Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 558 Strategi Jahatku, Kesedihannya

Jason dengan marah menendang pintu kamar pribadi sampai terbuka dan bertanya apa yang dikatakan Alwi palsu tadi?

Alwi palsu tidak menyangka bahwa Jason berada di luar, wajahnya langsung dingin, tahu bahwa dia telah masuk jebakanku, dia menatapku dengan marah, kemudian ia langsung tersenyum, dan berkata kepada Jason: "Jason, mengapa kamu begitu marah? Apa yang aku katakan tadi itu hanya untuk menipu Reino. Kita berdua memiliki hubungan yang sangat baik. Bagaimana mungkin aku membunuhmu? Bahkan jika Reino mengarahkan pistol ke kepalaku, aku juga tidak mungkin akan melakukan itu, karena kamu sudah ada di sini, bagaimana kalau kita berdua bekerjasama untuk membunuh Reino? "

Tidak diduga, Alwi palsu masih saja memiliki hati yang begitu busuk, di depan Claura, dia bilang mau membunuhku. Claura bertanya apakah dia sudah gila, dia langsung mengabaikan Claura, sepertinya perasaannya terhadap Claura, seiring dengan ia yang sudah memiliki sandaran sekarang, telah berubah secara bertahap. Bukannya dia tidak lagi menyukai Claura, tetapi dia telah menjadi semakin arogan dan sombong. Mungkin menurutnya, selama keluarga Wei mendukungnya, bahkan jika dia membuat Claura kesal, pada akhirnya, Claura juga akan tetap masuk ke pelukannya.

Aku mencibir dan menepuk-nepuk tangan Claura, mengisyaratkan kepadanya bahwa aku baik-baik saja, kemudian aku menatap Jason.

Jason menatap Alwi palsu dengan kesal. Dia datang setelah Alwi palsu, tetapi aku meminta Claura untuk mengirim sms kepadanya dan menyuruhnya untuk menunggu di luar sebentar, dan karena titik fokus Alwi terletak padaku, jadi untuk sesaat dia tidak merasakan ada orang di luar, dengan begitu ia jatuh ke dalam perangkapku. Sederhananya, Jason seharusnya telah mendengar semua yang dikatakan oleh Alwi palsu.

Oleh karena itu, bahkan jika Alwi palsu saat ini benar-benar dengan tulus menghiburnya dan mengatakan bahwa dia hanya becanda, tetapi ia masih tidak bisa membuatnya percaya kepada dia, sekarang dia bilang dia ingin membunuhku bersama dengan Jason, Jason pasti jelas, jika dia benar-benar melakukan itu, orang yang akan di jadikan kambing hitam adalah Jason, dan pada akhirnya dia juga akan mati.

Jason berpura-pura tidak mendengar Alwi palsu mengatakan ingin membunuhku, ia berkata dengan sarkastik: "Kamu bilang bahkan jika Reino mengarahkan pistol ke kepalamu, kamu juga tidak mungkin membunuhku? Karena kamu tidak takut mati, maka kamu berlutut saja, berlutut kepadanya, maka kamu tidak harus membunuhku, itulah yang dia katakan, demi aku 'teman baik' mu ini, kamu pasti rela melakukan itu untukku bukan? "

Ekspresi wajah Alwi palsu berubah seketika. Dia berkata dengan wajah suram: "Jason, apa yang kamu katakan ini agak terlalu egois. Pernahkah kamu berpikir bahwa bagaimanapun juga, Reino pasti akan membunuhmu, tidak peduli apakah dia yang melakukannya atau aku yang melakukannya, kamu harus tetap mati. Kamu dan aku adalah teman baik, demi menjaga martabatku, membiarkan aku membunuhmu, itulah yang di namakan setia kawan, dan itulah yang seharusnya kamu lakukan, bukankah begitu? Kamu tidak boleh membuatku kecewa. "

Setelah Alwi palsu mengatakan perkataan itu, Jason tertegun, mungkin dia tidak menyangka bahwa Alwi palsu bisa sebegitu tidak tahu malunya, dia berteriak dengan marah: "Apakah aku harus mati untukmu? Aku lebih baik dibunuh oleh musuh, daripada dibunuh oleh teman baikku sendiri. Apakah kamu tidak mengerti perasaan ini? Tetapi kamu bukan lagi teman baikku sekarang, karena aku tahu mataku ini sudah buta, bagaimana bisa aku memperlakukan orang-orang sepertimu sebagai saudara sendiri! "

Alwi palsu bertanya dengan tidak sabar: "Apakah kamu sudah cukup mengatakannya? Jason, kesabaranku terbatas, aku akan memberimu dua pilihan, yang pertama adalah dibunuh olehku, dan yang kedua adalah kamu dan aku bunuh Reino bersama, kamu pilih sendiri. ! "

Tiba-tiba Jason mengeluarkan pistolnya, dan menunjuk ke Alwi palsu, ia berkata dengan kesal: "Aku tidak memilih dua-duanya, aku memilih untuk membunuhmu!"

Alwi palsu tiba-tiba panik, ia menepuk meja dan berdiri, ia bertanya: "Kamu ingin membunuhku? Kamu berani! Aku beri tahu kamu, jika kamu berani menyentuhku, maka aku akan membuat keluargamu mati! Kamu jangan lupa, usia anakmu belum satu bulan, hehehe. "

Binatang buas! Aku memarahinya dalam hatiku, Jason tampak seperti kelemahannya telah tertangkap, tatapan matanya tidak stabil. Pada saat ini, Alwi palsu langsung mengambil tindakan, menembaknya dengan satu tembakan. Jason melototkan matanya. Dia menatap Alwi palsu dengan ketidakpuasan dan keputusasaan, kemudian ia langsung terjatuh kebawah. Alwi palsu menjatuhkan senjatanya tanpa ekspresi, memalingkan wajahnya untuk menatapku, ia mencibir dan bertanya: "Apakah kamu puas?"

Aku tersenyum tanpa mengatakan sepatah kata pun, dia mencibir dan berkata: "Kamu pikir kamu bisa menjatuhkanku hanya dengan trik jelek seperti ini, kamu terlalu memandang rendahku."

Aku berkata dengan ringan: "Iya, aku terlalu memandang rendahmu, aku tahu kamu tidak manusiawi, tetapi aku tidak pernah mengira kamu begitu sangat tidak manusiawi."

Mendengar ini, wajah Alwi palsu menjadi sangat tidak enak dilihat, dia tidak sabar untuk merobekku, aku tidak menatapnya, aku berkata kepada Claura: "Ayo makan, setelah selesai, mari kita pergi belanja."

Claura mengangguk. Pada saat ini, Alwi palsu mulai menelepon, aku tahu dia sedang mencari orang untuk mengurus mayatnya, aku tidak mempedulikannya. Tidak lama kemudian, mayat Jason dibersihkan. Alwi palsu tidak berminat untuk menghadapi kami, jadi dia bersiap pergi, aku bertanya sambil tersenyum: "Kenapa? Kamu tidak tahan tinggal di sini? Aku pikir juga begitu, aku bermesraan begini dengan istriku, itu pasti telah menyakiti matamu bukan? "

Ketika Alwi palsu mendengar ini, dia langsung tertawa, dan berkata dengan enggan: "Kenapa aku harus tidak tahan tinggal di sini, toh bukan istriku yang tidur dengan orang lain. Aku yang sudah untung, bagaimana aku bisa tidak tahan tinggal disini? "

Setelah mendengar ini, Claura tiba-tiba sangat marah, ia berteriak dengan penuh kemarahan: "Tutup mulutmu!"

Aku langsung menenangkan emosi Claura dan berkata dengan lembut: "Sayang, jangan marah, jika kamu marah, pria ini pasti akan merasa sangat bangga, kita jangan beri dia kesempatan untuk itu."

Claura menatapku dengan sedikit gelisah, mungkin ia takut aku akan keberatan, aku menoleh untuk melihat Alwi palsu dan berkata: "Alwi, apakah kamu tahu di mana tempat terburuk pria? Di mana dia selalu menggertak seseorang wanita. Kamu telah melakukan hal yang paling buruk bagi seorang pria, jujur saja, aku tidak bisa mengerti, apa yang perlu kamu banggakan dan sombongkan? Jika aku adalah kamu, aku sekarang akan merasa sangat malu. "

"Kamu ... tutup mulutmu!" Alwi palsu berteriak dengan sangat marah, ia menunjukku dengan pistolnya.

Aku menunjuk ke dahiku, lalu berkata sambil tersenyum: "Kalau begitu ayo coba tembak aku, kamu pikir, kamu memiliki keluarga Wei untuk mendukungmu, maka organisasi tidak dapat berbuat apa-apa lagi padamu? Jangan lupa, di tanganku ada bukti kejahatanmu dan ibumu. Jika kamu berani menembak, maka aku tidak keberatan untuk berurusan denganmu. "

Ketika Alwi mendengar perkataan ini, wajahnya tiba-tiba muram, dia dengan sangat marah meminum birnya sampai habis dalam seteguk, kemudian ia mulai menuangkan bir unruk dirinya sendiri. Claura dan aku meminum anggur merah, kami menikmati hidangan sambil mengobrol asyik. Tidak lama kemudian, wajah Alwi palsu sudah memerah dan kedua matanya juga sudah memerah. Adapun Claura, dia mabuk dan bersandar di pundakku, ia berteriak dengan suara yang manis: "Suamiku, aku sangat panas."

Aku melirik Alwi palsu dengan ujung mataku, aku melihat matanya menatap Claura, tenggorokannya bergelombang, mungkin ia sedang mengiler. Aku memeluk lengan Claura dan berkata sambil tersenyum: "Baiklah, kalau begitu aku akan membayar tagihannya dulu, kamu tunggu di sini sebentar, bukankah kita telah membeli dua kotak Durex hari ini? Tampaknya masih ada beberapa belum digunakan, bagaimana jika kita gunakan itu sampai habis nanti? "

"Dasar, kamu ini memang jahat." Claura terkikik, ia meninggalkan ciuman harum di wajahku, lalu aku bangun untuk membayar, setelah aku keluar, aku datang ke lobi, orang asing dengan rambut pirang itu sekarang ada di sini, dia berpura-pura menerima uang, dan berkata dengan suara rendah: "Aku telah merekam video di kamar pribadi kalian, ambillah."

Ketika aku membayar, aku mengambil USB yang dia berikan kepadaku dan bertanya: "Apakah barang dalam anggur merah itu mudah dideteksi?"

"Tidak mudah, itu adalah jenis afrodisiak baru yang kami bawa dari luar negeri. Sangat sulit untuk mendeteksi komposisinya, karena bahan ini bisa dikeluarkan dengan sangat cepat, kencing saja bisa dikeluarkan." Pria asing itu berkata sambil menyerahkan uang kembalian kepadaku, senyuman jahat muncul di wajahnya, ia berkata: "Kamu naik sekarang, dan kamu pasti bisa melihat adegan yang ingin kamu lihat."

Aku berkata dengan ringan: "Aku harap begitu."

Aku mengambil uang kembaliannya, aku berjalan kembali ke kamar dengan sedikit pusing, saat ini, Alwi palsu sudah dalam keadaan setengah mabuk, dan ia memiliki ide buruk kepada Claura, sekarang Claura sudah meminum afrodisiak, jika Alwi palsu ingin melakukan sesuatu kepadanya, takutnya dia juga tidak akan menolaknya. Tentu saja, aku tidak sebodoh itu, membiarkan istriku berselingkuh. Ada kamera pemantau di dalam ruangan itu, bakalan ada seorang pelayan yang masuk untuk mengawasinya.

Aku hanya ingin Alwi palsu tidak bisa melakukan itu kepada Claura, dan membuatnya menjadi kambing hitam!

Ketika aku membuka pintu, aku melihat adegan yang membuatku 'sangat marah', aku melihat Alwi palsu sedang memeluk Claura, dan Claura mendangnya dengan penuh kasih sayang, membelai wajahnya, ia terus memanggilnya "Alwi", aku tahu, sebenarnya, yang ia panggil itu bukan Alwi palsu, tetapi aku. Pada saat ini, hatiku tiba-tiba merasa tidak enak, aku menggertakkan gigiku dan berteriak dengan marah: "Apa yang sedang kalian berdua lakukan? "

Claura langsung tersadar, ketika ia memadang Alwi palsu lagi terlihat sedikit kejijikan di wajahnya. Dia mendorong Alwi palsu dan memarahinya: "Kamu … Apa yang kamu lakukan?"

Alwi palsu tidak mau melepaskan kesempatan yang sulit didapatkan ini untuk memisahkan kami, ia berkata kepada Claura: "Claura, sampai kapan kamu harus menekan perasaanmu ini, kamu baru saja terus memanggil namaku, kamu memanggilnya dengan penuh kasih sayang, kamu pasti sangat mencintaiku. "

Claura menggelengkan kepalanya, menatapku dan berkata: "Aku tidak begitu ..."

Aku memandangnya dengan dingin dan berteriak: "Apakah kamu pikir aku tuli? Claura, aku selalu berpikir kamu adalah pihak yang selalu dihina olehnya, jadi aku memaafkanmu dan mentolerirmu, tetapi aku tidak pernah menyangka kamu juga menyukainya, jadi, mengapa kamu terus tinggal di sisiku? "

Claura ingin berbicara, aku berteriak: "Cukup, aku sudah cukup banyak mendengar penjelasanmu, itu semua hanyalah kebohongan! Aku sudah buta, bagaimana aku bisa sangat sangat mencintaimu!"

Setelah mengatakan itu, aku membuka pintu dan pergi.

Sebelum pergi, aku melihat mata Claura penuh dengan kesedihan. Pada saat itu, aku bertanya kepada diriku sendiri, apakah aku ini sudah keterlalu memperlakukannya seperti itu? Ketika aku memikirkan, bagaimana Claura memperlakukan orang yang aku cintai dan bagaimana dia memperlakukan saudara-saudaraku? Apa yang aku lakukan padanya, itu sudah sangat ringan!

Memikirkan hal ini, aku mengesampingkan keragu-raguanku yang tiba-tiba muncul, aku bergegas keluar dari Grand Mercure, dan dengan mudahnya menghilangkan orang yang mengawasiku, kemudian aku pergi ke taman. Pada saat ini, hatiku bersorak gembira, ketika aku memikirkan aku akan segera bertemu dengan Jessi, aku merasa roda panas tumbuh di bawah kakiku, aku tidak sabar untuk segera pergi ke tempat tujuan!

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu