Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 708 Hilang dan Panik

Nody tahu betapa aku membenci mereka, setelah menghela napas, dia berkata:”Sebenarnya adalah normal bagi Tuan Freddy merasa berutang pada keluarga Chen, karena jika buka karena dia, keluarga Chen tidak akan menjadi sasaran keluarga Hu dan keluarga lainnya, juga tidak akan disingkirkan dari empat keluarga besar, sehingga menjadi keluarga lapisan kedua dan ketiga di Beijing, dia adalah kepala keluarga Chen waktu itu, kemuliaan keluarga dihancurkan oleh tangannya sendiri, dia merasa bersalah dan itu adalah normal ... ...”

Dia berkata sambil melirik wajah suramku dan melanjutkannya:”Tapi dia merasa bersalah adalah masalahnya sendiri, bahkan jika dia ingin menebus kesalahannya pada keluarga Chen, dia juga tidak boleh menjatuhkan dosa ini padamu. Tapi, aku juga tidak tahu apa yang harus dikatakan, sudahlah, karena kamu tidak bisa memahaminya, dan juga sudah memutuskan untuk menganggap keluarga Chen sebagai musuh, aku sebagai saudaramu hanya bisa menghargai pilihanmu.”

Setelah mendengar perkataan Nody, hatiku merasa sakit, aku bertanya padanya apakah dia merasa aku sangat dia tahu diri, tidak memikirkkan kepentingan orang banyak? Ketua sepertiku sangat tidak memenuhi syarat, sangat memusingkan mereka?

Nody menatapku dengan kesal dan mengambil gelas bir dan berkata:”Jika mengatakan omong kosong seperti ini lagi maka aku akan mengabaikanmu. Aku tidak takut kamu membuat keluarga Chen marah dan membawa masalah buat saudara kita, tapi aku takut bahayamu bertambah satu lagi. Ayo, minum.”

“Baiklah.” Aku tertawa, mengambil botol bir dan bersulang bersama Nody.

kami menghabiskan waktu yang lama untuk makan kali ini, kami berdua membicarakan banyak hal, tetapi pada dasarnya aku yang berbicara dan dia yang mendengarkan, setelah mengatakan keluhan ini, membuat aku merasa lebih baik.

Ketika kami pergi, sudah jam tiga sore, Nody menyuruhku menunggunya sebentar, lalu pergi ke arah kamar mandi, kami berdua lumayan jago minum maka meskipun sudah banyak minum tetapi hanya merasa sedikit mabuk saja, sedangkan otak masih sangat sadar. Setelah menunggu beberapa saat, Nody belum juga kembali, aku pikir apakah Nody sudah makan terlalu banyak dan sedang menyetor di toilet sekarang? Selagi aku berpikir, ada seseorang mendatangiku dan berkata:”Apakah kamu Tuan Alwi?”

Aku menganggukkan kepala, dia tertawa dan berkata:”Sebenarnya begini, Tuan Nody muntah di toilet, bajunya jadi kotor, dia ingin kamu membelikannya baju baru dan mengantarkan kepadanya.”

Mendengar ini, aku meraih kerah baju pelayan itu dengan keras, aku berkata dengan marah dan dingin:”Apa yang kalian lakukan padanya?”

Pelayan itu tertegun, lalu mengeluarkan sebilah pisau dari lengan bajunya dan segera menusukku, aku melangkah mundur dan segera mengeluarkan pisau kecil yang aku bawa, bergegas ke arahnya dengan marah.

Terdengar suara jeritan di seluruh restoran, para pelayan menjadi panik, seseorang berteriak “panggil polisi, panggil polisi”, aku memandang pelayan itu dengan marah dan juga cemas. Alasan aku bereaksi seperti ini karena aku tahu Nody kuat minum, bahkan meskipun dia muntah di badannya, dia tetap akan keluar dan pulang ganti baju bersama denganku, dia tidak akan menyuruhku mengantarkan baju ke toilet untuknya, jadi ketika orang ini mengatakan ini, aku tahu dia pasti berbohong, Nody kemungkinan besar sudah ditangkap oleh mereka.

Ketika aku bertarung dengan orang ini. Orang-orangku juga sudah bergegas masuk, aku menjatuhkan pelayan itu ke lantai, kemudian segera berjongkok, merampas pisau di tangannya, mencekik lehernya, bertanya dengan dingin:”Aku bertanya padamu untuk yang terakhir kalinya, di mana dia? Siapa rekanmu? Aku beritahu kamu, jika kamu tidak mengatakannya yang sebenarnya, aku tidak keberatan menusukkan ribuan lubang di tubuhmu!”

Orang itu melihatku dengan ketakutan dan berkata:”Dia ... ... dia pingsan dipukul oleh orang kami dan dibuang ke tempat pembuangan sampah tetapi aku tidak bertanggung jawab untuk bagian itu, jadi aku tidak tahu dia dibuang ke tempat pembuangan sampah yang mana.”

Apa? Mereka bahkan membuang Nody ke tempat pembuangan sampah, aku bangkit dan segera bergegas keluar dari toko, ada begitu banyak mobil di jalan, aku tidak tahu mobil mana yang bermasalah, apalagi orang-orang itu mungkin sudah menghilang dari jalan ini. Aku segera menelepon Dony Yun, menyuruh dia menghubungi biro lalu lintas, memeriksa rekaman lalu lintas, melihat mobil itu pergi ke arah mana, disaat yang sama aku balik kembali ke dalam restoran, pada saat ini orang-orangku memeriksa rekaman CCTV restoran ini, karena sewaktu kami makan di restoran ini, orang-orangku memantau kami di tempat tersembunyi, mungkin karena itu, tidak ada orang yang berani merusak kamera cctv restoran ini, maka seluruh kejadian di sekitar restoran bisa terekam semua.

Segera, aku melihat sebuah mobil van putih di pintu belakang restoran, empat atau lima orang keluar dari mobil, salah satunya adalah pelayan palsu yang bertarung denganku, dia belum mengenakan seragam kerja pada saat itu, mungkin untuk menipuku, setelah dia masuk ke restoran, mencari kesempatan merampas seragam dari badan seseorang. Video menunjukkan bahwa mereka memasuki restoran dan masuk ke dalam sebuah ruangan, makan dan minum sampai Nody ke toilet, pelayan palsu itu baru keluar dari ruangan itu, pada waktu itu dia sudah mengganti pakaiannya.

Orang-orang di ruangan itu satu demi satu menuju ke toilet, tidak begitu lama kemudian, CCTV dari luar memperlihatkan tiga empat orang keluar dari toilet, satu orang membawa “orang mabuk” di punggungnya, kalau tidak memperhatikannya secara khusus, aku hampir tertipu ---orang mabuk ini adalah Nody, karena mereka telah mengganti pakaian nody dan ditutupi oleh beberapa orang jadi aku dan orang kami tidak mengenalinya untuk sesaat.

Melihat penampilan Nody, dia mungkin sudah dibius pingsan tetapi dia adalah petarung hebat, tidak mudah untuk membuatnya pingsan, jadi setidaknya ada satu dari orang-orang itu yang ilmunya tidak kurang dibanding Nody, hanya dengan begitu maka Nody bisa ditaklukkan dalam waktu sesingkat itu, sehingga dia tidak punya kesempatan baginya untuk meminta pertolongan. Memikirkan ini, aku melihat ke arah pelayan palsu itu dan berkata dengan dingin:”Siapa yang mengutus kalian ke sini?”

Orang kuat itu mungkin pengawal yang dibayar dengan harga tinggi oleh orang yang punya kedudukan, mungkin juga pembunuh yang mahal, melihat penampilan mereka, orang ini pasti ketuanya karena orang-orang ini sangat akrab, ini menunjukkan mereka telah bersama untuk waktu yang lama.

Pelayan palsu itu tidak berbicara, aku berkata dengan dingin:”Aku sedang bertanya padamu!”

Orang-orangku segera ke arahnya dan menendangnya, adegan ini membuat panik sebagian pelayan yang ada di toko. Aku melirik mereka dan berkata:”Peristiwa hari ini tidak ada hubungannya dengan kalian, aku tidak akan menyulitkan kalian, lakukan kerja kalian masing-masing.”

Setelah kejadian itu, tamu-tamu di restoran telah melarikan diri dan hanya tinggal beberapa pelayan dan kepala restoran yang tidak berani pergi.

Setelah mendengar perkataanku, mereka merasa lega, kepala restoran segera berkata:”Kalian cepat pulang, jangan menganggu Tuan ini.”

Aku meliriknya, dia tampak masih sangat muda, tapi penampilannya sangat dewasa, punya sepasang mata yang cerdas tetapi tidak membuat orang benci.

Dia punya kemampuan menganalisa yang baik, aku pikir dia sudah menebak bahwa identitasku yang tidak biasa jadi dia menghentikan pelayan yang mau melapor polisi tadi dan sekarang menyuruh mereka pergi, mungkin dia takut mereka akan berada dalam bahaya jika semakin banyak yang mereka ketahui, tidak buruk, dia orang yang berani dan perhatian.

Para pelayan ini melihatku tidak berbicara, bergegas pergi dengan terburu-buru tanpa sempat mengganti seragam kerja mereka, dan pada saat ini, orang-orangku sudah selesai melihat rekamannya, lalu mencatat plat mobilnya dan sudah jelas arah mobilnya kemana. Tapi, plat mobil ini mungkin plat palsu atau mobil sewaan, kalau tidak orang-orang ini tidak akan berani menggunakan mobil ini pergi.

Aku segera menelepon Dony Yun dan kasih tahu nomor plat mobil ini, dia segera menyuruh orang memeriksanya. Aku menutup teleponnya, aku melihat pelayan palsu ini yang tetap menolak mengatakan siapa yang mengutus mereka meski sudah dipukul parah. Aku berjalan ke arahnya, berjongkok perlahan, melihatnya dan berkata:”Masih tetap menolak mengatakannya ya?”

Dia menggelengkan kepala dan berkata:”Aku tidak bisa mengatakannya, aku akan mati jika aku mengatakannya, aku juga tidak melakukan apa-apa jadi tolong lepaskan aku.”

Aku tertawa dan berkata dengan dingin:”Tidak melakukan apa-apa?”

Dia menganggukkan kepalanya dengan kencang dan berkata:”Ya, mereka yang melakukan semua itu, aku hanya bertanggung jawab memancingmu ke toilet, tapi aku tidak berhasil kan? Jadi aku tidak melukaimu, Kak Alwi, karena aku tidak melukaimu maka beri aku kesempatan untuk hidup.”

Aku merasa diri sendiri sudah mendengar lelucon yang paling lucu di dunia, aku bertanya kepadanya:”Apa yang ingin kamu lakukan setelah kamu memancingku masuk ke toilet?”

Dia mengelak pandangannya dan tidak berani berbicara, aku tertawa dingin dan berkata:”Bicaralah, kalau tidak aku akan memotong lidahmu, lagipula kamu tidak berbicara, apa gunanya membiarkan lidahmu? Bukankah seperti itu?”

Mendengar perkataanku, muka orang itu terlihat panik, mungkin dia tahu bahwa aku tidak sedang bercanda dan dengan cepat berkata:”Rencana awal kami adalah memancingmu masuk ke toilet, lalu membiusmu pingsan.”

“Membuatku pingsan oleh orang sepertimu?”

“Tentu saja masih ada orang yang menunggu di dalam, kami bekerja sama dari luar dan dalam, tidak sempat memukulmu, tetapi orang itu sudah kabur.” Selesai berbicara, dia berkata dengan tampang sedih:”jadi aku juga sangat menyedihkan, aku telah ditinggalkan oleh mereka, nasib seluruh keluargaku ada di tangan mereka, Kak Alwi, aku benar-benar tidak bisa memberitahumu, aku mohon padamu, kamu berbaik hatilah, ibuku dan anak-anakku akan berterima kasih dan berdoa untukmu.”

Perlahan aku bangkit dan berkata dengan dingin:”Berterima kasih dan berdoa untukku? Bisakah aku menjadi panjang umur jika mereka berterima kasih dan berdoa untukku?”

Dia menggelengkan kepalanya, aku berkata:”Kalau begitu, kenapa aku perlu doa dari mereka?”

Setelah mengatakan itu, aku mengedipkan mata kepada orangku dan berkata:”Bawakan minuman, tuangkan ke mulutnya, paksa dia minum sampai dia muntah, minum sampai kencing di celana dan jangan berhenti, sampai dia mau mengatakannya, kalau tidak bahkan dia ngompol atau pun muntah tetap jangan berhanti.”

Aku berkata sambil melirik manajer itu, dia menyuruh para pelayan pergi tetapi dia sendiri tidak pergi dan meskipun sudah mendengar apa yang aku katakan, dia masih tetap tenang, aku tertawa dan berkata:”Apakah kamu tidak merasa takut? Tidakkah kamu merasa aku kejam?”

Dia tertawa dan berkata:”Kak Alwi, Anda jangan menertawakanku, kejahatan dibalas kejahatan, dia ingin menyakiti Anda, dia sudah sangat beruntung karena kamu tidak menikamnya dengan pisau, Anda terlalu baik, mengapa aku harus takut?”

Mendengar perkataannya aku merasa sedikit lucu, tertawa dan berkata:”Aku sudah lama tidak mendengar orang mengatakan aku baik hati.”

Pada saat ini, Dony Yun meneleponku dan mengatakan dia sudah menemukan informasi dan keberadaan mobil itu, ternyata mobil itu adalah mobil sewaan, mobil itu disewa sore ini, sekarang ditinggalkan di samping jalan raya, aku segera menyuruh dia membawa orang-orang untuk memeriksa apakah ada tempat pembuangan sampah di dekatnya, lalu kemudian membawa orang untuk mencarinya, sebelum pergi, aku menyuruh dua orang untuk mengawasi pelayan palsu itu, terus menginterogasinya dengan cara yang aku katakan, aku tidak percaya dia tetap menolak mengatakannya.

Dua puluh menit kemudian, aku bergegas ke tempat pembuangan sampah di samping jalan raya itu, Dony Yun sudah tiba dan orang-orangnya sedang mencari di tempat sampah yang dipenuhi lalat ini, Dony Yun berkata:”Ada dua tempat pmbuangan sampah di sekitar sini, Monica membawa orang-orang untuk mencari di sana.”

Aku mengerutkan dahi dan berkata:”Bagaimana Monica bisa tahu?”

Dia berkata:”Ketika kamu meneleponku, aku sedang menemani Monica dan Anna berbelanja, waktu itu Anna memilihkan baju untukku dan aku sedang mencobanya, Anna yang memegang ponselku, dia menekan tombol loudspeakernya dari luar, jadi Monica mendengar semua kata-katamu. Kamu jangan khawatir, masalah seperti apa yang belum pernah Monica alami? Dia tidak panik, dia baik-baik saja.

Aku merasa bersalah dan berkata:”Salahkan aku yang terlalu ceroboh, jika bukan karena moodku sedang tidak baik, Nody tidak akan menawarkan untuk makan bersamaku, jika aku mendengarkan Monica, lebih memperhatikan kondisi di sekitar, mungkin aku akan menyadari keberadaan kelompok orang itu dan bisa menghindari Nody dibawa mereka.

Aku berbicara sambil melihat tumpukan yang penuh sampah itu, hatiku tiba-tiba merasa takut, Nody sekarang sudah pingsan dibius oleh mereka, jika dia benar-benar tertimpa tumpukan sampah itu, dia akan mati karena lemas. Memikirkan hal ini, aku tidak peduli tentang apa pun, aku bergegas ke tumpukan sampah dan mulai membalik sampahnya, Dony Yun juga datang membantu, tetapi kami sudah mencari di segala arah tetapi masih belum berhasil menemukannya, aku segera menelepon Monica dan ingin menanyakan padanya apakah menemukannya di sana, siapa tahu, dia yang meneleponku lebih dulu dan menanyakan apakah aku sudah menemukan Nody.

Hatiku tiba-tiba terasa dingin, mungkinkah Nody tidak dibuang di kedua tempat pembuangan sampah ini?

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu