Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 693 Mereka Datang

“Mati?” Aku sedikit terkejut. Bukankah aku sudah membiarkan Pamanku untuk melindunginya? Dengan kemampuan Pamanku, seharusnya tidak mungkin terjadi hal seperti ini, bagaimana mungkin...

Aku sudah melakukan semua persiapan, maupun rumahnya atau sampingnya, ada orang yang melindunginya. Tapi siapa tahu ia mati ditangan selingkuhannya.”

“Selingkuhannya?”

“Iya, ia ada selingkuhan, merupakan artis tingkat ketiga dan orang yang bersuami. Wanita itu sangat mendengar kata-katanya. Sejak lulus sekolah menengah atas, wanita itu terus mengikutinya. Aku sudah periksa hubungan mereka sangat baik, jadi aku tidak banyak mempedulikannya. Siapa yang sangka kalau wanita itu menggunakan obat untuk meracuni Galing. Saat orangku masuk untuk menolong ia sudah kehabisan nafasnya.” ucap Pamanku, sangat menyesal.

Kurasa ini semua seperti lelucon. Orang yang bekerja untuk melaporkan berita privasi para artis dunia hiburan, bilang akan menjadi orang yang adil. Tapi dirinya sendiri malah mengacaukan semua dunia hiburannya. Pantas semuanya sekarang memanggilnya ‘galing Zhuo’.

“Selingkuhannya tidak mungkin asal membunuh orang itu. Apakah orangmu ada menangkap wanita itu untuk ditanya?” tanyaku.

Pamanku dengan kesal berkata, “Mati.”

“Ia juga mati?”

“Bukan hanya ia, bahkan bawahanku juga. Ternyata orang di belakang itu juga sudah melakukan semua persiapannya.Tunggu saat orangku ingin beraksi, mereka semua langsung maju menyerang bawahanku. Orangku semua bunuh diri karena racun. Bahkan artis kecil juga mati.”

Hatiku seketika merasa tidak enak. Aku berkata, “Maaf, Paman. Kalau bukan karenaku, semua bawahanmu juga tidak mati.”

Pamanku berkata, “Ini bukan salahmu, harus salahkan orang itu. Aku juga tidak teliti.”

Aku bertanya, “Bagaimana dengan bawahan Galing? Bagaimana dengan keadaan mereka?”

“Ada satu yang masih ditolong kita. Sedangkan semuanya mati. Kalau ini juga mati, maka usaha kita sia-sia.”

Mendengar ini, aku menarik nafas dalam. Sepertinya orang itu lebih hebat dari yang kupikirkan. Awalnya kutebak orang dibelakang ini adalah Vicky, tapi sepertinya tidak seperti itu, karena kurasa Vicky tidak sehebat itu, yang bisa membunuh Pamanku diam-diam. Kalau begitu, siapakah orang yang membuat beritaku dan Felicia? Siapakah orang itu? Apakah organisasi di belakang Claura?

Pamanku lanjut berkata, “Alwi, kamu tenang saja. Aku akan menolong orang itu, ia pasti mengetahui sesuatu.”

Aku bilang, “Baik, Paman. Kamu juga tidak perlu menaruh masalah ini ke dalam hati. Kalau orang itu sudah beraksi saat kamu mengetahuinya, maka ia memiliki kepercayaan diri. Aku hanya takut sekarang orang itu akan menyerangmu. Bagiku, tidak ada yang lebih dari keselamatan kalian.”

Pamanku tertawa kencang setelah mendengar kata-kataku. Ia dengan bahagia berkata, “Dasar bocah! Ucapanmu membuat Paman senang. Kamu tenang saja, Paman masih belum melihatmu menikah lahir anak, bagaimana mungkin Paman mati begitu saja. Aku akan menjaga diriku, tapi aku sudah menerima berita, katanya ada tujuh pembunuh Organisasi Black Bear pergi bersama ke Nanjin. Kamu harus berwaspada, meskipun organisasi kita sudah menyiapkan bawahan yang sangat hebat dan aku yakin dengan kemampuan mereka, tapi aku adalah Pamanmu, tidak mungkin tidak khwawatir.”

Mendengar ucapan Pamanku, hatiku merasa jadi sangat hangat. Sekarang baik sekali rasasnya, adanya perhatian dari keluarga. Aku tertawa dan berkata, “Paman tenang saja, aku masih ada banyak masalah yang belum kukerjakan dan belum bertemu dengan Kakek.”

Pamanku tertawa dan berkata, “Kudengar suaramu, sepertinya belum tidur.”

“Iya, sedang sibuk dengan beberapa hal.” ujarku sambil melirik kearah dokumen diatas meja. Dokumen itu sudah semua kulihat, tidak hanya kontrak, juga ada dokumen Perusahaan Jinhua. Aku membacanya ulang dan menggambarkan intinya, lalu membuat sebuah dokumen, unutk menyuruh Samuel bantu periksa hal-hal yang ada di dokumennya.

Pamanku berkata dengan nada kasihan, “Dasar bocah, kamu harus merawat tubuhmu, jangan terlalu buru-buru. Kerjaan selalu ada, tapi kesehatan ada batasnya, harus sayang tubuhnya, sehingga bisa berkembang lebih baik. Apakah kamu mengerti?”

Aku berkata, “Aku mengerti, Paman. Jangan mengocehi diriku, bukankah Paman juga tidak beristirahat? Cepatlah pergi istirahat.”

“Baik.”

Setelah panggilan terputus, aku mengucek mata malas dan dengan lelah berkata, “Sudah malam, Samuel. Kamu pergilah beristirahat.”

Meskipun aku sedang dalam bahaya, tapi kalau Samuel dan Pamanku begitu yakin kepada kemampuan organisasi, maka aku juga akan memilih untuk meyakini, jadi aku tidak khawatir nyawaku akan melayang. Aku mulai mengantuk, ingin segera tidur.

Samuel menggelengkan kepalanya dan berkata, “Aku sudah tidur. Kak Alwi tidurlah, serahkan saja semuanya kepadaku. Kamu jangan terlalu panik, masih ada kita semua kok.”

Aku memandang kearah Samuel. Ia tersenyum kearahku dan matanya penuh dengan perhatian. Aku mengangguk dan berdiri menepuk bahunya. Aku berkata, “Aku pergi beristirahat dulu. Oh iya,...”

Aku mengambil dokumen diatas meja dan kuberikan kepada Samuel. Aku bilang, “Ini semua aksi kejahatan yang kutemukan dari semua kerja sama dari Perusahaan Jinhua. Coba kamu periksa dan verifikasi. Kalau semua tebakanku benar, maka dengan semua bukti ini, kita tidak perlu takut Perusahaan Jinhua akan bangkrut."

Samuel mengangguk kepala dan berkata, “Baik, aku akan segera melaksanakannya.”

......

Setelah kepergian Samuel, aku langsung terbaring di ranjang. Meskipun agak malam tidurnya, tapi mungkin karena terlalu banyak pikiran didalam hati, jadi aku jam tujuh pagi sudah bangun. Setelah selesai membasuhi wajah, aku melatih diri, lalu mandi dan keluar dari kamar.

Baru saja keluar, aku menemukan Felicia sedang duduk di sofa ruang tamu sambil melihat sesuatu. Diatas meja terdapat beberapa buku yang tebal. Aku berjalan mendekat dan membuka beberapa halaman, ternyata adalah naskah drama. Aku bertanya, “Kamu ingin bermain drama?”

Teringat ini bukan pertama kali Felicia bermain drama dan memperoleh hasil yang cukup baik. Ia dipanggil sebagai aktris terbaik dari dunia penyanyi dan penyanyi terbaik dari dunia aktor. Harus dipuji kehidupan ia seperti helikopter, terus melayang tinggi dan bersinar, setelah ia melupakanku dan kembali ke Keluarga Su.

Setelah dipikir kembali, aku makin merasa itu hal baik dirinya melupakanku.

Felicia mengangkat kepalanya memandangku. Ia bilang, “Iya, naskah drama ini sangat baik, aku tidak ingin kehilangan kesempatan ini.”

Aku bertanya, “Kalau begitu, kamu masih memilih menghilang? Apakah kamu tidak takut mereka akan menggantikanmu saat kamu menghilang?”

Felicia meletakkan naskahnya dan berdiri pelan-pelan dengan bantuan sofa, sepertinya pinggangnya masih sakit. Ia dengan bangga berkata, “Tidak mungkin. Sebelum menghilang, aku sudah membahas dengan mereka, sudah menandatangani kontrak dan sudah minta ijin. Aku adalah orang yang berprinsip, lagipula kalau aku tiba-tiba menghilang, mereka juga tidak akan menggantikanku, kecuali mereka tidak ingin menayangkan dramanya.”

Aku tidak tahan untuk tertawa saat melihat dirinya yang begitu sombong. Sejak kapan Felicia juga menggunakan keluarganya untuk ‘mengatur’ orang.

Saat ini, Felicia tiba-tiba terjatuh kesamping. Aku segera menolongnya, sehingga ia jatuh kedalam pelukanku. Aku tidak bisa mendorongnya, karena ia terluka. Aku bertanya, “Apakah lukamu sudah baikan?”

Felicia menatapku kesal dengan matanya yang berkaca-kaca. Ia bilang, “Sudah baikan, tapi masih sedikit sakit. Kalau kamu tidak merasa tersinggung, biarkan aku bersandar kepadamu.”

Aku tertawa berkata, “Apa maksud ucapaan Kak Felicia? Aku tidak sepelit itu hingga harus memainkan seorang pasien.”

Monica saat ini keluar dari dapur. Ia menggelengkan kepalanya tak berdaya saat melihat adegan ini. Ia bilang, “Ayo makan sarapan. Aku dengar ada suara dari kamarmu, tahu kamu sudah bangun, jadi aku menyiapkan sarapan untukmu. Pagi ini aku membuat roti kukus, Felicia bilang sangat enak. Coba kamu cicip juga, bubur kacang merah ini juga dibuatku, sangat wangi. Nody paling menyukainya, tapi tidak tahu apakah cocok denganmu.”

Mengingat Nody, otakku tiba-tiba terlintas sesuatu. Aku berkata, “Monica, kamu bantu pegang Kak Felicia dulu. Aku harus menghubungi Nody.”

Monica mengangguk dan membantu untuk memegang Felicia. Sedangkan aku kembali ke kamar dan menghubunginya, bilang ada yang ingin membunuh di Nanjin. Aku takut orang itu akan menggunakan cara lain, menggunakan cara mereka untuk menyerangku, jadi aku menyuruh Nody untuk berwaspada.

Nody sama sekali tidak kahawatir dengan keselamatannya, melainkan khawatir apa diriku memiliki cara untuk menyainginya, lalu ia juga bertanya tentang informasi pembunuh. Aku tahu jika aku tidak memberitahunya, ia akan khawatir, jadi aku jujur kepadanya. Tapi aku juga memberitahunya ada orang yang membantuku disini. Ia bilang ia sudah mengerti dan juga mengingatkanku untuk memberitahu Dony.

Setelah memutuskan panggilan, aku juga menghubungi Dony dan memberitahu informasi ini kepadanya, sehingga aku bisa makan sarapan dengan tenang.

Monica bertanya dengan khawatir, setelah melihatku begitu panik. “Alwi, apakah terjadi sesuatu?”

Aku tidak bermaksud untuk menyembunyikan masalah ini dari mereka, lagipula setiap kali aku diserang orang lain, orang-orang didekatku akan mengalami kebahayaan. Ini sudah menjadi hal-hal yang pasti, jadi aku langsung memberitahu, “Ada beberapa pembunuh yang hebat ingin membunuhku, jadi kalian semua harus berhati-hati. Aku akan menyuruh orang lain untuk berbelanja. Kalian berdua jangan kemana-mana, lebih baik di rumah saja, baik?”

Monica mengangguk. Felicia dengan khawatir bertanya, “Bagaimana denganmu? Apakah kamu tidak takut? Kamu juga tinggal di rumah bersama kita kan?”

Dari tatapan matanya, aku memperoleh perhatiannya. Aku tertawa berkatanya, “Tenang saja, aku akan baik-baik saja.”

Felicia masih saja khawatir. Setelah kupikir lagi, aku juga menghubungi Aiko dan Sulistio, untuk melakukan semua persiapan, sehingga aku bisa lebih tenang.

Setelah selesai makan pagi, sudah mau pukul sepuluh. Wita menelponku dan bertanya mengapa aku tidak pergi ke kantor, ia juga bilang ada sebuah projek penting, ia merasa kita boleh ikut berpatisipasi.

Aku bilang aku segera pergi setelah aku melihat jam.

Aku menghubungi Samuel setelah memutuskan panggilan. Ia sedang mengurus sesuatu diluar, setelah tahu aku ingin ke kantor, ia segera kembali mengantarku.

Didalam mobil, Samuel bilang, “Kak Alwi, aku sudah memeriksa semua pekerjaan yang kamu suruh. Meskipun belum ada bukti yang memastikan, tapi setidaknya bisa dipastikan, demi memperoleh beberapa projek, Perusahaan Jinhua memang menggunakan cara yang tidak baik.”

Aku berkata, “Sebenarnya masalah yang seperti ini sangat banyak, bisa dibilang ‘prinsip tersembunyi’ didalam bidang pekerjaan ini. Kalau Perusahaan Jinhua tidak keterlaluan, aku juga tidak akan menyerang mereka. Aku ini benci sekali orang lain yang menusuk dari belakang kepada orang yang sudah meninggal, apalagi orang itu adalah Tante Mawar. Jadi aku tidak akan melepaskan Perusahaan Jinhua, maupun mereka bermohon kepadaku.”

Samuel mengangguk dan berkata, “Lalu beberapa orang itu juga telah tiba.”

“Oh?”

Aku tahu yang ia maksud adalah beberapa pembunuh itu, sehingga mulai merasakan gugup. Saat ini, aku mendadak menemukan beberapa mobil yang aneh dari jauh sana. Beberapa mobil itu cukup jauh dariku, kadang suka maju melampaui, kadang suka menjauhi, sangat beraturan. Hingga di lampu lalu lintas, tiba-tiba ada mobil yang mempercepat kecepatannya, seperti sedang mencegah mobilku menjaga jarak dengannya.

Hatiku mencelos dan mendengar Samuel bilang, “Mereka datang.”

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu