Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 585 Dua Acara Yang Membahagiakan Dalam Waktu Bersamaan

Melihat empat karakter besar di spanduk, aku merasa hatiku seperti dipenuhi mawar, sangat indah, tapi juga menyakitkan. Aku melihat ke empat wajah yang aku kenal, dan aku tersentuh tanpa henti, sambil tersenyum berkata, "Aku sudah kembali."

Nody dan Sulistio bergegas di depanku, keduanya melihatku dari atas hingga ke bawah, memastikan aku tidak kekurangan lengan atau patah kaki, kemudian mereka baru memelukku bersama, aku tersenyum, berkata, "Kalian sudah bekerja keras selama aku tidak disini."

“Kita semua saudara baik, kata-kata sudah bekerja keras apa yang diucapkan?” Nody melepaskanku dan sambil tersenyum berkata, “Aku hanya tidak berharap kita bisa bertemu secepat ini.”

Sulistio masih menatapku dengan takjub, terus menatap wajahku, aku bertanya padanya apa yang dia lihat? Dia dengan depresi berkata, "Aku dengar wajah Kak Alwi cacat, aku pikir saat kamu pulang kamu tidak akan seberapa tampan, aku merasa kasihan padamu, tidak disangka meskipun wajahmu berubah, tapi malah masih begitu tampan, Tuhan benar-benar tidak adil!"

Aku menyentuh wajahku dan berkata, "Bisakah kamu mengatakan sesuatu yang baru? Kakak ini selalu dipuji orang lain setiap hari, aku juga sangat kesal."

Sulistio tertawa mendengar kata-kataku, dia berkata, "Kenarsisan ini, pasti ini Kak Alwi-ku! Haha, Kak Alwi, baguslah kami kembali, aku pikir kamu akan melewatkan satu bulanan putraku."

Mendengar hal ini, aku melihat Kak Mondy yang tidak jauh dari sana, dia berdiri di sana dengan perut besar, dia kehilangan tatapan tajam yang penah dimilikinya, sekarang ada cahaya kelembutan dan keibuan dari seluruh tubuhnya. Dia menopang pinggangnya, dia berpura-pura marah dan mengangkat alisnya menatap Sulistio, bertanya, "Belum lahir kok kamu tahu dia pasti anak laki-laki? Jika seorang anak perempuan, apa kamu akan sangat kecewa?"

Sulistio bergegas menghampirinya dan bantu menopangnya sambil senyum, dengan tatapan menawan, berkata, "Yang Mulia, bagaimana mungkin aku kecewa? Selama kamu melahirkannya, tidak peduli dia laki-laki atau perempuan, dia darah dagingku, tapi, orang mengatakan anak laki-laki mengikuti Mama dan anak perempuan mengikuti Papa, aku sadar aku terlihat biasa-biasa saja, jika yang lahir anak perempuan, bukankah itu akan menyia-nyiakan genmu yang bagus?"

Ketika dia mendengar ini, Mondy yang awalnya marah tiba-tiba tersenyum seperti bunga, dia meremas wajah Sulistio, berkata, "Mulutmu cukup manis."

Aku dengan tidak berdaya berkata, "Lebih dari manis, itu terlalu manis, hampir mencekikku sampai mati."

Setelah mendengar ini, wajah Mondy tiba-tiba memerah, Sulistio juga tersenyum malu, dia tidak tahan tidak bergosip dan berkata, "Kak Alwi, bagaimana kabarmu... dengan nona jessi di Beijing?"

Mondy segera meninjunya, mungkin takut menyebutkan masalah sedihku. Lagi pula, mereka tidak tahu situasi Jessi dan aku, melihat aku diusir keluar dari Beijing, mereka berpikir aku dan Jessi juga sudah tidak bersama, tidak akan memiliki hubungan apa pun lagi.

Dony Yun dan Nody juga memandang Sulistio dengan wajah tidak puas, dia disalahkan dan dengan polos berkata, "Aku salah, apa tidak boleh? Itu karena aku lihat kalian semua khawatir tentang masalah Kak Alwi ini, tapi tidak berani bertanya, jadi aku memegang mentalitas untuk bertanya kan?"

Ketika aku melihat Mondy menegurnya, aku tertawa, berkata, "Kak Mondy, tolong kasihani dia, aku tahu kalian semua mengkhawatirkan aku, tenang saja, hubunganku dengan Jessi bagus, kami sudah berjanji, dia akan menungguku, aku akan pergi ke Beijing untuk mencarinya, aku percaya tidak peduli harus menunggu berapa lama, dia pasti akan selalu menepati janji kami."

Setelah mendengar ini, Sulistio dengan semangat mengepalkan tangannya, berkata, "Yes! Kak Alwi, bisa dianggap kamu mendapatkan hasil pada perjalanan kali ini!"

Memikirkan Jessi, aku tertawa, berkata, "Ya, aku tidak melakukan perjalanan sia-sia, baiklah, aku kelaparan, kalian sudah menyiapkan begitu banyak hidangan, tidak memberikannya padaku, apa ingin membuatku kelaparan?"

Aku berbicara sambil melihat meja makan tidak jauh dari sini, semua hidangan di atas meja adalah makanan favoritku, aku benar-benar penasaran, kapan mereka datang? Aku masih berpikir untuk menghubungi mereka malam ini.

Seolah-olah mengtahui apa yang aku pikirkan, Dony Yun membantuku duduk di meja sambil berbicara denganku, dia mengatakan mereka sebenarnya menerima telepon dari Kakek Ergi yang memberitahu mereka aku akan datang ke Nanjin, jadi secara khusus menyiapkan ini untukku, dan mengatakan Nody dan yang lainnya sudah tiba sebelum aku dating, ketika dia turun, mereka menyiapkan makanan untukku di apartemen, setiap hidangan di sini, semuanya dimasak sendiri oleh mereka.

Setelah aku mendengarnya, hatiku sangat tersentuh, aku duduk dan bercanda, "Kenapa aku merasa ada yang salah? Awalnya, aku benar-benar ingin memakannya, begitu aku dengar kalian yang memasaknya sendiri, aku benar-benar ragu apa akan ada masalah dengan rasanya."

Setelah aku mengatakannya, Sulistio berkata, "Aih, Kak Alwi, mengenai rasa hidangan ini, kamu tenang saja, aku beritahu, hidangan-hidangan ini pada dasarnya dimasak oleh tangan Monica, kami hanya asisten yang membantunya saja, keterampilan memasak Monica bagus, jika tidak percaya, kamu coba saja."

Aku melihat ke arah Monica, dia tampaknya memiliki lebih banyak aura kewanitaan daripada sebelumnya, sepertinya cinta benar-benar bisa melembutkan wanita, cinta juga paling mudah untuk mengubah kepribadian wanita, aku melihatnya, lalu melihat Nody, sambil tersenyum berkata "Kalian berdua sudah lama pacaran, bayi di perut Kak Mondy akan segera lahir, kapan kalian akan menetapkan tanggal pernikahan?"

Wajah Monica langsung memerah, Nody tertawa dan berkata, "Bukankah aku sudah mengatakannya? Aku ingin menikahi Monica, kamu sangat diperlukan, jadi jika kamu tidak di sini, kami juga tidak bisa menikah, sekarang kamu sudah kembali, aku pikir ini saatnya kami untuk mengurusnya."

Wajah Monica tiba-tiba memerah, dan dia dengan tidak senangnya mengambil keluar tangannya dari genggaman tangan Nody, meletakkan tangannya di pinggulnya, dan mengembalikan keganasan wajahnya yang dulu, bertanya, "Apa kamu sedang melamarku sekarang? Melamar seperti ini terlalu biasa, kan? Aku tidak setuju."

Setelah mendengar ini, wajah Nody berubah hijau, kami tidak bisa menahan tawa, dia buru-buru berkata, "Sayang, darling, jangan marah. Aku hanya berdiskusi denganmu, aku pernah mengatakannya, aku akan memberikanmu lamaran yang tidak akan bisa dilupakan, aku tidak akan mengingkari janjiku."

Monica tiba-tiba tertawa, berkata, "Aku hanya menakut-nakuti kamu, apa mungkin kamu benar-benar ingin melamarku dengan serius sebelum setuju untuk menikahimu?"

Nody berkata "Ah", aku tertawa sambil memarahinya, "Bodoh, ah apanya ah, maksud Monica sudah sangat jelas, dia setuju untuk menikahimu, kamu masih ah?"

Setelah mendengar ini, Nody melompat dengan gembira, memeluk Monica, memeluknya secara horizontal, dan berputar-putar di dalam ruangan, wajah Monica memerah dan mengatakan padanya untuk menurunkannya, mengatakan ada orang sedang menonton.

Nody dengan patuh menurunkannya, melihat kebahagiaan mereka, aku benar-benar bahagia untuk mereka.

Pada saat ini, ada suara ketukan datang dari pintu, Dony Yun dengan cepat membuka pintu, kemudian, aku melihat seorang gadis imut masuk, gadis ini adalah Anna.

Begitu Anna masuk, dia langsung memeluk Dony Yun dengan penuh kasih sayang dan dengan manis memanggilnya, "Do Do". Dony Yun dengan memanjakannya menatapnya, aku bercanda sambil tertawa, "Do Do? Anna, jika seseorang tahu si Angkuh Dony kita, diberikan sebuatan secara pribadi seperti itu, dia akan kehilangan berapa banyak poin?"

Melihatku, Anna langsung tersenyum bahagia, menarik Dony Yun untuk duduk di meja, mengedipkan mata besarnya, bertanya dengan penasaran, "Apa kamu Alwi?"

Aku mengangguk, dia terus menatapku, berkata, "Apa kamu benar-benar Alwi?"

Aku tertawa, berkata, "Ya, aku benar-benar Alwi! Apa kamu pikir aku terlalu tampan, dan menyesal mengikuti 'Do Do'mu?"

Anna dengan tidak nyamannya berkata, "Omong kosong, kamu tampan apa bisa menyaingi tampannya Do Do ku? Do Do ku adalah pria tercantik di Nanjin."

"Aku akan pergi, julukan ini, apa Anna, kamu sendiri yang memberikannya?"

Anna menggelengkan kepalanya, dengan bangga berkata, "Ini yang orang-orang Nanjin kami pilih melalui internet, hal-hal spesifiknya seperti ini..."

Ketika melihat Anna siap mengobrol, Dony segera menjepit sepotong daging dan memasukkannya ke dalam mulutnya, sambil tersenyum berkata, "Oke, bukankah di jalan kamu bilang kamu lapar? Cepat makan."

Dia menatapku dan berkata, "Dan kamu, dokter bilang kamu perlu merawat tubuhmu, segera minum sedikit sup."

“Benar, ayo makan, kalau tidak hidangannya akan jadi dingin,” Sulistio mengambil sumpit dan berinisiatif berbicara.

Karena aku terluka dan tidak bisa minum alkohol, mereka semua menemaniku untuk tidak minum. Tapi meskipun begitu, makan malam ini juga cukup membahagiakan, di bawah lampu kuning, melihat 'kerabat'ku yang sudah lama hilang makan dan minum bersama, membual dan ngobrol bersama, aku merasa waktu sepertinya kembali ke dua tahun yang lalu, aku tidak bisa menahan senyumku.

Hanya saja... Aku kehilangan satu orang di sisiku, yaitu Jessi.

Tapi aku tahu, suatu hari nanti, aku akan duduk bersama Jessi, bersama dengan semua orang yang aku sayangi, bersama-sama makan makan malam reuni keluarga yang sejahtera.

Setelah makan, Dony dengan serius berkata, "Sudah selesai makan, aku punya sesuatu untuk dikatakan."

Melihat Dony begitu serius, kami saling berpandangan dan melihat sedikit pandangan martabat di mata setiap orang, berpikir Dony punya berita buruk untuk dikatakan, siapa tahu, Dony malah memandang Anna, dalam sekejap mata, ekspresi matanya berubah menjadi sangat manja, dia sambil tersenyum berkata, "Nody dan Monica menunggu Alwi kembali untuk menikah, dan aku juga sama. Aku sudah tua dan Anna juga sudah tidak muda lagi, aku tidak ingin menyia-nyiakan masa mudamu lagi, jadi, aku ingin bekerja dengan Nody untuk mengurus pernikahan."

Setelah mendengar ini, kami semua menunjukkan ekspresi bahagia, aku tersenyum dan berkata, "Oke, ini dua kejadian membahagiakan yang terjadi di saat bersamaan."

Aku bahagia dan bersalah pada saat yang sama, karena aku tahu bahwa jika bukan karena menungguku, Dony dan Nody pasti tidak akan menunda acara besar dalam seumur hidup ini untuk begitu lamanya.

Anna memeluk Dony dengan semangat, dengan gembira berkata, "Benarkah? Do Do, apa kamu benar-benar mau menikahiku?"

Dony mengernyitkan alisnya dan sambil tersenyum berkata, "Kenapa? Anna tidak mau menikah?"

Anna buru-buru berkata, "Aku mau, di mimpi pun aku mau."

Dony dengan lembut membelai kepalanya, dengan lembut berkata, "Maaf, aku sudah membuatmu menunggu begitu lama."

Anna begitu semangat hingga menangis, menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum berkata, "Selama kamu bersedia menikahiku, bahkan jika aku menunggu hingga rambutku penuh uban, aku akan bersedia."

Melihat mereka satu per satu menemukan cintai mereka, hatiku benar-benar sangat bahagia, aku berkata, "Aku akan menjadi saksi pernikahan kalian."

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu