Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1007 Tidak Tenang

Setelah kembali dari organisasi, aku pun langsung menuju ke tempat paman Saver. Melihat kedatanganku ia bertanya: “Hati merasa tidak enak, bukan? Baru bertemu langsung berpisah, Huaxia memang sangat tidak setia kawan.”

Aku tahu ia tidak suka dengan mereka, walaupun bukan mereka yang membunuh ayahku, tapi mereka yang membuat reputasi ayahku hancur. Aku berkata: “Aku yang meminta paman Mark menjemput Jessi, aku hanya bisa melakukan seperti itu baru bisa memastikan Jessi benar-benar aman. Paman Saver, aku benar-benar ingin berterima kasih kepada Anda. Kalau bukan karena bantuan Anda, aku tidak akan bisa berkembang lebih baik di Amerika, apalagi menolong Jessi.”

Pamar Saver berkata: “Tidak perlu sungkan denganku, apa hubungan kita? Aku mendengar Jessi terluka, apakah ia baik-baik saja?”

Aku mengulumkan bibirku lalu berkata: “Tidak terlalu baik, aku hanya bantu membersihkan lukanya biar ia tidak infeksi. Tapi secara spesifik harus melihat dari kondisi. Aku sudah meyuruhnya untuk menghubungi kakekku, aku mikir mungkin hanya kakekku yang mempunyai cara.”

Tanpa sadar paman Saver mengulumkan bibirnya saat aku membahas tentang kakekku, perasaan akrab ini muncul lagi. Paman Saver melihatku menatapnya ia pun bertanya: “Ada apa?”

Aku menggelengkan kepalaku lalu berkata: “Tidak apa-apa, aku hanya merasa mulut Anda sangat mirip dengan seseorang, tapi aku tidak bisa memikirkan siapakah orang itu.”

Paman Saver terkekeh dan menggunakan tangannya mengetuk meja lalu berkata: “Di dunia ini banyak orang memiliki wajah yang mirip, tidak aneh jika kamu memiliki perasaan seperti itu. Oh iya, biarlah paman Kimi ke kota Beijing, mungkin saja ia bisa membantu mengobati luka Jessi.”

Aku menggelengkan kepalaku, walaupun aku tahu Kimi adalah dokter bedah yang luar biasa dan jika bekerja sama dengan kakekku, akan memberi Jessi perawatan yang lebih baik. Tapi aku sangat paham Kimi terus berada di kantor organisasi, itu menjelaskan paman Saver membutuhkannya. Aku tahu ia harus menjaga paman Saver setiap tahun, jadi mau bagaimana pun aku tidak akan membiarkan Kimi ke kota Beijing.

Paman Saver menebak apa yang kupikirkan, ia menepuk bahuku lalu terkekeh sambil berkata: “Tidak perlu khawatir denganku, ia bukan karena menjagaku jadi ia datang ke kantor organisasi. Itu karena ia tidak ada urusan di Huaxia dan penanggung jawab yang lain.”

Apakah benar?” aku bertanya dengan nada tidak percaya.

Ia tertawa lalu berkata: “Benar, kalau kamu tidak percaya tanyalah ke yang lain.”

Aku memikir harus bertanya kepada Liani, paman Saver menepuk bahuku lalu berkata: “Sudah, kamu tidak perlu sungkan denganku. Aku tahu dengan jelas bagaimana kondisi tubuhku.”

Aku tertawa lalu berkata: “Kalau begitu terima kasih, paman Saver. Jika mempunyai kesempatan aku akan mengajak Jessi untuk bertemu dengan Anda, dan secara langsung mengucapkan terima kasih kepada Anda.”

Paman Saver tertawa lalu berkata: “Aku menunggu hari itu mendatang. Apakah kamu sudah makan?”

Aku menggelengkan kepalaku lalu ia berkata: “Ayo, mari kita makan. Ajaklah Nody, ia tidak makan karena terus mengkhawatirkanmu.”

Aku dengan cepat berkata aku akan mencarinya. Paman Saver mengangguk kepalanya dan membiarku segera pergi.

Saat hendaknya aku membuka pintu ingin keluar, aku melihat Nody sudah berdiri di luar. Tidak tahu ia sudah berada di sini cukup lama atau tidak dan rokok yang ia hisap sisa setengah. Aku tersenyum sembari menghampirinya, lalu memeluknya dan berkata: “Menunggu cukup lama, bukan? Mengapa tidak memberitahuku?”

Nody tertawa lalu berkata: “Aku tahu kamu sedang membahas sesuatu, aku hanya tidak ingin mengganggumu. Bagaimana? Di mana Kak Jessi? Apakah ia sudah balik?”

Aku mengangguk kepalaku, dan saat itu paman Saver keluar juga lalu berkata: “Ternyata ada Nody juga. Ayo, mari kita ke restoran.”

Aku berkata: “Iya, aku akan menceritakan kepada kalian pengalamanku selama satu hari satu malam.”

Di perjalanan aku menceritakan semuanya kepada Nody, hingga sampai di restoran dan pesanan kami datang aku baru selesai menceritakan semuanya. Nody mendengar ceritaku serius dengan alisnya yang berkerut, melihat ia begitu khawatir aku tertawa lalu berkata: “Ada apa? Kamu merasa takut? Tidak perlu dipikirkan lagi, sekarang aku baik-baik saja kan?”

Nody mengangguk kepalanya lalu berkata: “Iya aku tahu, yang penting kamu baik-baik saja. Kapan kamu balik?”

“Hari ini saja.” Aku berkata, “Meskipun aku sudah berkata kepada Armour aku akan menjalani pelatihan fisik selama sebulan, tapi aku takut ia akan menghubungiku. Kalau ia tidak menemui keberadaanku ia pasti akan berpikir banyak, lagipula masalah ini sangat rumit, kalau ia menghubungiku dengan orang yang menolong Jessi, masalah ini akan semakin rumit.”

Nody mengangguk kepalanya lalu berkata: “Benar, aku juga siap-siap untuk pulang. Tiga bulan lagi Monica akan melahirkan, aku ingin pulang menemaninya. Lagiula kakiku juga sudah baik-baik saja.”

Aku berkata: “Kalau begitu, pulanglah bareng paman Kimi, ia juga ingin melihat kondisi kaki Jessi.”

“Oke.”

Nody mengangkat gelas anggur lalu berkata: “Alwi, aku bersulang kepadamu. Semoga kamu bisa segera mendapatkan Invicible Empire dan balik ke Huaxia, membersihkan nama buruk paman dan segera kembali ketemu dengan Kak Jessi.”

Aku tertawa sembari mengangkat gelas anggur lalu berkata: “Iya, aku juga mengucapkan semoga kamu dan Monica bisa selalu langgeng, dan anak kalian bisa bertumbuh dengan baik dan sehat.”

Kami bersulang lalu sambil tersenyum. Saat ini, semuanya tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata.

Setelah selesai makan aku pun segera bergegas balik ke Invicible Empire, tapi kali ini aku tidak boleh menggunakan helikopter karena helikopter membutuhkan persetujuan untuk penerbangan. Di dalam waktu sensitif seperti ini biar aku tidak kabur, Amerika tidak akan mengizinkan helikopter pribadi dari Amerika terbang menuju Invicible Empire. Tapi mereka tidak mengetahui identitas diriku, jadi tidak masalah jika aku menggunakan pesawat. Tapi aku harus berhati-hati agar Armour tidak mengetahui keberadaanku, dan untung saja aku mempunyai paspor dan identitas diri yang palsu, jadi siapapun tidak akan bisa menggangguku.

Aku dengan aman balik ke Invicible Empire lalu menuju ke pelatihan luar alam, menanyakan bawahan di sini bahwa Armour tidak mencariku, aku baru melegakan hatiku.

Hari kedua Jessi teleponku dan memberiku kabar bahwa ia sudah tiba di Huaxia dengan aman, Kimi juga sudah tiba. Aku menanyakan tentang kondisi kakinya, ia menyuruhku untuk tidak khawatir dan mengatakan kepadaku ia akan melakukan sebuah operasi kecil, dan mengikuti cara latihan penyembuhan Kimi maka aku akan sepenuhnya pulih.

Aku merasa sedikit aneh mengapa ia tidak membahas tentang kakekku, aku pun bertanya kepadanya: “Di mana kakekku? Ia bilang apa?”

Jessi terdiam sejenak lalu berkata: “Tidak ada tahu beliau ke mana.”

Hatiku mencelos saat mendengar ucapannya, lalu bertanya: “Apa maksudmu?”

Jessi menghela napas lalu berkata: “Tante tidak ingin aku memberitahumu, tapi alangkah baiknya kamu harus tahu. Beberapa hari yang lalu beliau tiba-tiba meninggalkan keluarga Chen, tidak ada yang tahu beliau ke mana. Aku sudah menyuruh bawahanku untuk memeriksa tempat persembunyian, namun beliau tidak ada di sana. Beliau hanya meninggalkan secarik surat kepada kami, dan bilang beliau hanya ingin pergi bersantai. Beliau menyuruh kami untuk tidak mengkhawatirkannya, beliau juga tidak memberitahu kapan beliau akan pulang. Tapi kami selalu menunggunya, sayangnya tidak ada kabar apapun.”

Aku selalu mengira Ficy Chen berada di kota Beijing, namun siapa sangka ia ternyata meninggalkan rumah. Ia tidak tahu dirinya sudah menginjak umur tua tapi masih saja membuat orang lain khawatir dengannya, apakah ia mengira dirinya adalah ironman? Sudah menginjak umur delapan-puluh tahun masih saja membuat orang lain khawatir!

Aku sangat marah tapi Jessi berkata: “Kamu tidak perlu khawatir, tubuh beliau lebih kuat dibanding orang tua yang berumur lima atau enam-puluh tahunan, ditambah beliau sangat jago, otaknya pintar, ia pergi keluar tidak akan rugi. Kamu tidak perlu khawatir, aku akan terus menyuruh bawahanku mencarinya. Jika aku ada informasi tentang beliau, aku akan segera memberitahumu.”

Aku merasa sedikit tak berdaya, memang benar ucapan Jessi, tapi mau bagaimana pun kakekku sudah tua. Sendirian di luar, bahkan beliau berada di mana juga tidak tahu, meskipun ia jago sama saja membuatku khawatir. Tapi selain menunggu kabarnya aku tidak mempunyai cara apapun lagi lalu berkata: “Aku tahu, kamu juga tidak perlu mengkhawatirkan masalah ini. Banyak istirahat dan rawatlah luka kakimu dengan baik, mengerti?”

“Aku tahu, kamu tidak perlu khawatir aku akan menjaga diriku baik-baik. Invicible Empire sudah mulai kacau, bukan? Kamu harus hati-hati, aku tidak ingin saat kamu balik ada sedikit luka. Kalau begitu aku tidak akan menikah denganmu, mengerti?”

Aku terkekeh, aku tahu Jessi hanya berpura-pura. Percintaan kami sudah melebihi dari apapun, mau wajah kami terluka atau cacat dan masalah lainnya, kami tidak akan melepaskan satu sama lain. Ia bekata seperti itu, hanya ingin aku lebih mementingkan diriku sendiri.

Aku pura-pura kaget lalu berkata: “Kalau begitu aku harus menjaga diriku baik-baik, kalau tidak bebek yang sudah berada di tangan malah terbang.’

“Kamu bilang siapa bebek?”

“Aku salah mengucapkan, maksudku malaikat.”

“Lebih bagus dibanding sebelumnya.”

Aku berkata: “Aku akan memutuskan sambungan telepon, aku sedang berlatih dengan kawan-kawan. Mereka semua melihatiku karena mereka lajang. Kurang baik untuk menunjukan hubungan asmaraku.”

Setelah aku selesai berbicara, sepuluh orang tersebut menatapku sinis.

Telepon dengan Jessi membuat hatiku merasa aneh saat mengingat tentang kakek. Meskipun dulu aku bisa khawatir dengan beliau, tapi saat beliau mengalami bahaya hatiku akan merasa tidak tenang. Mengapa sekarang aku begini? Apakah kakekku mengalami sesuatu yang bahaya di luar?”

Memikir sampai sini, aku pun segera menelpon paman Saver lalu berkata: “Paman, ada sesuatu aku ingin meminta bantuanmu."

“Ada apa?”

”Aku ingin meminta bantuanmu untuk mencari keberadaan kakekku, aku tidak tahu beliau sedang ngambek atau tidak tapi ia tiba-tiba pergi, sungguh membuat orang khawatir.” Aku dengan kesalnya berkata seperti itu.

Paman Saver terdiam sejenak lalu ia tertawa dan berkata: “Kamu sangat menyukai kakekmu, walaupun kamu menyalahinya tapi aku bisa merasakan kamu memang sedang mengkhawatirkan kakekmu. Kalau begitu…. Hatiku merasa lebih lega.”

Aku mematung tapi setelah itu kusadar, ternyata selama ini ia khawatir aku akan membenci kakekku, pantas selama ini ia tidak pernah membahas tentang kakek di depanku, mungkin ia takut aku akan tidak akan senang jika membahasnya.

Aku tersenyum kecut lalu berkata: “Dulu aku memang membenci beliau, membencinya tidak melindungi nenek dan ayahku dengan baik, demi kebenarannya sendiri ia rela dengan egoisnya mengorbankan ibuku . Tapi beliau demiku mengorbankan sangat banyak, ia melakukan banyak hal untukku. Jadi siapapun boleh menyalahinya, kecualiku tidak boleh.”

“Baguslah kamu bisa memikir seperti itu, memaafi orang lain sama juga memaafi dirimu sendiri. Tentu, memaafi orang lain yang pantas dimaafi. Tapi harus lebih kejam terhadap musuh.” Paman Saver tertawa sembari berkata. Ia terdiam sejenak lalu berkata: “Kamu tidak perlu mengkhawatirkan kakekmu, ia sangat baik dan akan segera balik ke Huaxia.”

Aku sedikit terkejut mendengar kata-kata paman Saver. Apa maksudnya? Apakah paman Saver sudah tahu bahwa kakek sudah tidak berada di kota Beijing, jadi bersikeras menyuruh paman Kimi kemari? Ia mengira Jessi tidak akan memberitahuku jadi ia menutupkan masalah ini dan ia takut aku khawatir. Tapi ternyata aku sudah tahu, dan ia langsung jujur kepadaku.

Mendadak aku merasa sedikit aneh, mengapa ia sangat tahu jelas tentang kakekku? Apakah selama ini mereka masih berkontak? Tapi kalau dipikir paman Saver sangat baik terhadap ayahku, tentunya ia akan sangat menyayangi keluarganya dan lebih peduli kepada kakekku. Aku bahkan mengira ia membenci kakekku, tapi ternyata kita berdua hanya salah paham. Yang penting kakekku baik-baik saja, hatiku bisa merasa lebih lega.

Memutuskan sambungan telepon, aku dan sepuluh orang tersebut saling belajar dari masing-masing. Kami sering belajar dari kelebihan masing-masing, saling memberikan pengalaman. Belajar kelebihan dari orang lain dan mengetahui kekurangan dari diri sendiri, jadi hidup tidak terasa bosan.

Satu bulan terlewat sangat cepat, aku dan sepuluh orang balik ke Mocheng, tapi saat ini pertandingan kedua belum berakhir. Aku tidak memberitahu ke siapapun kalau aku tidak balik ke rumah, dan langsung menuju ke club TsingHu, bisnis club TsingHu sangat laris. Aku pergi ke arena tinju bawah tanah, tapi aku langsung ditahan oleh dua orang saat aku tiba di depan pintu. Aku memikir mungkin aku mengenakan topi. Tapi setidaknya mereka mengenaliku, bukan? Tapi aku tidak familiar dengan wajah mereka, dan pandangan mereka terhadapku juga tidak terlalu baik.

Aku melepaskan topiku lalu berujar pelan: “Aku adalah Alwi.”

Mereka saling bertatapan lalu berujar hormat terhadapku: “Kak Alwi.”

Aku mengangguk kepalaku lalu bersiap untuk masuk, tapi siapa sangka mereka menghadangiku. Aku sedikit memicingkan mataku dan tertawa lalu berkata: “Apa maksudnya?”

Salah satu dari mereka berkata dengan bangga: “Tuan muda bilang, siapapun yang ingin masuk ke dalam arena tinju bawah tanah harus membeli tiket, termasuk Anda.”

Aku merasa sedikit konyol lalu menatap mereka, pertama kali aku mendengar memasuki arena tinju bawah tanah milik sendiri harus membeli tiket. Apakah mereka tidak tahu posisiku dihati Armour? Hanya saja kupikir semua orang pun yang mengetahui. Kalau begitu, jika mereka berani menyusahkanku, apakah itu berarti sikap Armour kepadaku berubah? Lagipula orang yang menjaga arena tinju bawah tanah merupakan petinju yang kukenal…

Aku merasakan hawa-hawa aneh.

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu