Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 668 Seberapa Lama pun, Akan kutunggu

Di hatiku disediakan banyak tempat. Ada yang disediakan untuk para saudara-saudaraku, ada yang disediakan untuk wanita seperti Aiko dan Felicia, dan masih ada tempat yang tidak dapat diganggu gugat, yaitu untuk Jessi.

Makanya, aku tidak akan berperasaan kepada siapa pun, dan juga tidak akan membiarkan orang lain untuk berperasaan denganku. Jika Widya benar-benar tidak berhati-hati dan jatuh cinta dengan bajingan sepertiku ini, maka aku akan membiarkannya memahami bahwa cinta semacam ini tidak ada bagusnya.

Ketika memikirkan hal itu, aku pun menyobek buku pergantian saham tersebut.

Dony Yun dengan agak cemas bertanya, “Hah, apa yang sedang kamu lakukan?”

Samuel juga berkata, “Kak Alwi, ini adalah barang-barangmu. Aku sungguh tidak paham.”

Aku tersenyum dan berkata, "Karena ini adalah barang-barangku, makanya aku menginginkannya dan juga menginginkan semuanya dan bukan menginginkan setengahnya. Selain itu, dengan Widya yang memegang setengah bagian sahamnya, hubungan antara kami berdua pun akan berubah banyak, kalau begitu, Jessi mungkin tidak akan senang. Lagi pula, sebuah bebek asin seharga dengan 2 miliar ? Bebek asin terbuat dari emas, saja tidak semahal itu.

Samuel dan Dony Yun sekilas saling bertatapan dan tidak berbicara apa-apa. Aku merasa bahwa mereka mengetahui sifatku, yaitu apapun keputusan yang kutetapkan, aku pasti tidak akan pernah menarik kembali ucapanku. Jadinya, mereka pun menghormati keputusanku.

Dony Yun pun bertanya apa yang akan kulakukan selanjutnya.

Aku berpikir untuk pergi melihat situasi di Tianjing dan berkata bahwa orang-orangku pada saat ini sedang berada di Tianjing. Karena aku sudah menggenggam beberapa masalah yang sangat rahasiakan oleh keluarga Yang, mereka pun sedang mencari buktinya. Asalkan buktinya dapat ditemukan, maka keluarga Yang akan sepenuhnya habis. Mengenai keluarga Huo sana, aku juga sedang memikirkan cara untuk menanganinya dan membiarkan mereka dengan organisasi di belakang si Alwi palsu itu bergabung bersama-sama.

Dony Yun berkata, "Apakah kamu benar-benar tidak berencana untuk menanyakan situasinya dengan keluarga Chu? Mungkin saja saat kamu belum menyelidiki masalah ini dengan jelas, keluarga Chu dan keluarga Wang telah bekerja sama untuk melakukan sesuatu terhadap dua keluarga itu, bukan?"

Aku menggelengkan kepalaku dan tersenyum dingin sambil berkata, "Tidak mungkin. Aku pernah menganalisa semua sistem dari empat keluarga besar ini. Kedua keluarga ini memang bekerja sama. Dalam dua tahun ini, mereka tidak ingin menggoncangkan keluarga Yang dan keluarga Huo dan yang paling banyak mereka bisa lakukan adalah membiarkan keluarga Yang dan keluarga Huo untuk tidak melakukan apapun terhadap mereka saja. "

Setelah berhenti sejenak, aku pun berkata, "Apalagi keluarga Wang begitu licik dan bahkan dapat berpikir untuk menggunakan keluarga Yang untuk menghadapiku. Terus bagaimana mereka rela memilih untuk bekerja sama dengan keluarga Chu dan menjadi pelindung keluarga Chu? Menurutku, hubungan kerja sama diantara mereka pasti ada faktornya. "

Dony Yun dengan muram berkata, "Jadi maksudmu adalah keluarga Wang kemungkinan saja berpura-pura bekerja sama dengan keluarga Chu dan kemudian dengan kedua keluarga lainnya bersama-sama mencoreng keluarga Chu."

Aku mengangguk kepalaku dan berkata, "Maksudku memang demikian. Tunggu dan lihat saja hasilnya apakah itu karena aku terlalu banyak pikiran atau tebakanku tepat dan waktulah yang akan memberi kita jawabannya. Hanya saja bagaimanapun juga, keempat keluarga besar ini yang sedang membuat kegaduhan malah akan sangat menguntungkan bagi tindakanku. Mereka yang sedang bercekcokan di dalam tentu saja tidak akan memiliki waktu untuk mengurus gerakanku disini. Jadinya, aku yang disini juga bisa dengan tenang dan berani melakukannya. "

Setelah Dony Yun mendengarkankan perkataanku, dia pun tersenyum sambil berkata, "Alwi, kamu benar-benar cerdik, benar-benar tidak ada orang yang bisa mempermainkanmu. Karena kamu memiliki ide yang sudah direncanakan dengan matang, aku dan para saudara-saudara juga tidak akan mencemaskannya. Ayok, aku akan duluan merayakanmu mendapatkan Tianjin. "

Aku tersenyum dan berkata, "Terima kasih atas perkataannya Dony Yun."

Setelah kami semua makan dan minum sepuas hati kita, kami bertiga pun dengan hati yang sangat gembira kembali ke Splendid. Aku segera mengirimkan pesan singkat kepada Jessi dan bertanya apakah dia mempunyai waktu untuk menjawab panggilanku. Dengan cepat dia menghubungiku. Aku pun dengan semangat menekan tombol menerimanya. Mendengar suaranya yang lembut, hatiku pun merasa sangat puas.

Jessi berkata, “Kenapa kamu tidak berbicara?”

Aku berkata, “Aku ingin mendengar suaramu. Setelah aku puas mendengarkannya, maka aku baru akan berbicara.”

"Apa maksudnya kamu akan berbicara setelah mendengar suaraku hingga puas? Suaraku ini dapat dengan mudah membuatmu puas. Nantinya kita akan tinggal bersama-sama dan menjalankan hidup selamanya, bukankah kamu akan muak denganku?" kata Jessi dengan senyuman jailnya.

Tampaknya saat ini aku bisa melihat senyumnya dan saat dia mengangkat alisnya melalui perbatasan ponsel ini. Jelas-jelas dia sedang mengejekku, tapi malah berpura-pura menanyaiku dengan serius dan kelihatannya pasti akan sangat imut.

Aku tersenyum dan berkata, "Kakakku, kamu tahu aku tidak bermaksud seperti itu. Kamu jangan sampai memperbesar suatu masalah melalui pertanyaan seperti wanita yang lainnya ya."

Jessi pun terkikik dan berkata, "Apakah hari ini kamu pergi menyembah nenek moyangmu?"

Aku bahkan tidak terkejut bahwa dia akan mengetahui hal ini. Aku pun berkata, "Betul. Selain itu aku juga telah menolak kebaikan seorang wanita.”

“Ooo? Kebaikan apa?”

Aku pun segera memberitahukan masalah Widya memberikanku buku pergantian saham itu kepadanya. Setelah selesai membicarakannya, melihat bahwa Jessi tidak berbicara, aku pun dengan gelisah bertanya, "Jessi, jangan bilang kalau kamu ingin aku menandatangani buku pergantian saham itu, ya? "

Jessi dengan lembut berkata, "Iya, itu adalah barangmu dan jangan menyia-menyiakannya. Kamu bodoh ya."

Aku pun dapat mendengar sedikit kepuasan dalam nadanya dan tahu bahwa dia sedang bahagia. Hanya saja mulutnya sengaja berkata demikian. Aku pun terbatuk dan berbohong, "Aku membohongimu. Buku pergantian saham itu ada di tanganku. Karena kamu tidak keberatan, maka aku akan menandatanganinya. "

“Kamu berani,” kata Jessi dengan jengkel.

Aku dengan senang berkata, "Istriku, sejak kapan kamu menjadi munafik seperti ini ya? Bukankah kamu bilang bahwa kamu tidak keberatan?"

Jessi pun mendengus dan berkata, "Aku hanya ingin mengujimu sejenak dan melihat apakah perkataanmu itu tidak tergoyahkan seperti yang kamu katakan itu. Siapa yang akan mengira sekali mencobanya langsung dapat melihat hasilnya.”

Aku pun segera berkata, "Apa hasil yang kamu dapatkan? Aku barusan sedang membohongimu. Aku bahkan tanpa ragu beneran merobek buku pergantian saham itu. Aku tadinya berpikir bahwa istriku ini jauh lebih berharga dibanding dengan uang 2miliar ini. Bahkan jika ini semua nantinya akan membawaku sejumlah kekayaan yang besar, aku juga pasti tidak akan menyesalinya, dan tidak mempedulikannya, hanya karena aku tahu bahwa hal ini akan membuat istriku merasa tidak tenang.”

Jessi pun mendengus dari hidungnya, nadanya seakan sedikit meremehkannya dan sedikit angkuh bertanya, "Apakah aku terlihat mirip seperti wanita yang akan merasa tidak tenang dengan hal-hal sekecil ini?"

Aku berkata, “Iya.”

Jessi dengan tidak senang berkata, “Katakan sekali lagi.”

Aku terkikik dan berkata dengan rendah hati, "Tidak mirip, tidak mirip, tetapi karena kamu akan tenang, mengapa kamu masih tidak mengizinkan aku untuk menandatangani kontrak itu ?"

Jessi berkata dengan lembut, "Lima puluh persen saham itu termasuk apa coba? Itu juga awalnya milikmu. Jika Widya ingin memberikannya, dia juga tidak boleh memberikan setengahnya, melainkan harus memberikan semuanya baru benar. “

Aku harus menyatakan bahwa Jessi memiliki pemikiran yang sama denganku. Aku pun tersenyum dan berkata, "Aku juga berpikir demikian, tetapi sekarang kami berdua memiliki hubungan kerja sama. Saya merasa memintanya mengembalikan barang-barang itu kepadaku adalah hal yang mustahil dan aku juga tidak berani membuka mulutku.”

Sebenarnya aku tidak berani memberitahu Jessi bahwa aku merasa sedikit bersalah dengan Widya. Lagi pula, aku telah banyak menipunya. Selain itu, dia telah membantuku di Tianjing dan telah menanggung begitu banyak risikonya. Sejujurnya, aku beneran merasa tidak enak dengannya, makanya aku tidak menginginkan kembali perusahaan di Nanjin itu.

Jessi berkata dengan lembut, "Aku tahu kamu akan berpikir demikian. Bukankah karena kamu merasa dia demi kamu, pergi mengambil risiko di Tianjing, menanggung begitu banyak beban dan ini semua dilakukan karena kamu menipunya, makanya kamu merasa bersalah dan tidak lagi menginginkan 'barang yang awalnya milikmu’ bukan? "

Aku bergumam dalam hati, dan berpikir bagaimana aku bisa lupa bahwa Jessi seakan seperti cacing pita di perutku.

Aku tersenyum dan berkata, “Istriku begitu hebat ya.”

Jessi berkata dengan lembut, "Ingat, kamu awalnya memiliki Sanny Club, sebuah restoran, Aisyah Club, juga dua bar kecil dan sebuah perusahaan bangunan, bukan?”

Aku mengangguk kepalaku dan berkata, "Iya. Tetapi perusahaan Sejahtera dan pasar gelap kedua yang sebelumnya itu masih berada di tanganku."

Perusahaan Sejahtera adalah hadiah yang diberikan oleh Jessi kepadaku, kepada si Alwi palsu juga boleh, ke organisasi yang di belakangnya juga boleh. Agar tidak membuat Jessi mencurigainya, tidak ada yang akan berani memberikan perusahaan ini kepada Widya. Mengenai perusahaan dagang kedua itu, Monica lah yang selalu menguruskannya. Setelah gadis itu menerima informasi bahwa si Alwi palsu akan membunuh Nody, gadis itu pun langsung menjual perusahaan perdagangan kedua itu kepada orang lain demi melakukan balasan kepada si Alwi palsu, dan kemudian lari ke Hangzhou dengan membawa uangnya.

Orang lain ini adalah Dony Yun.

Setelah si Alwi palsu mengetahuinya, demi membangunkan kesan bahwa dia adalah orang yang peduli dan adil dengan sesamanya, dia pun tidak mengejar Monica yang memiliki perilaku ‘kejam dan tidak setia’ ini. Makanya hingga akhir, kedua perusahaan ini masih ada di tanganku.

Sebenarnya, yang paling aku anggap penting itu adalah Sanny Club, sebuah perusahaan dagang kedua dan perusahaan Sejahtera, karena ketiga 'perusahaan' ini adalah hasil dari usaha tanganku sendiri. Makanya bagiku, selama ketiga perusahaan ini berada di tanganku saja sudah cukup.

Jessi pun tidak berkata apa-apa. Aku pun tidak begitu yakin apakah dia sedang marah. Lagipula, aku merasa bahwa diriku sedikit rewel.

Aku pun bertanya, “Istriku, apa yang sedang kamu pikirkan?”

Jessu berkata, “Tidak apa-apa. Kalau kamu bahagia sudah cukup.”

Satu kalimat ini membuat punggungku bercucuran dengan keringat dingin, dan dia tampaknya memiliki sepasang mata yang bisa melihat kedepan dan dapat menebak suasana hatiku pada saat ini. Dia pun tersenyum dan berkata, "Jangan takut, aku serius ini. Uang benda ini sudah cukup jika itu mencukupi. Apa yang cukup untuk dibelanjakan adalah ketika kamu ingin membelikan dan memiliki sesuatu dan tidak akan membelinya ketika uangnya tidak cukup, dengan begitu akan mencukupi. Makanya, kamu pun boleh memberikan barangmu kepada siapapun. Selama kamu dapat menyisahkan sedikit uang untuk membayar hadiah pertunanganku sudah cukup. Mengenai untuk membiayai hidupku, aku sendiri juga bisa melakukannya. "

Aku pun tidak dapat menahan senyumanku dan berkata, "Istriku, aku tidak tahu kamu begitu hebat. Aku pun akan memiliki perasaan tidak terpenuhi loh."

Jessi tertawa kecil dan berkata, "Kenapa? Apakah kamu harus membiayaiku baru akan merasa dirimu telah terpenuhi? Baiklah, aku tidak akan membicarakan masalah ini denganmu. Apakah kamu sudah memikirkan cara untuk berhadapan dengan keluarga Huo?"

Aku pun berkata dengan ringan, "Aku sudah memikirkan beberapa solusinya, tapi aku tidak tahu apakah itu akan berhasil.”

“Katakanlah, aku akan mendengarkannya.”

Aku pun memikirkannya dan berkata, "Aku berpikir kesana dan kemari dan masih merasa harus mulai dengan organisasi itu, karena aku merasa keluarga Huo tidak akan mungkin mengambil inisiatif untuk bekerja sama dengan organisasi itu. Tetapi jika organisasi itu menyadari bahwa aku ingin menunjukkan keunggulanku di Tianjing dan mereka tidak memiliki kekuatan di sana, mereka pasti akan memikirkan cara untuk meminta kekuatan pasukan local agar dapat memberantasku."

Jessi berkata dengan penuh minat, "Ide ini adalah ide yang bagus, tetapi apakah kamu pernah berpikir mengapa mereka harus menggunakan keluarga Huo? Mengapa mereka tidak memilih keluarga Yang yang memiliki kekuatan yang lebih besar atau keluarga Wang yang memiliki kekuatan yang paling aktif ? Kedua keluarga ini memiliki kebencian yang mendalam terhadapmu loh."

Aku tersenyum dingin dan berkata, "Aku akan mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai pilihan apapun. Aku akan bersiap untuk memotong teman kerjasamanya keluarga Huo, yaitu kekuatan dari keluarga Yang, dan kemudian bergabung lagi dengan keluarga Chu untuk menjatuhkan keluarga Wang. Saat itu tiba, keluarga Huo akan berjuang dengan keras tanpa bantuan dari siapapun di Tianjing dan pastinya karena disisihkan dan dihentikan bala bantuannya, dia pun tidak akan memiliki jalan lain selain mentalnya jatuh.Pada saat ini, selama organisasi itu memberi mereka sedikit janji dan memberi mereka upah yang manis, maka ada kemungkinan bahwa keluarga Huo demi harapan terakhir, mereka pun akan berjuang mati-matian."

Setelah terdiam beberapa saat, aku pun berkata, "Tentu saja, cara ini memiliki sebuah kelemahan. Yaitu, mungkin akan membutuhkan waktu yang lama. Lagi pula, keluarga Yang juga boleh, keluarga Wang juga boleh dan tidak akan mudah untuk dijatuhkan."

Jessi berkata, “Waktu tidak penting.”

Aku berpikir bahwa dia awalnya akan menikah setelah setengah tahun kemudian. Walaupun ada bantuan dari Govy untuk menghindari situasi ini, tetapi hatiku masih merasa cemas. Aku pun tersenyum dan berkata, "Aku tahu bahwa waktu itu tidak penting. Yang penting adalah aku dapat dengan sempurna mencapai tujuanku."

Jessi pun tersenyum dan berkata, “Tidak salah lagi. Selama kamu bisa menyelesaikan tujuanmu, seberapa lama pun, akan kutunggu.”

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu