Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 959 Menegakan Peraturan

Mereka sudah memarahiku, takut aku akan membunuh orang atau hal sejenisnya, maka mereka pun langsung pergi melalui pintu belakang, setelah mereka pergi, dengan ekspersi bangga Jinkang berkata : “ Kak Alwi, memang setelah anda ikut campur semuanya menjadi berbeda, dengan adanya anda kekuatan yang kami butuhkan pun sudah cukup.”

Aku tertawa dan berkata: “Baiklah, jangan terus memujiku, uang ini nanti kamu serahkan ke Boss, cari masalah di tempat orang lain lalu menghasilkan dua mayat, menodai tempat orang, uang ini bisa dianggap sebagai imbalan yang setimpal.”

Jinkang sedikit kaget, dan berkata: “Aku sudah tau.”

Setelah dia berkata demikian dia pun pergi mencari Boss, saat ini, lauk-pauk telah dihidangkan, aku tergiur dan tak lagi memikirkan masalah tadi. Boss disana tidak berani untuk megambil uangnya, sampai pada saat Jinkang berkata jika dia tidak mengambil uang ini dia akan dihukum, lalu pada akhirnya Boss pun mengambil uangnya dan bahkan berterimakasih padaku, aku mengibas-ibaskan tanganku: “Bos, semua ini sudah seharusnya, jika memang ingin berterima kasih padaku, lain kali traktirlah aku makan.”

Bos pun berkata dengan hormat: “Baiklah, nanti apapun yang kamu ingin makan beritahu saja padaku aku akan menyuruh koki untuk memasakanya untukmu, jika dia tidak bisa dia akan belajar untuk membuatnya.”

“Bos apakah kamu bisa membuat Chinese Pancake?” Aku teringat Chinese pancake yang dimasakan oleh kakak dengan bibir terukir senyum pun aku bertanya padanya.

Bos melihatku kaget dan langsung mengangguk: “Tentu saja, itu adalah makan khas desaku, sudah lama sekali tapi aku masih belum lupa.”

Aku tertawa dan berkata: “Lain kali tolong buatkan untuku, aku sangat suka makanan itu.”

“Baiklah.”

Saat ini, tiba-tiba dari luar kedatangan sekelompok orang, aku pun mendongak untuk melihat, ternyata adalah kelompoknya Nando, Ketika mereka melihatku, ekspresi mereka semakin bersemangat, aku pun mengedipkan mataku pada mereka dan mereka berusaha menahan semangat mrk dan menyaut secara bersamaan: “Kak Alwi.”

Dengan nada datar aku bertanya: “Kenapa kalian bisa datang?”

Jinkang langsung menjawab: “Mereka adaalah sekelompok penyelamatku, tapi tak disangka mereka sangat takut pada Kak Alwi, hahaha, mungkin aku sudah tidak memerlukan penyelamat lagi.”

Aku pun mengangguk dan berkata: “Lagipula mereka sudah sampai, lebih baik ikut makan bersama saja, Bos, tambah lauknya.”

Bos dengan senang hari menyuruh Pelayan untuk melayani sekelompok teman Nando, mereka bergegas masuk kedalam, Nando melihat kesampingku, aku pun menurunkan pandangan mataku tanpa berkata apapun, seketika pandangan mereka pun meredup dan mengetahui bahwa sesuatu telah terjadi pada Nody.

Dengan nada data raku berkata: “Supirku karena melindungi ku, dia berkorban dan menjadi pahlawan bagiku, jadi sekarang aku membutuhkan supir baru, bagi yang duduk disini jika berminat untuk menjadi supirku kalian bisa mengajukan diri kalian. Jika tidak ada kami akan kembali ke cara lama, dengan cara mengundi, jika salah satu kelian menadapat undianya dan tidak menginginkanya maka kalian haru melawanku jika kalah kalian harus menjadi supirku, bagaimana?”

Yang datang kali ini semua adalah orang yang sudah teroganisir, jadi mereka seharusnya tidak akan keberatan menjadi supirku, walaupun mereka tidak keberatan tetap saja mereka harus berusaha menutupinya berpura-pura untuk ragu, dan saling menatap satu sama lain. Dan pada akhirnya Nando mengangkat tangan dan mengajukan diri dan berkata: “Kak Alwi, biar aku saja yang menjadi supirmu.”

Aku belum sempat berkata apapun, Jingang mengangguk puas dan berkata: “Bryant, seleramu terhitung bagus, kamu saja yang menjadi supir Kak Alwi, dia tidak akan merugi jika kamu menjadi supirnya.”

Bryant sekarang adalah nama baru untuk Nando, setelah dia mendengar perkataany itu, dia pun mengangguk: “Untuk kedepanya, mohon petunjuknya Kak Alwi.”

Aku mengibas-ngibaskan tanganku, dan berkata datar: “Jika pun nanti kamu menjadi supirku, aku tidak akan membatasimu, jika nanti Invincible Underground Arena mengadakan pertandingan dan kamu berminat untuk mengikutinya, kamu boleh izin denganku, dan jika aku sedang tidak memerlukanmu, kamu tentu boleh ikut serta dalam pertandigan itu.”

Mendengar hal itu, pandangan orang lain berubah dan tampak iri, malahan Bryant sendiri tampak tenang dan hanya mengucapkan “Baiklah, aku tahu.”, aku tahu dia adalah orang yang sangat berempati, dia sudah berhubungan lama dengan Nody, saat ini dia seharusnya sedang mengkhawatirkan Nody, tetapi, apakah ini juga berarti belakangan ini dia tidak berhubungan dengan Samuel?

Saat tengah berpikir, Jinkang bertanya dia kapan akan berangkat ke camp pelatihan, dan aku menjawab setelah makan akan segera berangkat, dan tidak akan membiarkan Ayah dan anak Mattew Zhong menunggu lama, setelah dia berpikir kemudian berkata: “Apakah lebih baik aku perlu pergi bersamamu, belakangan ini disini banyak terjadi masalah, aku seharusnya pergi menanggung kesalahan, Jika tidak, nantinya dikarenakan masalah ini Bos akan menyalahkanmu, lagi pula ide ini adalah ide mu, tetapi, ini juga karena aku tidak mengaturnya dengan baik dan tidak ada hubunganya denganmu.”

Aku sedikit kaget, karena aku tahu, Jinkang sebenarnya takut bertanggung jawab atas semua ini, karena sebelumnya aku juga sudah mengatakan hal itu jadinya dia dia ingin pergi bersamaku, dalam hati aku sedikit tergerak, dan ini juga berarti dia menganggapku sebagai saudaranya, dan tidak ingin membiarkan aku menanggung semuanya sendiri.

Aku tertawa sambil menepuk pundaknya, berkata dengan lega: “Baiklah dik, aku sudah mengetahui maksud baikmu, tetapi kamu tidak perlu ikut denganku, disini tetap harus ada yang melindungi, lakukan saja tugasmu dengan baik, untuk urusan disana kamu tidak perlu khawatir, kira-kira hanya akan menerima sedikit hukuman saja .”

Jinkang masih ingin berkata-kata, aku mengambilkan daging untuknya dan tertawa, pandanganya terpana dan aku pun tertawa ringan dan berkata: “Ayo cepat dimakan, ayam itu sangat enak.”

Jinkang mengangguk, dan memasukan daging ke mulutnya, dan berkata: “Ya…… Ini enak sekali.”

Aku pun tertawa: “Kalau enak makan saja lebih banyak.”

Jinkang merasa terharu menghadap ke aku dan tertawa.

Aku tahu, dalam hari kecil ku dia peduli dan memperhatikan aku, sedikit demi sedikit duri dalam hubungan kita pun perlahan mulai terkikis, dan dia mulai untuk menghargai dan mendukungku.

Ingin membuat seseoang terharu, apalagi orang yang wataknya dingin, sebenarnya lebih baik dimulai dari memperhatikan detail kecil daripada memperhatikan hal yang besar atau dipermukaan saja, soalnya semakin kamu memperhatikan hal-hal yang ada dipermukaan maka kamu akan semakin ketahuan ingin meluluhkanya, tetapi jika hal-hal kecil sudah dilakukan maka dia akan merasa kamu memperhatikannya dan mulai memperhatikan kamu seiring berjalanya waktu dia akan jatuh dalam terperangkapmu.

Lagipula, didunia ini pasti masih tersisa hati yang hangat. Armour Zhong dan Matthew Zhong adalah yang terbaik, walaupun Armour ini adalah orang yang sangat dingin, dia masih mempercayai aku, hanya saja aku tidak sepenting keuntunganya, baginya, aku hanya sedikit berguna, kegunaanku tidak sampai menghasilkan keuntungan baginya.

Setelah makan, aku membawa mereka ke Invincible Underground Arena, sebelum aku sampai, Jinkang sudah menginfokan kepada petarung-petarung agar tetap tinggal di Invincible Underground Arena untuk rapat.

Orang-orang ini masih menghargaiku, semuanya tampak lengkap duduk disana.

Pada saat aku muncul, semua orang langsung bangkit berdiri dan bersikap hormat padaku dan secara serentak memanggil: “Kak Alwi!”

Aku mengangguk dan berkata: “Semuanya, duduklah.”

Setelah mengatakan itu, aku memberikan isyarat pada Nando, mereka sudah duduk pada tempat masing-masing, aku melangkah berdiri ditengah panggung, berdiri tegak menghadap semua orang.

Tidak berjumpa beberapa hari, amarah orang-orang ini terasa sangat kental, mungkin karena terprovokasi juga karena kematian tragis dan kelumpuhan yang terjadi pada beberapa petarung tersebut sehingga mereka sangat marah. Seperti pada saat aku pergi aku memerintahkan Nando untuk menyebar gossip yang mengatakan bahwa Invincible Empire hanya untuk menggunakan mereka untuk memperbesar usaha kamu dan sama sekali tidak memperdulikan nyawa mereka.

Pernyataan ini semakin menyulut emosi bagi yang dari awalnya memang tidak ingin bergabung dnegan Invincible Empire, ditambah lagi pada saat mereka mendengat berita itu aku sudah tidak berada disana.

Jadinya mereka berbalik melawan dan menolak untuk patuh terhadap perintah Jinkang.

Aku dengan berkata datar: “Belakangan aku mendengar bahwa mereka membangkang dan tidak mematuhi peraturan Jinkang, apa itu benar?”

Semuanya tidak menjawab, terdiam, aku kembali bertanya: “Beritahu aku alasanya, sebelum aku mulai beraksi.”

Mereka pun memandang satu sama lain canggung dan kemudian satu dari mereka dengan nada ramah berkata: “Kami hanya patuh pada perintah Kak Alwi, tidak ada yang bisa memerintah kami selain Kak Alwi.”

Setelah kupikir-pikir, sudah jelas-jelas dimanfaatkan, tapi malahan semakin membanggakan aku, aku juga harus ikut menunjukan keramahanku aku pun tersenyum pada mereka dan berkata: “Aku sangat berterima kasih atas kepercayaanmu padaku, apakah yang lain juga berpikiran begitu?”

Dan semuanya serentak menjawab: “Sama!”

Dalam hatiku menyumpahi mereka “Omong Kosong.” Tetapi ekspresi wajahku tersenyum dan berkata: “Pertama-tama aku ingin berterima kasih kepada semuanya atas kepercayaan kepadaku. Yang kedua, hal yang harus aku katakan pada kalian bahwa kalian tetap tinggal disini bukan demi Aku tetapi demi invincible empire. Bos kalian semua bukan Aku melainkan Invincible Empire. Aku dan Jinkang adalah sama kami berdua bertanggung jawab disini, kalian semua harus taat pada perkataanya. Aku berharap mulai sekarang kalian semua menghormati dan taat padanya, jika tidak akan ada hukuman dan pendisiplinan dan aku tidak tahu hukuman apa yang akan menanti kalian jika kalian tidak menurut.”

Beberapa orang masih tampak tak yakin dan Jinkang menatapku dengan tatapan haru dan tersenyum.

Lalu aku berdeham dan menambahkan: “Kalian semua juga seharusnya tahu bahwa aku jarang ikut campur, jika aku sampai ikut campur maka akan banyak nyawa yang hilang.”

Setelah mendengar perkataanku, ekspersi muka mereka berubah serius, aku memeperberat nada bicara ku dan berkata: “Sekarang, aku kembali menanyakan kalian, jika Jinkang memerintahkan kalian, kalian harus bagaimana?”

Dan mereka semua pun menjawab serentak: “Taat.”

Aku dengan nada beratku berkata: “Suaranya lebih keras, aku tak dapat mendengar kalian!”

Lalu dengan semangat dan suara lantang mereka meneriakan: “TAAT!”

Aku mengangguk puas dan berkata: “Ini adalah suatu unsur penting menjadi seorang petarung! Aku tahu kalian semua merasa aku sangat tegas, tidak berbelas kasihan, tetapi, aku memang seperti itu, jika ada sesuatu yang tidak seharusnya atau tidak sesuai aturan, Karena kalian bertugas pada posisi ini, kalian berjasa bagi invicible boxing ground ini, kalian seharusnya sudah mengetahui aturan ini. Kalian ingat, aku bisa memberikan keuntungan apapun yang pantas, tetapi dalam segi peraturan aku tidak akan segan-segan. Aku harap kalian mengerti.”

Setelah beberapa saat, aku menghela napas dan berkata: “Tentu, kalian yang tetap tinggal disini, aku akan bertanggung jawab atas kalian. Kalian tenang saja, kita ini saudaara, bagaimana pun cara kalian terbunuh atau terluka, aku juga akan merasa terluka, mulai lusa, kita akan mulai latihan kompetisi balap mobil. Kita akan bermain 10 games dalam 2 hari. Dan aku akan ikut serta dalam permainan ini. Aku tidak akan membiarkan kalian kalah, dan untuk lawan kita jangan sampai ada belas kasihan.”

Jinkang menatapku khawatir, lagipula tujuan utamaku bukan untuk membunuh, tetapi untuk menyeleksi bakat orang, tetapi keputusan ku ini bisa mempengaruhi rencanaku.

Aku menatapnya sambil mengedip-ngedipkan mataku, memberi isyarat agar dia tidak usah khawatir, dalam hatiku semua sudah kurencanakan.

Sedangkan para petarung ini setelah aku mengatakan rela bertarung demi mereka, dan rela berhenti untuk mencari orang baru, mereka pun menunjukan eskpresi puas.

Aku bertanya: “Kalian masih ada permintaan apa lagi, boleh langsung katakana padaku, selama masih dalam batas kemampuan ku dan masuk akal, aku pasti akan mengabulkanya.”

Setelah mengatakan hal itu, aku diam dan menunggu jawaban mereka, tetapi mereka hanya saling memandang, ada orang yang mengatakan dia tidak memiliki permintaan apapun, dan yang lain juga mengemukakan hal yangsama, ada yang tidak tahu ataupun memang benar benar tidak ada keinginan apapun, atau malahan takut padaku.

Aku tersenyum puas dan berkata: “Kalau memang begitu, untuk kedepanya mohon kerja keras saudara sekalian.”

Setelah mengatakan hal itu, aku pun melirik jam tanganku dan berkata: “Aku masih ada urusan yang harus diurus, dan paling lambat akan kembali besok malam, sampai nanti, aku akan mentraktir kalian makan.”

Semuanya bersahutan senang “BAIK!”, aku pun memberikan tatapan isyarat kepada Jinkang untuk melanjutkan acara, lalu aku berkata pada Nando: “Bryant, antarkan aku ke pantai.”

Nando pun berjalan keluar, dan Jinkang memberi hormat padaku dan berkata: “Kak Alwi hati-hati dijalan.”

Semua orang juga meneriakan: “Kak Alwi hati-hati dijalan.”

Mengapa dalam hatiku hal ini terasa sangat canggung.

Aku dan Nando pun berjalan keluar dari Invincible Underground Arena, begitu masuk kedalam mobil dia menghela nafas seolah dia sudah menahannya lama, dan bertanya dengan khawatir: “Kak Alwi, mengapa anda kembali sendiri? Apakah Kak Nody benar…benar-benar mengorbankan dirinya?

Melihat dia begitu khawatir, aku tertawa dan menenangkanya: “Jika Noddy benar-benar celaka, apa kamu pikir aku masih bisa dalam mood seperti ini dan membual seperti tadi? Noddy baik-baik saja, salah, seharusnya aku mengatakan dia masih hidup, hanya saja dia terluka karena tidak bisa dihindari, agar dia bisa lekas sembuh, dan agar aku bisa memberikan penjelasan yang masuk akal maka aku kembali sendiri.”

Nando langsung bernapas lega, dan menghapus keringat digin dari dahinya, dan berkata: “Baiklah selama Kak Noddy masih hidup.”

“Tetapi apakah kamu belakangan ini tidak berhubungan dengan Samuel?Tanyaku penasaran.

Nando tertawa getir menggeleng dan berkata: “Yang anda tebak itu benar, Matthew dan Armour Ayah dan anak yang licik ini, ingin mengontrol sepenuhnya, dan mengkhawatirkan orang luar, jadinya dia mengganti semua nomor kami bahkan mengirimkan nomor baru kami dan memberikan handphone baru untuk kami, agar dia bisa selalu menyelidiki gerak-gerik kami.”

“Dan belakangan ini area ini ditutup dari turis, selain penghuni yang masuk bahkan lalat pun tidak bisa masuk kesana, dalam situasi seperti ini aku tidak bisa menghubungi Kak Samuel, aku dan Regy hanya bisa khawatir, jika anda masih tidak kembali, kemungkinan kami akan membangkang.”

Aku heran. Sudah lama aku mengetahui Matthew Zhong dan anaknya bukanlah orang utama, tak ku sangka pergerakan mereka begitu cepat, untung saja aku masih memiliki satu handphone, dan bisa terhindar dari pengecekan dan bisa menghubungi Samuel.

Aku berkata: “Ternyata seperti itu, dua bajingan itu, cepat atau lambat aku akan menyingkirkan mereka.”

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu