Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1093 Ayo Pergi Berkencan (2)

Aku tahu bahwa meskipun Govy tidak banyak berbicara, tetapi dia sangat emosional, dia sangat peduli pada orang tuanya dan adiknya, jadi ketika masalah itu terjadi, hatinya lebih sakit daripada siapapun, dan dia juga lebih mengkhawatirkan orang-orang di sekitarnya daripada siapa pun.

Govy menepuk-nepuk pundakku dan berkata: "Alwi, terima kasih. Tanpamu, mungkin keluarga Su kami akan sulit terhindar dari bencana kali ini. Jangankan aku, bahkan Felicia dan ibuku, takutnya mereka tidak akan bisa seaman sekarang ini. "

Aku berkata: "Kak Govy, jangan terlalu sungkan kepadaku. Dalam hatiku, kamu adalah kakakku yang baik, kamu adalah kerabatku. Hubungan kita tidak akan berubah karena hal-hal seperti ini, jadi urusanmu adalah urusanku juga. Terlebih lagi …… kamu adalah tulang punggung negara, negara membutuhkan orang yang bertalenta sepertimu, aku tidak akan membiarkan orang yang bertalenta sepertimu ditindas oleh mereka yang memiliki dendam pribadi, dan kamu juga seharusnya tahu jelas, jika bukan karena atasan tidak ingin menghukummu, maka meskipun aku melakukan segala yang aku bisa itu juga tidak akan ada gunanya, jadi jika kamu ingin berterima kasih, maka berterima kasihlah kepadanya. "

Govy mengerti dan ia mengangguk lalu berkata: "Aku memang sudah seharusnya berterima kasih padanya, aku tidak akan mengecewakan cinta dan harapannya."

Aku mengangguk, melihat Govy tidak terus murung karena hal ini, aku akhirnya merasa lega. Awalnya aku masih khawatir dia akan tidak bersemangat lagi. Sekarang melihatnya yang baik-baik saja, aku tidak perlu lagi khawatir tentang hal itu.

Ngomong-ngomong, aku benar-benar mengagumi Govy, di bawah hantaman pukulan yang begitu besar, dia masih bisa berdiri tegak, berpikiran jernih, dapat membedakan yang benar dan yang salah, dan tekadnya yang kuat tidak bisa dibandingkan dengan orang biasa.

Kami segera sampai ke mobilku, kami masuk ke dalam mobil, dan aku meminta Nando untuk pergi ke rumah keluarga Su. Ketika Nando melihat Govy, dia awalnya agak terkejut, kemudian dia langsung mengerti dan membawa kami pergi. Ketika aku mengantarkan Govy sampai ke rumah keluarga Su, aku berkata kepada Nando: "Orang-orang yang dikirim oleh atasan ke Jepang telah tiada."

Nando mengerutkan kening dan bertanya: "Mereka ketahuan oleh Jay?"

Aku mengangguk, dia berkata: "Lalu bagaimana?"

"Aku sudah menerima tugas ini, dan aku akan membawa orang untuk pergi ke Jepang. Kali ini, aku akan memilih bawahan elit terkuat untuk membentuk beberapa kelompok kecil pergi ke sana. Selain itu, atasan juga memberikan satu kelompok kecil untukku. Sekelompok orang itu adalah pasukan khusus yang sangat hebat, dan level mereka seharusnya di atas level kita secara keseluruhan. " Ujarku dengan serius, aku melihat ke daftar nama di tanganku, di sana tertulis " Kelompok keenam dari kelompok Seiryu " .

Mengenai kelompok Seiryu, aku hanya pernah mendengar Jessi menyebutkannya, aku mendengar orang-orang di dalamnya hampir sekuat Govy. Kelompok seperti itu, jika pergi bersama kami bagiku itu akan sangat membantu.

Nando tidak tahu akan kengerian kelompok Seiryu, ia berkata dengan sedikit tidak setuju: "Jika benar begitu, orang-orang yang mereka kirim terakhir kali seharusnya juga sangat kuat, tetapi bukankan mereka semua berakhir begitu saja? Selain itu, dia dapat sepenuhnya tidak menyerahkan tugas ini kepada kita, bagaimanapun, ia memiliki banyak bawahan yang hebat yang dapat melakukan hal ini. "

Setelah mengatakan itu, dia cemberut dan berkata sambil merokok: "Selain itu, mereka mungkin dikirim oleh atasan untuk memantau kita, dengan kata lain, ia tidak mempercayai kita sama sekali?"

Aku tersenyum dan berkata: "Perkataan terakhirmu ini benar, tetapi yang kamu katakan di awal tidak benar, karena ini adalah satu-satunya kesempatan bagiku untuk menyelamatkan diri. Jika dia benar-benar tidak mengizinkanku untuk mengambil tugas ini, takutnya kamu tidak akan dapat melihatku lagi. "

Nando bertanya kepadaku dengan sedikit bingung apa maksud perkataanku ini, lalu aku mengatakan tentang hal orang-orang dari beberapa keluarga itu bekerja sama untuk membujuk atasan memberikan hukuman kepadaku, dapat dikatakan bahwa jika atasan tidak mau menyelamatkanku, dan tidak ingin memberikan kesempatan untukku menerima tugas ini, maka aku hanya bisa ditahan sambil menunggu persidangan.

Oleh karena itu, meskipun aku tahu bahwa atasan memberikan kelompok kecil untukku adalah demi keegoisannya untuk memantauku, aku juga tidak akan mengeluh. Bagaimanapun, dibandingkan dengan toleransi dan perlindungannya, kenyataan ini tidak layak untuk disebut.

Setelah mendengar ini, Nando sedikit terkejut, kemudian dia berkata dengan sedikit bercanda: "Kak Alwi, Anda merasa tidak, atasan ini terlalu baik kepada Anda? Sikapnya ini sangat berbeda dengan sebelumnya. Mereka dulu selalu berhati-hati kepada Anda, tidak mempercayai Anda, dan selalu mencari kesempatan untuk memberikan pelajaran kepada Anda, tetapi sekarang ... ini adalah transisi langsung dari ibu tiri menjadi ibu kandung. "

Aku dibuat tertawa oleh perkataannya dan aku berkata: "Metafora yang kamu gunakan ini cukup akurat, aku pikir, mungkin karena aku telah membantu ayahku membersihkan namanya, dan membuat atasan merasa sedikit bersalah padaku, ditambah lagi aku sebenarnya selalu membantu atasan melakukan banyak hal, aku memiliki jasa akan itu, dan aku juga mendapat persetujuan dari paman Mark, jadi atasan otomatis juga mengakui kemampuanku. "

Nando tersenyum dan berkata: "Singkat kata, mereka bisa memperlakukan Anda seperti ini, itu tidak menyia-nyiakan penderitaan dan kesalahpahaman yang telah begitu banyak Anda alami."

Aku mengangguk dan berkata: "Iya, aku juga bisa dibilang telah mendapatkan buah manis dari segala perjuanganku. Tetapi ..."

Nando berkata dengan sedikit bingung: "Tetapi apa?"

Aku menggelengkan kepala dan tidak mengatakan apa-apa, aku teringat akan Jessi, aku teringat aku telah mengatakan kepada Mark sebelumnya, ketika aku kembali aku akan pergi ke rumah keluarga Song untuk melamar Jessi. Tetapi sekarang, janji ini harus di undur lagi, dan setiap kali aku memulai perjalanan baru, aku tidak bisa menjamin aku bisa kembali hidup-hidup, kali ini juga sama.

Aku tahu lawan seperti apa yang akan aku hadapi, selain itu, aku juga tidak dapat menjamin bahwa Jay masih berada di Jepang, jadi bahkan kapan aku bisa kembali, aku juga tidak bisa mengatakannya dengan akurat. Kali ini, keluargaku, Jessi atau kak Felicia, dan Dony Yun serta yang lainnya, mereka pasti akan mengkhawatirkanku lagi.

Namun, aku harus bergerak maju dengan berani, aku ingin menangkap Jay, bahkan jika aku harus mempertaruhkan segalanya, aku juga harus menangkapnya dan menghancurkannya! Aku ingin bertanya kepadanya secara langsung, mengapa dia begitu kejam, aku bisa mengerti jika dia tidak bisa melepaskan kak Felicia, tetapi mengapa dia juga tidak melepaskan Govy? Govy adalah putra kandungnya.

Tidak lama kemudian Govy keluar, ibunya menggandeng lengannya, meskipun ia terlihat sudah menjadi lebih kurus, tetapi karena putranya sudah kembali, jadi ada cahaya di matanya. Ketika aku melihatnya, aku segera keluar dari mobil dan berjalan ke arahnya dengan penuh hormat dan memanggilnya: "Bibi."

Ibu Govy tersenyum padaku dan berkata: "Aku sudah mendengar semuanya dari Govy, Alwi, terima kasih karena kamu telah membantu Govy."

Aku bergegas berkata: "Anda jangan berkata begitu, ini sudah seharusnya aku lakukan, dan itu juga sudah sepantasnya untuk kak Govy dapatkan. Aku dengar Anda dua hari terakhir ini sering pergi ke rumah sakit untuk menemani kak Felicia, Anda juga harus lebih memperhatikan kesehatan Anda, Anda harus banyak beristirahat. Di rumah sakit, ada orangku yang merawatnya. "

Ibu Govy tersenyum dan berkata: "Aku baik-baik saja, kamu tidak perlu mengkhawatirkanku. Aku juga telah memahami banyak hal dalam beberapa hari terakhir ini, tenang saja."

Aku berkata: "Baiklah, kalau begitu, apakah Anda ingin pergi ke rumah sakit bersama kami?"

Dia menggelengkan kepalanya dan berkata: "Kalian pergi saja. Aku baru saja kembali dari rumah sakit."

Setelah dia selesai mengatakannya, dia menatap Govy dan berkata dengan lembut: "Govy, adikmu selalu mengkhawatirkanmu. Ketika kamu tiba di sana, ingatlah apa yang harus kamu katakan dan apa yang tidak boleh kamu katakan, jangan membuatnya sedih, apakah kamu mengerti?"

Govy mengangguk dan berkata: "Bu, ibu tidak perlu khawatir, aku tidak akan membuat adikku tidak senang."

Ibu Govy baru berkata dengan lega: "Baiklah, kalian boleh pergi, malam ini pulanglah dan temani aku makan malam."

Govy berjanji padanya, dan kami pun pergi.

Ketika kami tiba di rumah sakit, Jessi sedang membaca buku di bangsal, Felicia juga sudah melepas masker oksigennya, ia sedang menonton TV di sana sambil memakan buah. Keduanya tampak rukun, setidaknya tidak ada aroma api di ruangan itu.

Govy tidak langsung masuk, tetapi ia berdiri di pintu, menatapku dan berkata: "Sepertinya Nona jessi ini adalah orang yang tidak akan mengingkari janjinya."

Aku tersenyum dan berkata: "Tentu saja, dia selalu melakukan apa yang pernah ia katakan, kak Govy, kamu jangan khawatir, aku akan bertanggung jawab kepada kak Felicia."

Aku benar-benar tidak menyangka bahwa suatu hari aku bisa mengatakan kalimat ini tanpa ada beban sedikitpun di hatiku, dan semua ini berkat bantuan Jessi. Setiap kali aku memikirkan ini, aku menjadi lebih bersyukur dan mencintai Jessi.

Govy mengangguk dan berkata: "Meskipun dia telah mengalami banyak masalah yang kompleks, tetapi dalam urusan perasaan dia adalah orang yang paling polos dan keras kepala, aku percaya jika aku tidak mengatakannya, kamu juga tahu akan itu, jadi aku harap kamu tidak mengecewakan perasaannya, selain itu yang dia ingin juga tidak banyak ... jika bukan karena dia sangat mencintaimu, aku juga tidak ingin adikku dianiaya. "

Aku tentu saja tahu akan ini, jika bukan karena aku tidak punya pilihan, aku percaya bahwa Govy tidak akan membiarkan adiknya menyerahkan kebahagiaannya seumur hidup kepada orang sepertiku.

Govy tidak mengatakan apa-apa lagi, ia membuka pintu dan masuk. Felicia mendongak. Ketika dia melihat kami, dia tiba-tiba tersenyum dan berkata: "Kakak, Alwi, kalian sudah datang?"

Aku berkata: "Iya, kenapa? Apakah Jessi tidak memberi tahumu?"

Felicia berkata dengan sedikit tidak enak: "Jessi hanya mengatakan ada kejutan untukku, tetapi ia tidak mengatakan secara rinci kejutan apa itu."

Setelah dia mengatakannya, ia menatap Govy, dan berkata dengan sedih: "Kakak, mengapa kamu terlihat begitu kurus? Apakah kamu menderita akhir-akhir ini?"

Govy menggelengkan kepalanya dan aku berkata: "Kalian berdua mengobrol dulu. Aku dan Jessi akan keluar sebentar."

Jessi juga bermaksud begitu, ia menutup buku dan berjalan ke arahku. Kakinya memang sudah hampir sembuh, ketika aku melihatnya aku juga merasa lebih lega. Ketika kami berdua meninggalkan ruangan, dia bertanya: "Mau ke mana?"

Aku meraih tangannya dan berkata dengan lembut: "Ayo pergi berkencan."

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu