Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 437 Menyelesaikan Misi Dengan Baik

Beberapa saat kemudian, dari gedung asrama sana terdengar suara orang bertengkar, dari jendela yang terang itu dapat terlihat ada banyak orang yang lari ke satu arah, mungkin semua orang sedang pergi ke asrama Hendrik untuk melihat apa yang terjadi, dan suara orang bertengkar itu semakin lama semakin keras, ada beberapa kapten yang keluar dari asrama dan pergi ke arah gedung kantor dengan tergesa-gesa,

Gedung kantor bukan hanya tempat untuk bekerja, juga merupakan tempat tinggal kepala pimpinan, jadi aku sangat yakin bahwa beberapa orang kapten itu pergi untuk mencari kepala pimpinan dan yang lain.

Tentu saja, kepala pimpinan, kepala staf dan komandan segera bergegas datang ke asrama, tidak lama kemudian, suara orang bertengkar pun berhenti, lalu semua orang mulai keluar untuk mencariku, namun karena tempat aku bersembunyi agak terpencil dan aku sudah bersembunyi dengan baik, jadi walaupun ada orang datang ke tempatku, setelah mencari selama beberapa waktu, mereka pun pergi.

Melihat semua orang memasang ekspresi wajah khawatir ketika mencariku, dalam hati aku merasa bersalah, namun demi melawan Hendrik, aku hanya bisa melanjutkan rencana ini.

Sangat cepat, kepala pimpinan pergi dengan marah, kepala staf dan komandan mengejarnya, mungkin kali ini kepala pimpinan sungguh marah, aku mendengar komandan terus-menerus membujuknya untuk tidak marah.

Aku berputar ke tempat diamana tidak ada orang, diam-diam pergi ke arah kantor kepala pimpinan berada, sangat cepat, aku mendengar suara pintu yang dibanting, lalu mendengar kepala pimpinan mengatakan : "Jangan mengikutiku terus seperti lalat, pergi cari Reino, walaupun harus membalikkan kamp militer ini, juga tetap harus menemukannya, pergi sana!"

Mendengar bentakan kepala pimpinan, aku memperkirakan bahwa jika aku masuk kedalan pasti akan terjadi perkelahian. Namun tidak peduli bagaimanapun juga, aku sudah meletakkan bidik catur ini, tentu saja hanya bisa melanjutkannya.

Setelah menunggu beberapa saat di rerumputan, aku melihat kepala staf dan komandan pergi, dan beberapa saat kemudian, aku jalan memutar menjauhi prajurit yang bertugas untuk menjaga pintu, lalu mendaki pipa sampai ke lantai dua, masuk ke balkon, lalu mengetuk jendela kantor kepala pimpinan. tirai jendela kantor kepala pimpinan sudah ditutup, jadi dia tidak mengetahui bahwa akulah yang mengetuk jendelanya.

Dengan waspada, kepala pimpinan bertanya : "Siapa?"

Aku tahu bahwa mungkin sekarang dia sudah mengarahkan pistol ke arah jendela, untuk menghindari dia salah melukai orang, aku mengatakan : "Kepala pimpinan, ini aku."

Mendengar ternyata akulah yang mengetuk jendela, kepala pimpinan mengutuk kata-kata kasar, lalu membuka tirai jendela, aku segera memasang senyum di wajah, dia membuka jendela, lalu mengerutkan kening dan mengatakan : "Dasar bocah bandel, apa yang kamu lakukan? Dan bagaimana caramu untuk mendaki sampai ke lantai dua ini tanpa ditangkap oleh prajurit yang bertugas dimana-mana?

Aku menggaruk kepala dengan malu, lalu mengatakan : "Mungkin karena kejadian malam ini, jadi tidak banyak orang yang memperhatikan ke arah sini."

Siapa tahu, setelah mendengar jawabanku, kepala pimpinan tidak marah, sebaliknya, dia tertawa, sambil menunjukku mengatakan : "Bocah bandel, aku lihat kamu tidak berani mengatakan yang sebenarnya bukan? Jelas-jelas ini semua karena kemampuan orang bawahanku yang bodoh itu tidak sebanding dengan kemampuanmu. Baiklah, apa tujuanmu dengan membuat kekacauan yang mengacaukan kita semua disini?"

Sambil menyanjungnya aku mengatakan : "Kepala pimpinan memang kepala pimpinan, dengan sekali lihat sudah tahu inti masalah, kalau begitu apakah amarah anda tadi... juga hanya akting saja?"

"Dasar bocah bandel, durasi panas kamu masih tidak cukup." Kata kepala pimpinan smabil tersenyum tanpa membantahnya.

Aku mengatakan : "Aku tahu, walau sudah mengetahuinya, namun tidak akan membongkarnya, tidak seharusnya aku membongkarnya."

Suasana hati kepala pimpinan sangat baik, melambaikan tangan, bertanya kenapa aku tidak masuk kedalam? Aku menjawab karena dia tidak membiarkan aku masuk kedalam, lalu dia mengutuk kata kasar dan membiarkannya masuk.

Aku masuk kedalam sambil tersenyum, namun dalam hati merasa agak penasaran, aku selalu merasa sikap kepala pimpinan terhadakku sangat baik, aku sedikit tidak mengerti akan hal ini. Walaupun aku tahu kemampuan pertempuran jarak dekatku sangat baik, namun selama beberapa waktu ini aku selalu menutupi kemampuanku yang sebenarnya, dan dalam aspek yang lain aku juga tetap berhati-hati agar membuat diriku tidak terlihat hebat juga tidak terlalu payah, aku merencanakan hal ini untuk menghindari orang lain menyulitkanku karena iri terhadapku, walaupun aku percaya diri akan kemampuanku untuk mengatasinya, namun aku disini bukan untuk melawan orang-orang seperti ini, bukankah menghemat waktu untuk berlatih itu lebih baik?

Karena hal ini lah, baru membuatku merasa sifat kepala pimpinan terhadapku sangat baik, jika hanya karena kemampuan pertempuran jarak dekatku sangat bagus, jadi cara dia memandangku juga berubah, hal ini sangat tidak cocok dengan karakternya, dan tidak adil untuk yang lain, namun dia tetap lebih memihak kepadaku. Mungkinkah dia adalah sekutu Ricardo Song?

Ketika sedang memikirkan hal ini, kepala pimpinan duduk dan mengatakan : "Kenapa masih tidak mengatakan hal yang penting? Apakah kamu sangat santai?"

Aku segera menyimpan pikiranku, dengan serius mengatakan : "Lapor Kepala Pimpian, saya ingin membawa anda untuk menemui seseorang?"

Kepala pimpinan tidak mengatakan apa-apa, lalu aku mengatakan semua hal yang aku perkirakan kepadanya. Ketika mendengar aku yakin bahwa Kepala staf lah yang merencanakan semua ini, dan dia pasti akan bertemu dengan Hendrik, kepala pimpinan hanya tersenyum, lalu mengatakan : "Kamu sudah mengatakan bahwa semua ini hanya terkaanmu saja, hanya demi satu hal yang tidak pasti ini, kamu berani untuk membuat masalah menjadi seheboh ini? Apakah kamu tidak memikirkan, hukuman apa yang akan kamu dapatkan jika terkaanmu itu salah?"

Aku menaikkan bahu dan berkata : "Aku percaya dengan diriku sendiri."

"Haha, kepercayaan diri yang bagus, baik, apa yang akan kamu lakukan?" Tanya kepala pimpinan dengan penasaran.

Aku mengatakan : "Tentu saja pergi mengajak anda untuk membuktikannya sendiri."

Kepala pimpinan mengerutkan kening dan berkata : "Sore ini mereka berdua sudha bertemu, aku juga telah ikut kesana, tempat mereka bertemu sangat terpencil, jadi aku yakin mereka pasti akan bertemu lagi."

"Oh? Karena kamu sangat yakin, maka kali ini aku akan mempercayaimu, tunjukkan jalannya." Kata kepala pimpinan dengan tenang.

Aku berkata : "Anda tunggulah terlebih dahulu, aku harus mengirimkan sinyal untuk sahabatku."

"Sinyal apa?"

"Nanti anda akan mengetahuinya."

Setelah mengatakannya, aku pergi ke balkon dan mengeluarkan sebuah peluit, peluit ini Daniel berikan kepadaku, aku meniup peluit itu dengan keras, setelah terdengar suara peluit, aku pun bersembunyi, tidak lama kemudian, semua orang berjalan mengarah ke satu tempat, orang yang memimpin barisan itu adalah Daniel dan kawan-kawan.

Kepala pimpinan berjalan kemari dan melihat kearah depan, melihat ini dia menaikkan alis dan sambil tersenyum berkata : "Boleh juga kamu bocah, kamu mengalihkan pandangan semua orang, untuk memberi mereka tempat untuk bertemu, juga agar aku bisa pergi kesana secara diam-diam?"

Aku segera menyanjung kepala pimpinan : "Tuan kepala pimpianan, anda benar-benar sangat jenius."

"Cukup, jangan menyanjungku lagi bocah, ayo pergi." Walau mulut kepala pimpinan mengatakan perkataan seperti itu, namun dia masih saja tersenyum bahagia, bagaimanapun juga setiap orang pasti suka mendengar pujian dari orang lain.

Aku dan kepala pimpinan datang ke gudang secara diam-diam, ketika kita tiba didepan gudang, terdengar suara Hendrik yang terdengar panik, dia mengatakan : "Kepala staf, bagaimana? Reino ini tiba-tiba menghilang begitu saja, sekarang kepala pimpinan juga sudah curiga bahwa akulah yang menyembunyikannya, bagaimana caraku untuk menjelaskannya?"

Kemudian terdengar suara kepala staf yang dingin, dia mengatakan : "Panik apa? Asalkan tidak ada bukti yang kuat, mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa terhadapmu. Lagi pula kamu juga tidak perlu gugup, kemungkinan besar dia sedang bersembunyi agar tengah malam nanti dia bisa menangkapmu secara diam-diam, dengan begitu, jika terjadi sesuatu denganmu, semua orang juga tidak akan mengira bahwa dia sebagai 'orang yang hilang' akan menangkapmu."

"Ah? Jadi gimana dong?" Tanya Hendrik panik.

Kepala staf mengatakan : "Tidak peduli kapanpun, akan ada orang bawahanku untuk mengawasi, jadi asalkan dia pergi menangkapmu, pasti akan bisa menangkapnya, pada saat itu, kamu katakan bahwa dia menggunakan cara kasar untuk membuatmu mengaku bahwa kamulah yang mencuri barangnya, sudah tahu belum?"

Dalam hati, aku merasa sangat senang, memikirkan bahwa kali ini bagus sekali, dia tidak perlu menghabiskan air ludahnya untuk menjelaskan semuanya. aku melihat ke arah kepala pimpinan, dia mengerutkan kening, ekspresi wajahnya berubah gelap

.

Dan Hendrik yang suasana hatinya berbeda jauh dengan suasana hati kepala pimpinan, dengan senangnya mengatakan : "Tetap saja ide dari kapala staf lebih bagus, baik, aku akan melaksanakan seperti yang anda katakan, pada saatnya nanti, bukan hanya Reino saja yang akan ditendang keluar, kaptenb Daniel dan dua bocah itu juga akan diusir dari kamp militer, cara ini sungguh sangat bagus."

"Jangan terlalu senang dulu, pada saat seperti ini, jangan sampai ada orang yang melihat bahwa kamu ada masalah." Kata kepala staf dingin, "Satu lagi, jangan datang mencariku lagi, jika kepala pimpinan tahu kita ada sangkut pautnya, maka tidak akan baik untukmu ataupun aku, sudah mengerti?"

Hendrik segera mengatakan : "Aku sudah mengerti, aku sudah mengerti, tapi kepala staf, ada satu pertanyaan yang ingin aku tanyakan, yaitu kenapa anda harus mengusir Reino yang tidak memiliki dendam apapun dengan anda dari kamp militer ini?

Aku segera menajamkan pendengaranku dan mendengarkan dengan serius, sejujurnya aku juga sangat penasaran akan hal ini,aku dan kepala staf ini tidak memiliki dendam apapun, kenapa dia harus bersikap sejahat itu terhadapku?

Dengan agak tegas, kepala staf mengatakan : "Menurutmu, apakah aku akan menjawab pertanyaan seperti ini? Hendrik, kamu hanyalah seekor anjing yang aku pelihara, jangan pernah menanyakan pertanyaan yang tidak seharusnya kamu tanyakan."

Heh, sungguh gila!

Ketika aku sedang berpikir, kepala pimpinan berjalan keluar, aku ingin menahannya, namun tidak bisa menahannya, juga membiarkan dia pergi melakukan apa yang ingin dia lakukan.

Kepala pimpinan kesana dan bertanya : "Jika dia tidak memiliki hak untuk mengetahui jawabannya, maka bagaimana denganku? Apakah diriku sebagai atasanmu ini memiliki hak untuk mengetahui dendam apa yang membuat kamu melakukan hal seperti ini terhadap seorang prajurit baru?"

Aku ikut di belakang kepala pimpinan, melihat ekspresi terkejut di wajah Hendrik dan kepala staf, kemudian Hendrik langsung terduduk di lantai, Kepala staf melihatku dengan marah, dia menundukkan kepalanya dengan tidak rela untuk memberi hormat kepada kepala pimpinan, lalu mengatakan : "Kepala pimpinan, aku rasa anda sudah salah paham...."

Tanpa menunggu dia melanjutkan perkataanya, kepala pimpinan membentaknya : "Salah paham kentutmu! Aku sudah mendengar semua perkataanmu tanpa melewatkan satu kalimapun! Aku mendengar dengan telingaku sendiri bagaimana kamu mengajari Hendrik untuk menyalahkan Reino, walaupun aku sudah berumu lima puluh tahun lebih, anmun aku masih belum tua, telingaku masih belum tuli! Kamu berpikiran untuk membohongiku? Apa-apaan ini?"

Mungkin karena terlalu emosi,kepala pimpinan bahkan tidak segan sedikitpun dengan kepala staf.

Melihat kepala staf yang hanya bisa menahan amarahnya itu, hatiku merasa sangat senang, kepala pimpinan meliriku, aku segera menyimpan kembali ekspresiku yang berbahagia diatas penderitaan orang lain itu, dengan ekspresi wajah yang gelap, dia melihat kepala staf dan Hendrik dan mengatakan : "Kalian ikut aku ke kantor!"

Dengan begini, kami pergi ke kantor kepala pimpinan bersama-sama, di tengah jalan, para prajurit yang mencariku menunjukkan ekspresi terkejut ketika melihat keadaan ini, hanya Daniel dan kawan-kawan yang menatapku dengan tatapan khawatir, diam-diam aku membuat isyarat ok kepada mereka, seketika itu juga mereka semua merasa lega.

Sangat cepat, kami tiba di kantor, kepala pimpinan berjalan mondar mandir dengan ekspresi wajah yang gelap, akhirnya, dia melihat ke arah Kepala staf dan berkata : "Malam ini, jika kamu tidak memberikanku alasan, sudah pasti tidak akan ada tempat untukmu lagi disini! kamp militerku ini tidak memerlukan kepala staf yang berhati kotor sepertimu!"

Mendengar perkataan ini, ekspresi wajah kepala staf langsung berubah, namun setelah lama berpikir, dia bersikeras untuk tidak memberi tahu alasan, aku tahu bahwa dia sudah pasti akan meninggalkan tempat ini, tentu saja hendrik juga akan diusir keluar.

Setelah mendapatkan hasil yang memuaskan, aku tidak tertarik untuk tetap tinggal dan melihat keadaan, lalu dengan izin dari kepala pimpinan, aku meninggalkan kantor.

Ketika aku kembali ke gedung asrama, aku bisa mendengar semua orang sedang membahas masalah malam ini, walaupun masalah ini masih belum ada hasilnya, namun semua orang bisa menebak bahwa untuk masalahku dengan Hendrik sudah ada hasil.

Sekitar setengah jam kemudian, Hendrik kembali ke asrama sambil menangis, malam itu juga dia mengepak semua barangnya kedalam koper, lalu diantar keluar dari kamp militer, sejujurnya, aku merasa agak kasihan melihat dia yang menangis dengan sangat sedih itu, namun ketika teringat akan apa yang dia perbuat, aku merasa dia layak untuk itu.

Setelah mengusir Hendrik, suasana hatiku sangat bagus, berbaring diatas kasur, bersiap untuk membuka ponsel sebentar sebelum tidur, siapa tahu ketika membuka ponsel, aku menerima sebuah pesan dari Claura, dia mengatakan : "Suamiku, selamat untuk menyelesaikan misi pertama dengan baik

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu