Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1088 Datang untuk melamar (1)

Aku dengan segera berjumpa dengan Mark, tetapi karena perlu berakting, jadi diseluruh proses aku bersikap sangat sombong, dan Mark diam-diam memalingkan matanya beberapa kali.

Proses negosiasi berjalan dengan lancar, lagipula aku tidak mempunyai pilihan lain, jadi untuk kompromi yang tidak berdaya, orang-orang penting dibeberapa negara lain tidak melihat ada yang salah, sebaliknya mereka terlihat sangat puas.

Aku dan Mark saling memandang sekilas, lalu dia terbatuk sejenak, memandangi sekilas orang-orang yang bernegosiasi disekelilingnya, lalu berkata dnegan sungguh-sungguh: “Alwi, kamu adalah orang Huaxia, seharusnya pada akhirnya akan kembali ke negara kita, kan?”

Aku sedikit menyipitkan mata, lalu bertanya: “Aku tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Tuan Mark? Jika memiliki perkataan maka boleh mengatakannya dengan terus terang.”

Dia berkata: “Aku sangat mengagumi kemampunmu, kalau tidak kamu mengikuti kembali saja, dan berjuang demi Huaxia kita?”

Begitu perkataan ini keluar, beberapa orang lainnya bukan hanya tidak keberatan, tetapi malah mengangguk setuju. Aku dengan kesal memalingkan pandanganku, berpikir dalam hati, situasi seperti apa ini, aku adalah orang berbakat, bukankah seharusnya kamu merebut dan aku memilihnya, dan dengan segera merebutku pergi? Tetapi mengapa orang-orang ini terlihat seperti merasa lega?

Aku melihat kearah Mark, dia menatapku dengan bahagia diatas penderitaan orang lain, aku memikirkannya dengan buruk, sekelompok orang ini sepertinya telah mendengar cerita kepahlawananku, dan tahu bahwa mereka tidak dapat mengendalikanku, juga takut bahwa setelah aku pergi ke tempat mereka, puluhan ribu orang Invicible Empire masih mengandalkanku, jadi mereka lebih memilih bekerja sama denganku daripada memilihku yang sangat merepotkan.

Dan ini tepat dengan pemikirannya Mark.

Aku berpikir dalam hati, senior memang lebih hebat, dia pasti sudah menduga semua ini dari awal.

Aku berkata dengan datar: “Ingin aku pergi boleh, tetapi aku harus membawa sekelompok saudara, jika kamu dapat menerimanya maka terimalah, jika tidak dapat menerimanya maka sudahlah.”

Mark sedikit mengerutkan kening, berpura-pura kesulitan, dan orang-orang itu juga baru tahu apa yang kukatakan melalui bantuan penerjemah, ada orang dengan wajah yang muram bertanya kepadaku bahwa berapa banyak orang yang akan kubawa, aku berkata dengan tidak bersemangat: “Tidak begitu banyak, paling banyak hanya seribu orang.”

Mendengar perkataan ini, orang itu bernafas lega, dan menyuruh penerjemah memberitahuku bahwa dia setuju, beberapa orang lainnya juga setuju, Mark tentu saja juga setuju.

Jadi, hal ini sudah selesai diputuskan, Mark juga mengatakan bahwa menyuruhku lebih cepat pergi bersamanya, jadi aku memustuskan untuk pergi besok, kemudian mereka sudah pergi. Sebelum pergi, Mark meletakkan tangannya ditelinga yang mengisyaratkan bahwa jika aku ada masalah maka menghubunginya dari telefon, aku menundukkan kepala kepadanya, kemudian melihatnya pergi.

Setelah mereka pergi, aku bernafas lega, Nando masuk dan menuangkan secangkir teh untukku, kemudian bertanya: “Kak Alwi, bagaimana?”

Aku berkata dengan datar: “Beritahu para saudara, besok pergi ke Huaxia bersamaku, pada saat bersamaan hubungi Paman Saver, aku akan segera mengatur para saudara yang datang kemari membantu untuk pulang.”

Nando mengerutkan kening, berkata: “Kenapa, apakah Kakak belum pernah mengatakannya kepada Anda?”

Aku mengambil teh kemudian meminumnya, memandangnya dan bertanya dengan penasaran: “Mengatakan hal apa?”

Dia berkata: “Kakak mengirim para saudara ini kemari, sudah tidak berencana untuk membiarkanmu mengirim kembali orang-orang ini, artinya, orang-orang ini akan mengikutimu seumur hidup ini.”

Aku sedikit terkejut, kemudian aku merasa tersanjung dan tersentuh, lalu dengan tergesa-gesa berkata: “Ini tidak boleh, aku tidak boleh mengambil orang berbakat yang dilatihnya dengan susah payah. Aku akan menelefonnya sendiri untuk masalah ini, kamu pergi urus yang lain.”

Nando menganggukan kepala, dan bergumam: “Walaupun Anda menelefon juga tidak berguna, hal yang Kakak putuskan, tidak orang yang bisa mengubahnya.”

Mendengar perkataan ini, aku melihat sekilas Nando, dia dengan tergesa-gesa berkata: “Kak Alwi, para pengedar narkoba diluar masih menunggu, Anda berencana kapan memberitahu hal ini kepada mereka?”

Aku melihat jam, lalu berkata: “Aku perlu menyiapkan pidato, setelah 1 jam menyuruh semua orang untuk berkumpul.”

Nando dengan segera berkata: “Baik, aku pergi bersiap-siap.”

Aku membuka dokumen, memikirkannya, lalu mulai menulis pidato. Setelah selesai menulis pidato, aku membacanya ulang berkali-kali, dan mengingat isi-isi yang penting, waktu juga hampir tiba. Aku meminum teh, kemudian menyuruh Nando memberitahu semua orang untuk berkumpul.

10 menit kemudian, aku datang ke tempat latihan. Karena orang yang berkumpul disini adalah pasukan udara, darat, laut, jadi sangatlah ramai, penuh dengan orang-orang, mereka semua menatapku dengan antisipasi, sepertinya sangat ingin aku lebih cepat membawa mereka berjalan keluar dari kedilemaan ini.

Nando menyuruh orang untuk membuat panggung berpidato disini, diatasnya diletakkan mikrofon, dan masih ada lampu disana. Aku merasa aku berjalan naik kepanggung, tidak seperti seorang pembicara tetapi seperti seorang aktor, terutama setelah aku naik ke panggung, semua lampu disekitar padam dan hanya tersisa lampu dimana tempat aku berdiri, yang membuatku tidak bisa untuk memalingkan mata kepada Nando.

Nando tersenyum sambil mengacungkan jempol kepadaku, dan berkata tanpa suara ‘sangat tampan’, aku tahu bahwa dia sangat senang akan mengakhiri hidup sebagai penyamar, jadi aku juga memaafkan pengaturan jahat yang dia buat ini.

Aku berdehem, dan berkata dengan mikrofon: “Semua, aku pikir semua orang tahu bahwa Invicible Empire kita sedang menyambut krisis terbesar dalam bertahun-tahun, sekarang, Huaxia memimpin beberapa negara kecil disekitarnya untuk menghadai kita, jika pertempuran ini dilaksanakan, maka kita tidak memiliki kemungkinan untuk menang, pada saat itu, kita, termasuk keluarga kita, anak kecil, termasuk masyarakat tak berdosa Invicible Empire, akan memiliki sedikit peluang untuk selamat.”

Meskipun dibawah sangat gelap, tetapi aku masih dapat melihat mata beberapa orang yang tiba-tiba dipenuhi dengan ketakutan dan kepanikan.

Aku lanjut mengatakan: “Tentu saja, aku tidak takut mati, aku juga percaya bahwa kalian tidak takut mati, ada sebuah pepatah ‘Manusia tidak takut akan kematian hanya takut akan mati sia-sia’, kita tidak takut mati, tetapi kita takut akan kematian yang tidak ada artinya, apakah aku benar para saudara?”

Semua orang dengan segera berteriak serempak: “Benar!”

Aku bepikir dalam hati, masih bisa mengatakan benar dengan wajah yang penuh paksaan, seberapa besar ketakutan kalian akan kematian?

Aku tersenyum, lalu melanjutkan: “Jadi, aku membuat sebuah keputusan, sebuah keputusan yang tidak mulai bagi semua orang, tetapi bagiku, itu adalah keputusan terbaik untuk kalian.”

Semua orang menatapku dengan semangat, tidak ada suara yang terdengar, sangat hening seperti hanya ada angin yang bertiup melalui telinga.

Aku berkata: “Huaxia dan Thailand dan lainnya telah memberiku sebuah pilihan, yaitu untuk menyerahkan kalian, menyerahkan Invicible Empire, kita harus bekerja untuk mereka, dan juga tidak boleh menyentuh narkoba lagi, tetapi, kita semua tetap dapat hidup, masyarakat Invicible Empire masih bisa tetap hidup, keluarga kalian juga masih bisa hidup, dan aku sudah mengiyakan mereka.”

Ketika mendengar keputusanku, semua orang segera menjadi bergelonjak, aku berkata: “Aku tahu bahwa semua orang memandang rendah aku, merasa bahwa aku seorang pengecut yang takut mati, merasa membuat kalian malu, tetapi menurutku, ini adalah solusi yang terbaik, karena aku tidak berharap ada banyak orang yang menemaniku mati, dan lebih karena aku tahu bahwa bahkan jika kita hidup, juga sudah tidak bisa bergerak dibidang kita yang sekarang, saat itu, sekelompok orang kita akan bagaimana mencari nafkah? Selain itu, jika masalah ini menyebar ke telinga negara besar, kita mungkin sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk hidup.”

“Jadi, setelah pertimbangan yang dalam, aku memutuskan hari ini secara resmi membubarkan Invicible Empire, mulai dari hari ini, kalian akan dibagi menjadi 4 bagian, satu bagian akan mengikutiku pergi ke Huaxia, dan lebih banyak akan pergi ke Thailand. Aku pikir kalian semua sangatlah hebat, sangatlah memiliki kekuatan, tidak peduli kemana kalian pergi, pasti akan berguna.”

Mengatakan sampai disini, aku membungkuk kepada semua orang dan berpura-pura sangat bersalah, berkata: “Aku tahu bahwa keputusanku ini menyakiti semua orang yang sangat mencintai Invicible Empire, jika kalian ingin menyalahkanku maka salahkan saja, jika kalian ingin memarahi ku maka marahi saja, aku adalah pemimpin yang tidak kompeten, aku tidak bisa membawa kalian lagi untuk membanggakan Invicible Empire, tetapi setidaknya, aku masih bisa membiarkan kalian tetap hidup, itu hanya yang bisa kulakukan untuk kalian, semua, aku minta maaf!”

Setelah aku selesai berbicara, membungkuk badan lagi, ketika menganggukan kepala, aku melihat Nando berdiri disudut dan sedang menahan tawa. Aku memalingkan mata dengan diam-diam, berpikir dalam hati, apakah aku sangat mudah? Berpura-pura dengan sangat susah, dan dia tidak pengertian dengan bos sendiri, malah berani menertawakanku.

Semua orang tidak berbicara, sepertinya tenggelam dalam keterkejutan akan perkataanku, tetapi, aku dapat melihat wajah-wajah tersenyum yang tersembunyi dalam kegelapan, aku tahu bahwa hasilnya memuaskan mereka, dan mereka dapat menerimanya dengan tenang, lagipula, aku tidak membongkar ketakutan mereka, dan menanggung semua ‘dosa’ kepada diriku sendiri.

Aku dan Nando kembali bersama ke apartemen, bersiap-siap untuk membereskan barang, Nando menahan tawa disepanjang jalan, aku berkata dengan marah: “Apa yang kamu tertawakan?”

Nando berkata: “Kak Alwi, aku benar-benar tidak mengerti, mengapa kamu harus menyalahkan semua ini kepada dirimu sendiri? Orang-orang ini sangat jelas ingin menyelesaikannya dengan damai, semua orang tidak ingin mati, dan Anda malahan mengatakan bahwa Anda yang lemah dan tidak kompeten, membuatnya seperti membiarkan mereka hidup adalah sedang merugikan mereka.”

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu