Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 80 Bekerja sama dengan Mawar

apa rasanya jika dibohongi oleh orang yang kamu sayangi? rasanya seperti hatimu ditusuk oleh pisau yang panas dan sakitnya membuatmu hampir gila.

disaat ini aku sedikit mengerti apa yang dirasakan Claura.

wajahku tiba tiba ditampar dan kesakitan itu membuatku tersadar dari kegilaanku. disaat ini aku sabar kalau semua pakaian Felicia sudah hancur dibuat olehku. hampir semua bagian tubuhnya sudah terlihat dan wajahnya banyak bekas gigitan. bibirnya juga sudah robek digigit olehku. wajahnya yang dipenuhi senyuman itu sudah berubah menjadi penuh amarah dan kekecewaan.

aku lalu melompat dari kasur dan Felicia pun menatapku sambil berkata :" adikku, apa yang terjadi padamu sebenarnya?"

aku tertawa namun hatiku sedang menangis ternyata dia jago berpura pura.

Felicia memegang tanganku, namun aku menghempaskan tangannya.

dia menatapku dengan terkejut dan berkata:" adikku, apakah kamu marah? aku bukan tidak ingin memberinya padamu. hanya saja semua orang tidak akan menghargai barang yang ia dapatkan dengan mudah. kalau kamu benar benar menyukaiku, bersabarlah." setelah mengatakan itu, dia melototiku dan kembali berkata :" ataukah kamu cuman suka pada fisikku dan tidak bisa sabar? kalau begitu, aku tidak akan menghiraukanmu lagi."

aku menatap setiap ekspresinya dengan detail dan mendengar semua kata kata yang diucapkannya. aku merasa jijik. mungkin aku akan minta maaf kepadanya jika ia berkata seperti itu pada waktu dulu. mungkin juga aku akan merasa aku lah orang yang paling bahagia karena dia juga menyukaiku.

hal apa yang lebih bahagia dari orang yang kamu sukai juga menyukaimu?

namun, aku ketakutan mendengar perkataannya tadi.

aku menggepalkan tanganku dan menahan semua emosiku lalu berkata :" maaf, kak Fel. pikiranku sangatlah kacau. aku pergi duluan."

aku lalu meninggalkan kamarnya dan berlari ke lantai 1. aku lalu masuk kedalam bar dan minum beberapa gelas bir. lalu perlahan mulai merasa tenang.

aku mengingat sebuah hal dan merasa kalau Felicia sedang mengontrolku menggunakan kecantikannya demi tujuannya itu. aku harus memikirkan apa yang sedang mereka rencanakan dan menunggu hari dimana dia mengakui semua itu.

pastinya aku tidak boleh duduk diam. aku harus melakukan sesuatu. setidaknya aku harus mencari tahu dengan jelas Frans berdiri dipihak mana.

Leo lalu menepuk pundakku dan aku menyadarkan diri. dia bertanya padaku tidak apa apa kan? aku menggelengkan kepala dan berkata tidak ada apa apa. aku juga menyuruhnya untuk menjaga rahasia ini.

Leo mengangguk dan bertanya apakah mau pergi ke tempat kak toba untuk minum bir? aku menatap kearah kak toba dan dia sudah sedikit mabuk dan sedang tertawa bersama teman temannya. dia sudah berapa lama tidak tertawa seperti itu?

amarah hatiku perlahan hilang ketika memikirkan Jenny. seberapa sakitnya hatiku, ini tidak sebanding dengan kak toba yang kehilangan adiknya. dan juga ini tidak sebanding dengan semua kelakuan ayah angkatnya kepada dirinya. dia tidak nangis dan terus berjalan kedepan. apa hakku untuk bersedih sini sekarang?

setelah memikirkan itu, aku lalu meletakkan bir itu dimeja dan berkata :" sh*t, perempuan itu layaknya sebuah baju. kalau rusak tinggal diganti saja. untuk apa aku bersedih!"

setelah mengatakan itu, perempuan disekitarku memandangku. mereka semua memakai pakaian yang seksi dan juga merias diri dengan norak untuk mencari pasangan disini. ada hak apa mereka menatapku?

setelah itu, semua perempuan itu pun pergi. seorang wanita lalu memarahiku "kampungan". aku tertawa mendengar itu.

Leo bertanya kenapa aku tertawa? aku berkata :" beberapa pelacur ini meremehkanku. menurutmu kenapa orang hebat seperti Felicia bisa menyukaiku? aku baru sadar bahwa otakku sudah lah rusak. mungkin aku harus berkaca dulu."

setelah mengatakan itu, aku meminum segelas bir dan tersedak hingga mengeluarkan air mata.

hari kedua, aku tertidur hingga jam 2 sore. ketika bangun, aku latihan boxing yang diajari oleh Leo kepadaku. aku lalu memesan makanan untuk makan siangku, setelah itu aku lalu menelepon adik perempuanku. aku berkaya kepadanya kalau aku sudah memiliki uang yang cukup untuk membawanya berobat pada liburan musim panas kali ini.

adikku tidak begitu senang dan malah bertanya :" abang, hal jahat apa yang kamu lakukan. kenapa kamu bisa memperoleh banyak uang?"

aku lalu berkata sambil tertawa :" dasar bodoh, apakah kamu tidak jelas pada abangmu sendiri? aku juga tidak ingin membuat adikku merasa malu."

adikku pun tertawa dan berkata :" abang, kamulah yang mengatakan itu. kamu tidak boleh melakukan hal jahat karena aku. kalau begitu, aku rela untuk tidak berobat."

mendengar ini, aku tiba tiba lemas dan memarahinya :" dasar bodoh. jangan berkata sembarangan." aku lalu menyuruhnya untuk menjaga kesehatannya sendiri dan langsung berkata kepadaku jika ada yang tidak nyaman.

setelah menutup telepon, aku langsung menelon kak toba dan bertanya dimana dia? dia bilang dia sedang sedang menghajar beberapa bocah jahat. aku lalu berkata :" ayuk minum bir di bar Change malam ini."

kak toba lalu berkata :" bar Change? bukankah itu tempat kekuasaan Claura?"

aku berkata :" iya, itu merupakan bar baru yang dimiliki oleh Claura. bar itu bisa dibilang bar yang lumayan ramai pengunjung diarea itu karena dekat dengan perguruan tinggi dan dibuka umum untuk mahasiswa. bahkan didalam sana juga terdapat sebuah tempat berjudi dan dibuka bebas untuk semua orang. cara berjudi disana juga sangat banyak jenis."

" tempat itu terkenal akan keberagaman permainan judinya. pendapatan perbulannya tidak pernah kurang dari 80juta dulunya bar itu dikelola oleh bawahan pemilik bar itu. namun bawahannya menghianati bosnya sendiri. dua bulan yang lalu, bar itu hancur dan Claura yang mengontrol semua kondisi disana. pada akhirnya pemilik bar itu memberi kekuasaan bar ini kepada Claura karena ingin berterimakasih kepadanya."

kak toba sedikit salut dan berkata :" Alwi, kenapa kamu tahu semua ini?"

aku melihat beberapa dokumen yang ada dimeja kerjaku dan berkata :" semalam bawahantuan dony yun mengantarkan beberapa dokumen kepadaku. dokumen itu berisi tentang semua bar milik Claura dan aku sudah tidak asing lagi sekarang. aku akan memberitahumu hal yang menarik. 3 diantara 8 bar miliknya merupakan hasil rebutannya dan 5 lainnya merupakan pemberian pemilik bar itu sendiri larena Claura membantu mereka pada saat kondisi yang berbahaya."

kak toba berkata dengan cuek :" apakah ada hal yang kebetulan seperti itu?"

Claura memiliki niat yang jahat, rencana yang buruk. semua bos besar itu pasti takut padanya. hal yang tidak aku sangka adalah dia bisa membuat semua pemilik bar itu hidup dengan tidak nyaman. ini bisa membuktikan kalau kemampuannya sangatlah tinggi.

kak toba lalu berkata :" aku tidak memperdulikan itu, aku hanya ingin membuatnya mati!"

aku berkata :" baiklah, malam ini kamu harus membawa beberapa teman kesana. kamu tidak usah kesana dan biarkan saja mereka pergi. atur lah lebih banyak orang dan hati hati agar tidak ketahuan."

kak toba bertanya kepadaku kenapa? aku berkata aku ingin menjumpai seseorang dan membicarakan sesuatu. setelah itu aku akan mengundang Claura bertemu di bar itu. aku sudah menahan lama semua ini. dan ini merupakan saat yang tepat untuk meminta sedikit keuntungan padanya.

kak toba tidak bertanya lagi dan langsung menutup telepon lalu bergegas pergi kesana.

aku lalu menelepon Leo. selain dia, Endy dan Dido, beberapa bawahan lain aku sisakan di bar. aku juga telah mengatur beberapa bawahan untuk pergi duluan ke bar Change.

setelah tersisa Leo dan mereka berdua yang menemaniku, aku lalu menelepon Mawar.

Mawar mengangkat teleponku dengan cepat. suaranya sangatlah lembut dan bertanya padaku apakah ada hal penting? aku berkata :" tante, aku ingin menjumpaimu ditempat lama."

aku mengira kalau Mawar akan ragu, namun dia menyetujuiku dengan cepat.

setelah aku sampai beberapa saat, Mawar pun tiba. dia hari ini sangatlah cantik. dia mengikat rambutnya dan memakai cheongsam pendek berwarna hitam dan hijau. kakinya yang panjang dan mulus itu sangat indah jika dipadukan dengan pakaiannya itu. itu sangatlah menggoda.

dia duduk diseberangku dan sedikit panik. wajahnya sedikit merah dan jarinya sedikit bergetar.

jujur saja, meskipun aku tahu aku tidak boleh menyukai dia, namun hatiku tetaplah tersentuh melihat kecantikannya.

aku berkata :" tante, kedatanganku hari ini karena ingin membicarakan kerja sama denganmu."

dia mengangguk dan sedikit kecewa lalu berkata :" katakanlah."

aku berkata :" apakah kamu tidak ingin Claura berjalan dijalan seperti itu? aku bisa membantumu. namun kamu harus bekerja sama denganku."

Mawar seketika bersemangat dan bertanya padaku apa yang harus dia lakukan. aku memandang sekelilingku dan berkata :" mungkin harus membebanimu sebentar karena aku ingin mengikatmu."

Mawar sedikit terkejut dan berkata :" apakah kamu ingin menggunakanku untuk mengancam Claura? tidak, kalau Claura tahu aku bekerja sama denganmu untuk membohonginya, dia akan sangat marah."

aku berkata :" jika kamu tidak ingin melakukannya, aku juga tidak bisa membantumu. seharusnya kamu tahu kalu Claura sekarang layaknya seperti orang gila. tante, aku akan berkata jujur padamu. kalau bukan karena kami pernah menjadi pasutri, aku tidak mungkin akan membantumu. dia sekarang melakukan kesalahan, kalau aku tidak menariknya keluar, dia akan melakukan kesalahan yang lebih dalam. ini tidak akan memiliki akhir yang baik."

aku menceritakan semua ini dengan serius dan membuat Mawar ketakutan. dia lalu bertanya apakah itu benar? aku berkata kamu boleh bertanya kepada Claura jika tidak percaya.

wajah Mawar menjadi pucat dan berkata :" anak yang suka khilaf!"

melihat Mawar yang sudah percaya, aku lalu berkata :" tante, ada yang belum aku katakan kepadamu. aku mungkin akan menjadi penanggung jawab kota NanJing. aku menarik Claura keluar dari bidang ini karena ingin menyisakan sebuah jalan kehidupan buat dirinya. kalau tidak nantinya dia akan menjadi musuhku. disaat itu bagaimana aku melawannya?"

mawar menatapku dengan pandangan yang asing. aku lalu berdiri dan menepuk tangannya sambil berkaya :" tante, aku tidak akan mencelakaimu."

Mawar menatapku dengan pandangan yang bercampur dan menghela nafas :" baiklah, aku menyetujuinya."

aku tersenyum dan bergegas pergi mengambil tali sambil berkata :" kalau begitu, aku akan melakukannya." setelah itu aku mulai mengikatnya. ketika mulai melilit bagian dadanya, aku sengaja melilitnya agak kuat dan sekujur tubuhnya bergetar. aku melilit semua tubuhnya dan tidak sengaja menyentuh pelan punggungnya. meskipun dibalut dengan kain yang tipis, aku masih belum rela untuk melepas sentuhanku.

rasa malu Mawar berubah menjadi marah dan berkata :" belum siap kah?"

aku merasa malu dan berkata :" tante, maafkan aku. aku tidak memiliki pengalaman yang cukup untuk mengikat orang."

wajah Mawar semakin merah ketika mendengar perkataanku. aku tidak tahu wajahnya memerah karena marah atau merasa malu, namun ekspresinya sekarang lebih menggoda......

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu