Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 169 Dia Juga Pacarku

Tidak diduga, Nody benar-benar ingin menjadi pengawalku. Aku curiga dan bertanya-tanya, menjadi pengawalku ia tidak akan memiliki wewenang sekuat menjadi pimpinan ratusan petugas keamanan. Mengapa ia membuat pilihan ini?

Mungkin aku selalu berwaspada terhadap Nody, bahkan walaupun dia pernah menyelamatkanku, aku tidak bisa 100% mempercayainya. Bagaimanapun, Felicia dulunya juga sangat baik padaku, bukankah ia juga memiliki tujuan lain? Oleh karena itu, ketika Nody mengatakan kata-kata ini, reaksi pertamaku adalah, akankah dia melakukan hal yang sama seperti Felicia, melakukan semua ini hanya untuk mendapatkan kepercayaanku?

Kecurigaanku tampaknya tidak luput dari matanya Nody. Dia menatapku sambil tersenyum dan berkata: "Jika kamu tidak percaya padaku, anggap saja aku tidak pernah mengajukan permintaan ini."

Aku agak canggung seketika, bagaimanapun, ia tadi menyelamatkanku, dan aku meragukannya, aku adalah orang yang tidak tahu balas budi. Tetapi sekarang ada terlalu banyak orang yang ingin berurusan denganku, dan aku benar-benar harus waspada terhadap semua orang yang mencurigakan.

Ketika aku memikirkan kata-kata untuk menjawabnya, Aiko tiba-tiba berkata: "Setujui saja permintaannya."

Aku tertegun. Harus diketahui bahwa Aiko selalu berhati-hati, dia bahkan lebih berhati-hati dengan orang-orang di sekitarku daripada aku sendiri, tetapi dia membiarkanku menyetujui Nody untuk ia terus berada di sampingku. Apakah ini berarti mempercayainya?

Terlepas dari apa yang dipikirkan oleh Aiko, aku memutuskan untuk mengikuti keputusan kakakku, lalu aku langsung mengatakan boleh. Karena takut Nody merasa tidak nyaman, aku memberikan penjelasan kepadanya.

Tidak disangka Nody tidak peduli dengan keraguanku. Ia malah tersenyum dan berkata: "Alwi, aku mengerti situasimu. Jika kamu tidak meragukanku, aku akan merasa bahwa kamu tidak layak membuatku setia padamu."

Aku bertanya: "Mengapa?"

Nody berkata sambil tersenyum: "Mengapa ingin mengikutimu? Bahkan, aku sendiri pun tidak tahu, mungkin karena aku ingin melihat bagaimana kamu yang dilahirkan oleh keluarga biasa sepertiku ini, bisa maju selangkah demi selangkah, dan akhirnya kamu akan naik sampai seberapa tinggi. "

Kata-katanya ini tiba-tiba mengingatkanku pada Jessi, wanita itu mengatakan hal yang serupa ketika pertama kali kami bertemu.

Sejak itu, aku terus berusaha untuk menjadi lebih baik, tetapi bagaimana dengan dia? Di mana dia dan apakah dia tahu segalanya tentangku? Apakah masalahnya telah diselesaikan seperti yang ia harapkan?

Aku tidak berani untuk berpikir lebih dalam, karena aku takut terjebak dalam ingatanku dengannya, dan takut kehilangan kendali akan emosi batinku.

Sambil menarik napas dalam-dalam, aku menarik kembali pikiranku dan berkata: "Kalau begitu aku harus berjuang lebih baik lagi, kalau tidak, bukankah aku akan mengecewakan harapan kalian?"

Sulistio menggosok tangannya dan berkata sambil menyeringai: "Nody, kamu telah menjadi pengikutnya kak Alwi, jadi apakah ribuan petugas keamanan harus memanggilku dengan panggilan bos?"

Nody tertawa dan berkata: "Terserah kamu, tetapi kamu harus meninggalkan Chick untukku. Orang ini adalah harta yang aku gali sendiri, ia adalah orang yang ingin aku persembahkan untuk Alwi."

Setelah mendengar ini, aku mulai merinding dan berkata: "Kamu mengatakan ini seperti ingin mempersembahkan selir untukku, aku tidak suka cowok."

Nody mengejekku dan berkata: "Apa yang kamu pikirkan? Chick adalah seorang jenius komputer. Waktu itu aku dibuatnya harus membantunya, ia membuat kesalahan dalam organisasi, dan ia ditendang keluar bersama denganku, jika tidak, berdasarkan kemampuannya, kelak ia pasti akan menjadi pakar di bidang ini. "

Jenius komputer? Aku benar-benar butuh seseorang di bidang ini.

Sekarang jika dipikirkan, sebenarnya aku kekurangan segalanya, baik itu teman ataupun talenta. Memikirkan hal ini, aku berkata pada Sulistio: "Sulistio, karena para penjaga keamanan itu telah diberikan kepadamu untuk memimpin mereka, aku akan memberikanmu tugas ini."

Sulistio bertanya kepadaku tugas apa itu, aku berkata: "Kamu adakan kontes petugas keamanan dan memberi tahu pada semua orang bahwa semua orang dapat berpartisipasi, terutama kompetisi bela diri, semakin tinggi peringkatnya, maka semakin tinggi hadiahnya. Kemudian, kamu pilih 30 orang terbaik dari situ dan berikan 30 orang ini kepadaku, aku akan membiarkan kakakku melatih mereka. "

Setelah mengatakan itu, aku bertanya pada Aiko, apakah boleh atau tidak? Dia mengangguk dan berkata aku memang sudah seharusnya melatih orang-orang seperti itu.

Nody tertawa: "Kak Aiko melatih mereka, 30 orang ini pasti akan sangat hebat?"

Sulistio tertawa sambil berkata: "Aku perkirakan orang-orang yang aku pilih pasti lah para veteran, para petugas keamanan yang kita terima, 300-an orang adalah veteran. Tetapi walaupun tubuh dan pengalaman yang lainnya tidak lebih baik dari mereka, tetapi mereka semua juga telah lulus dari pelatihan profesional. "

Setelah mengatakannya, dia terus mengobrol dengan Nody, semua yang mereka katakan adalah hal tentang para petugas keamanan. Aku bersandar di sana, mendengarkan suara mereka berdua, mencium aroma wangi Aiko, melihat pemandangan jalan di kota di luar jendela, aku seakan merasakan suatu perasaan yang telah lama hilang.

Sangat aneh, jelas-jelas tadi baru saja mengalami hal yang bahaya, tetapi saat ini aku malah merasakan kedamaian batin yang luar biasa. Aku melihat ke Nody dan Sulistio, aku berpikir jika mereka berdua tidak mengkhianatiku, kelak mereka pasti akan menjadi tangan kiri dan tangan kananku.

Memikirkan hal ini, aku teringat pada kak Toba, memikirkannya yang mungin sedang besembunyi di sudut suatu tempat dan sedang kesal, aku merasa sangat sedih. Begitu aku baru saja mau menelponnya, sebuah nomor asing menelponku.

Aku menekan tombol jawab dan mendengar ada suara wanita yang agak kaku disana. Dia berkata: "Bos Alwi, perusahaan mengalami masalah. Anda harus datang ke perusahaan sebentar."

Aku bertanya: "Kamu siapa?"

Dia terdiam sesaat, sepertinya ia tidak bisa berkata apa-apa kepadaku, lalu ia berkata dengan tegas: "Anda ini benar-benar bos yang tidak baik! Aku adalah sekretaris utama Hongxing, namaku Monica.

Monica? Aku mencari namanya dalam pikiranku dan akhirnya aku ingat, dia adalah sekretaris perusahaan perdagangan barang bekas milik Paman Lei. Di berkas tertulis dia sangat cakap dan menjadi manajer di perusahaan perdagangan barang bekas itu pada usianya 26 tahun. Harus diketahui perusahaan dagang barang bekas ini, telah memonopoli sebagian besar pasar perdagangan di Nanjin, ia memiliki kekuasaan ini dan memainkan peran penting dalam industri ini.

Perusahaan perdagangan barang bekas ini, termasuk mobil bekas, rumah bekas, perhiasan emas dan perak bekas dan transaksi lainnya, mereka juga menyediakan layanan "mak comblang". Layanan ini lebih tersembunyi, hanya disediakan untuk wanita kaya atau bos besar yang mencari selingkuhan kualitas bagus.

Perusahaan ini sangat bisa menghasilkan uang, jadi, meskipun perusahaan ini baru saja diserahkan ke tanganku beberapa hari, angka-angka di kartu bankku terus naik, ini adalah industri yang sangat menguntungkan.

Sekarang Monica mengatakan ada sesuatu yang terjadi pada perusahaan. Aku tiba-tiba gelisah, berpikir bahwa mangkuk nasi emasku ini tidak boleh bermasalah. Aku bergegas meminta Sulistio untuk mengantar kami ke perusahaan. Kami melewati apotek di jalan, dan kami membeli beberapa obat dan kain kasa untuk menangani luka yang tidak begitu serius itu.

Ketika tiba di perusahaan, aku melihat kerumunan orang menghalangi pintu perusahaan. Sebagian besar dari mereka adalah orang muda berusia 20-an dan 30-an tahun. Banyak dari mereka memakai tato yang berlebihan, dilihat, mereka adalah orang-orang sosial kelas dua.

Orang-orang ini memegang pipa baja di tangan mereka, dan mereka semua berteriak dengan penuh amarah. Ketika aku berjalan mendekat, aku melihat seorang wanita dengan pakaian profesional berdiri di dalam pintu. Dia memiliki rambut pendek setara dengan telinga, dan berdandan dengan riasan indah, terlihat dia adalah wanita pembinis.

Wanita ini adalah Monica yang menelponku tadi.

Dia berdiri di sana, menghadapi deru kemarahan para pria yang begitu banyak, tetapi dia tetap tenang, ia memegang mikrofon dan berteriak: "Bisakah kalian semua tenang dulu? Perusahaan kami memiliki reputasi yang baik. Kejadian ini pasti hanya kesalahpahaman, ini pasti kelakuan tidak baik perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama dengan kami. Perusahaan kami akan memberikan kalian penjelasan. Harap tenang dulu, oke? "

Melihat gadis mungil itu mendesis dan meneriakkan perkataan ini, aku merasa sangat bersalah. Tidak perlu mengatakan tentang apa yang terjadi pada perusahaan dulu, bahkan di malam hari seperti ini, disaat tidak ada seorang pun di perusahaan, hanya ada dia disini, sekretaris utama perusahaan. Profesionalismenya dan keberaniannya ini benar-benar menggugahku.

Segera setelah aku baru mau berbicara, aku mendengar seorang pria yang mengenakan kemeja berbunga-bunga berteriak: "Nona, apa yang kamu katakan ini hanya untuk membohongi kamu saja bukan, siapa yang mempercayainya? Kamu ingin kami tenang sejenak dan memberimu waktu untuk? OK, ayo kamu temani kami tidur dulu, maka kami tidak akan berteriak ataupun membuat masalah lagi, kami akan menunggu bosmu datang, bagaimana menurutmu? "

Begitu orang ini selesai berbicara, sekelompok itu mulai berteriak.

Wajah Monica memerah, tetapi pria itu sangat panas. Dia menunjuk ke orang itu dan berkata: "Pergi kamu sana, apakah kamu pikir aku akan tidur dengan orang sepertimu ini? Kupikir akan lebih baik kamu pulang dan tidur dengan ibumu! Atau bawalah istrimu keluar dan berikan pada sekelompok 'temanmu' ini untuk ditiduri! "

Melihat penampilan Monica yang begitu galak, aku sedikit merasa lucu, tetapi kata-katanya benar-benar membuat sekelompok orang ini marah, mereka semua berseru ingin menghancurkan pintu kaca. Sekarang Monica benar-benar ketakutan.

Melihat seseorang bersiap ingin menghancurkan pintu, aku berjalan maju untuk menghentikannya dan berkata: "Bung, ayo kita mengobrol dulu, menggertak seorang wanita apakah kamu ini seorang pria?"

Alasan mengapa aku tidak ingin bentrok dengan mereka, itu karena aku tadi seperti mendengar apa yang sebenarnya terjadi dari mulut sekelompok orang ini. Ternyata mobil-mobil bekas yang telah ditukar dari perusahaan kami mengalami kecelakaan dan menewaskan 3 orang, sisanya cedera, masalahnya menjadi besar, di samping itu, beberapa orang membeli emas atau sesuatu di sini, dan ternyata itu palsu.

Jika masalah ini menjadi besar, itu tidak semudah hanya memberi kompensasi saja. Reputasi perusahaan kami juga akan hancur seketika. Pada saat itu aku bukan saja akan merugi banyak, aku pun mungkin akan di penjara.

Tak perlu dikatakan lagi, aku tahu bahwa ada seseorang yang sengaja melakukan ini, ia ingin membuat perusahaanku bangkrut. Hanya saja aku tidak tahu siapa yang menggunakan metode beracun seperti itu, demi mencelakiku, ia telah mengorbankan nyawa banyak orang yang tidak bersalah.

Mungkin karena aku tidak terlihat seperti orang kaya, dan aku bukan tipe pria yang memiliki tubuh yang kekar. Orang yang aku blokir mengira aku hanyalah **. Mereka mendorongku dan berkata dengan arogan: "Anak kecil, aku sarankan padamu untuk jangan terlalu banyak ikut campur dalam masalah ini. Menjadi pahlawan tidaklah semudah itu. Jika karena ini kamu menjadi cacat, kamu jangan salahkan pipa baja di tanganku ini tidak memiliki mata."

Monica jelas tahu siapa aku. Ketika dia melihatku, dia berteriak: "Alwi"

Aku segera memotong perkataannya dan berkata: "Nona Monica!"

Dia langsung menutup mulutnya dan aku tersenyum, kemudian terus berkata: "Dia adalah pacarku, jadi aku tidak akan pernah membiarkan siapa pun menggertaknya. Hari ini aku menaruh perkataanku di sini, siapa pun keparat yang berani berpikiran yang tidak-tidak padanya, aku akan membunuhnya."

Setelah aku selesai mengatakannya, Monica melototiku dengan tajam, pria itu juga menatapku dengan sinis. Dia berkata: "Kamu? Pacarnya? Apakah ada yang salah dengan mata gadis ini?"

Orang di sebelahnya berkata: "Kak Polo, jangan pedulikan dia, perusahaan ini telah membunuh saudara kita. Jika kita tidak meniduri gadis ini malam ini. Bagaimana kita bisa memberikan penjelasaan pada mereka?"

Parah, orangnya sudah mati, dan ia masih berpikir untuk meniduri wanita, dan menggunakan alasan yang terdengar mengada-ngada ini? Mereka ini hanya sekelompok sampah!

Pria yang bernama kak Polo itu berkata: "Yang kamu katakan itu benar."

Setelah mengatakan itu, dia menatapku dan berkata: "Aku beri tahu kamu, jika kamu menyingkir, aku tidak akan memukulmu malam ini, jika kamu masih saja terus begitu, maka aku akan membunuhmu!"

Aku tersenyum dan bertanya: "Bung, apakah itu tidak bisa didiskusikan lagi?"

Kak Polo mendengus dan berkata: "Tidak bisa."

Aku mengangguk dan berkata: "Baiklah, ayo, pukul aku, mari kita saling menyakiti."

Kak Polo memarahiku bodoh. Ia mengangkat pipa baja dan ingin memukulku, pada saat ini, Aiko melangkah maju, datang dan meraih pergelangan tangan pria itu dengan satu tangan, ia menariknya ke belakang dengan ganas, ia ditendang oleh Aiko dan melanting jauh.

Tiba-tiba keadaannya menjadi kacau, ada seseorang bergegas datang dan ingin memukul Aiko, tetapi ketika dia melihat wajahnya, dia tiba-tiba tertegun di sana. Kak Polo yang terjatuh di bawah ketika dia melihatnya, dia pun tidak marah lagi, ia memandangnya dengan obsesif, kemudian bertanya: "Cantik, siapa kamu? Siapa namamu?"

Aku meraih bahu Aiko dan mengatakan sesuatu yang membuat mereka ingin pingsan, aku berkata: "Dia juga pacarku."

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu