Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 81 aku tidak takut padamu

aku menelan liurku ketika melihat wajah Mawar yang cantik itu. namun aku menahan semua nafsu agar dia tidak membenciku. aku harus tahu kalau aku masih membutuhkannya sekarang dan ini bukanlah waktu yang tepat untuk bertengkar dengannya.

aku berkata :" sudah. tante, beberapa waktu ini akan sedikit membebanimu. aku akan menyuruh temanku untuk melindungimu."

Mawar sedikit panik dan menatapku sambil berkata :" kamu tidak tinggal disini untuk menemaniku?"

setelah mengatakan itu, dia mungkin merasa kalau dirinya salah mengucapkan sesuatu dan menggigit bibirnya sendiri lalu kembali berkata :" aku cuman mengenalmu. temanmu itu orang seperti apa? aku tidak mengetahuinya. lagipula apakah kamu tidak takut kalau temanmu mencelakaiku?"

terlihat wajah yang penuh kemaluan layaknya seperti seorang gadis berumur 20an dari seorang wanita berumur 40an. didalam ekspresi wajahnya juga terkandung beberapa unsur dewasa dan itu kelihatannya sangat menggoda. wanita ini sangatlah mantap.

aku menatap kearah Endy dan Endo lalu berkata :" teman, aku akan menyerahkan tante Mawar kepada kalian. dia adalah orang yang aku hormati. aku harap kalian menjaganya dengan baik."

mereka berdua menatapku dengan mata genit dan Endy pun berkata :" Alwi, tenanglah. kami tidak akan mencelakainya."

mendengar ini, aku lalu menatap Mawar dan sadar kalau mukanya kembali memerah. dia lalu menatapku dengan malu dan berkata :" suruh mereka untuk tidak bicara sembarangan."

pandangannya itu membuatku tergoda dan dia merupakan senior dalam bidang ini. semua orang akan terlena pada pandangannya yang penuh godaan itu.

aku lalu keluar dan kembali berkata kepada mereka berdua :" kalian tidak boleh tidak sopan kepadanya."

setelah itu aku lalu pergi. setelah keluar, aku menatap diriku yang ada pada kaca dan aku sedikit tersenyum. dulunya aku tidak berani menatap Mawar, namun sekarang semua sudah berbeda. aku berani menatapnya sambil tersenyum. haiz. semua manusia pasti bisa berubah.

Leo berkata :" bukankah wanita ini baik? kenapa dia bisa melahirkan wanita sekejam Claura?"

membahas ini, aku tiba tiba merasa penasaran pria mana yang bisa mendapatkan Mawar yang mentel itu?

setelah naik kedalam mobil, aku lalu menelepon Claura dan dia mengangkatnya dengan cepat. aku tidak memberinya kesempatan untuk berbicara dan langsung berkata :" aku akan menunggumu di bar Change setengah jam lagi. sampai jumpa."

Claura lalu berkata dengan cuek :" untuk apa aku harus menemuimu?"

aku berkata :" karena aku adalah mantan suamimu!" setelah itu aku tertawa dan bertanya :" apakah kamu tidak berani menemuiku? kenapa? khawatir kalau kamu akan kembali jatuh cinta padaku? atau khawatir aku akan mengacaukan bar mu? atau kamu khawatir kalau kamu memiliki akhir yang sama dengan tuan Kin?"

aku tahu kalau semua perkataan itu akan berhasil menentang perempuan seperti Claura. mendengar semua ini, Claura lalu berkata dengan marah :" apa yang tidak berani aku lakukan? Alwi, apakah kamu cari mati? sepertinya aku harus membuatmu mengetahui jelas kemampuan aslimu."

Claura pun mematikan telepon dan aku menghela nafas lalu meletakkan ponselku. telapak tanganku kini sudah dibasahi oleh keringat. Leo memberiku sebotol air dan aku mengatakan terimakasih kepadanya. aku meminum setengah botol air itu dan bersandar dikursi mobil sambil berkata :" sebenarnya aku sangat takut pada Claura. bagiku, dia layaknya sebuah gunung besar yang tidak dapat aku langkahi. dulunya aku pernah berpikir untuk mengelilingi gunung besar ini dan mencari tempat yang tenang untuk tinggal selamanya disana. namun aku menyadari kalau ada jenis orang yang

tidak akan melepaskanmu kalau kamu sudah mengganggunya. kalau sudah begitu, apa yang bisa dilakukan lagi? hanya bisa melawannya!"

Leo berkata :" kamu hebat. tenang saja, kami akan membantumu melangkahi gunung itu meskipun itu sangatlah sulit."

aku lalu tersenyum dan berkata :" untung saja ada kalian. kalau tidak aku pastilah berlutut didepan Claura setiap hari dan akan hidup dengan tanpa kehormatan didunia ini."

namun aku sakit hati bukanlah karena hal hal ini, melainkan semua hal ini merupakan rencana dari wanita yang aku sukai. Felicia lah yang membuatku merasakan semua kemalangan ini. apakah dia memiliki rasa bersalah pada dirinya sendiri ketika melihatku dihujat oleh Claura dan berlutut didepan Claura?

aku lalu memejamkan mataku dan mulai merencanakan apa yang ingin aku lakukan pada malam ini.

.........

bar Change dekat disebuah universitas. namanya saja universitas, namun ini merupakan sebuah universitas abal abalan. semua mahasiswa didalam universitas ini tidaklah beres. hanya terdapat beberapa mahasiswa saja yang belajar dengan baik. rata rata mahasiswa universitas ini datang kesini hanya untuk menghabiskan uang orang tuanya dan menikmati kehidupan disini.

aku pun sampai di bar Change. ketika aku turun dari mobil, aku menelepon Toba. ketika kami bertemu, kami pun masuk kedalam bersama.

bar Change terdapat dua lantai. rata rata pengunjung lantai 1 adalah para mahasiswa dan lantai dua adalah sebuah tempat seks liar. tempat berjudi berada diruang bawah tanah.

ketika aku masuk, aku melihat kalau Claura sudah duduk disana. pencahayaan disana sangatlah gelap, namun itu tidak menutup semua aura yang dimiliki olehnya. dia memakai pakaian hitam dan rok jeans yang mini. dia memakai sepatu hak tinggi dan duduk sambil melipat kakinya. dia juga menggoyang goyangkan segelas anggur merah. disebelahnya duduklah beberapa pria yang sangat menghormatinya. sayangnya Claura tidak menghiraukan mereka semua sama sekali.

didekat tempat duduknya ada 2 orang bodyguard yang sedang menjaga jaga. bodyguard itu sedang menahan beberapa pria genit yang ingin mendekati Claura. jika dulunya dia menemukan kondisi seperti ini, dia pastilah sudah menghajar semua priaitu. namun kali ini dia sepertinya sangat menikmati semua kelakuan pria itu.

melihat diriku, Claura tersenyum sambul menyicipi anggur merah itu dan berkata :" aku kira kamu akan membawa sekelompok orang untuk menghancurkan tempat ini. kenapa? kamu tidak takut kalau aku menghajar kalian?"

aku tidak menghiraukannya dan melihat seorang pria gemuk duduk disebelahnya. aku pernah melihat dokumen tentang pria ini. dia adalah pemilik bar ini. aku lalu mengulurkan tanganku dan berkata :" halo, bos Xiau. namaku adalah Alwi. kedatanganku hari ini adalah untuk membicarakan kerja sama denganmu. aku berharap kalau kamu memberikan kekuasaan atas bar milikmu ini kepadaku."

melihat aku yang menghiraukannya, Claura semakin marah dan bos Xiao berkata :" apa apaan ini? pergilah dari sini!"

aku menatap Claura dan berkata kepada bos Xiau :" bos Xiau, apakah kamu bermaksud menolakku?"

bos Xiau lalu menyuruh kami pergi! Claura lalu tertawa dan tawaannya semakin terlihat menyeramkan karena lipstik merah yang dia pakai itu.

kalau bukan karena aku percaya diri, aku pastilah sudah lari ketika melihat tawaan itu.

Claura lalu berkata dengan cuek :" dia telah menolakmu, apa yang kamu inginkan?"

aku mengambil anggur merah dar tangannya dan meminumnya. setelah itu aku lalu menghancurkan gelas itu dan berkata :" aku akan menghajarnya hingga dia menyetujuiku!"

semua bawahanku yang berpura pura menjadi pelanggan itu berdiri ketika aku menjatuhkan gelas itu dan mereka pun berteriak "bang Alwi"! aku berkata :" mulailah!"

" baik!" mereka menjawabku dengan serentak dan disaat ini aku menjadi pusat perhatian semua orang disana.

bawahanku mulai menghancurkan bar itu dan musik disana pun terhenti. semua pelanggan disana ketakutan dan kabur keluar.

kedua bodyguard Claura ingin menangkapku namun mereka ditahan oleh Leo dan Toba. namun kedua bodyguard itu lumayan hebat. Leo dan Toba tidak bisa melawannya hanya dengan satu pukulan.

aku khawatir kalau Claura akan menghajarku dan aku pun memilih sebuah tempat yang agak jauh lalu duduk disana. semua pelanggan bar itu sudah lari dan pintu pun telah dikunci. sekarang bawahanku sedang bertengkar dengan satpam bar ini. namun ini sangat jelas kalau kami akan menang.

bos Xiau mulai panik dan ingin menelepon polisi. aku lalu menunjuk keatas dan ke ruang bawah tanah. wajahnya sangatlah pucat dan terpaksa meletakkan ponselnya kembali.

semua hal yang ada di bar ini adalah ilegal. meskipun dia memiliki orang dalam, namun dia tidak bisa sepenuhnya mengakali semua ini. oleh karena itu, dia tidak berani melapor kepada polisi karena takut mencelakai dirinya sendiri.

Claura seketika bertepuk tangan dan berkata :" baik, baik, baik." dia kembali berkata :" Alwi, akulah yang telah meremehkanmu."

aku berkata :" terimakasih atas pujianmu."

Claura lalu berkata :" meskipun kamu mengacaukan bar ini, apakah kamu yakin kalau kamu bisa merebut kekuasaan bar ini dari tanganku? apakah kamu percaya kalau aku akan menghajarmu hanya dengan 1 telepon?"

disaat ini, Leo dan Toba sudah mengalahkan kedua bodyguard itu dan kembali berdiri disampingku. aku lalu berkata dengan penuh semngat :" aku takut. aku sangat taku. tolong jangan melakukan itu."

"apakah kamu rasa kalau aku akan mendengarmu?" kata Claura sambil mengeluarkan ponselnya.

aku lalu merebut ponselnya dan menangkap tangannya lalu menatapnya sambil berkata :" kita boleh berdiskusi berdua."

ketika mengatakan itu, dia menghempaskan tanganku. aku lalu mengikutinya dan kami pun memasuki sebuah ruangan. ketika masuk, dia lalu menarik lenganku dan menghantam pundakku dengan kuat lalu membantingku kelantai.

setelah itu dia memijak perutku sambil berkata :" bodoh, apakah kamu terlalu berani hingga mencariku berbicara berdua sekarang?"

aku lalu memandang kakinya sambil menggigit bibirku dan berkata :" apakah kamu tahu? wanita yang memakai rok sama saja seperti dia tidak memakai apa apa didalam mata pria. apalagi jika dilihat dari bawah."

hal yang tidak aku sangka adalah Claura berkata :" dasar sampah. aku akan membiarkan mu memandangnya. kalau tidak kamu tidak memiliki kesempatan lagi."

aku berkata :" apakah kamu pernah memikirkan kenapa aku tidak takut padamu?"

dia tidak berkata apapun. aku lalu berkata dengan cuek :" ibumu ada padaku, apakah kamu ingin melihatnya?"

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu