Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 16 Bon Hutang

Wajahku menjadi merah karena Felicia mengatakan bahwa aku lebih hebat dari pria lain.

Aku duduk disana dengan tak berdaya, seketika tidak tahu harus berkata apa, dan tidak jelas apa yang dimaksudnya, tapi seharusnya dia tidak boleh begitu dengan pria.

Dia dengan cepat tertawa lalu sambil mengetik: Tenang saja, jangan kira kakak sedang mempermainkanmu, aku hanya ingin kamu melupakan hal tadi, jangan takut, tidak akan ada masalah besar.

Ternyata Felicia sedang bercanda padaku, wanita ini sungguh menarik, dia memang membuatku tidak sepanik tadi lagi.

Saat ini Felicia berdiri dan mengambil gelasku, dia masih ingin menuangkan air untukku, aku melihatnya dan menyadari ada sebuah robekan diroknya, hingga terlihat dalamannya.

Mukaku tiba-tiba menjadi merah, tetapi dia malah dengan senyum berkata: "Apakah postur tubuh kakak bagus, kamu sedang mengintip kan."

Setelah mengatakannya, dia membalikkan badannya lalu membiarkan aku melihatnya.

Dia sangat dekat denganku, hingga aku bisa merasakan nafas nya yang hangat, aku lalu menunduk kepala karena tidak tahu harus bagaimana.

Tetapi karena jaraknya yang sangat dekat denganku, dengan perlahan seperti melengketkan dadanya dibadanku.

Aku terkejut hingga berjalan mundur, lalu dia lanjut tertawa dan mengetik padaku: "Lihatlah kamu yang sekarang, jangan-jangan kamu masih perjaka ya, sayangnya kamu adalah suami teman baikku, kalau tidak kamu akan kumakan.

Aku merasa badan ku tiba-tiba memanas dan sangat ingin memeluk Felicia.

Tetapi dia malah tiba-tiba berdiri dan mengetik: Sudahlah, aku tidak mengganggu mu lagi, anggap saja aku membalas budimu hari ini. Waktu sudah larut, kamu sudah boleh pergi, tetapi sebelum pergi tolong hapus video itu dulu.

Aku yang membara karena dia, kenapa dia malah tidak tanggung jawab untuk memadamkan api ini, sungguh membuatku merasa kecewa, tetapi walaupun dia bantu memadamkannya, aku juga tidak berani untuk menikmati.

Aku berdiri tetapi aku tidak langsung pergi, aku duluan menghapus video itu, lalu mengetikkan: Aku sekarang harus bagaimana, Bos Badui bisa mematikanku.

Dia tertawa dengan terkikik berkata: Kalau begitu kakak tidak tahu lagi, ini kan karena kamu yang sok jadi pahlawan. Dan pahlawan itu harus baik-baik melakukan tugasnya, jika tidak akan jadi pengecut.

Aku masih berpikir harus menjawabnya, tetapi aku menahan untuk tidak. Felicia walaupun tampaknya sangat menggoda, tetapi dia dalah wanita Claura, dia tidak akan membantuku, jadi sudah sangat baik karena dia memberiku segelas air.

Kemudian aku meninggalkan rumah, setelah memikirkan berkali-kali, aku berencana untuk balik ke Bar Benz. Aku harus lebih pertama mencari Bang Badui, dan meminta maaf padanya, jika aku menunggunya mencariku, itu berarti aku menunggu mati saja.

Setelah balik kebar, aku langsung pergi ke kantor Bang Badui.

Bang Badui tepuk tangan melihat kepulanganku, lalu mengetikkan bahwa aku sangat berani pulang kesini.

Aku mengulurkan tanganku menampar diriku lalu meminta maaf dengan Bang Badui, aku mengatakan jika aku bukan sengaja mau melepaskan Felicia, karena aku takut jika ketahuan oleh Claura, maka aku terkena balas dendam. Aku masih mengatakan jika aku melakukannya karena memikirkan Bang Badui, karena hanya dengan cara membiarkan Felicia jatuh cinta padaku baru bisa melanjutkan menyamar ditempat Claura.

Senyuman Bang Badui seperti menyimpan sesuatu, dia tertawa bertanya padaku sudah membuat Felicia jatuh cinta atau belum, bisakah Felicia memberitahukan masalah ini kepada Claura. Menurutnya yang kukatakan tidak salah, jika aku bisa menjamin Felicia merahasiakan masalah ini, dan lanjut bernyanyi dibar, dia bisa menganggap tidak ada yang terjadi, dia tidak menghukum ku dan tidak lagi membuat siasat buruk terhadap Felicia.

Tampak jelas, Bang Badui sebenarnya masih takut dengan Claura, dia juga takut masalah ini menjadi besar kemudian Claura datang mencarinya. Dan tampaknya dia mengira aku sudah mendapat kepercayaan dari Felicia, kini aku baru menjadi tenang, aku mengetikkan jika aku akan mencari Felicia untuk membahas agar dia bisa bekerja sama dengan Bang Badui.

Sebenarnya yang kukatakan tidaklah berguna bagi Felicia, tetapi ini adalah kesempatanku untuk menyelamatkan diriku, jadi aku harus memanfaatkannya.

Bang Badui menepuk perutnya lalu mengatakan baik.

Aku diam-diam bahagia, tidak disangka aku bernasib baik melewati semua ini.

Tapi tidak disangka ekspresi bang badui tiba-tiba berubah, dan mengetik: "Alwi, aku boleh saja tidak memperhitungkan tanggung jawabmu. Tetapi masalah kepala Eddy yang kamu pukul hingga berlubang, bukanlah masalah ringan. Mungkin kamu belum tahu Eddy itu siapa, walaupun dia bawahanku, tetapi dia juga seorang preman yang memiliki kumpulan geng, jadi dia tidak mungkin bisa mengampuni kamu.

Yang dikatakan Bang Badui memang tidak salah, Eddy adalah seorang preman, tetapi Bang badui pasti sedang berpura-pura, karena Eddy adalah bawahannya, jadi yang dikatakannya pasti berguna.

Aku berpura-pura tidak tahu sama sekali, lalu mengetikkan pada Bang Badui: Bos Badui, bantu aku.

Saat ini, pintu kantor tiba-tiba terbuka, masuklah 4 bawahan Bang Badui. Salah satu dari mereka membawa pisau dapur dan membuatku sangat ketakutan.

Bang Badui mengetik padaku: Alwi, kita jalani sesuai dengan aturan. Karena kamu memukul Eddy, jadi jika dia sudah membaik pasti akan memukul mu hingga tidak bersisa, aku boleh membantu mu untuk berbicaram tetapi harus memotong 1 tanganmu.

Hatiku tiba-tiba berdetak kencang, aku berpikir mereka sepertinya tidak begitu sadis, bukankah ini melanggar hukum?

Saat ini, datanglah 2 orang yang menahanku, dan 1 orang yang datang menahan tanganku dilantai, satu orang lagi membawa pisau sayur yang tampak seperti mau memotongku.

Aku ketakutan hingga menggetar, aku langsung menggelengkan kepalaku terhadap Bang Badui, sambil mengoceh dan meminta dia memaafkan ku.

Bang Badui lalu melambaikan tangannya dan menyuruh mereka untuk tidak memotong, dia membawa ponselnya kedepanku sambil menepuk bahuku dan berkata: "Sebenarnya aku sedikit menghargai mu, kamu adalah pria muda yang sangat pandai. Tetapi Eddy adalah sebuah tanduk tajam, aku saja tidak ingin menyinggungnya, dan aku memang ingin membantumu. Tetapi hukuman mati itu tidak bisa dihindar, jadi kamu harus mengorbankan sedikit untuk ini.

Aku dengan panik mengetik: Bos Badui, anda katakan, anda katakan aku harus bagaimana, biaya kesehatannya akan ku bayar.

Bang Badui tertawa, lalu dia membuangkan selembar kertas dan pen dan menyuruhku membuat bon hutang, katanya Eddy adalah orang yang gila uang, jadi dengan adanya bon hutang ini, maka semuanya akan menjadi gampang.

Aku memikir karena aku membuat kepalanya luka, dan biaya opname beserta obatnya akan kutanggung semuanya, jadi akupun menerima kertas dan pennya lalu bertanya kepada Bang Badui cara membuatnya.

Jawaban Bang Badui membuatku terkejut hingga terdiam, dia menunjuk satu jariku, aku merenungkan jika 2 juta mungkin tidak mungkin, kemungkinan adalah 20 juta, tetapi 20 juta bukanlah nominal yang kecil, tetapi aku dengan memaksa untuk menerimanya.

Tetapi aku tidak menyangka, Bang Badui malah meminta 200 juta!

Seumur hidupku juga tidak pernah melihat uang sebanyak 200 juta, Bang Badui sama saja meminta nyawaku.

Aku tidak mungkin ada uang sebanyak itu, dan dia pastinya juga tahu bahwa aku miskin, tujuannya sebenarnya bukanlah uang, melainkan dia ingin mengikat ku. Dan karena aku adalah suaminya Claura, jadi dia ingin menggunakan kesempatan ini untuk suatu saat yang diperlukan.

Aku sangan tidak ingin menyetujui 200juta itu, tapi melihat pisau sayur yang bergoyang itu, aku terpaksa harus menerimanya.

Bang Badui menyuruh ku menulis alasan meminjam uang adalah untuk mengobati penyakit adikku, aku tahu tujuannya adalah untuk membuat bon hutang ini memiliki sifat hukum, karena adanya alasan, jadi disaat aku memanggil polisi juga tidak berguna lagi, karena tidak ada orang yang bisa menjadi saksi bahwa aku diancam.

Saat itu aku dengan sangat kacau membuat bon hutang ini, dan membuat tanda sidik jari. Aku menjadi sangat kacau dan terdiam, karena aku tahu mulai hari ini, aku sama saja dengan sudah menjual diriku, Bang Badui pasti akan menggunakan ini untuk memperalat ku.

Tapi untungnya aku menyelematkan tanganku, dan tidak dipukul.

Aku yang sedang menggunakan cara ini menasehati diriku, Bang Badui tiba-tiba berbicara kepada bawahannya: "Mulailah, aku mau 1 buah jari kelingkingnya saja."

Aku terdiam, tetapi beberapa orang itu langsung dengan cepat menahanku, sambil membawa pisau sayur untuk memotong jari kelingkingku.

Aku panik hingga hampir menjerit, tetapi aku menahannya, karena jika aku mengeluarkan suara, maka kejadian dipukulnya kepala Bang Badui dengan botol bir akan ketahuan, sampai saat itu bukan hanya masalah 1 jari kelingking lagi.

Aku menggoyangkan badanku dengan gila, aku ingin melawan.

Tetapi Bang Badui sekali lagi mengetik: Alwi, jangan dikasih hati minta jantung, sebatang jari kelingking adalah hukuman yang paling hukuman, ini sudah penyelesaian terbaik untuk mu.

Aku sangat tidak puas, tetapi aku juga tahu jika aku tidak bisa menghindarinya hari ini, karena aku merusak rencana Bang Badui, memukul Eddy hingga terluka, jadi dia tidak akan puas jika tidak menghukum ku.

Aku dengan tersiksa menutup mata, mengigit erat, dan 10 jari tertutup rapat, mungkinkah aku bisa kesakitan hingga pingsan?

Badanku bergetar dengan kuat, setiap detik terasa seperti 1 jam.

Tetapi disaat jariku hampir dipotong, tiba-tiba terdengar sebuah suara manja dari belakang: "Bos Badui, sudah cukup, adikku harus mencari nafkah dengan jari tangannya, jika kamu berbuat begitu, bukankah sama saja kamu tidak memberinya jalan hidup?"

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu