Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1006 Akhir

Aku ngobrol sebentar dengan Jessi di ruang atas, aku merasa dia lelah, ku tidurkan dia ke tempat tidur dan menyuruhnya tidur, dan dia berkata: “Tidak mau, waktu kita tidak banyak, kalau aku tidur, waktu untuk menemanimu berbicarapun tidak ada.”

Aku menundukkan kepala dan mencium keningnya,dan berkata: “Suatu saat nanti yang kita punya adalah waktu, bukan hanya mengobrol,kita juga bisa berpergian bersama, dan menjelajahi di setiap sudut di dunia ini, kita juga bisa mempunyai anak bersama, dan menemani dia hingga besar......”

Jessi tersipu dan dengan mata yang berbinar-binar berkata padaku: “ Kamu benar-benar berpikir sejauh itu.”

Aku tersenyum dan berkata: “ Hal yang berkaitan denganmu, tentu saja aku harus berpikir sejauh itu, aku telah menghabiskan sisa hidup kita di hatiku beberapa kali, jadi tenang saja dan tetap di sisiku, aku akan membuatmu memiliki kehidupan yang sempurna.”

“Aku percaya padamu” Jessi menatapku,dia bersandar di dekapanku seperti seekor burung kecil.

Aku memeluknya dan menepuk punggungnya dengan lembut, aku berkata: “ Jadi , tidurlah dengan tenang, dan semangatlah, dengan begitu saat Paman Mark bertemu denganmu dia tidak akan terlalu sedih, kalau tidak dia akan sangat sedih.”

“Um...”

Sebenarnya Jessi sudah sangat lelah, setelah mendengar kataku dia memejamkan matanya dan tertidur dengan tenang, aku melihat wajah kecilnya dan menghela nafas lembut, memikirkan dia berkata jika suatu saat nanti dia mau menjadi orang biasa saja, aku tidak tahu harus senang atau merasa bersalah, aku tahu dia melepaskan semua apa yang dia kejar hanya demi aku,dan yang harus aku lakukan adalah tidak akan membiarkan dia kecewa dengan keputusannya, serta mencintai dan melindunginya.

Setelah Jessi tertidur, aku turun ke bawah, sarapan sudah di bersihkan, dan aku bertanya kepada Tuan Peer : “ Apakah kamu sudah kenyang?”

Dia tersenyum dan berkata : “Aku sudah kenyang, rasanya enak sekali, ku pikir mungkin suatu saat nanti aku akan menyewa seorang koki untuk memasak masakan China.”

Aku tertawa, berbicara dengannya sebentar, berbicara tentang ekonomi,dan terakhir membahas budaya teh China di Hua Xia,kemudian daun teh dari keluarga Chu yang di pasarkan , aku berpikir bahkan dia tidak suka minum teh, tetapi dia tertarik akan hal ini, dan mencoba membeli daun teh dari Keluarga Chu,maka dari itu orang yang memperhatikannya juga pasti akan memperhatikan Keluarga Chu, dan pada akhirnya kemungkinan besar Keluarga Chu akan menguasai pangsa pasar di Amerika.

Waktu berlalu setiap menit dan detik, suasana di kamar Song sangat bagus, tapi ketika berada di pintu, aku merasakan hawa berbahaya saat berpapasan.

Mark meleponku setelah menunggu lama dan memberitahuku bahwa mereka sebentar lagi sampai, dan menyuruhku siap untuk mundur, dia berkata bahwa Amerika telah memberi mereka tekanan, dan biarkan mereka menangkapku untuk membuktikan bahwa aku dan mereka tidak ada hubungan,selain itu aku memang melakukan sebuah kejahatan dan pihak Hua Xia setuju.

Tampaknya takut ada kebencian di hatiku, Mark berkata : “ Alwi, alasan mengapa permintaan Amerika di atas di setujui, bukan karena ketidakpuasan terhadapmu, tetapi karena situasi tersebut, maksud Pimpinan adalah, menyuruhmu pergi secepatnya, untuk menghindari terjadinya konflik yang tidak di inginkan.

Aku berkata: “ Aku tahu, Paman Mark tenanglah, aku tidak akan marah, karena aku memilih untuk mengambil resiko, aku telah membuat semuanya menjadi sulit dan terancam, aku siap untuk pergi sekarang dan tidak mau merepotkan kalian.

“ Baiklah, kamu tahu lebih banyak sekarang dibanding sebelumnya.” Mark tidak bisa membantu tapi memujiku.

Aku tersenyum getir, aku tidak pernah berubah, hanya saja mereka semua berprasangka terhadapku, tapi aku akan diam saja karena tidak semua hal harus di jelaskan, orang yang mengerti kamu akan selalu mengerti tapi orang yang tidak mengerti kamu , bagaimanapun kamu menjelaskannya dia tidak akan mengerti.

Kemudian Mark bertanya kepadaku lagi : “ Bagaimana kabar Jessi?”

Kulihat ke ruangan atas, dan mengedipkan mata ke bawahanku untuk ke bawah, aku menunjuk ke ruangan atas, berkata: “ Jessi menjadi kurus sekali, dan juga lelah, terutama tembakan di kakinya, karena tidak dirawat dengan baik , lukanya bernanah, aku sudah membersihkan lukanya, setelah pulang nanti, ingat cari kakekku untuk merawat Jessi, aku takut lukanya ada penyebab lainnya.”

Setelah mendengar ini, Mark bertanya dengan gugup : “ Apakah lukanya parah?”

Aku berkata: “Aku akan mengatakan yang sebenarnya, harapannya sangat sedikit.”

Lagipua, cedera di kaki Jessi sudah lama di biarkan, memang hanyalah infeksi kecil tapi jika tidak ditangani dengan benar, maka kakinya tidak akan pulih seperti sedia kala, dia begitu sombong, bagaimana dia bisa menerima kekurangan yang ada di tubuhnya ? maka aku menyuruhnya untuk mencari kakekku, karena kurasa hanya kakekku yang bisa menyembuhkan lukanya.”

Mark terdiam lama, dia tidak tahu mau berbicara apa lagi, mungkin dia sedang menyalahkan diri sendiri,atau dia lagi bersedih, ini bukan urusanku, aku hanya peduli apa yang harus dilakukan dengan kakinya.

Sampai di depan pintu aku berkata dengan pelan : “Tidak ada yang perlu di bicarakan lagi, aku akan mengatur masalah pemunduran ini.”

“Baiklah, Alwi terimakasih, kamu tidak membiarkanku kehilangan putriku,.” Mark berkata dengan tulus.

Aku berkata: “ Paman Mark , jika Jessi tidak ingin menjalani jalan seperti ini,aku berharap kamu bisa membiarkannya, dan biarkan dia menjalani hidup seperti wanita pada umumnya.”

Selesai berbicara, aku tidak menunggu jawaban dari Mark dan menutup telepon.

Ketika aku buka pintu dan masuk, aku melihat Jessi menatapku dengan matanya yang bulat, aku berbaring di sampingnya dan memeluknya smbil berkata dengan pelan : “Kenapa terbangun ? Apakah aku berbicara terlalu nyaring?”

Jessi menggelengkan kepala , dia bersandar kepadaku dan berkata : “ Apakah tadi telepon dari ayahku ?”

Aku mengangguk dan berkata : “ Dia akan segera sampai, biarkan aku pergi , kalau tidak dia akan menangkapku, kamu tahu, aku begitu gagah, mereka mungkin akan takut melawanku, lagipula aku tidak akan berdiam diri, mereka takut aku akan melakukan sesuatu,”

Aku sengaja mengatakannya dengan nada humor, seolah sedang menyombongkan diri.

Jessi tertawa geli, dia tidak membuka kedokku dan malah berkata: “ Ya, kamu memang yang terhebat, jadi ayahku takut kepadamu.”

Aku tertawa dan melihatnya menatapku dengan penuh kasih sayang ,aku berkata : “Aku berjanji padamu, aku akan segera kembali ke Invincible Empire,pada saat itu, ketidakadilan terhadap ayahku akan di hapuskan dan aku bukanlah anak seorang pengkhianat lagi, namun putra seorang pahlawan yang telah membuat prestasi besar bagi negara, dan aku bisa dengan sombong mengatakan kepada semua orang, bahwa kamu benar telah memilihku.”

Jessi berkata dengan bersungguh-sungguh : “ Tidak, kamu bukan anak seorang pahlawan, tetapi kamu juga seorang pahlawan, kamu seperti ayahmu, telah membuat prestasi besar bagi Hua Xia, mungkin orang di dunia ini tidak tahu jelas, dan Pimpinan Hua Xia tidak mengakui, tapi tidak apa, yangn penting aku tahu.”

Jessi selalu membelaku,mempercayaiku, menempatku ketinggian yang bahkan tidak bisa aku akui, dan membuatku senang, aku menggandeng tangannya dan berkata : “Benar, cukup kamu tahu saja, bahkan ketika seluruh orang di dunia ini berpikir bahwa aku adalah seorang penjahat,yang terpenting kamu tidak berpikir seperti itu saja sudah cukup.”

Jessi mengangguk, tidak tega melepaskan tanganku dan berkata : “Cepatlah pergi, kalau tidak nanti tidak bisa pergi lagi.”

Aku tahu bahwa waktuku tidak banyak, sekarang bukanlah waktunya untuk berbasa-basi, ku cium bibirnya , aku bangkit dan berkata : “Kalau begitu aku pergi dulu, kamu beristirahatlah di atas sini, jangan turun kebawah, meskipun Tuan Peer sangat baik, tapi tidak berarti orang itu tidak memiliki niat jahat di hatinya, jadi kamu harus berhati-hati.”

Setelah itu, aku memberikan pistol dan sekantong peluru kepdanya dan berkata : “Jika dalam bahaya, kamu harus tegas.”

Jessi menyalakan listrik dan memperingatkanku : “Tunggu kamu bebas dari bahaya, ingat untuk meneleponku.”

“Baiklah”

Selanjutnya, kami saling menatap satu sama lain dan tidak berbicara apa-apa,perpisahan selalu ada, tapi kami semakin tidak terbiasa, walaupun kehidupan ini sangat panjang, tetapi karena pekerjaan yang khusus ini, kami berdua tidak berani menjamin pertemuan kali ini akan menjadi pertemuan terakhir kami atau tidak, jadi kami semakin menghargai kesempatan untuk bertemu dan semakin tidak ingin menghadapi perpisahan ini.

Tapi bagaimanapun juga, kami tidak bisa lari dari kenyataan.

Perlahan aku berdiri dan menatap Jessi dengan dalam, dia tersenyum dan berkata : “ Pergilah.”

Aku mengangguk dan berbalik badan meninggalkannya.

Sesampai di bawah, aku melepaskan rambut palsuku,dan melukis wajah kedua putra Tuan Peer, dan berganti pakaian dengan salah satu dari mereka, sedangkan bawahanku berganti pakaian dengan yang lain,aku membuka bom yang ada pada Tuan Peer,waktu di bom mulai berbunyi, anak-anak Tuan Peer mulai panik, putrinya menjerit keras, anak-anaknya berteriak dan marah kepadaku dan ingin membunuhku, Tuan Peer tidak takut, dia melihat bom yang ada di badannya dan menatapku penuh keraguan.

Dengan enggan aku menjelaskan : “Kalian berempat, jangan panik,bom ini tidak akan meledak, ini adalah bom palsu, ketika waktunya habis, bomnya akan berhenti secara otomatis.”

Tuan Peer menghela napas lega dan tersenyum sambil berkata : “ Aku pikir kamu akan melanggar kesepakatan kita.”

Aku tersenyum dan berkata : “Bagaimana bisa, aku sudah bilang,kamu adalah penyelamatku, kamu sudah menolongku,aku tidak akan meminta nyawamu,apa yang sudah dikatakan tidak dapat di tarik kembali, kamu bahkan tau itu,aku tidak mungkin lupa dan tidak mungkin mencoreng nama baik Hua Xia.”

Tuan Peer tersenyum dan berkata : “Baiklah, cepatlah pergi anak muda,sampai jumpa lagi.”

“Sampai jumpa .”

Kedua putra Tuan Peer menodongkan pistol ke Tuan Peer dan membawanya pergi lewat pintu belakang,mereka sengaja menyelinap seperti itu agar orang orang berpikir bahwa mereka melarikan diri secara diam-diam,dengan begitu mereka akan mengerahkan sejumlah orang untuk ikut, dan untuk penjaga yang di sini akan jauh lebih santai.

Seperti yang aku perkirakan, tak lama kemudian, bawahanku yang bersembunyi di tempat persembunyian melaporkan kepadaku bahwa orang itu secara diam-diam menarik sebagian orang dan masih ada sebagian orang bertahan,aku menyuruh mereka secara diam-diam menyingkirkan orang itu dan bertanya kepada mereka apakah mereka keberatan,mereka berkata tidak, kemudian, pembunuhan secara diam-diam pun akan di mulai.

Pada akhirnya, kedelapan pria itu menyapu habis medan perang dalam waktu sepuluh menit, lagipula musuhnya tidak banyak,dan kami memiliki tempat perlindungan yang bagus,selain itu seperti kata pepatah : “Kenali temanmu dan kenali dirimu, kamu tidak akan kewalahan dalam pertempuran.” Jadi aku tidak merasa aneh kalau mereka dapat menyelesaikan tugasnya dalam waktu singkat.

Setelah orang-orang di luar terbunuh, kami perlahan-lahan menyelinap keluar melalui ruang bawah tanah.

Dengan begini kami meninggalkan villa Tuan Peer dengan aman dan orang dari organisasi sudah menuggu di sana..

Kami masuk ke mobil dan mengganti pakaian kami lagi, aku melepaskan kacamataku dan melihat Liani di mobil, aku bertanya : “Kenapa kamu ada di sini ?”

Liani berkata dengan marah : “Aku juga tidak ingin datang membersihkkan pantatmu, tetapi ayah angkat menyuruhku datang,dan dia berkata ada seorang wanita yang bisa melindungimu dengan baik,itu sebabnya aku datang ,jangan berpikir bahwa aku datang untuk

menyelamatkanmu,sebenarnya aku ingin kamu mati.”

Aku memandangnya dan berkata : “Tenanglah, aku tidakk begitu percaya diri.”

Liani mendengus dan mengabaikanku.

Di pertengahan jalan, kami bertemu dengan pemeriksaan mobil dan polisi bertanya apa yang kami lakukan,Liani mengedipkan mata dan berkata : “Tuan, hari ini hari ulang tahunku, kami berpergian ke pedesaan di sekitar kota ini dan baru saja kembali, jika kamu tidak percaya,kamu bisa pergi dan melihat di hutan sana, ada barang berharga yang ku tinggalkan di sana.”

Kata-katanya sangat meyakinkan,di tambah dengan ekspresinya yang menawan, membuat orang dengan mudah mempercayainya.

Polisi itu memeriksa mobil kami dan tidak menemukan adanya masalah, dia membelai tangan kecilnya Liani dan membiarkan kami pergi.

Pada saat ini, rencana penyelamatan telah berakhir, aku melihat kembali ke tempat dimana villa itu berada, sebenarnya aku sudah tidak dapat melihat apa-apa dan hanya bisa melihat jalanan gelap yang bagaikan tidak ada ujungnya, tapi aku tahu, di sana Jessi sedang berdiri di jendala dan mengawasiku.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu