Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 22 Makan!

Mawar berkata dia ingin punya bayi bersamaku!

Pada saat itu, kepala ku terasa ingin meledak, apakah dia gila, bagaimana bisa dia mengatakan hal seperti itu?

Selain dari identitas kami, itu terdengar sangat menggoda, dan itu membuat ku merasakan perasaan yang sangat aneh. Bagaimanapun, Mawar adalah wanita yang sangat menawan, pada usia nya sekarang ini, pengalaman atau pun statusnya, bisa membuat pria sangat sulit untuk menolaknya .

Aku menelan air liur dan hampir berhenti sejenak untuk mendengarkan pembicaraan mereka sebentar, karena aku benar-benar penasaran apa yang akan dibicarakan oleh ibu dan anak itu selanjutnya.

Untungnya, aku merespon dengan cepat dan bergegas pergi. Jika semuanya terbongkar, maka ibu dan anak itu pasti akan bekerja sama untuk membunuhku.

Diperjalanan menuju bar, suasana hatiku selalu tidak tenang, memikirkan pembicaraan Mawar tadi tentang ia ingin memiliki bayi bersamaku, aku sangat impulsif.

Pada akhirnya, aku menampar diriku sendiri, membuat diriku jangan sembarangan berpikir. Alasan mengapa Mawar mengatakan itu, pasti itu karena ia ingin membuat Claura marah, memaksa Claura untuk segera memberikannya cucu.

Aku tiba di bar dengan cepat. aku bekerja seperti biasa, tetapi aku tidak bisa bersemangat. Aku selalu merasa tidak tenang, karena ada dua bom waktu di sekitar ku yang akan meledak kapan saja. Yang satu adalah Eddy, dan yang satunya lagi adalah Claura. Aku merasa mereka akan datang mencariku kapan saja dan akan mempermalukan ku.

Untungnya, semuanya tenang-tenang saja, Eddy masih terbaring di rumah sakit. Dan Claura tidak tahu apakah dia akan mendengarkan perkataan Mawar atau ia sedang menunggu ku pulang lalu menghabisiku, bagaimanapun, dia tidak muncul sekarang.

Felicia benar-benar kembali ke bar dan bernyanyi, dia masih sangat menawan, dia membuat para tamu menggila.

Melihat Felicia dengan beragam gaya di atas panggung, aku teringat akan kami berduaan waktu itu, dia meraih daguku dan memanggilku bocah kecil, itu membuat hatiku bergetar. Tidak bisa dipungkiri aku adalah orang yang beruntung. Tetapi aku hanya berani berpikir dalam hatiku, aku tidak mungkin melakukan apa pun dengannya, karena aku tahu betul bahwa Felicia adalah barang beracun, dan orang-orang rendahan seperti aku akan mati setelah memakannya.

Hati kami seperti berkaitan, ketika aku memikirkannya, Felicia yang sedang menyanyi dengan "Harumnya", tiba-tiba menatap ku. Kedua matanya yang indah itu penuh dengan godaan, ia seolah-olah sedang menggodaku, membuatku ketakutan dan aku langsung menundukkan kepalaku.

Dan bang Badui tidak tahu apakah dia takut pada Claura, atau ia sedang merencanakan sesuatu, pokoknya dia tidak lagi merencanakan sesuatu untuk Felicia. Itu juga membuat ku sedikit lega, bagaimanapun, akulah yang meminta Felicia untuk bernyanyi lagi, jika dia diganggu oleh bang Badui lagi, aku benar-benar akan kesal dan membenci diriku sendiri.

Malam itu, aku bekerja sampai jam 2 pagi, dan sampai jam ganti shift aku pun tidak pulang. Ketika aku mengira-ngira Claura sudah tertidur, aku baru pulang dengan berhati-hati.

Setelah pulang, aku tidak berani pergi ke kamar Claura untuk tidur, jadi aku mengambil tikar dan tidur di lantai bawah.

Aku tidak menyangka ketika aku baru saja berbaring dan membalikkan tubuhku, Claura muncul di depan ku. Dia sepertinya baru saja melakukan olahraga yang sangat berat, dan tali olahraga masih sangat basah. Terlihat perut seksinya yang six-pack, tubuhnya itu sangat indah dan sempurna.

Melihat Claura yang begitu cantik, aku berpikir, betapa cantiknya dia, dan dia ternyata adalah 'istriku', tetapi mengapa dia memiliki kepribadian dan pandangan cinta yang berbeda? Tuhan itu memang sangat kejam.

Saat aku sedang berpikir, mataku memandang ke matanya Claura. Aku sangat ketakutan, lalu menundukkan kepalaku, aku hampir mau menarik selimut dan menutupi seluruh kepala ku.

Dia pasti datang untuk membalas dendam padaku, dan aku benar-benar takut.

Namun, di luar dugaan ku, Claura tidak menendang ku, dan juga tidak mencubit telinga atau pun kepala ku, dia bahkan tidak mengatakan aku ini adalah pengecut ataupun sampah.

Dia hanya menatapku dengan tenang, itu membuatku sangat penasaran, apakah dia sudah menjadi bodoh? Atau ia masih merencanakan sebuah rencana besar? Atau apakah dia diberi pelajaran oleh Mawar dan tidak berani menyiksaku lagi?

Ketika aku sedang meragu, Claura tiba-tiba melemparkan sebotol obat untuk ku, dan kemudian menunjukkan ponselnya kepadaku. Disitu tertulis: Kamu harus meminumnya dan memakannya tepat waktu setiap hari.

Hatiku tiba-tiba berdetak kencang, ternyata Claura benar-benar tidak akan melepaskanku, dia menyuruhku minum obat, apakah dia ingin meracuni ku?

Aku tidak berani mengambil botol obat itu, dan aku tidak akan minum obat untuk bunuh diri. Tetapi aku juga tidak berani melawan Claura, sampai Claura berbalik dan naik ke lantai atas, aku baru mengambil botol obat itu dengan penuh rasa penasaran. Pada saat itu, aku masih sangat penasaran, karena jika itu benar-benar racun, seharusnya ia sendiri yang memaksaku untuk memakannya, aku bukan idiot, bagaimana mungkin aku memakan obat itu untuk bunuh diri?

Aku melihat "obat kuat" tertulis di botol itu, dan ada sebuah kertas instruksi, disitu tertulis cara minumnya, 2 tablet sehari, itu berguna untuk mengatur keasaman tubuh seorang pria. Disitu tertulis juga harus dilakukan pada tahap awal ovulasi wanita, dengan begitu kemungkinan mengandung anak laki-laki akan lebih besar.

Melihat itu, aku langsung mengerti, Wow, Claura sudah mau menerimaku? Dia ingin aku mengatur keasaman tubuhku, biar kami memiliki anak laki-laki!

Semua ini datang terlalu cepat, seperti mimpi, aku hampir melompat kegirangan.

Aku sangat senang dan meletakkan botol obat itu di sampingku. Aku sangat senang sampai-sampai aku tidak membenci Claura lagi. Aku berpikir jika Claura benar-benar ingin bergaul dengan ku secara damai dan melahirkan anak untukku, maka semua dendam sebelumnya dapat terlunasi. Aku bisa menjadi seorang suami yang baik dan rela mati untuk nya.

Aku sangat senang sampai-sampai aku jam 4 pagi baru bisa tertidur. Dalam mimpi ku, aku memimpikan Claura. Kami berguling di atas ranjang, dan akhirnya, dia melahirkan seorang anak laki-laki gemuk untukku, itu sangat membuatku bahagia.

Ketika aku terbangun, hari sudah siang, dan Claura tidak berada di rumah. Aku pergi ke kamarnya untuk memeriksanya. Aku sadar ia juga meminum obat yang disebut alkaloid untuk menyesuaikan pH tubuhnya.

Aku sangat gembira dan menggenggam tanganku, aku hanya kurang berteriak keras keluar. Kali ini bukan pertunjukan palsu. Claura benar-benar ingin melakukannya denganku, dia sudah mau hamil!

Beberapa hari berikutnya, Claura tidak memarahi dan tidak memukul ku, aku terus meminum obat setiap hari, Claura juga meminum obat untuk membersihkan tubuh nya.

Meskipun kami masih tidak berbicara, tetapi ketika kami memasuki masa persiapan kehamilan, semuanya hanya tinggal menunggu periode ovulasi Claura. Rasanya, jika kami benar-benar memiliki anak, itu pasti dapat mengubah pernikahan kami. Mungkin aku benar-benar bisa menjadi menantu yang sah.

Dan di bar semuanya berjalan dengan baik. Eddy belum datang untuk bekerja, bang Badui juga tidak membuat masalah lagi, dan mengenai Jack, aku sudah mulai akrab dengannya. Aku biasanya akan meluangkan waktu untuk memberinya rokok, tetapi dia adalah orang yang tidak banyak bicara dan agak sedikit pendiam, kami hanya berteman biasa dan tidak lebih dari itu.

Waktu berlalu hari demi hari, dan aku menantikan kedatangan periode ovulasi Claura setiap hari.

Lalu periode ovulasinya belum sampai, dan Eddy sudah kembali.

Waktu perpindahan shift istirahat malam itu, aku pergi ke pintu bar untuk mencari Jack, kami berdua berjongkok dan merokok disana.

Tiba-tiba, ada suara dari kejauhan: "Bang Eddy, pengecut itu disitu, lihatlah tampangnya yang pengecut itu, dia masih bisa merokok disana, kenapa tidak merokok sampai mati saja dia."

Itu adalah suara Eddy dan Timmy, aku panik dan melihat sekeliling.

Ketika aku menoleh, sesuatu terbang ke arah ku, aku merespon dengan cepat, aku bergegas mengelaknya.

Kemudian benda itu terjatuh ke tanah samping, dan langsung mengeluarkan suara yang keras, itu adalah kantong plastik, dan tidak tahu ada barang apa di dalamnya.

Setelah kantong plastik itu terjatuh, isinya tercecer dan terciprat ke tubuhku dan Jack. Aku mengendusnya dengan hidung ku, baunya sangat tidak enak, sial, itu adalah kotoran!

"Aduh, tidak terkena, kamu bisa sekali menghindar? Kalau begitu aku akan menyuruhmu untuk memakannya!" Suara sombong Eddy dengan cepat dan masuk ke telingaku.

Eddy sudah keluar dari rumah sakit, dan dia mencari masalah denganku, dia melemparkan kotoran padaku, itu sangat menjijikkan.

Aku menahan amarahku di dalam hati, aku berpikir lagipula itu tidak terkena padaku, dan aku memang sudah memukul Eddy. Lihat dulu apakah kami dapat berdamai atau tidak.

Sekarang, Eddy membawa 3 orang anak buahnya datang. Aku bergegas membuka memo yang telah aku persiapkan dan menunjukkannya kepada Eddy. Aku berkata "Ternyata kak Eddy, sebelumnya akulah yang salah, aku minta maaf padamu, bang Badui telah menangani semuanya dan aku akan memberikan kompensasi untuk itu."

“Ganti kentutmu, mengganti uang saja tidak cukup, hari ini aku ingin kamu memakan kotoran ini!” Eddy berteriak padaku dengan agresif.

Setelah berteriak, dia menampar wajah ku, dan aku menundukkan kepalaku, tamparan itu kemudian terjatuh ke leherku.

Aku menahan amarahku dan diam-diam menatap Jack. Aku berpikir bagaimanapun kami adalah teman, meskipun ia tidak berani pada Eddy, setidaknya ia bisa membantuku untuk bicara, dan tubuhnya juga terciprat kotoran, jadi ia seharusnya marah.

Tetapi Jack tampaknya tidak ada reaksi sama sekali. Dia masih duduk di sana, seolah-olah ingin menghabiskan rokoknya.

Eddy melihat ku melirik Jack, dan ia langsung mengangkat kakinya dan menendang belakangnya Jack, ia memarahinya: "Dasar idiot, aku ingin memberi pelajaran padanya, mengapa kamu masih saja di sini? Pergi sana, dasar, kamu masih berteman dengan orang cacat, berhati-hatilah kamu, nanti aku beri kamu pelajaran juga. "

Eddy benar-benar gila, aku pikir Jack seharusnya akan marah.

Tidak disangka, Jack langsung berdiri, ia menepuk debu di pantatnya dengan pelan, berbalik dan pergi.

Parah, kali ini aku benar-benar terbengong, aku selalu mengira Jack adalah orang yang direkomendasikan oleh wanita bertopi tinggi itu, dia pasti memiliki sedikit kemampuan, siapa yang dapat mengira bahwa dia lebih pengecut daripada aku.

Tetapi jika Jack begitu pengecut, mengapa wanita itu masih ingin aku bersekutu dengannya? Apakah ia mengira aku dan dia sama-sama pengecut, lalu menyatukan kami?

Aku sedang berpikir, lalu Eddy mencekik leherku, dan kemudian ia menekanku dengan keras, ia berkata dengan kejam "Jika hari ini kamu tidak memakan kotoran ini, maka aku akan membunuhmu."

Begitu kata-kata Eddy baru selesai diucapkan, anak buahnya yang bernama Timmy sudah mengetik kata-kata Eddy dan menunjukkannya padaku.

Aku melirik ke kotoran hitam di tanah itu dan aku hampir muntah. Aku mengepalkan tinjuku dengan keras, dan ingin melawannya, tetapi ketika aku melihat ke empat orang yang menatapku dengan sangat ganas itu, aku tidak punya keberanian untuk melawannya. Jika aku melawan, aku pasti akan mati dengan lebih parah. Apakah aku benar-benar harus memakan kotoran itu?

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu