Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 672 Diserang Lagi, Pelakunya Ternyata....

Aiko dan Wolf Wang dengan cepat memasuki tempat itu bersama-sama, tetapi dia membawa Cecilia ke aku dengan sangat hati-hati, aku menggendong cecilia dengan satu tanagn sambil menyapa para tamu, tamu sudah hampir tiba semua, tetapi Govy masih belum tiba, aku menelefonnya, dan dia berkata bahwa dia akan segera tiba, aku baru merasa lega, aku tidak takut dia akan terlambat, hanya saja takut dia akan dalam kesulitan.

Aku melihat daftar nama, selain Govy, semuanya sudah datang, jadi aku sudah siap membawa cecilia kembali ke hotel, hanya saja, tepat aku akan pergi, aku melihat sebuah mobil berhenti didepan hotel, dan mobil itu tidak asing bagiku, itu adalah mobilnya Mawar.

Mawar dengan cepat berjalan turun dari mobil. Dia mengenakan setelan ungu dan menahan rambutnya, terlihat sangat bermartabat dan cantik, tetapi aku sama sekali tidak mengundangnya kemari, dengan kepribadiannya, dia tidak mungkin datang sendiri tanpa di undang, belum lagi dia sama sekali tidak ingin bertemu denganku, jadi bagaimana mungkin dia datang kesini?

Pada saat ini, seseorang diam-diam tiba dibelakang Mawar, dia dengan rambut landak, dilihat dari keseluruhan tampangnya biasa saja, tetapi orang biasa seperti ini yang memberiku perasaan yang aneh. bagaimana bilangnya ya?aku dengan sekejab mata bisa lihat Orang ini bukanlah orang biasa, setidaknya dia juga seorang master yang setingkat denganku.

Perasaan aneh datang ke hatiku, dan pada saat ini, Mawar telah menginjak kakinya dengan hak tinggi berjalan ke arahku. Ketika dia tiba di pintu, Ibu An menyapanya dan dia tersenyum dan berkata, "Kakak Mawar, akhirnya kamu datang juga. Kupikir kamu akan menyangkal tidak memberiku muka."

Mawar berkata sambil tersenyum: "lihat apa yang kamu katakan, kita kan saudara perempuan angkat. Jika putrimu menikah, itu sama dengan putriku yang akan menikah. Bagaimana aku bisa absen?"

Melihat mereka berdua dengan perasaan sangat dalam, aku memiliki perasaan yang aneh, aku tidak tahu bahwa hubungan Mawar dengan Ibu An begitu baik sebelumnya, apakah mereka baru saja kenal atau dari awal sudah kenal? tapi bagaimanan pun itu, ini juga tidak ada hubungannya denganku.

Mawar melirik ku pada saat ini, aku Teringat beberapa tamparan yang dia beri keaku, mungkin dia sampai saat ini masih ingat kata-kata yang aku katakan di depan Alwi palsu, sama sekali tidak tahu bahwa aku berusaha membantunya. berpikir sampai disini, aku sangat tidak nyaman tetapi masih tersenyum dan berkata, "Bibi Mawar, beberapa hari tidak bertemu. boleh tahu siapa yang ada di belakangmu ini..."

Mawar berkata dengan acuh tak acuh, "Dia adalah pengawal ku. Kenapa? kamu tertarik dengan pengawalku?"

Aku berkata dengan ringan, "Tidak, tidak, tidak, tentu saja tidak tertarik. Aku seorang pria dan suka dengan wanita. Bagaimana aku bisa tertarik pada pria?"

Mawar mendengus dan berkata, "Dengan adanya dia, aku tidak perlu lagi khawatir digigit oleh anjing gila, bagus juga."

Aku tahu yang dia katakan tentang anjing gila itu adalah aku, mengangkat bahu tak berdaya, dan tersenyum canggung, dan Ibu An melihat bahwa suasana di antara kami sudah tidak benar, mungkin dia takut aku akan berbuat sesuatu dengan Mawar, buru-buru menarik Mawar, berkata dengan tersenyum: "Kakak Mawar, pernikahan akan segera dimulai, ayo, aku membawamu untuk melihat Anna, Anna hari ini sangat cantik".

Mawar segera merubah wajahnya dengan senyum ramah dan hangat, dan berkata, "Anna memang anak yang cantik, dan dia pasti bisa membuat penonton terpesona hari ini."

Mereka pergi dengan tersenyum dan tertawa, aku melihat pria di belakang Mawar, menyipitkan mata, dan ada perasaan tidak nyaman di hatiku. Pada saat ini, aku melihat ketika orang ini berjalan, salah satu lengannya berayun agak tidak wajar.Tentu saja, jika tidak mengamatinya dengan teliti, tidak akan mengetahui hal ini sama sekali, hanya saja karena aku melukai si pembunuh di malam sebelumnya, ditambah Mengetahui bahwa pembunuhnya akan datang ke sini hari ini, jadi hanya lebih perhatikan pada semua orang yang datang.

Aku tidak hanya mengamati orang ini, boleh di bilang setiap tamu telah diamati dengan cermat oleh aku, hanya saja orang ini terlihat bermasalah olehku.

Aku segera mengerti apa perasaan tidak nyaman tadi.Orang ini mungkin adalah pembunuh itu.

Kenapa aku memiliki dugaan ini pertama karena orang ini terluka, dan meskipun dia menutupinya dengan baik, aku bisa merasakan bahwa dia selalu sengaja menghindari mataku. Aku tidak sadar dia terluka sebelumnya, Aku pikir dia adalah seorang pengawal, jadi dia menurunkan matanya karena membuat pandangan hormat, tapi dipikir sekarang bukan seperti itu.

kedua, orang-orang Samuel dan orang-orang Dony Yun telah mencari informasi tentang hotel besar dan kecil, losmen, dan bahkan pemilik rumah sewaan di Nanjin, serta berbagai tempat di mana orang dapat bersembunyi, seperti taman. tetapi tidak menemukan orang yang curiga. berarti Orang ini mungkin tinggal di rumah orang lain, atau dia memang penduduk asli di Nanjin, kalau tidak dengan kemampuan kita, tidak mungkin hanya dengan satu orang kita tidak bisa menemukannya.

Dan jika orang ini adalah Mawar yang mengeluarkan sisinya sebagai pengawal, orang ku tidak akan curiga bahkan jika mereka menemukan orang seperti ini, karena Mawar mencari seorang pengawal adalah hal yang normal, karena dia juga pernah di culik berkali-kali. orang bodoh ,juga tahu sudah saatnya untuk mencari pengawal untuk melindungi diri sendiri.

Namun, yang aku tidak mengerti adalah, jika orang ini benar-benar pembunuhnya, apakah Mawar tahu bahwa tujuan pembunuh ini adalah untuk membunuhku, jika dia tidak tahu, dia ada dalam bahaya, jika dia tahu, apakah itu berarti dia juga ingin membunuhku?

Kalau dipikir-pikir, hatiku sangat tidak nyaman. Mawar dan aku dari awal hingga akhir pernah memiliki perasaan yang seperti itu, lagi pula aku merasa cukup baik terhadapnya, jika ini hasil yang aku dapatkan, aku benar-benar kecewa, juga tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan untuknya.

Meskipun ada banyak pemikiran seperti ini, pada kenyataannya, mereka hanya muncul di kepalaku. Aku dengan cepat berbalik dan pura-pura tidak mengetahui rahasia pengawal ini. harus tahu, orang hebat seperti itu umumnya sangat waspada. Bahkan jika kamu melihat dia lebih sering, dia dapat mengetahui ada yang tidak benar, jadi aku segera menarik pandanganku, agar tidak membuat dia curiga.

Mawar dengan cepat mengambil tempat duduk, dan aku kasih tatapan untuk Samuel yang tidak jauh. Dia membawa segelas air, berpura-pura datang dengan santai, dan berkata sambil tersenyum: "Alwi, orang sudah hampir tiba semua, dan pernikahan juga akan segera dimulai. untuk apa kamu masih berdiri di sini? "

Pada saat ini, aku perhatikan bahwa pengawal sedang melirik kesini, meskipun tidak jelas, tetapi karena aku telah fokus padanya, aku secara alami penuh kewaspadaan atas semua yang dia miliki.

Aku tersenyum dan berkata, "Kak Govy Belum tiba. Aku tentu harus menunggunya di sini."

“Aku temenin kamu menunggu bersama,” kata Samuel.

Kami bersebelahan. Dia bermain dengan cecilia. Aku pura-pura bersamanya bermain dengan Cecilia dan berbisik, "Pergi dan minta seseorang untuk periksa pengawal yang di sebelah Mawar. Bergerak lah cepat. Selain itu, suruh penembak jitu membidik Dia, orang ini adalah orang hebat, dan penembak jitu tidak boleh membocorkan sedikit pun niat membunuh, mengerti? "

Wajah Samuel berat, karena tidak dapat keberhasilan kemarin, dihatinya terus menahan sebuah amarah. Dia berkata, "Bang Alwi tenang saja, aku akan segera mengingatinya."

Aku berkata, "Ini hanya dugaanku. Mungkin pembunuhnya adalah orang lain. kalian jangan berhenti kewaspadaan di tempat lain."

"Aku mengerti."

Aku sengaja mengangkat suara pada saat ini dan berkata, "Ah, mengapa aku lupa, aku membeli mainan untuk budak kecil ini, ada di bagasi mobil, Kamu cepat pergi ambilkan untukku.

Aku tidak tahu apakah kata mainan. membuat cecilia sangat bahagia. Dia tersenyum, dan mengulurkan tangan kecilnya yang gemuk ingin memeluk ku. Hati ku meleleh karena kelucuanya, memeluknya dan tertawa pelan "Malaikat kecilku, ketika kamu tertawa, hati ayah pun renyah."

"Ayah ... ayah ..." Cecilia menatapku, teriak dengan suara lembut.

Tiba-tiba aku membeku, menatapnya dengan tak percaya dan bertanya dengan penuh semangat, "kamu panggil aku apa barusan?"

Cecilia menyambar pakaianku dan terkikik. Aku berkata, "Kamu panggil 'Ayah' lagi."

Cecilia memiringkan kepalanya dan berkata, "Ayah ... ayah ... ayah ..."

Meskipun dia mengeluarkan satu suku kata, untuk pertama kalinya, mendengar anak ku memanggilku ayah. Aku sangat tersentuh sehingga aku memegangnya dengan erat dan berkata dengan lembut, "imut, terima kasih."

Pada saat ini, aku merasa seseorang menatap ku dari tidak jauh dan berbalik. Aku melihat Aiko berdiri di sana dengan tatapan yang kompleks. Aku sedikit malu dan tersenyum padanya sejenak.

Cecilia melihatnya, memuntir tubuhnya yang gemuk, merentangkan lengannya yang gemuk, dan berteriak, melihat bahwa Aiko tidak bermaksud memeluknya, dia segera mengerutkan kening, cemberut, berteriak "Bu ... Bu ..."

Aku tersenyum dan berkata, "Cecilia sangat cerdas, masih kecil sudah bisa bicara."

Aiko mengambil Cecilia yang sedikit marah dariku. Cecilia tiba-tiba menunjukkan senyum cerah. Dia menatap Cecilia dengan memanjakan, dan berkata tanpa melihat ke atas, "kecil? Dia sudah lebih dari sepuluh bulan. "

Aku tertegun, lalu dipenuhi dengan rasa bersalah dan berkata, "Maaf, aku benar-benar seorang ayah yang tidak lulus."

Mawar sedikit mengernyit, matanya sedikit sedih, dan berkata dengan ringan, "Tidak masalah."

Aku memandangnya dan bertanya, "Benarkah tidak masalah?"

Aiko tiba-tiba melirik ke arahku. Riasan yang ringan membuat matanya yang sudah cantik menjadi lebih halus. Ketika dia mengangkat alisnya dan menatapku, dia seperti bunga iblis yang mekar, dan ada temperamen yang jelas dan halus dalam iblis itu. Dia berbalik bertanya kepada ku, "Bagaimana jika aku bilang ada masalah? Apa yang akan kamu lakukan?"

Aku tidak bisa mengatakan sepatah kata pun. Memang, aku tidak bisa melakukan kompensasi yang harus aku berikan.

mungkin sikap ku yang bingung sehingga membuat Aiko marah. Dia mencibir dan berkata, "Jangan pernah ajukan pertanyaan bodoh ini lagi. Biarpun suami istri, setelah bercerai anak milik satu pihak, apa yang harus diberikan pihak lainnya, kamu sudah memberikannya, jadi kamu tidak perlu ada beban dalam hati. hanya aku bisa melihat kamu sangat menyukai Cecilia, dan aku ingin mengingatkan kamu bahwa dia adalah putriku dan juga akarku, jangan kamu mencoba membawanya pergi dariku. "

Ketika aku mendengar ini, hatiku merasa tidak nyaman. Melihat Aiko, meskipun dia masih terang dan ringan pada saat ini, aku membaca ada sedikit gugup dari matanya. aku merasa tertekan dan bersalah. tidak menyangka kata-kataku tadi membuat dia berfikir aku akan mengambil Cecilia, aku tahu bagi dia, cecilia adalah seluruh dunianya. Tentu saja aku tidak akan merebut cecilia darinya.

Memikirkan hal ini, aku berkata kepadanya: "kamu tenang saja, cukup bisa melihatnya sesekali, aku sudah puas, tidak ada permintaan lain".

Pada saat ini, seorang pelayan berjalan ke arah kami sambil tersenyum dan dengan sopan berkata, "Tuan Alwi, Dony Yun memintamu untuk ke sana sebentar".

Aku mengangguk dan berkata ya, Aiko berbalik dan kembali ke tempat duduknya. Aku melewati pelayan dan hendak mengelilinginya. Rasa krisis tiba-tiba muncul di benak ku. Aku hampir secara naluriah menghindarinya. Namun, ini Pisau pria itu sangat cepat, bahkan jika aku menghindar cukup cepat, bahuku tetap ditusuk olehnya, darah menetes.

ditempat tersembunyi ada yang ingin menembak, ditahan olehku dengan mengangkat tangan, ini tempat pernikahan, aku tidak akan membiarkan siapapun untuk merusak pernikahan saudaraku.

Pelayan ini bergegas keluar setelah menikam ku. Karena adegan ini, ada keributan besar di tempat kejadian. Nody dan lainnya bergegas kemari, samuel yang kembali mengambil mainan juga bergegas masuk, semua orang bertanya bagaimana keadaanku, aku berkata aku baik-baik saja.

Samuel berkata, "Bang Alwi, orang itu telah di tembak mati oleh saudara kita tidak jauh dari pintu."

Aku melirik kerumunan yang ketakutan saat ini, dan berbisik, "Bawa mereka pergi diam-diam, jangan menimbulkan kerusuhan."

sambil berbicara, aku melihat pengawal yang ada dibelakang mawar, berpikir apakah dugaanku salah?

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu