang sehebat aku, beberapa pria memandang dengan cemburu dan mereka berkata dengan pelan, mereka berkata melihat tampang orang-orangku, latar belakang kami pasti tidak bersih, kemudian mereka mencibir kepadaku dan mereka merasa kasihan dengan Jessi.

Orang-orang ini mana tahu identitasku dan Jessi? Jika mereka tahu, orang yang datang ke sini hari ini, hanya sepersepuluh dari orang-orang yang berada di bawah tanganku, maka mereka akan takut sampai terkencing di celana.

Begitu Jessi akan mengangguk, sekelompok orang datang ke atas panggung, begitu mereka datang mereka membuat keributan karena mereka adalah kelompok band populer di Huaxia.

Kelompok ini dengan cepat mengatur ritmenya, pembawa acaranya berkata:”Hari ini, kami akan mempersembahkan sebuah lagu kepada nona Jessi, kami berharap nona Jessi dan Tuan Alwi saling mencintai, bersatu selamanya sampai tua dan memiliki banyak keturunan.”

Setelah dia selesai berbicara, musiknya dimulai, kemudian mereka mulai bernyanyi, seluruh restoran bergejolak, ada yang bertepuk tangan, ada orang yang bernyanyi dan di layar lebar, muncul serangkaian kartun, aku yang melukis kartun itu, isinya menggambarkan cintaku dengan Jessi, banyak orang akhirnya tersihir oleh kartun yang aku buat, kemudian, ketika kartunnya selesai, keluar foto Jessi.

Band ini menyanyikan lagu romantis yang ceria, mereka bernyanyi, pembaca acara mengundang kami naik untuk berdansa, dia juga minta semua orang ikut berdansa, jadi aku bangkit menarik tangan Jessi ke atas panggung dan membiarkan kerumunan orang menari di bawah panggung, dia pada awalnya masih sangat malu, kemudian dia mulai merasa lebih santai.

Setelah lagunya selesai, penyanyi band tertawa dan berkata:”Permisi nona Jessi, apakah kamu menyetujui lamaran tuan Alwi?”

Aku berlutut lagi, aku mengeluarkan sebuah kotak yang cantik dari dalam kantongku, setelah aku membukanya, di dalam terlihat sebuah cincin berlian yang sangat mahal. Tentu saja, aku pikir di mata Jessi, cincin ini jauh lebih berharga dari perhiasan yang aku berikan kepadanya dulu karena cincin ini aku rancang sendiri.

Jessi tersenyum dan berkata:”Aku sejak awal sudah menganggap diriku sebagai milikmu, bahkan kamu tidak melamarku, juga jangan harap aku akan meninggalkanmu. Alwi, seumur hidup ini, aku akan menemanimu, tidak peduli rintangan apa yang akan kita temui kelak, aku tidak akan menyerah.”

Setelah Jessi selesai mengatakannya, terdengar suara tepuk tangan dari seluruh restoran, aku memakaikan cincinya ke tangan Jessi, kemudian aku berdiri, aku menyandarkan dahiku di dahinya, dia tersenyum kepadaku, penuh dengan cinta.

……

Ketika lamarannya sudah selesai, aku demi berterima kasih kepada orang-orang ini, aku sudah diam-diam membayar tagihan mereka, aku juga memberikan angpao kepada semua orang, ini membuat pria-pria yang cemburu kepadaku tadi, tiba-tiba menjadi memujaku, terutama ketika Dony Yun dan mereka muncul, beberapa orang inii tiba-tiba menyadari betapa tingginya statusku, semua orang menunjukkan tatapan penyesalan, ada orang memberanikan diri untuk menyapa Dony Yun, tetapi dihadang oleh Dony Yun.

Di mata Dony Yun, hari ini adalah hari bagi saudara-saudara kita berkumpul dan juga hari aku melamar Jessi, jika pada saat ini ada orang yang datang menyapa maka mereka sangat tidak tahu diri.

Dony Yun berkata:”Alwi, bagaimana kalau ke rumahku, atau kami pergi dulu sehingga kamu dan Jessi bisa melanjutkan kencannya.”

Jessi berkata:”Kalau begitu ke rumahmu saja, besok kami akan kembali ke Beijing, kalian berkumpullah malam ini.”

Aku mencium keningnya dengan lembut dan berkata:”Tetap saja istriku yang pengertian.”

Muka Jessi menjadi merah, dia menatapku dengan manja dan berkata:”Serius sedikit, banyak orang yang melihatnya.”

Tetapi aku malah tiba-tiba memegang pinggangnya dan memeluknya, dia menjadi malu, aku tersenyum bangga dan berkata:”Kamu adalah istriku, apa yang perlu ditakutkan?”

Setelah selesai mengatakannya, aku memeluk Jessi sambil turun dari tangga keluar dari restoran, sedangkan Dony Yun dan lainnya mengikuti dari belakang dengan senang. Ketika kami keluar dari restoran, saudara-saudara yang sejak tadi berdiri di luar restotan kompak berteriak:”Selamat kepada Kak Alwi, selamat kepada kakak ipar!”

Suara mereka yang keras membuat orang-orang yang berada di jalan saling melihat, banyak orang yang tidak sabar untuk mengambil adegan yang mengejutkan ini, aku pikir, video ini akan menjadi viral di internet, tapi aku sudah tidak takut dengan semua ini, karena, aku Alwi sudah bukan lagi Alwi yang harus bersembunyi di kegelapan, aku adalah pahlawan besar Huaxia, orang yang dikagumi oleh pihak atasan, sekarang aku sudah tidak takut akan tersebar di internet.

Apalagi, bahkan jika tidak ada orang yang menyebarkan video ini ke internet, aku juga akan menyuruh orang untuk menyebarkan video lamaranku karena aku sudah pernah mengatakan bahwa aku ingin semua orang Huaxia melihat kebahagiaan Jessi, melihat bagaimana aku sangat mencintainya, aku meletakkannya di dalam hatiku, ini juga salah satu hadiah lamaran yang aku berikan kepada Jessi!

Selanjutnya, kami masuk ke mobil menuju rumah Dony Yun dengan perlindungan mereka semua.

Ketika sampai di rumah Dony Yun, Jessi dibawa pergi Anna dan Mondy, meskipun sebelumnya Jessi jarang berhubungan dengan mereka, tapi sewaktu aku berada di rumah sakit selama enam bulan ini, mereka tiba-tiba menjadi akrab, awalnya mereka takut dengan identitas Jessi dan mereka tidak bisa bebas bergaul dengan Jessi, tetapi sekarang mereka sudah santai dan mereka sangat akrab dengan Jessi dan aku senang melihat situasi yang seperti ini.

Sebelum Jessi dibawa pergi, aku mengingatkannya:”Jessi masih belum makan malam.”

Anna melotot kepadaku dan berkata:”Tuan Alwi, kamu tenang saja, apakah kami akan membiarkan Jessi kelaparan? Aku sudah menyuruh bibi menyiapkan makanannya dari tadi, sebentar lagi akan dihidangkan.”

Aku tahu Anna sengaja memanggilku tuan Alwi karena dia ingin menggodaku, aku menjadi malu dan berkata:”Kakak ipar, aku sudah salah, boleh maafkan aku?”

Anna dan beberapa orang lainnya tiba-tiba tertawa, bahkan jika aku adalah pahlawan besar yang sangat tangguh, ketika aku berada di depan mereka , aku hanya bisa menggelengkan kepalaku tanpa daya dan akhirnya Dony Yun juga yang membantuku untuk melepaskan diri.

Setelah mereka pergi, aku mengorol dengan Dony Yun dan lainnya, tentu saja, bahan pembicaraan kami tidak bisa menghindari untuk mengungkit Nody. Ketika menyebutnya, semua orang terdiam sejenak, bukan hanya karena dia sudah tidak ada, tetapi juga Monica juga sudah meninggalkan kelompok kami dan di mata kami semua, kami merasa bersalah terhadap Monica dan kedua putranya.

Setelah terdiam sejenak, Joko Chu memulai percakapannya, dia membujuk kami semua dan berkata:”Nody biasanya adalah orang yang sangat setia kawan, dia juga berharap kamu Alwi bisa bahagia, kamu juga jangan bersedih lagi.”

Dony Yun mengangguk dan berkata:”Benar, yang mati sudah mati ... ... “

Selanjutnya, mendadak hening untuk waktu yang lama.

Meskipun Nody sudah pergi selama setengah tahun, tapi persaudaraan kami sangat erat, aku pikir, meskipun bahkan sudah berlalu selama tiga tahun, sepuluh tahun, ketika teringat dengannya, kami semua masih akan merasa sedih.

Ketika semua orang berada dalam keheningan, Anna berkata bahwa makanannya sudah siap dan menyuruh kami semua datang. Kami juga tidak ingin situasi kami yang sedih ini ikut terbawa kepada beberapa wanita ini, jadi kami semua segera mengobrol sambil tertawa, kemudian kami duduk dan makan bersama, suasana seperti ini yang selalu aku impikan di masa dulu, hanya saja, di sini kurang satu orang yaitu Nody.

Malam itu, kami semua mengobrol sambil minum sampai mabuk, sampai akhirnya tidak tahu bagaimana masing-masing kami diantar ke dalam kamar. Pagi hari berikutnya, aku membuka mataku dan menemukan bahwa hari sudah terang, aku memalingkan wajahku dan melihat Jessi tidur di dadaku dengan tenang. Aku tersenyum sambil menyentuh hidungnya, dia membuka matanya yang ngantuk, aku berkata:”Sayang, kita harus kembali ke Beijing.”

Pandangan mata Jessi penuh harapan, dia mengangguk dan berkata:”Baik.”

Kami berdua segera bangun, mandi, ketika aku keluar dari kamar mandi, Jessi memberiku satu stel baju baru. Aku bertanya:”Dari mana ini?”

Jessi berkata:”Tadi malam ketika kalian mabuk, kami beberapa orang pergi beli di mal, kamu akan pergi melamar ke rumahku, aku tentu saja akan menyiapkan baju yang bagus untukmu.”

Aku mengangguk, tersenyum dan berkata:”Istriku yang paling pengertian.”

Aku mengganti pakaianku, aku dan Jessi keluar dari kamar, aku baru keluar dan ponselku berbunyi, aku mengambil dan melihatnya, itu adalah telepon dari Felicia, aku melirik ke arah Jessi, lalu aku menekan tombol jawabnya dengan santai, karena aku sudah tidak perlu menyembunyikan sesuatu di depannya lagi.

Suara Felicia terdengar lembut, dia berkata dengan manja:”Alwi, masalah kamu melamar Jessi adalah masalah yang sangat besar, tetapi kamu tidak memintaku untuk bernyanyi tapi kamu malah mengundang band jelek itu, apakah di matamu, nyanyian mereka lebih enak didengar dariku?”

Aku tidak mengira dia akan telepon karena masalah ini, aku buru-buru berkata:”Kak Felicia, aku mana mungkin berani berpikir seperti itu? Bukankah aku melihatmu akhir-akhir ini sibuk dengan masalah membangun masalah studio, makanya aku tidak memberitahumu?”

Felicia tertawa terbahak-bahak dan berkata:”Benarkah?”

“Tentu saja benar, di mataku, suaramu paling indah di dunia, Kak Felicia, kamu adalah seorang diva.” Aku berkata dan memujinya dengan serius sehingga Jessi yang berada di sampingku tidak bisa menahan tawanya.

Felicia tidak bisa mendengar bahwa aku sengajanya membuatnya senang, dia berkata dengan puas:”Begini masih lumayan juga, kalau begitu kamu harus berjanji satu hal kepadaku.”

Aku bertanya dengan penasaran:”Apa itu?”

Felicia terbatuk ringan, suaranya tiba-tiba menjadi berhati-hati, dia berkata:”Aku ... ... aku ingin menyanyi di pesta pernikahan kalian.”

Aku membeku dan segera mengerutkan keningku, meskipun aku tahu dia dan Jessi sudah saling menerima satu sama lain dan dapat bergaul dengan damai, tapi jika Felicia menyaksikan pernikahanku dengan Jessi secara langsung, pasti hatinya sangat sedih, pada saat itu dia juga harus menyanyi di panggung, aku sejujurnya takut dia akan menangis.

Melihatku yang sedang ragu, Felicia meneruskan katanya:”Boleh tidak.”

Aku berpikir sejenak dan berkata:”Apakah kamu benar-benar menginginkannya?”

Felicia berkata:”Tentu saja aku ingin, Alwi, aku tahu apa yang kamu pikirkan, kamu takut pada saat itu aku akan menangis di pesta itu kan? Tapi aku tidak akan, kamu tenang saja.”

Aku terdiam, dia selalu memiliki hati yang pintar, jadi aku tidak terkejut jika dia bisa menebak apa yang aku pikirkan.

Felicia tertawa terbahak-bahak dan berkata:”Tapi aku beritahu kamu, aku tidak akan begitu, aku ingin memberikan restu kepada kalian, karena aku benar-benar berterima kasih kepada Jessi, dia telah memberiku apa yang aku inginkan, aku sudah sangat puas, bahkan jika aku menangis pada hari itu, itu juga memang karena aku merasa senang untuk kalian, kamu harus percaya kepadaku, tahu tidak?”

Hatiku mendadak dipenuhi rasa bersalah, aku berkata:”Aku tahu ... ... “

Ketika Felicia mendengar bahwa aku sudah menyetujuinya, dia segera tertawa daan berkata:”Adik kecil, terima kasih, kamu tunggu saja, pada saat itu, aku pasti akan menyanyikan lagu yang enak untuk kalian.”

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu