Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 957 Situasi Darurat

Aku diantar pergi ke bandara, setelah membeli tiket pesawat aku pergi membeli kartu telepon, lalu menghubungi nomor Armour Zhong.

Armour Zhong sangat cepat mengangkat telepon, bertanya: Siapa?

Aku berkata: Aku, Alwi.

Armour Zhong mengangkat telepon aku, sedikit terdiam, kemudian bertanya Alwi, mengapa kamu baru meneleponku sekarang? Apakah kamu tahu pada saat tidak ada beritamu, kami semua mengira bahwa kamu sudah mati.

Aku berkata: Aku tidak mati, tetapi HP aku disita pada hari kedua aku di sini, sehingga aku tidak menghubungi kalian, maaf, tuan, membuat kalian khawatir.

Armour Zhong berkata: Tidak apa-apa, aku tahu berbahaya di sana, sangat bagus jika kamu masih hidup, bagaimana? Apakah kamu terluka?

Aku berkata: Aku tidak apa-apa, tetapi supir aku demi melindungiku, sudah tiada… aku takut masalah akan terbongkar, beberapa hari ini tidak berani muncul, setelah memastikan bahwa aku tidak akan bermasalah, baru bersiap untuk pulang.

Armour Zhong berkata: Iya, pulanglah, kamu sangat hebat saat ini, tetapi sangat banyak hal yang mencurigakan, aku menunggumu pulang untuk menjelaskan.

Aku berkata: Iya, setelah aku pulang, pasti akan menjelaskan semua itu, hanya saja supir aku tidak bisa pulang, aku menguburnya di sini, ini juga mengapa aku baru saja siap untuk pulang.

Armour Zhong sama sekali tidak peduli dengan kematian supir, merasa jengkel dan berkata: Iya, sangat bagus, pulanglah segera, Tuan Smith sudah sembuh, dia ingin berterimakasih denganmu.

Sudah kebiasaan dengan kedinginan Armour Zhong, aku berkata: Baiklah, sampai jumpa.

Menutup telepon, aku segera check in, setelah seharian lebih, akhirnya aku sampai di tempat yang ----akrab, tetapi yang ku benci --- Invisible Empire.

Aku masih ingat ketika aku dan Nody meninggalkan tempat ini, dia dengan senang mengatur pertemuan dengan jessi, tetapi ketika pulang, aku hanya sendirian, dan semua ini terjadi karena Armour Zhong yang egois dan Smith.

Memikirkan sampai disini, hatiku merasa sangat benci dan ingin membunuh, aku sementara tidak bisa beraksi kepada Armour Zhong, tetapi, aku tidak akan membuat Smith pulang dengan hidup. Aku akan membuat dia menyesal pernah berencana menyakiti aku, lagipula, jika dia masih hidup, Armour Zhong pasti akan berbuat masalah, tetapi akan berbeda jika dia sudah mati.

Jika Smith mati, Armour Zhong pasti akan sangat sedih, dan semua perencanaan hancur, dan aku dengan senang melihat mereka menderita, jadi aku memutuskan untuk membunuh Smith.

Ketika sedang berpikir, sebuah mobil datang, lalu, Jinkang turun dari mobil, dengan hormat berkata: Kak Alwi, akhirnya kamu pulang, jika kamu masih belum pulang, ring tinju bawah tanah akan kacau.

Aku sedikit terkejut, bertanya: Apa yang terjadi?

Jinkang berkata: Naik mobil dan aku akan memberitahu kamu, jadi begini…..

Aku naik mobil, dan tahu dari perkataan Jinkang, bahwa beberapa hari ini ketika aku pergi, ternyata iklan ring tinju mengalami halangan yang paling besar, seluruh petinju dari ring tinju terkenal sudah datang, situasi ini lebih hebat dari pada sebelum perlombaan diadakan.

Aku sudah meramal ini, walaupun berita perlombaan sangat terkenal, yang datang juga tidak sedikit, tetapi kebanyakan orang asia, dan untuk peserta lomba selain orang asia, tempat yang besar ini tidaklah memiliki keuntungan apapun, tips yang mahal, tidak sehebat ring tinju bawah tanah mereka, jadi mereka tidak akan ikut berlomba.

Ring tinju bawah bawah baru didirikan, sudah berani menantang ring tinju bawah tanah di seluruh dunia, menyuruh mereka untuk menantang, dan bahkan membuat spanduk untuk mencari orang paling hebat sedunia, setelah mereka mendengar ini, pasti sangat marah, merasa bahwa ring tinju kami sangat sombong, sok-sokan, dan setuju untuk menantang, dan melihat ambisi kami.

Hanya saja, kota ini hanya sebesar ini, ditambah manajemen Jingkang tidak sebaik aku, menghadapi banyak orang yang masuk, pasti akan sedikit kacau dan tidak berdaya.

Selain itu, Jinkang juga mengatakan, peserta di ring tinju tidak menyetujui Jinkang, jika aku tidak turun tangan, tidak ada yang berani bertarung, dan untuk peserta yang datang dari tempat jauh merasa dipermainkan, sehingga sangat marah, dan selalu mencari kesalahan di sini, walaupun Jinkang menyuruh mereka untuk pulang mereka tidak mau, dan ingin melihat betapa hebatnya aku, bisa membuat banyak orang menyerah.

Bahkan ada orang yang sudah membuat surat bertarung, mengatakan jika aku datang, akan berkompetisi dengan aku, dan ada yang bertaruh, apakah aku yang menang, atau orang yang menantang aku yang menang, tetapi sepertinya, selain peserta dari ring tinju kami, tidak ada yang bertaruh bahwa aku yang menang.

Aku tertawa dingin, sepertinya mereka memindahkan semua amarah ke tubuhku, sangat pas, hatiku merasa tidak senang, kalau begitu, aku akan menemani mereka untuk bermain.

Tetapi hal ini bukan yang paling serius, yang paling serius adalah masalah lain.

Mungkin merasa dipermainkan, beberapa orang ini mulai mengganggu petinju kami, ini hanya beberapa hari, kami sudah kehilangan banyak petinju, ada yang mati, ada yang cacat, dan kami tidak bisa menemukan pelakunya, Jinkang tidak bisa menghadapi masalah ini, ini membuat orang ring tinju kami sangat marah, merasa dia tidak berguna, dan Matthew Zhong tidak ingin membantu, sepertinya ingin melihat apakah dia bisa bertanggung jawab.

Kesimpulannya, beberapa hari ini Jinkang sedang kesusahan, tidak ada yang memuji, dan bisa menjadi sasaran Matthew Zhong untuk marah, tidak aneh ketika dia melihat aku pulang, menggunakan tatapan mata minta tolong ketika melihat aku, berpikir jika aku tidak pulang, sini akan menjadi sangat kacau-balau.

Aku melihat jerawat sederetan di dahi Jinkang, berpikir pasti dia cemas hingga panas dalam.

Aku mengerutkan kening dan berkata: Penantang dari luar ini sangat sombong, bahkan berani mengganggu petinju kita di area kita, cari mati!

Siapa yang bilang tidak?Jinkang menyebutkan orang tersebut, sudah marah hingga menggertak gigi sendiri, dia berkata dengan sedih:Kak Alwi, jika begini seterusnya, kita akan kacau, nanti masyarakat tidak tenang, pasti mereka akan komplen, pada saat itu ketua pasti tidak akan memaafkan kita, apalagi kemarin kita membuat dia tidak senang, jika dia masih perhitungan dengan masalah itu, habis kita.

Aku melihat Jinkang, dia sangat sombonh, kantong matanya dalam, terlihat sangat capek, alis mengerut, menyatakan bahwa dia sangat panik.

Aku mendadak merasa bersalah, karena semua ini berada dalam pikiranku, aku ingin menggunakan kesempatan ini untuk memberitahu Jinkang, dia tidak bisa meninggalkan aku, dia harus mengikuti aku, dan ingin memberitahu Armour Zhong, agar dia tahu bahwa dia memerlukan bantuan aku, sehingga aku menggali lubang untuk Jinkang.

Aku berkata: Hentikan mobilnya.

Jinkang terdiam, dia melihat ekspresiku dengan hati-hati, dan berkata dengan panik: Apakah aku terlalu bising, membuat kamu merasa jengkel, aku akan diam, maadf, Kak Alwi, istirahatlah.

Aku senyum berkata: Apa yang kamu pikirkan? Aku tidak marah, hanya saja kamu terlihat capek, dan aku masih segar, biar aku saja yang mengemudi, kamu istirahat saja.

Jinkang melihat aku dengan terkejut, kemudian menggelengkan kepala, aku berkata:Ini adalah perintah.

Jinkang menghentikan mobil, aku turun mobil, dan dia segera memberi aku tempat duduk supir, dan dia sendiri berjalan pergi duduk di sebelahku, seperti dimanjakan, melihat aku dan berkata: Kak Alwi, terima kasih.

Aku tersenyum, menepuk bahunya berkata:Jangan malu-malu, aku menganggap kamu sebagai sahabat, sudah seharusnya berbuat begini kepada sahabat.

Jinkang mendengar perkataan aku, melihat aku dengan terharu, terdiam sebentar, berkata: Dari kecil aku tumbuh besar di Invisible Empire, tumbuh dewasa di dunia yang dingin dan kejam, aku tidak punya masa kanak-kanak, dan tidak pernah ada ada yang peduli dengan aku, aku selalu merasa bahwa dunia ini adalah selalu seperti itu, tetapi tidak menyangka Kak Alwi sangat baik.

Aku berpikir jika Jinkang tahu pikiran aku, tahu bahwa ada tujuan aku membantunya, pasti akan menangis dan mengatakan bahwa itu palsu.

Aku berkata: Aku bukan orang baik, tetapi setidaknya aku tahu sebuah teori, bahwa ketika kita menganggap seseorang sebagai sahabat, kecuali jika dia mengkhianati aku, jika tidak dia adalah sahabatku selamanya, sahabat baik, harus diperlakukan dengan baik.

Jinkang terharu dan mengangguk, aku melanjut: Sudah, istirahatlah, untuk masalah kompetisi tinju, jangan khawatir, aku akan menyelesaikan masalah, kamu tidak akan bermasalah, kita semua tidak akan bermasalah.

Jinkang sangat percaya dengan aku, ditambah dengan kepedulian aku, membuat dia lebih percaya. Sehingga setelah mendengar perkataanku, dia mengangguk tanpa curiga, berkata:Kak Alwi, sangat bagus kamu bisa pulang.

Aku tertawa, menanyakan dia ingin kemana, dia mengatakan dia mau menjeput aku, dan membawa aku ke rumahku, aku mengatakan kalau begitu ke rumah aku saja, agar dia bisa beristirahat.

Jinkang tidak menolak kebaikan aku, mengangguk dan mengatakan iya.

Jadi, aku membawa mobil ke rumahku, pada saat ini, Darren dan Angle belum pulang dari Huaxia, rumah kosong, menumpuk selapis debu.

Aku menyuruh Jinkang untuk tidur di kamar tamu dan memulai membersihkan rumah, setelah itu, aku duduk di sofa dan mulai berpikir, setelah memutuskan cara menyelesaikan masalah, aku menghubungi Armour Zhong, memberitahu dia bahwa aku sudah pulang, dia menyuruh aku untuk segera pergi ke tempat pelatihan, aku bilang iya.

Menutup telepon, Jinkang yang sudah siap tidur keluar dari kamar, bertanya: Kak Alwi, kamu mau pergi ke tempat pelatihan?

Aku mengangguk dan berkata: Di Amerika terdapa beberapa hal yang perlu dijelaskan kepada tuan, kamu sudah cukup tidur? Apakah lapar? Ayo pergi makan, sekalian ngobrol?

Jinkang berkata: Baik, aku yang traktir.

Aku berkata: Kalau begitu aku tidak segan ya, ayo pergi.

Kami pergi ke restoran Chinese, tidak menyangka bahwa sudah lewat jam makan, tetapi di sini tetap ramai, dan tercium bau kaki dan bau aneh dari tubuh orang putih yang susah disembunyikan, aku segera mengerti, mereka adalah orang yang ingin menantang.

Ketika aku dan Jinkang masuk ke dalam restoran, restoran menjadi diam, semua orang melihat Jinkang dengn maksud jahat, sangat jelas, mereka mengenal Jinkang, dan tidak enak memkamung dia.

Mereka saling menatap, ada yang mulai tertawa jahat, membisik, membuat orang jengkel melihatnya.

Walaupun Jinkang menunjukkan kepanikan di depanku, tetapi di depan orang ini, dia masih sangat berwibawa, berkata dengan ringan: Di sini ada beberapa petinju bawah tanah, mereka lebih aktif di sini, aku selalu curiga mereka sedang berencana untuk petinju kita.

Aku berkata: Aku tahu.

Jinkang takut aku akan berkelahi dengan orang ini, segera berkata: Kamu jangan peduli dengan mereka, menjatuhkan statusmu.

Aku memberinya tatapan mata tenang, lalu pergi ke meja kosong di sudut, siapa tahu ketika kami baru ingin duduk, seseorang dari meja sebelah berdiri, lalu duduk di depan meja kami, melihat aku dengan menantang, berkata dalam bahasa inggris: Di sini ada orang, carilah tempat lain.

Kamu jangan keterlaluan. Jinkang berkata dengan marah.

Aku menghentikan Jinkang, dan banyak dari mereka yang berdiri, seperti ingin beraksi dengan kami.

Aku melihat sekitar, melihat wajah seluruh orang dengan tatapan dingin, kemudian duduk di tempat orang yang malas di tempat duduk, berkata: Aku dengar, kalian ada yang ingin menantang Alwi, bukan?

Mereka saling melihat, tidak mengerti mengapa aku tiba-tiba menyebut nama Alwi.

Tetapi sangat cepat, ada yang berkata dengan bangga: Iya! Kami semua berpartisipasi dalam tantangan, ring tinju bawah tanah kalian, memelihara sekelompok pengecut, sekelompok tikus, Alwi sebagi ketua, pasti merupakan tikus besar yang tidak berguna, kami sangat percaya diri bisa mengalahkan dia.

Aku tersenyum, dan Jinkang memutarkan bola matanya, dia tidak mengerti bahasa inggris, tetapi dari gaya berbicaranya, bisa ditebak apa yang dikatakan dia, jadi dia menyatakan penghinaannya dengan sempurna.

Aku tersenyum dan berkata: Aku masih mendengar bahwa kalian bertaruh untuk itu?

Mereka mengangguk, orang yang berada di sana duduk dengan menghina: Tetapi kita bertaruh bahwa Alwi akan kalah, hahaha… jika kamu ingin untuk memenangkan uang, kamu boleh ikut taruhan.

Aku tersenyum dingin dan berkata: Baik, keluarkanlah uangnya, babak ini, aku bertaruh Alwi, yaitu aku sendiri akan menang!

Setelah aku berbicara, mengeluarkan kartu bank dengan tatapan orang sekitar yang terkejut, seterusnya, mengangkat tangan menepuk pria yang sedang duduk di sana, dia sangat cepat tanggap dan langsung menghindar dari serangan aku, tetapi dia tidak menyangka, tepukan aku ini hanyalah taktik palsu, sebenarnya langkah asli aku berada di bagian bawah tubuh, yaitu di kakinya yang sedang melipat.

Kaki aku dengan kuat menendang pergelangan kakinya, terdengar suara kacha, mukanya seketika memerah, aku mendekat, telapak tangan menepuk badannya, dia yang awalnya sangat semangat, menjadi setumpuk lumpur tidak berguna, langsung jatuh dari kursi, terbaring di sana, dan mati.

Saat ini, restoran menjadi sangat diam, aku melihat seluruh orang yang ada di sana, bertanya: Masihkah ada yang berani menantang aku?

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu