Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 333 Pertunjukan Yang Bagus Dimulai

Aku menunjuk ke dahiku dan berkata: "Tembak di sini, tetapi apakah kamu berani?"

Ketika aku mengatakan ini dengan arogan, wajah Johnson langsung memucat, karena dia tidak berani. Pada saat ini, aku bukan lagi Alwi yang bernegosiasi sendirian dengannya seperti sebelumnya, aku yang sekarang dikenal sebagai 'Menantu laki-laki keluarga Song', aku memiliki Jessi yang mendukungku. Jika aku mati, Jessi pasti akan mengambil tindakan, pada saat itu keluarga Han pasti akan terjebak dalam situasi yang lebih membahayakan.

Oleh karena itu, meskipun Johnson sangat ingin membunuhku, tetapi dia tidak berani bertindak sama sekali, dia hanya bisa bermain trik. Aku berpikir orang yang bersandar di pohon besar memang bisa menikmati cuaca sejuk, tetapi sayangnya, orang-orang keluarga Song tidak akan mengakui aku sebagai 'menantunya', aku pikir mereka juga akan keluar untuk mengklarifikasi ini untuk reputasi Jessi, jadi aku harus pergi dari sini sebelum itu terjadi, jangan sampai aku dibunuh oleh Johnson.

Menarik pikiranku, aku mengangguk pada Johnson dan berkata: "Sampai jumpa, Tuan Johnson."

Setelah mengatakannya, aku pergi dengan Aiko. Ketika aku hendak sampai ke pintu, Johnson akhirnya menyerah, dia bertanya kepadaku: "Bagaimana caranya agar kamu bisa tidak marah lagi? Apakah kamu benar-benar ingin cucuku mati kamu baru bisa merasa lega? "

Aku berkata dengan muram: "Selain itu, menurutmu apa lagi yang bisa membuatku tidak marah? Bagaimana caramu membuatku tidak marah lagi?"

Jika aku tidak realistis, aku sangat ingin segera memotong Chandra, jika tidak maka akan sulit untuk menghilangkan kemarahanku dan rasa sakit yang dikarenakan Jessi yang terluka untukku. Sayangnya, Johnson melindunginya, jika aku ingin meninggalkan Hangzhou hidup-hidup, maka aku tidak bisa mengambil nyawanya, kalau tidak Johnson akan membunuhku dengan cara apa pun.

Johnson menatap langsung ke mataku, dari matanya aku melihat kemarahan, kekesalan, dan ketidakberdayaan. Tetapi dia sudah tua, ia memiliki kekurangan, bahkan walaupun pada saat ini ia terus memaksakan diri, bahkan walaupun ia masih berwibawa, tetapi ia masih memberikan orang perasaan ia sudah tua, dapat dilihat bahwa kejadian malam ini benar-benar telah memberikan pukulan yang keras untuknya.

Setelah beberapa lama, Johnson berkata: "Aku bisa memberimu 5% saham dari bisnis keluarga Han."

"Kakek!" Chandra berteriak dengan tidak bisa mempercayainya "Jangan!"

Aku berkata dengan ringan: "5% , apakah itu banyak?"

Ketika Johnson mendengar ini, dia sangat marah, lalu ia berkata dengan marah: "Apakah kamu tahu bahwa keluarga kami hanya masih memiliki 10% saham sekarang, berapa banyak yang kamu inginkan?"

Aku berkata dengan ringan: "Kalau begitu 10% , aku ingin 10% mu."

Mendengar ini, wajah Chandra langsung putih pucat. Dia menutup mulutnya dengan kesal dan berkata dengan marah: "Kamu jangan keterlaluan. Seperti kata pepatah, hati manusia sangat serakah, jangan mau seperti ular menelan gajah, apakah kamu tidak takut tersedak dan mati?

Aku berkata dengan malas: "Aku rela tersedak dan mati, tetapi aku ingin membuatmu tidak bahagia."

Meskipun aku tidak tahu seberapa kuat perusahaan keluarga Han, tetapi aku tahu itu pasti sangat kuat, aku juga tahu bahwa 5% saham yang ingin ia berika padaku itu pasti sangat tidak rela diberikan oleh Johnson. Alasan mengapa aku mengatakan menginginkan 10% adalah aku ingin Johnson dan cucunya merasa lebih sakit.

Chandra berkata dengan marah: "Kamu ... Kakek, jangan menyutujuinya."

Johnson menghela napas dalam-dalam dan berkata: "Baiklah, aku setuju."

Aku mengangguk dan berkata: "Tuan Johnson benar-benar baik. Kalau begitu, kita tidak perlu memilih hari lagi. Bagaimana jika kita melakukan penyerahan saham ini hari ini saja?"

Mendengar ini, Johnson mengangguk tanpa ragu dan berkata iya, dia melirik Wesly dan kakak beradiknya dari keluarga Yan, ia berkata: "Kenapa kalian masih belum pulang rumah?"

Kakak beradik dari keluarga Yan segera berdiri dari sofa, Rony Yan berkata: "Kami pamit dulu, Kakek Johnson. Semoga saja kakek Johnson bisa menepati janjimu."

Setelah mengatakannya, dia melirikku, ia tidak mengatakan sepatah kata pun, ia berbalik dan pergi, Siska Yan menggigit bibirnya dan berbisik: "Terima kasih."

"Jangan berterima kasih padanya. Dia melakukan ini hanya untuk membuat wanita itu bahagia." Rony Yan menatapku dengan jijik dan menarik Siska Yan pergi.

Aku berpikir benar-benar orang yang tidak berperasaan.Ternyata benar, tidak ada orang baik di keluarga Yan, kecuali Aiko.

Wesly berdiri dan hendak pergi. Aku berkata dengan ringan: "Karena ingin melakukan serah terima saham, bagaimana bisa tidak ada saksi? Wesly, apakah kakekmu bisa datang?"

Tiba-tiba aku mengatakan ini, mulut Wesly terbuka lebar karena terkejut, setelah beberapa lama, ia berkata: "Ah? Ini tergantung pada kakek Johnson. Jika kakek Johnson setuju, maka aku akan menelpon kakekku dan bertanya padanya."

Aku mengangguk dan berkata: "Kalau begitu, Tuan Johnson, kamu tidak akan keberatan jika aku mencari saksi bukan?"

Johnson mengangguk dan berkata: "Tidak masalah, kamu bisa mencarinya."

Wesly segera menelpon kakeknya, panggilan itu terhubung dengan cepat. Dia menjelaskan situasinya dan bertanya pada kakeknya apakah dia punya waktu atau tidak, dia setuju tanpa meragu-ragu sedikitpun. Setelah menutup telepon, Wesly berkata: "Kakekku sudah akan datang, kalian duduk saja dulu dan tunggu sebentar."

Johnson berkata: "Ayo duduk, aku akan keluar sebentar dan menelpon orang untuk menyiapkan data-datanya."

Setelah selesai berbicara, dia melirik Chandra, dan berkata: "Apakah kamu tidak ingin pulang dan mengintropeksi dirimu?"

Jika tadi dia sudah tidak terlalu marah, maka setelah aku meminta saham, dia menjadi marah lagi, karena kerugiannya sudah sangat terlalu besar, dan itu semua karena Chandra.

Chandra memelototiku dengan marah, ia berbalik dan pergi. Johnson menatapku dan berkata: "Setengah dari 10% saham yang aku berikan diberikan untuk Nona Jessi sebagai biaya kompensasi."

Aku berkata dengan ringan: "Tidak perlu kamu memberi tahu aku, aku sudah tahu akan itu, aku bukan tidak begitu berguna, bahkan properti wanitaku pun aku ambil."

Johnson terbatuk sejenak, ia berbalik perlahan dan berjalan menuju pintu, orang yang lainnya juga dibawa pergi olehnya. Setelah mereka pergi, hanya tersisa 3 orang dari pihakku, masih ada Wesly di ruang pribadi. Aku meminta Mondy untuk menuntun Aiko duduk, cedera kaki Aiko masih belum sembuh, aku tidak pernah melupakan ini.

Wesly tersenyum canggung saat ia melihat aku mendekatinya, ia berdiri di sana dengan cemas.

Aku memandangi Wesly dan berpikir tentang anak malang ini. Setelah dua kali berkontak denganku, aku kira di matanya aku adalah makhluk yang seperti iblis.

Aku mengangkat tanganku dan memberi isyarat pada Wesly untuk duduk, aku berkata dengan nada meminta maaf: "Maaf, awalnya aku tidak ingin melibatkan orang yang tidak berhubungan dengan hal ini, tetapi aku benar-benar tidak memiliki kandidat yang lebih baik. Kakekmu bisa setuju dengan permintaanku ini, aku benar-benar merasa terkejut. "

Wesly berkata sambil tersenyum: "Kak Alwi, kamu jangan terlalu sungkan, tetapi aku tidak mengerti satu hal, mengapa kamu meminta kakekku untuk datang ke sini? Kamu tidak kenal dengan kakekku, apakah kamu tidak takut ditolak olehnya? "

Aku memandangi Wesly dan berkata sambil tersenyum: "Bahkan jika kakekmu tidak datang, tetapi masih ada kamu disini bukankah begitu? Selain itu, aku berani mengatakan ini, karena aku sudah menebak kakekmu pasti akan datang."

Wesly bertanya denganpenasaran: "Mengapa?"

Aku tersenyum dan berkata: "Kamu akan tahu sebentar lagi."

Setelah mengatakannya, aku berjalan ke Aiko dan berkata: "Kakak, kamu istirahat dulu di sini, aku akan keluar untuk menelepon sebentar."

Aiko mengangguk, kemudian aku keluar dan memutar nomor telepon Jessi. Terdengar suaranya yang malas datang dengan cepat dari telepon disisi sana. Aku bertanya: "Bagaimana lukamu?"

Jessi berkata dengan datar: "Jauh lebih baik, kenapa? Kamu bukan hanya menelponku untuk menanyakan lukaku bukan?"

Aku berkata: "Kamu selalu sangat pintar, tetapi menanyakan lukamu adalah hal yang paling penting. Selain itu, ada hal tambahan."

"Oh? Ayo katakan."

"Aku meminta sedikit kompensasi untukmu." ujarku " 10% saham perusahaan keluarga Han."

Setelah mendengar ini, Jessi berkata dengan sedikit terkejut: "Banyak sekali? Sepertinya kamu menakut-nakuti Johnson dengan sangat serius. Keluarga Han adalah Hangzhou, tidak, seharusnya mereka bisa dikatakan merupakan kekayaan seluruh provinsi Qijiang. Aset dari keluarga Han sangat banyak, ia memberimu 10%, itu namanya ia sedang memotong daging, aku pikir Johnson tidak akan pernah lupa akan kerugian yang disebabkan oleh Chandra ini. "

Aku mencibir dan berkata: "Iya, Johnson telah memutuskan untuk mengambil kembali hak warisan Chandra untuk sementara waktu, tetapi walaupun kelak dia sudah memaafkannya dan ingin mengembalikan hak waris Chandra, setiap kali dia teringat akan kerugiannya 10% ini, ia akan merasa seolah-olah ada tulang di tenggorokannya. Mungkin ia akan menghilangkan pemikirannya ini, mungkin Chandra tidak akan pernah memiliki kesempatan menjadi pemimpin keluarga Han dalam kehidupannya ini. "

Jessi berkata dengan datar: "Ini belum tentu."

"Tidak, itu bisa ditebak, karena aku tidak akan memberi Johnson sedikitpun kesempatan untuk menyesalinya. Aku ingin membuat Chandra terjatuh selamanya." Aku berkata dengan sangat percaya diri.

Jessi tersenyum sedikit, dan berkata: "Jadi 5% dari 10% saham itu pasti ada milikmu bukan?"

Aku berkata: "Aku tidak mau, aku tidak terluka, kamulah yang terluka."

Jessi berkata dengan datar: "Semua untukmu, ketika kita menikah, berikan ini semua sebagai hadiah untukku."

Ketika aku mendengar ini, aku terkejut, aku tidak dapat berbicara untuk waktu yang lama, aku merasa lega dan bahagia karena dia sangat menantikan masa depan kami yang cerah.

Aku berkata: "Baiklah, aku akan menyimpannya untukmu, tetapi jika kamu tidak keberatan, aku ingin mengubah saham ini menjadi bentuk lain, seperti ... uang tunai."

Jessi terkikik dan berkata: "Aku juga berpikir begitu."

Tawanya menghapuskan semua kabut di hatiku, aku juga tertawa, aku berkata: "Jadi apakah kita berdua ini namanya sehati?"

Mendengar ini, Jessi berkata dengan ringan: "Iya, bisa dibilang begitu, apakah masih ada hal lain? Aku ingin pergi sebentar."

Aku tahu dia sibuk, jadi aku berhenti berbicara beromong kosong. Aku bertanya kepadanya bagaimana situasi keluarga Song ketika mendengar berita tentang kami. Jawabannya mirip dengan apa yang aku bayangkan, dia bilang kakek dan ayahnya sangat marah, tetapi mereka tidak punya pilihan lain, mereka juga sudah malas untuk mengurusnya.

Aku bilang: "Maaf, ini semua salahku."

Jessi berkata dengan ringan: "Tidak perlu minta maaf, kita sudah dewasa. Keputusan yang kita buat, kita harus menanggung konsekuensinya sendiri, karena kita semua adalah individu yang mandiri, lagipula, semarah apapun ayah dan kakekku, mereka juga tidak akan melakukan apa-apa padaku, aku juga senang mengguncang mereka. Baiklah, aku sudah terlambat, aku harus menutup telepon. "

"Apakah kamu ingin pergi bertugas?" Aku sedikit khawatir, bagaimanapun, lukanya belum sembuh.

Jessi berkata dengan ringan: "Tidak, aku ingin bertemu dengan orang yang ingin kamu temui, sampai jumpa."

Aku tertegun, mengucapkan sampai jumpa, dan menutup teleponnya.

Jessi, apakah dia akan menemui Felicia? Tetapi setahuku, dia bukan tipe orang yang suka berjumpa dengan orang yang tidak ia kenal. Dia pergi menemui Felicia, mungkin ia ingin mencoba menebus kekuranganku. Memberitahuku bahwa aku tidak bisa menemani Felicia, dia akan membantuku menebusnya.

Ia benar-benar orang yang selalu bisa membuat aku tergugah.

Setelah menutup telepon, aku masuk ke ruangan itu dan menunggu sebentar, Johnson datang, dan kakek Wesly juga membawa beberapa orang.

Aku tahu, pertunjukan yang bagus akan segera dimulai.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu